Indeks

Lombok Marathon Kacau, Dipicu Keterlambatan Datangnya Medali

Ketua KONI Andy Hadianto dan Kadispar Lalu Moh Faozal saat acara konferensi pers terkkait insiden itu di Rumah Langko, Senin (29/1).(Foto: AYA/Lombok Journal)
Simpan Sebagai PDFPrint

Kadispar NTB, Lalu Mohammad Faozal tidak menampik, insiden tersebut akan berdampak besar pada pariwisata di NTB.

MATARAM.lombokjournal.com  – Ketua KONI NTB, Andy Hadianto angkat bicara terkait insiden ricuh yang terjadi pada event Lombok Marathon, Minggu (28/1). Andi  mengatakan, kericuhan tersebut diakibatkan oleh keterlambatan datangnya medali.

“Keterlambatan itu bukan disengaja, karena medali yang disediakan penyelenggara (EO) datang pada pukul 09.00 Wita,” kata Andy saat acara konferensi pers terkkait insiden itu  di Rumah Langko, Senin (29/1).

Ia menjelaskan, kericuhan berawal ketika staf penyelenggara yang membawa medali, peserta yang melihat kedatangan medali tersebut langsung menyerbu dan berupaya mengambil medali.

Andy yang melihat hal tersebut berupaya menghalangi peserta yang jumlahnya mencapai ribuan, karena kalah jumlah ia pun meminta pihak keamanan untuk mengamankan situasi.

“Akhirnya saya arahkan pembagian medali di atas panggung,” ujar Andy.

Sementara itu, Kadis Pariwisata NTB, Lalu Faozal dihadapan wartawan menyampaikan permintaan maafnya akibat kejadian yang tentunya diluar dugaan tersebut.

“Saya mewakili pemerintah Provinsi NTB meminta maaf atas kejadian ini,” ucap Faozal.

Faozal tidak menampik insiden tersebut akan berdampak besar pada pariwisata di NTB. Untuk itu, dengan kejadian tersebut pihaknya bersama dengan instansi terkait akan melakukan evaluasi.

“Kami akan ambil pelajaran dari kejadian ini. Dispar dan KONI tidak ingin di posisi yang benar, tapi ini harus menjadi pembelajaran kita bersama,” pungkas Faozal.

AYA

Exit mobile version