Indeks
Wanita  

Ika Asmi Susanti, Menggabungkan Kerajinan Batok dan Ketak

Ika Asmi Susanti pemilik Bale Creative di Mataram mempunyai ide menggabungkan kerajinan batok dan ketak (Foto: AYA/Lombok Journal)
Simpan Sebagai PDFPrint

Kerajinan batok dan ketak menghasilkan asesoris, tas jinjing, tempat minum hingga lampu hias

Kerajinan gabungan batok dan ketak (Foto: AYA)

MATARAM,lombokjournal.com — Masyarakat NTB maupun wisatawan tak asing lagi dengan kerajinan ketak khas Lombok. Begitu juga dengan kerajinan batok kelapa yang mulai berkembang di pasaran industri kerajinan NTB.

Hal inilah yang membuat salah satu pemilik Bale  Creative di Mataram mempunyai ide menggabungkan Kerajinan batok dan ketak tersebut.Ide ini dituangkan oleh Ika Asmi Susanti, pemilik Bale Creative saat ditemui di Majeluk, Mataram, Selasa (29/8).

Ika menuturkan, ide ini muncul saat ia berada di Pulau Jawa. Saat itu ia melihat kerajinan batok kelapa, lalu muncul ide menggabungkan kerajinan ketak yang sudah ada di NTB. Yang diketahui bahwa Kerajinan ini belum ada di NTB bahkan Indonesia.

“Saya beri nama kerajinan Batket (batok dan kelapa)agar mudah diingat,” ungkapnya.

Ia mulai membuat kerajinan tersebut sejak 1,5 tahun lalu. Ika tak menemukan kesulitan membuat kerajinan ini. Terutama dari segi bahan baku, karena melimpah dan juga murah.

” untuk kerajinan Batket ini saya mulai dari 1,5 Tahun yang lalu,” ucapnya.

Harga Batok kelapa hanya seharga Rp 60 ribu per karung. Sedangkan ketak sendiri bisa didapatkan seharga Rp 25 ribu per bungkul.

“Sejauh ini Prospeknya kerajinan dari Batok klapa dan ketak ini sangat bagus karena unik, begitu juga nilai jualnya,” sambung Ika.

Kerajinan yang dia buat ini kini sudah mulai  dikenal masyarakat NTB. Ia mengaku sudah  beberapa kali menyertakan kerajinan Batket dalam galeri pameran.

Selain itu, ia juga menjualnya melalui online. Pembelinya pun tak hanya dari NTB, namun juga dari luar. Salah satunya seperti dari daerah Sulawesi.

“Bahkan Oktober ini kita akan ikut pameran di Jakarta,” akunya.

Hasil kreasi kerajinan Batket beragam. Mulai dari tas jinjing, tempat minum, aksesoris, hingga lampu hias. Kisaran harganya pun beragam. Tergantung ukuran dan lama pengerjaan kerajinan Batket.

Untuk tas dihargai dari Rp150 ribu hingga Rp400 ribu. Sedangkan lampu hias mulai dari harga Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu.

“Modalnya murah namun biaya pengerjaannya yang mahal,” pungkasnya

AYA

 

Exit mobile version