Indeks

Lapak Di KEK Mandalika, Ditata Mirip Pasar Seni Di Wisata Borobudur

PLh Dinas Koperasi UMKM, H Imran mengungkapkan, akan ada sentra pasar seni mirip seperti di wisata Borobudur Jawa Tengah (Foto: AYA/Lombok Journal)
Simpan Sebagai PDFPrint

Yang menempati lapak di pasar tersebut bukan hanya UMKM prioritas kawasan setempat. Namun juga UMKM yang benar-benar menghasilkan produk unggulan

MATARAM.lombokjourna.com —  Persiapan lapak untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika terus dilakukan.

Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) NTB mengungkapkan akan ada sentra pasar seni mirip seperti di wisata Borobudur Jawa Tengah. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Harian Dinas Koperasi UMKM NTB, H. Mohmad imran di Mataram

Ia menyatakan, pasar seni tersebut nantinya akan menjual produk unggulan. Bukan hanya dari UMKM Lombok Tengah saja, namun juga dari luar daerah tersebut.

“Nanti ada juga produk Luar daerah, tidak hanya produk lokal saja ” tegasnya

UMKM yang menempati lapak di pasar tersebut, bukan hanya sekedar UMKM prioritas kawasan setempat. Namun juga UMKM yang benar-benar menghasilkan produk unggulan.

“Kami tidak turun langsung namun akan berkoordinasi dengan Pemkab Lombok Tengah untuk menentukan mana yang layak,” jelasnya.

Rencananya pasar tersebut akan menjadi unggulan di KEK Mandalika. Semua paket wisata yang masuk ke KEK Mandalika harus melewati pasar tersebut. Entah itu mau berbelanja maupun tidak.

Hal ini serupa dengan pasar oleh-oleh di Candi Borobudur. Semua wisatawan yang ingin keluar candi tersebut digiring melalui satu pintu melewati pasar tersebut.

Sementara untuk skema dan desain pasar seni tersebut, Imran mengatakan Diskop UKM NTB tidak bisa memutuskannya sendiri. Hal tersebut harus melibatkan Bappeda NTB, Pemkab Lombok Tengah dan pihak pengelola KEK Mandalika.

“Harus melibatkan semua pihak,” terang Imran.

Ia berharap tidak ada yang sia-sia sebab meski tidak berbelanja, namun wisatawan melihat langsung produk unggulan NTB.

Ia melanjutkan, hingga saat ini lapak UMKM di KEK Mandalika masih belum dibangun. Namun ia mengatakan, pihaknya akan menyiapkan pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM nantinya.

Hal tersebut dilakukan untuk membantu UMKM  yang membutuhkan modal. Namun targetnya masih tergantung pihak perbankan.

Dalam pendampingan tersebut, UMKM akan dilatih beberapa hal. Mulai dari membuat laporan keuangan hingga cara menjalankan usaha dengan baik.

Hal ini tentu menjadi tugas bersama, baik Diskop NTB, Bappeda NTB, pihak KEK Mandalika hingga perbankan. Saat ini kondisi UMKM di kawasan tersebut belum tertata rapi. Masih banyak pelaku usaha yang berseliweran.

“Harapan ke depan, bagaimana pengelola KEK Mandalika dan Pemkab menempatkan UMKM nantinya,” kata Imran.

Penataan tersebut dilakukan agar tamu merasa nyaman dan tidak merasa tertipu. Bahkan, pihaknya juga memikirkan permasalahan bahasa bagi UMKM. Kemungkinan akan ada kursus kilat Bahasa Inggris bagi mereka.

Ia menambahkan, saat Rakortek beberapa waktu lalu, pihaknya mengajukan beberapa usulan. Di antaranya pengusulan lapak dan trading house. Trading house tersebut akan menjadi tempat UMKM melakukan penjualan online.

“Namun ini masih usulan,” kata Imran..

AYA

Exit mobile version