Kata Bunda Niken, Masker merupakan obat anti Covid-19 yang sangat mudah ditemui dan murah
LOBAR.lombokjournal.com — Road show PKK Provinsi NTB dengan kegiatan Gebrak masker se-Indonesia, berlanjut dengan menyambangi Kantor Camat Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (03/09/20).
Menggunakan masker mampu mengurangi penularan Covid-19.
Karena itu, TP PKK bersama beberapa unsur, juga melaksanakan Gebrak Masker bersama IKAPTK (Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamong Prajaan) NTB serta IKAPTK Lombok Barat.
Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengapresiasi bantuan IKAPTK NTB dab Lombok Barat.
“Alhamdulillah sudah dibantu dari IKAPTK NTB maupun Lombok Barat. Biasanya kita setiap Road Show membawa sekitar 2.500 masker, mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa diteruskan lagi oleh Tim PKK yang lain,” ujarnya.
Bunda Niken menekankan bahwa masker merupakan obat anti Covid-19 yang sangat mudah ditemui dan murah.
“Alhamdullilah obat anti Covid-19 sudah ditemukan, yaitu masker. Jadi ternyata untuk mencegah penularan ini kita harus menggunakan obat tersebut dengan tepat, seperti yang namanya obat, agar manjur harus digunakan dengan dosis dan cara pemakaian yang baik,” ujarnya.
Bunda Niken menJabarkan kegiatan PKK, Pokja Satu dalam kegiatan pola asuh anak dan remaja bisa disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Efek pandemi Covid-19 bukan hanya pada kesehatan atau sisi ekonomi saja, tapi juga pada sisi sosial.
Para anak saat ini terpaksa harus belajar dari rumah, berada di rumah selama 24 jam dan belajar menggunakan handphone.
Hal ini memerlukan pengawasan orang tua, guna menghindari dampak negatif penggunaan telepon genggam.
Bunda Niken juga menekankan, tidak boleh terjadi peningkatan pernikahan anak dan kekerasan pada anak. Karenanya, pola asuh anak dan remaja diharapkan dapat disampaikan kepada semua ibu-ibu di NTB.
Pokja Dua akan melakukan sosialisasi pembinaan usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K).
“Kita harapkan UP2K yang dilakukan oleh ibu-ibu dapat berkembang, bisa menjadi alternatif, dan itu semua bisa berjalan bila kita sendiri melakukan bela dan beli produk lokal UKM,” tambahnya.
Selanjutnya, Pokja Tiga, membahas dan memberikan pembinaan terkait biopori di rumah-rumah.
Hal ini merupakan tindak lanjut Visi NTB ‘Asri dan Lestari’ dengan program Zero Waste untuk melakukan pengolahan lebih lanjut, dari sampah rumah tangga dengan pembuatan biopori di rumah masing-masing.
Adanya biopori ini mampu mencegah terjadinya banjir, membuat tanah lebih gembur dan subur ditanami.
Kemudian, pada pokja Empat, PKK melakukan sosialisasi pengelolaan posyandu di masa pandemi Covid-19.
“Kita harapkan posyandu-posyandu tetap bisa berjalan dengan lancar, tentu saja dengan protokol Covid-19,” ujarnya.
Ia mengapresiasi inovasi Kabupaten Lombok Barat, yakni sistem pemantauan kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga.
“Kami sangat menyambut baik inovasi yang dilakukan Lombok Barat, adanya pemantauan kesehatan bayi baru lahir, mudah-mudahan bisa dicontoh oleh daerah yang lain,” tutupnya.
Ia sampaikan terimakasih kepada IKAPTK NTB, yang sejak awal bersama PKK Provinsi NTB melaksanakan Gebrak Masker. Juga BKKBN NTB yang memberikan layanan KB, agar warga NTB tetap bisa mendapat pelayanan KB secara baik, mencegah kelahiran yang tidak direncanakan.
Terapkan pprotokol kesehatan
Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid S.Ag, M.Si menyampaikan, segala aktivitas diperbolehkan, tapi harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Covid-19 ini harus menjadi perhatian kita semua, efek ekonomi dan sosialnya sudah mulai kita rasakan, bahkan pertumbuhan ekonomi kita hingga minus,” pinta Bupati Lobar.
Fauzan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama konsen untuk mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19 ini.
“Bila bersama-sama kita melawan, akan mudah melalui ini semua,” ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua TP. PKK Lombok Barat, Hj Khaeratun, S.HI menyampaikan, Road Show HKG PKK ini merupakan kali pertama dalam masa adaptasi kebiasaan baru
Pandemi Covid-19. bertujuan mengetahui dan menyatukan pemahaman tentang peranan sektor/lembaga terkait dalam pengelolaan kegiatan kesatuan Gerak PKK dan upaya meningkatkan peran serta pemerintah dan swasta tentang penerapan fungsi keluarga.
Untuk mencapai kesejahteraan keluarga, hal yang diperlukan adalah mengerakkan segenap potensi, yaitu menggerakkan Kelompok-Kelompok PKK serta keluarga.
Melalui PKK bersama-sama meningkatkan SDM keluarga terutama para Ibu.
Pemantauan bayi baru lahir
Saat itu juga berlangsung peluncuran pelaksanaan Sistem Pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga di Kabupaten Lombok Barat.
Sistem ini memberdayakan para Ibu secara mandiri agar mampu memantau dan mendeteksi kondisi bayi baru lahir. Sehingga secara dini menemukan tanda bahaya untuk dilakukan tindakan pengobatan yang diperlukan.
Hj. Khaeratun menjelaskan, pelaksanaan sistem ini sangat cocok di era Pandemi Covid-19 ini. Karena bayi baru lahir dapat tetap terpantau kesehatannya tanpa perlu mendatangi fasilitas kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sebagai informasi, Dinas Kesehatan beserta jajarannya memiliki komitmen menurunkan angka kematian bayi khususnya bayi baru lahir yang merupakan masa yang paling kritis.
Upaya ini dilakukan sejak hulu sampai hilir. Dari aspek hilir, diupayakan peningkatan akses maupun kualitas pelayanan baik tingkat dasar maupun rujukan (rumah sakit).
Bahkan untuk mempermudah dan mempercepat akses masyarakat, tujuan rujukan tidak hanya rumah sakit milik pemerintah saja, namun rumah sakit swasta melalui MoU dengan Dinas Kesehatan.
Inovasi ini lahir atas dukungan berbagai pihak, di antaranya Unicef, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Pengda NTB, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Ikatan Dokter Anak (IDAI) NTB maupun PKK Kab Lombok Barat.
Usai acara, Ketua TP. PKK NTB, Ketua TP. PKK Lobar, Kepala BKKBN NTB, Ketua IKAPTK NTB, Camat Kuripan beserta seluruh jajarannya turun langsung ke masyarakat dengan sama-sama berjalan keliling kampung membagikan masker.
HmsNTB