Indeks
Umum  

Janji Kampanye Gubernur Zul Ditagih, Kapan Membuat ‘Embung’ di Kabupaten Bima

Simpan Sebagai PDFPrint

Saat memasuki musim kering, waduk kecil sebagai penampung air hujan menjadi salah satu kebutuhan paling mendasar bagi petani di Kabupaten Bima

MATARAM.lombokjournal.com —  Anggota DPRD Provinsi NTB Daerah Pemilihan (Dapil)   VI Kabupaten Bima Abdul Rauf, ST, MM, menagih janji Gubernur NTB Dr. Dzulkieflimansyah  saat kampanye pemilihan Gubernur.

Janji DR Zulkieflimansyah saat kampanye untuk merebut kursi Gubernur NTB, antara lain akan membangun waduk- waduk kecil (Embung), di beberapa lokasi yang rentan mengalami kekeringan di Kabupaten Bima.

“Termasuk janji beliau di Wera di Ambalawi. Kita tagih janji Gubernur untuk memperbanyak embung-embung di Pulau Sumbawa,” ujar Abdul Rauf, Selasa, (04/08/20).

Dijelaskan Rauf, janji tersebut penting direalisasikan bukan semata-mata karena hutang politik. Tapi saat memasuki musim kering, waduk kecil sebagai penampung air hujan menjadi salah satu kebutuhan paling mendasar para petani di Kabupaten Bima.

“Janji Gubernur (saat kampanye) untuk Pulau Sumbawa kan (pembuatan) embung-embung. Saat ini kita belum lihat pembangunan waduk-waduk itu,” ungkapnya.

Kebutuhan masyarakat di Kabupaten Bima untuk penampungan air menjadi mendesak terutama dengan masuknya musim kemarau seperti saat ini.

Hal tersebut semakin diperparah dengan kenyataan menyusutnya jumlah pohon sebagai penyimpan ketersediaan air di hutan-hutan Kabupaten Bima, karena perluasan areal pertanian masyarakat.

“Makanya kita mau cek di DPA 2020-2021 ini, seberapa seriusnya Gubernur Zul membangun waduk-waduk di Pulau Sumbawa sesuai janjinya,” katanya.

Menurut politisi Partai Demokrat itu, di Bima kebutuhan akan waduk air lebih mendesak dibandingkan dengan daerah lain.

Jika tidak segera direalisasikan, maka perluasan wilayah produksi pertanian jagung tidak akan menimbulkan manfaat apa-apa, sebab masyarakat petani tidak bisa melakukan proses tanam tanpa ketersediaan air.

“Apalagi dengan program jagung yang merambah begitu luas wilayah hutan,” terangnya.

Di luar itu, dalam penggunaan dana aspirasinya nanti, Rauf mengatakan akan berkonsentrasi kepada persoalan ketersediaan air, dengan program pembuatan beberapa sumur bor di wilayah yang terdampak kekeringan.

Selain untuk menjawab permintaan dari masyarakat petani di Kabupaten Bima, juga untuk memberikan kemudahan akses ketersediaan air bagi para petani.

Pihaknya pun berharap agar pemerintah melakukan upaya yang sama sehingga masyarakat di Kabupaten Bima benar-benar merasakan kehadiran pemerintahnya di tengah-tengah mereka.

“Saya sendiri di (APBD) Perubahan dan di (APBD) Murni banyak merencanakan pengeboran untuk petani. Banyak lahan-lahan untuk penanaman bawang itu untuk diproduktifkan,” tandasnya.

Ast

Exit mobile version