Lombok dan Sumbawa adalah pulau yang cantik dan punya daya tarik wisata alami. Promosi wisata tak perlu banyak dipoles, wisatawan sudah tentu langsung jatuh hati dengan kekayaan alam, adat, dan budayanya.
MATARAM.lombokjournal.com ~ Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta Dinas Pariwisata dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) mempromosikan wisata dengan cara yang lebih simple, segar, dan lebih milenial.
Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat mengikuti Rapat Koordinasi Pariwisata, secara daring di pendopo gubernur, Jumat (2/7).
Zulkieflimansyah menghimbau Dispar dan BPPD bisa lebih dekat dengan pelaku wisata, seperti Hotel Bintang 4 atau 5 ke atas untuk tahu permasalahan real yang tengah dihadapi, sehingga pemprov bisa membantu menuntaskan permasalahan tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, memaparkan Kebijakan Program Dinas Pariwisata NTB, di antaranya menetapkan daerah wisata yang merupakan zona hijau bagi Wisatawan.
Dengan diikuti CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) dan Vaksin pada Restoran dan Hotel dengan diperkuat adanya peraturan gubernur terkait hal tersebut. Selain itu juga disediakan hotel untuk isolasi, rumah sakit untuk Rapid Test dan insentif untuk pelaku wisata.
BACA JUGA: Rencana Rapid Test Gratis Bagi Wisatawan ke NTB
“Hal tersebut disusul dengan penataan kawasan wisata, perbaikan dan pembangunan fasum, serta estetika dan kebersihan destinasi wisata,” jelas Yusron.
Sementara itu, mengemas event-event yang ada juga menjadi pertimbangan, seperti, meningkatan kualitas event, ekonomi kreatif (ekraf) masuk hotel dan destinasi wisata, membuat ekraf day dan pembangunan panggung kreasi.
Sedangkan publikasi dan pemasaran pariwisata akan dikembangkan melalui sosial media, famtrip, kerjasama media, publikasi outdoor, dan media gathering.
diskominfotikntb