Diharapkan kehadiran sosok ketua yang punya jaringan luas, baik di pemerintah daerah dan pusat, dan mampu mengakomodir kebutuhan anggota asosiasi
MATARAM.lombokjournnal.com — Sejumlah harapan disematkan kepada calon ketua, jelang Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Real Estate Indonesia (REI) ke IV wilayah Nusa Tenggara Barat, yang berlangsung tanggal 14 Februari mendatang.
Beberapa mantan ketua dan anggota REI NTB menggantungkan harapan, ketua terpilih hrus mampu memberikan warna tersendiri, khususnya menjembatani kepentingan anggota dengan Pemerintah atau pemangku kebijakan.
Mantan Ketua REI NTB dua periode, Miftahudin Mahruf saat di wawancara via telpon, Rabu (07/02) menyatakan, REI memiliki keterikatan dengan pemerintah.
Sebagai organisasi mitra pemerintah, sosok Ketua REI harus mempunyai kapasitas dan kapabilitas membawa organisasi menuju arah yang lebih baik.
“Calon ketua harus sanggup berkorban bagi organisasi yang di butuhkan. Asosiasi ini harus di rasakan manfaatnya oleh anggota, intinya calon ketua harus mau dan mampu berkorban baik moril dan materil,” paparnya.
Anggota REI NTB, Anas Amrullah, menyampaikan calon Ketua REI harus bisa menjembatani kepentingan anggota dengan pemangku kebijakan.
Anas mengatakan, pengusaha properti saat ini masih terbentur dengan perizinan. Sementara domain perizinan berada di kabupaten kota. Dengan kehadiran ketua yang mempunyai jaringan yang luas baik di pemerintah daerah dan pusat, mampu mengakomodir kebutuhan anggota asosiasi.
Menurut Anas, kemitraan antara asosiasi dengan pemerintah sudah terjalin dengan baik namun belum optimal. Pemerintah pusat yang masih menjadikan program perumahan rakyat menjadi program unggulan pun, masih menjadi primadona bagi pengembang perumahan.
Perumahan masih menjadi primadona, terlebih program pemerintah pusat pembangunan satu juta rumah sangat bagus. Persoalannya, harus ada yang menjembatani kebutuhan pengusaha dengan persoalan perizinan.
“Disinilah perlunya kehadiran sosok ketua yang mampu menjembatani kedua pihak,” bebernya.
Anas menyatakan pada tahun 2018 ini program rumah subsidi masih menjadi primadona usaha properti. Iklim usaha di sektor properti masih menunjukan trend yang positif.
Sementara Ketua panitia musda REI ke IV, Heri Susanto menyatakan kriteria utama yang di butuhkan oleh REI adalah pelaku usaha yang bergerak di sektor pengembang. Mempunyai pengalaman luas di bisnis properti, dan yang pasti berkorban waktu untuk organisasi.
Selain itu calon ketua REI harus mempunyai jaringan yang luas dan hubungan yang baik dengan stake holder, baik perbankan, dinas perizinan dan perpajakan.
Periode sebelumnya, pencapaiannya luar biasa menurut Heri. Makin banyaknya anggota yang masuk dalam wadah organisasi, menunjukan kualitas kepengurusan terdahulu yang sangat baik.
Musda REI NTB ini sendiri akan di gelar pada tanggal 14 Februari nanti dengan agenda utama adalah memilih ketua yang baru.
Bisnis jasa properti di tahun 2018 ini juga di prediksi masih menunjukan iklim yang positif.
Jumlah pengembang di REI mencapai 50 perusahaan. Sementara pada musda nanti 40 lebih anggota akan menyerahkan suara untuk memilih ketua DPD REI NTB.
Me