Indeks
Umum  

Kontribusi Plan International Indonesia di NTB Diapresiasi Gubernur Zul

Plan Indonesia saat ramah tamah dengan jajaran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Hotel Santika Mataram, Senin (24/02/2020) (Foto; HmsNTB)
Simpan Sebagai PDFPrint

Pernikahan dini di NTB masih menjadi momok di tengah masyarakat, kurangnya edukasi harus segera diatasi

MATARAM.lombokjournal.com —  Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan,  Provinsi Nusa Tenggara Barat ini membutuhkan kehadiran Plan International Indonesia.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri kegiatan ramah tamah dengan jajaran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Hotel Santika Mataram, Senin (24/02/2020), yang diselenggarakan Yayasan Plan International Indonesia.

Gubernur Zul hdir bersama Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, beserta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov, hadir .

Yayasan Plan International Indonesia merupakan yayasan nasional yang memajukan dan memperjuangkan kesetaraan hak anak-anak dan perempuan.

Berbagai program telah dilakukan Yayasan Plan International Indonesia di NTB antara lain, Sustainable Sanitation and Hygiene in Eastern Indonesia atau biasa disingkat SEHATI.

SEHATI ialah Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Gubernur yang kerap disapa Bang Zul juga mengajak Yayasan Plan International Indonesia agar terus membangun sinergi dan berkontribusi dalam pembangunan di NTB.

Pemprov dan juga Pemda diajaknya untuk semakin solid dengan berbagai NGO (Non Government Organization) dalam menyejahterakan masyarakat.

“Kami atas nama Pemerintah Nusa Tenggara Barat mengucapkan banyak terima kasih dan mudah-mudahan kedepan kerjasama atau sinergi yang lebih baik bisa dibangun kembali,” tutur Bang Zul.

Bang Zul mengatakan, kalau ada hal-hal yang diperlukan, pihaknya akan membantu maksimal.

Kesejahteraan Anak-anak

Sejak 2016, Plan International Indonesia telah menjalankan berbagai programnya di NTB. Selain SEHATI,  program-program lainnya seperti Yes I Do yang berfokus pada pencegahan pernikahan usia dini.

Selain itu, ada pula Women and Disability Inclusive WASH and Nutrition Project (Winner Project) yang mengedepankan kesetaraan gender dan kebersihan serta masalah kesehatan seperti penurunan angka stunting dan juga berbagai program-program lainnya.

Direktur Executive Yayasan Plan International Indonesia, Dini Widiastuti mengungkapkan, jika Plan Indonesia selalu berusaha meningkatkan kinerjanya di NTB.

Pada kesempatan itu, Ia sengaja mengajak dewan pembina Plan untuk langsung mengunjungi Lombok.

“Untuk makin memberikan dampak bagi anak-anak dan terutamanya anak-anak perempuan, memastikan hak-hak mereka bisa terpenuhi dan juga kesetaraan bagi anak perempuan dan laki-laki,” ungkap Dini.

Dini mengatakan jika pernikahan dini di NTB masih menjadi momok di tengah masyarakat. Untuk itu, kurangnya edukasi harus segera diatasi.

Kemudian kasus-kasus lain seperti perundungan atau bullying hingga pengentasan narkotika di kalangan remaja. Menurutnya, orang tua dan guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah hal tersebut terjadi.

“Saya tentu saja berharap, kerjasamanya dan dukungan dari pemerintah, dari mitra-mitra akan terus berlangsung di sini,” harapnya.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan dari pihak Plan International Indonesia kepada Gubernur NTB serta penghargaan dari Plan International India kepada Ketua TP PKK Provinsi NTB.

AYA/HmsNTB

Exit mobile version