Saat ini rasio elektrifikasi di NTB terus meningkat. Pada Desember tahun 2017, rasio elektrifikasi sebesar 83,52 persen, meningkat menjadi 90 persen hingga Oktober 2018
MATARAM.lombokjournal.com – PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) meluncurkan Layanan Satu Pintu untuk layanan penyambungan baru dan penambahan daya.
Inovasi layanan itu untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan setelah kelistrikan Lombok kembali terang paska gempa,
Peluncuran ini dilakukan Gubernur Provinsi NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi Kepala Dinas Energi dan Sumber daya Mineral provinsi NTB, H. Muhammad Husni dan General Manager PLN UIW NTB, Rudi Purnomoloka, saat acara Fun Walk dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional ke-73, di Lapangan Sangkareang, Minggu (18/11).
General Manager PLN UIW NTB, Rudi Purnomoloka mengatakan, layanan satu pintu ini dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat di Provinsi NTB untuk menikmati listrik.
“Alhamdulillah setelah Lombok kembali terang paska diguncang gempa, kami bisa kembali berinovasi. LSP ini merupakan reformasi pelayanan dalam rangka meningkatkan kemudahan masyarakat untuk mengakses listrik. Kami ingin masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan layanan PLN,” ujar Rudi.
Hadirnya LSP merupakan sinergi dan integrasi dari tiga layanan yaitu PLN, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, dan Lembaga Inspeksi Teknik (LIT). LIT merupakan perusahaan jasa penyedia sertifikasi untuk menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan layanan listrik dari PLN.
Dengan hadirnya LSP, proses penerbitan SLO dapat dilakukan satu pintu melalui PLN.
“Ini merupakan wujud kerjasama PLN bersama pemerintah dimana tujuannya memberikan kemudahan kepada pelanggan. Semua layanan dilaksanakan satu pintu,” terangnya.
Untuk mendapatkan Layanan Satu Pintu, permohonan layanan penyambungan baru atau tambah daya dapat dilakukan melalui Contact Center PLN 123, Website PLN www.pln.co.id, ataupun Aplikasi PLN Mobile yang tersedia di Google Play dan IOS.
Setelah itu, pelanggan dapat memilih LIT sebagai lembaga untuk mengurus SLOnya.
Setelah memilih, pelanggan kemudian akan mendapatkan kode booking sebagai referensi untuk melakukan pembayaran pada Payment Point Online Bank (PPOB).
Kode booking tersebut akan diteruskan kepada LIT untuk ditindaklanjuti proses sertifikasi instalasi listrik milik pelanggan, parallel dengan penyambungan listrik ke rumah pelanggan.
Dalam sAmbutannya Gubernur Provinsi NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh PLN.
“Kita biasanya hanya mengeluh kalau listrik mati, tapi tidak tahu bagaimana perjuangan insan kelistrikan PLN melistriki tanah air. Saya ucapkan terima kasih kepada PLN karena telah berjuang melistriki NTB,” ucap Gubernur.
Saat ini rasio elektrifikasi di NTB terus meningkat. Pada Desember tahun 2017, rasio elektrifikasi sebesar 83,52 persen, meningkat menjadi 90 persen hingga Oktober 2018.
Angka tersebut berada di atas target pemerintah pada Rencana umum Kelistrikan Nasional (RUKN) yaitu sebesar 88,24 persen. Kehadiran LSP ini juga dapat membantu akselerasi peningkatan rasio elektrifikasi di NTB dan mewujudkan Nusa Terang Benderang
AYA (*)