Dukungan untuk John “Kursi Roda” dan Pekerja Seni di Lombok

Memuliakan kaum difabel, Rachmat Hidayat beri dukungan untuk musisi Sasak John “Kursi Roda” dan penyandang disabilitas Pulau Lombok

MATARAM-LombokJournal.com ~ Politisi PDI Perjuangan, H. Rachmat Hidayat memberi perhatian dan dukungan untuk John “Kursi Roda”, salah seorang penyanyi dan pencipta lagu Sasak yang memiliki nama masyhur di Pulau Lombok.

BACA JUGA: Bunda Niken Bagikan Kursi Roda untuk Difabel di Lombok Tengah

Rachmat Hidayat mengajak piha lain untuk memberi dukungan pada kaum difabel

Anggota DPR RI itu juga memberi perhatian kepada sejumlah penyandang disabilitas lainnya. Mereka mendapat bantuan kursi roda manual untuk memudahkan aktivitas mereka. 

John diembel-embei ‘kursi roda’ karena pekerja seni ini penyandang disabilitas, dan harus selalu duduk di kursi roda.

 Semenjak usia delapan tahun, ayah dua anak dengan nama asli Zainuddin tersebut menderita polio. Semenjak itu, John, tidak bisa berjalan. Kepada John, Rachmat menyerahkan bantuan kursi roda elektrik.

BACA JUGA: Pilgub NTB 2024, Milik Anak Muda yang Progresif

Pertengahan pekan lalu, Rachmat janjian bertemu dengan John di rumah Mas Santo, salah seorang pengusaha di Mataram yang dekat dengan sejumlah pekerja seni di Lombok. 

John datang bersama dengan M Zulaipi, rekannya sesama penyandang disabilitas yang tidak memiliki kaki.

Rachmat mengatakan, berbagi dan memperhatikan kaum difabel menjadi prioritasnya, lantaran hal tersebut sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan sosial.

Perhatian itu untuk memberikan dukungan kepada kaum difabel agar dapat hidup dengan nyaman dan bahagia di lingkungan mereka.

“Bantuan kursi roda ini kita harapkan akan membantu John dan saudara-saudara kita penyandang disabilitas memiliki mobilitas yang tidak lagi terbatas,” ucap Rachmat.

Anggota Komisi VIII DPR RI menegaskan, kaum difabel adalah kelompok yang seringkali diabaikan oleh sebagian kita. 

Padahal mereka membutuhkan perhatian dan dukungan yang lebih.

“Dengan memberikan dukungan kepada mereka, kita dapat membantu mereka merasa lebih dihargai dan diterima di lingkungan sekitarnya. Termasuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas antar sesama kita sebagai umat manusia,” imbuh politisi senior lintas zaman ini.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini pun menggugah pihak lain, untuk juga turut memberi perhatian dan dukungan kepada kaum difabel. 

Mulailah hal tersebut kata Rachmat, dengan kaum difabel yang ada di sekitar terlebih dahulu. 

Dukungan tersebut pun tak melulu harus berupa finansial. Berbagi waktu atau tenaga, juga tentulah akan sangat bermanfaat untuk mereka.

 Atau menghindari perilaku diskriminatif atau merendahkan mereka juga adalah sebuah dukungan yang luar biasa pula.

“Sesungguhnya saudara-saudara kita yang secara fisik memang kekurangan, juga memiliki hak-hak yang setara dengan kita sebagai warga negara,” kata Rachmat.

BACA JUGA: Bang Zul Bagikan Sembako dan Sayuran di Dusun Semaya, Lotim

Bertemu dengan John dan M Zulaipi, Rachmat pun tak henti mengucapkan kekaguman kepada mereka. Di tengah keterbatasan mereka secara fisik, semangat hidup mereka tak pernah padam. 

Tak sekalipun mereka merasa rendah diri. Tak ada pula keluhan yang terlontar. 

Semangat mereka untuk berkreativitas demi hidup yang lebih baik, juga sangat patut diacungi jempol.

John, adalah pencipta lagu-lagu Sasak yang karyanya meledak dan banyak digandrungi khalayak. John mengaku, dirinya kini masih rutin manggung. 

Mulai dari acara hajatan, hingga perkawinan. Dalam sepekan, dia bisa manggung hingga empat kali.

“Untuk tarif, biasanya saya tidak mematok harga,” kata John.

Sementara Zulaipi, saat ini bekerja sebagai tukang reparasi alat-alat elektronik. Dengan cara itulah kaum difabel asal Peringgarata, Lombok Tengah ini, dapat menghidupi keluarganya.

John dan Zulaipi, adalah dua contoh penyandang disabilitas yang menolak hidup dari belas kasihan orang lain. Mereka bekerja keras untuk dapat memberi penghidupan yang layak bagi anak dan istri mereka. 

Baik John dan Zulaipi, saat ini memang sudah berkeluarga. John telah memiliki dua anak. Sementara Zulaipi memiliki satu buah hati.

“Kami memang tidak ingin hidup hanya untuk menjadi sampah di bumi,” kata John. Zulaipi, mengangguk. Setuju dengan apa yang dikatakan John.

Rona bahagia terpancar dari raut wajah mereka, saat menerima bantuan kursi roda dari Rachmat Hidayat. 

John, lalu mencoba kursi roda elektrik yang harganya Rp 27 juta satu unit tersebut. Zulaipi juga mengayuh kursi roda manual yang diterimanya. Mereka pun berucap rasa syukur, lantaran telah mendapat perhatian yang disebutnya tak terhingga dari Rachmat Hidayat.

Kepada Rachmat, John pun berjanji akan membuatkannya lagu. Hal yang membuat Rachmat surprise. 

Politisi berambut perak ini pun mengaku sudah tak sabar menantikan lagu gubahan dari John rampung untuknya.

Rencananya, jika tak ada aral melintang, Rachmat juga akan mempertemukan John secara langsung dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini. 

Rachmat ingin agar John, bisa menyampaikan langsung apa yang menjadi permasalahan para penyandang disabilitas di NTB, sehingga pemerintah dapat memberi atensi terhadap hal tersebut. 

BACA JUGA: Bunda Niken Bagikan 400 Paket Sembako di Lotim

Rachmat juga ingin, agar John juga nanti mendapat bantuan alat-alat bermusik dan fasilitas rekaman dari Kementerian Sosial, sehingga hal tersebut dapat menopang kreativitas John dalam bermusik.

“Pada kreativitas pekerja seni seperti John dan pekerja seni lainnya di Pulau Lombok, lagu-lagu Sasak akan bisa kita harapkan naik kelas dan orisinilitasnya tetap terjaga,” ucap Rachmat.***

 




Pemprov NTB Dukung Sumbawa Lahirkan Qori-qoriah Berkualitas 

Bersama Pemda setempat, Pemprov NTB akan mendukung penuh lahirnya para Qori-qoriah terbaik di Kabupaten Sumbawa

SUMBAWA.LombokJournal.com ~  Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang akrab disapa Bang Zul tertarik kepedulian masyarakat Kecamatan Alas Barat dalam melahirkan Qori-qoriah berkualitas di masa depan.

BACA JUGA: Bang Zul Serap Aspirasi Warga Desa Labuhan Alas, Sumbawa

Gubernur NTB menegaskan, Pemprov siap mendukung lahirnya qori-qori'ah terbaik di Sumbawa

Itu diungkapkan Bang Zul di tengah kegiatan Safari Ramadhan Gubernur NTB yang berlangsung di Masjid An-Nur Hiqmah Desa Gontar Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Selasa (04/04/23)

Diwarnai guyuran hujan, kedatangan Bang Zul di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat disambut hangat masyarakat. Ikut mendampingi, Wakil Bupati Sumbawa serta Kepala OPD Pemprov dan Pemkab Sumbawa.

Gubernur NTB berdialog dengan masyarakat terkait berbagai hal, salah satunya kepedulian masyarakat akan lahirnya Qori-qoriah berkualitas.

Dua warga Kecamatan Alas Barat menyampaikan harapannya, agar Pemprov NTB mendukung upaya membangun SDM yang andal di bidang keagamaan, khususnya para Qori-qoriah.

Bang Zul menyambut baik aspirasi masyarakat yang dinilainya sangat penting dalam memajukan daerah, khususnya pada bidang pendidikan dan keagaman. 

BACA JUGA: Bang Zul Ajak Warga Dompi Jangan Rusak Hutan

Ia bersama Wakil Bupati Sumbawa dalam kesempatan ini sepakat akan mendukung penuh lahirnya para Qori-qoriah terbaik di Kabupaten Sumbawa.

“Insya Allah kita akan segera menghadirkan guru-guru hebat pula yang akan membimbing masyarakat dan anak muda di daerah kita,” kata Bang Zul.

Bang Zul juga mengungkapkan, saat ini di NTB juga memiliki talenta Qori’ yang begitu berbakat dan berprestasi hingga kancah dunia. Dia adalah Syamsuri Firdaus putera asli Bima. 

Diharapkan figur Syamsuri Firdaus menjadi motivasi bagi putera-puteri NTB lainnya.

Selain itu, ada pula aspirasi masyarakat terkait pembangunan jembatan penghubung antar dusun di Desa Gontar Kecamatan Alas Barat. 

Merespon itu, Bang Zul bersama Pemda setempat juga akan segera mengkaji lebih lanjut.

“Ini akan segera kita kaji, mungkin tidak segera dibangun sekarang, tapi ini solusinya harus ada,” ucapnya.

BACA JUGA: Lombok FC U-16 trining Camp Dua Pekan di Barcelona

Kegiatan Safari Ramadhan di Kabupaten Sumbawa kali ini juga turut menghadirkan Bazar Pangan Murah bagi masyarakat. 

Kehadiran Bazar Pangan Murah ini diharapkan Bang Zul dapat sedikit membantu meringankan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok yang cenderung mengalami kenaikan harga di bulan Ramadhan.***

 

 




Pembuatan Film Pendek tentang Stunting dari SMAN 1 Mataram

Pembuatan film pendek tentang stunting mendapat apresiasi, dan akan dijadikan edukasi dan sosialisasi di kalangan remaja

MATARAM.LombokJournal.com ~ Film  pendek tentang stunting oleh SMA Negeri 1 Mataram, menjadi bagian dari edukasi penanganan stunting di Indonesia khususnya di Provinsi NTB.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menerima audiensi tim dari SMAN 1 Mataram, di ruang kerja Wagub, pada rabu (22/02/23).

BACA JUGA: Penyerahan SK Perhutanan Sosial dan SK TORA Secara Virtual

Pembuatan film pendek stunting, kata Wagub, akan dijadikan edukasi di kalangan remaja

“Edukasi tentang lingkungan dan stunting adalah edukasi dahsyat yang membutuhkan konsistensi tinggi,” jelas Ummi Rohmi memberi apresiasi. 

Lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam penangan kasus stunting, pengelolaan lingkungan yang baik akan melahirkan ekosistem yang sehat. 

“Mindset anak harus di rubah, harus dipahami antara kesehatan dan lingkungan adalah suatu lingkaran yang saling mempengaruhi. Alam kita luar biasa, maka kita harus bisa mengatur, memelihara, dan mengelola lingkungan dengan baik,” katanya.

Wagub berharap ketika mindset anak baik tentang lingkungan, maka secara otomatis kualitas masyarakat dan daerah akan ter-upgrade

Ia pun berharap dengan pembuatan film ini dapat dijadikan edukasi dan sosialisasi dikalangan masyarakat terutama remaja.

Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Mataram, I Gusti Ayu Adi Dauti Antari menjelaskan, stunting disebabkan oleh tiga faktor, yaitu pernikahan dini, sanitasi, dan nutrisi.

BACA JUGA: Cegah Pernikahan Anak, Siswa Harus Fokus Belajar

Maka melalui kreativitas dalam pembuatan naskah film berbasis digital edukasi ini, diharapkan mampu memberikan edukasi kepada anak-anak, apalagi yang terlibat langsung dalam pembuatan film ini. ***

 

 




Maestro dan Sutradara Teater Koma, Nano Riantiarno Telah Pergi

Sutradara Teater Koma, sekaligus salah satu maestro teater modern di Indonesia itu, akan dimakamkan hari Sabtu, 21 Januari 2023 di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor

Lombokjournal.com ~ Nobertus (Nano) Riantiarno, salah satu maestro teater Indonesia dan Sutradara Tetar Koma Jakarta, meninggal dunia pada hari Jum’at (20/01/23) pukul 06.58 WIB.di usia 73 tahun (kelahiran Cirebon, 6 Juni 1949). 

Sempat dioperasi tumor bagian paha, diketahui ada cairan yang menyebar di bagian paru-paru. Setelah hampir 3 pekan dirawat, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk menjalani rawat jalan sejak akhir pekan ini.

BACA JUGA: Wayang Sasak Akan Tampil di Kampus Ternama Malaysia

Maestro teater Indonesia, Nano Riantiarno meninggal dunia
Nano Riantiarno

Nano Riantiarno pernah mengenyam pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) Jakarta dan bergabung dengan Teguh Karya serta Teater Populer.

Jenazah Nano saat ini masih berada di rumah duka, di Sanggar Teater Koma, Jalan Cempaka Raya 15, Bintaro, Jakarta Selatan. Ia meninggalkan seorang istri, Ratna Riantiarno, dan beberapa putra-putrinya. Salah seorang putranya, Rangga Riantiarno meneruskan bakat ayahnya, dan sudah beberapa kali menyutradarai produksi Teater Koma.

Pemakaman Nano akan dilakukan pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 sebelum tengah hari, di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor.

Beberapa kali Riantiarno bersama istrinya mengunjungi Mataram, bertemu dan berdiskusi dengan para seniman, Terakhir, 23 Agustus 2019, ia ke Mataram atas undangan Adi Pranajaya, seperti biasa ia memberi workshop teater pada seniman di Mataram. 

Bahkan ia juga sempat berdiskusi dengan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah di Taman Budaya NTB.

Teater Koma

Nano Riantiarno dan Ratna istrinya, bersama beberapa seniman yang mempunyai visi sama mendirikan Teater Koma tanggal 1 Maret 1977. 

Selama lebih dari 4 dekade, Teater Koma menjadi tonggak teater modern yang paling produktif (sedikitnya dua pementasan dalam setahun) dan mampu menyedot penonton yang setia membeli tiket pertunjukan.

Pada era Orde Baru, drama-drama Teater Koma yang menghibur tapi sekaligus banyak melontarkan kritikan, sempat dilarang pentas.   

Nano menuturkan seorang anggota Teater Koma haruslah orang yang setia dan punya loyalitas tinggi.

“Saya punya kode etik Teater Koma. Kalau sudah mengerti, baru masuk Teater Koma. Loyalitas dari mereka juga sangat penting. Anggota harus setia juga,” kata Nano.

Di kalangan anggpta Teater Koma, ia dikenal sebagai sutradara yang bekerja sangat detail, tegas tapi terbuka bila diajak diskusi.

BACA JUGA: Bunda Niken Nonton Pertunjukan Teater ‘Putri Mandalika’

“Dulu sebagai sutradara saya sangat tidak sabar, apalagi di 10 tahun pertama. Tapi 24 tahun ke belakang, saya menjadi orang yang paling sabar, mendengarkan apa yang dilakoni aktor, memahami, dan mencoba untuk menikmatinya,” ungkap Nano Riantiarno.

Kesabaran itulah yang jarang dipunya sutradara lain. 

Ratna Riantiarno, istrinya,  turut menimpali perkataan suaminya, bahwa kelompok teater yang bertahan lebih dari 44 tahun tidaklah mudah, khususnya ketika harus mengikuti perkembangan zaman.

Putra sulung Nano, Rangga Riantiarno, menuturkan di akhir hayatnya ayahnya masih berkarya dan menggarap sebuah naskah teater. Skenario pertunjukan itu dikirimkan ke Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun lalu dan berhasil memenangkan Sayembara Naskah Teater DKJ 2022.

BACA JUGA: Wagub NTB Tandatangani RIP Pelabuhan Kayangan Poto Tano

Maestro teater yang telah berpulang itu sempat berdiskusi dengan seniman Mataram
Nano Riantiarno bersama seniman Mataram

“Baru banget menang sayembara naskah teater DKJ yang judulnya ‘Matahari dari Papua’,” ungkap Rangga seperti dikutip dari Detikcom, Jumat (20/01/23).

Rencananya naskah itu bakal dipentaskan November tahun ini. 

Menurutnya, sosok Nano Riantiarno dikenal sebagai ayah yang tegas dan penyayang, juga menjadi tauladan bagi anak-anaknya. ***

 

 




Wayang Sasak akan Tampil di Kampus Ternama Malaysia

Setelah kunjungan wayang Sasak ke Malaysia, sebaliknya dosen-dosen dan para mahasiswa Malaisya akan belajar wayang Sasak ke Lombok 

MATARAM.lombokjournal.com ~Pementasan Wayang Sasak, Pameran Lukisan Wayang Sasak, dan Seminar  “Seni Budaya dan Pariwisata NTB” yang akan digelar di Empat Perguruan Tinggi Malaysia. 

Pementasan tersebut akan digelar pada tanggal 22 Desember 2022 hingga 04 Januari 2023 mendatang. 

BACA JUGA: Penutupan Gelar Budaya di KLU, Ini Imbauan Bang Zul

Anjangsana budaya Sasak itu disambut baik Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, saat penyelenggara acara tersebut yakni Yayasan Bale Agung Ajar Wali melakukan audensi ke Gubernur di Pendopo Gubernur, Rabu (14/12/22). 

Ke empat perguruan tinggi yang akan dikunjungi di antaranya, Universitas Teknologi Mara (UiTM), Universiti Utara Malaysia (UUM), Universitas Sains Malaysia (USM), Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI).

Dijelaskan Bang Zul sapaan Gubernur, nantinya kampus-kampus ternama Malaysia tersebut akan mengirimkan dosen-dosen dan para mahasiswanya untuk belajar wayang Sasak ke Lombok sebagai timbal balik. 

“Nanti kampus-kampus Malaysia akan mengirimkan dosen dan mahasiswanya ke Lombok in return untuk belajar wayang Lombok ini,” jelas Bang Zul. 

Bang Zul juga berpesan agar pementasan tak hanya dilakukan kampus-kampus saja, melainkan juga di komunitas warga NTB yang ada di Malaysia. 

BACA JUGA: Beli Bela Produk Lokal, Ihtiar Retas Kemiskinan di NTB

“Saya juga menganjurkan mereka bukan hanya tampil di kampus, tapi juga menyapa masyarakat NTB dan menampilkan wayang Lombok ini di komunitas NTB di Malaysia,” tandasnya. ***

 




Wagub NTB Kunjungi Trash Festival & Art Exhibition

Pameran seni bertema A Tale of Nature and Trash yang dihadiri Wagub NTB, mengajak peduli lingkungan 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Panitia penyelenggara Trash Festival & Art Exhibition/TFAE (Festival Sampah & Pameran Seni), diminta agar media syi’ar (publikasi) kegiataan ini dilakukan lebih luas. 

Karena diperlukan para pengunjung yang lebih banyak untuk mengunjungi kegiatan yang perlu diketahui orang banyak itu.

BACA JUGA: Pemprov NTB Siap Bekerjasama dengan PT Eco Solution Lombok

Wagub NTB minta publikasdi kegiatan ini diperluas

Wakil Gubernur NTB , Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan itu saat mengunjungi giat Trash Festival & Art Exhibition, bertempat auditorium Pameran Musium NTB, (21/10/22).

“(Panitia) Harus bisa menggandeng pihak Dinas Dikbud sehingga bisa mendorong anak-anak sekolah berkunjung mendapatkan pembelajaran langsung melalui karya lukisan yang ditampilkan,” tutur Wagub yang saat itu diampingi Kadis LHK.

Menurut Wagub, dari setiap lukisan itu memiliki cerita tersendiri. Ia mengapresiasi VIBE Center Indonesia bisa menggelar kegiatan seperti ini.

Sementara itu, CEO Vibe Center Indonesia Martina Susanti mengatakan Trash Festival & Art Exhibition VIBE Center Indonesia dekat dan akrab dengan pendekatan Appreciative Inquiry

Pada TFAE ini fokus pada pemberian award kepada para pahlawan sampah muda yang berinovasi dalam karya seni, baik dalam bentuk seni rupa, fotografi, musik dan video.  

Art Exhibition kali ini agak berbeda dari Art Exhibition lainnya. 

Dengan nuansa alam, sampah, dan gerakan perubahan panitia mengambil tema A Tale of Nature and Trash

Jika bicara tentang kisah, maka akan beragam macam kisah yang terjadi didalam kehidupan manusia, dan atas dasar itulah pameran seni rupa A tale of Nature and Trash (Kisah Alam dan Sampah, red) dilaksanakan. 

“Pameran seni rupa ini adalah sebuah perhelatan yang ingin mengajak kita semua bisa memaknai kisah-kisah, dan perpaduan harmonis antara alam dan sampah yang tak terpisahkan,” pungkasnya.

BACA JUGA: Masalah Lingkungan Tak Main-main, Ini Kata Wagub NTB

Selain itu, dirinya mengajak para perupa Indonesia untuk berkontribusi, menyampaikan pesan dan mengambil bagian dalam gerakan peduli lingkungan melalui goresan karya. Terutama melihat sampah sebagai sebuah inspirasi dari karya seni dua atau tiga dimensi yang nantinya akan bisa dinikmati dan diapresiasi oleh khalayak pengunjung. ***

 

 




Festival Lasqi NTB, Tiga Peserta KLU Raih Juara 

Festival Lasqi Tingkat Provinsi NTB 2022 merupakan ajang seleksi untuk mewakili Provinsi NTB ke ajang tingkat Nasional

TANJUNG,lombokjournal.com ~ Dalam Festival Lasqi Tingkat Provinsi NTB 2022, banyak yang sudah menduga peserta dari Kabupaten Lombok Utara bakal menyabet kemenangan. 

Ternyata benar, hal itu seperti dikatakan Kepala Dinas Dikbutpora Kabupaten Lombok Utara, Adnan, S.pd,Mpd, tiga peserta asal KLU meraih juara di Festival Lasqi Tingkat Provinsi NTB 2022. Masing-masing adalah: 

BACA JUGA: Festival Budaya Lombok Utara 2022 di Desa Bentek

(1) Bivo Qasidah Gambus Dewasa Putra, peserta asal KLU atas nama Nanang Zarkasi, meraih Juara Satu;

(2) Bivo Qasidah Gambus Remaja Putri, peserta asal KLU atas nama Uskiani meraih    Juara Satu; dan 

(3) Untuk kategori Pop Religi Remaja Putra, peserta asal KLU atas nama Rahadi meraih juara tiga

Adnan mengatakan, pemenang Festival Lasqi tingkat provinsi dinilai mengharumkan nama daerah
Adnan, S.pd,Mpd

“Ajang ini merupakan seleksi untuk memilih wakil NTB pada Festival Lasqi tingkat nasional di Karawang, Jawa Barat (Jabar) mendatang,” tutur Adnan saat pembukaan kegiatan lokakarya Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) di SDN Sokong, Minggu (16/10/22).

Kadis Dikbudpora KLU mengapresiasi pemenang asal KLU yang telah berjuang mengharumkan nama daerah Kabupaten Lombok Utara.

“Patut kita sama sama syukuri, lanjut Adnan, dalam kondisi daerah yang baru serba kekurangan akibat beruntunnya bencana, putra putti kita bisa meraih perestasi dibidang masing masing,” katanya.

Seperti diketahui, Festival Seni Qasidah Bintang Vocalis tingkat Provinsi NTB dipusatkan di bencingah Adiguna Praya lapangan Muhajirin, Praya, Lombok Tengah (Loteng). Festival Lasqi tingkat provinsi itu dibuka Gubernur NTB, hari Kamis (13/10) lalu. 

Ketua DPW Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE menegaskan, pemenang festival kali ini, akan mewakili NTB di tingkat nasional.

BACA JUGA: Maulid Nabi Muhammad SAW Dirayakan di Puskesmas Gangga

Festival Lasqi tingkat provinsi yang dipusatkan di Lombok Tengah, yang berlangsung 10-11 Oktober 2022 dengan materi; 

– Pemilihan Duta Qasidah Kolaborasi

– Pemilihan Qasidah Rebana Klasik Remaja Putri

– Pemilihan Vokalis Qasidah atau Gambus Remaja

– Pemilihan Pop Religi  Tingkat Anak anak.

– Pemilihan Pop Religi Tingkat Remaja   ***

 

 




Festival Budaya Lombok Utara 2022 di Desa Bentek

Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu menyambut antusias berlangsunya Festival Budaya di Desa Bentek

TANJUNG.lombokjournal.com ~ Rumah Budaya Kembang Rampe Sammirai sebuah komunitas budaya di Kabupaten Lombok Utara menyelenggarakan kegiatan kebudayaan Pendayagunaan Ruang Publik di Lapangan Titi Palang Desa Bentek, tanggal 13 hingga 15 Oktober 2022, 

Kegiatan bertajuk “Festival Budaya Lombok Utara Tahun 2022” tersebut merupakan  Program Fasilitasi Bidang Kebudayaan Tahun 2022 dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.

BACA JUGA: Ragam Kesenian Islami, di Festival Qasidah Lasqi

menurut Bupati Lombok Utara mengatakan kegiatan Festibal Budaya ini mengembalikan semangat seniman

Kegiatan kebudayaan ini dimaksudkan untuk menguatkan Kembali ketahanan budaya Kabupaten Lombok Utara serta membangkitkan kembali semangat dan tekad para seniman di di Bumi Tioq Tata Tunaq.

Hal itu disampaikan Ketua Pelaksana Festival Budaya Lombok Utara 2022, Sandi Justiya Putra saat pembukaan festival, Kamis (13/10/22).

Bupati Lombok Utara, H Djohan Stamsu menyampaikan dengan adanya Festival Budaya yang di selenggarakan oleh “Kembang Rampe Sammira” masyarakat bisa terhibur, berjualan dan berlangsung aman terkendali.

“Semoga ini motivasi untuk kita semua dalam membangun KLU lebih baik,” kata Bupati Djohan saat membuka Festival Budaya Lombok Utara Tahun 2022

Turut hadir Anggota DPRD Provinsi NTB H.Junaidi Arif, SP, Kapolsek Gangga AKP Remanto SH, Kabid Dikdas Dikbudpora KLU, Kepala Desa Bentek Warna Wijaya S.AP, Dalam sub-tema kegiatan kebudayaan ini diambil dari bahasa setempat yaitu  “Meriri Lombok” yang memiliki arti “Memperbaiki”.

Sehingga tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperbaiki, menata kembali dunia kebudayaan yang sempat lumpuh di Lombok Utara karena bencana gempa bumi hingga pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini membangkitkan kegiatan budaya yang diharapkan akan mampu menjadi motor penggerak kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Kabupaten Lombok Utara,” kata Sandi.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan kebudayaan ini adalah menguatkan kembali ketahanan budaya Lombok Utara, serta membangkitkan kembali semangat dan tekat para seniman di di Bumi Tioq Tata Tunaq.

Terpisah, Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya, mengapresiasi kegiatan Gelar Budaya yang dimotori “Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira”. Diharapkan, Rumah Budaya ini  menjadi salah satu sentral lembaga/Organisasi kebudayaan yang patut didorong lebih baik ke depan. 

Sisi lain, Rumah Budaya Kembang Rampe Sammira dengan kegiatan ini makin dikenal di kalangan sekolah sekolah maupun masyarakat. 

BACA JUGA: Pemda KLU Serahkan 150 Paket Sembako untuk Nelayan

“Kegiatan Gelar Budaya ini bersamaan dengan peringatan HUT Desa Bentek Ke 110 dan harus meriah dirasakan hingga ke pelosok pedusunan, agar terasa Desa Bentek ulang tahunnya, ujar Kades Bentek,” Warna Wijaya.  ***

 

 




Ragam Kesenian Islami di Festival Qasidah LASQI

Seniman dari seluruh kabupaten/kota se NTB menampilkan ragam budaya dan seni islam

LOTENG.lombokjournal.com ~ Parade pertunjukan seni dan budaya Islami ditampilkan ribuan seniman dari seluruh kabupaten/ kota se Nusa Tenggara Barat dalam Festival Qasidah di Lapangan Tastura, Praya, Lombok Tengah, Kamis (13/10/22).

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah membuka festival qasidah dengan harapan kesenian Islami dapat terus berkembang dan menjadi sarana persahabatan warga NTB.

BACA JUGA: Mulud Adat Bayan, Ini Harapan Gubernur NTB

Gubernur NTB berharap ragam seni Islamiterus berkembang di NTB
Gubernur Zulkieflimansyah didampingi Bunda Niken

“Semoga makin banyak talenta qasidah dari NTB yang tampil di pentas nasional,” ujar Gubernur.

Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia se NTB menggelar festival pertama kali ini yang akan berlangsung sampai 15 Oktober depan. 

Diikuti seluruh Dewan Pimpinan Daerah LASQI sepuluh kabupaten/ kota, kontingen Lombok Barat mengirimkan peserta terbanyak dengan seribu orang peserta.

Beberapa lomba yang dikonpetisikan diantaranya: Bintang Vokalis Gambus, Pop Religi, Qasidah Klasik dan Qasidah Kolaborasi. 

“Nantinya para pemenang akan mengikuti Festival Qasidah nasional,” sebut Ketua DPW LASQI NTB, Hj Niken Saptarini Zulkieflimansyah. 

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, H Fathul Bahri sebagai tuan rumah mengaku gembira dan mengapresiasi dipilihnya Loteng sebagai lokasi festival. 

BACA JUGA: Mulud Adat Bayan dan Sesait, Lestarikan Ritual Adat

Bersamaan dengan Ultah Loteng ke 76 digelar pula side event expo kuliner Maiq Meres diikuti UMKM dan lembaga pemerintah serta swasta.***

 

 




Bunda Niken Nonton Pertunjukan Teater ‘Puteri Mandalika’ 

Event OnStage Insomnia Movement Theater 2022 dihadiri Bunda Niken sapaan akrab Ketua Dekranasda NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati, Ketua Dekranasda NTB 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Rangkaian event pagelaran teater On stage Insomnia Theater Movement 2022 – untuk mengenang tokoh teater NTB Max Arifin – berlangsung sukses di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (06/07/22). 

On stage Insomia Movement Theater 2022 diselenggakan mulai tanggal 3 Oktober hingga 8 Oktober 2022. Selain diselenggarakan rangkaian pertunjukan dari grup teater se NTB, juga dilangsungkan diskusi dan penganugerahan pada tokoh teater.

Bunda Niken memberi selamat para pemain teater
Bunda Niken bersama pemain teater di panggung teater tertutup Taman Budata NTB

Dalam rangkaian pertunjukan hari terakhir, grup Kampoeng Baca Pelangi dari Narmada, Lombok Barat, menggelar pertunjukan ‘Putri Mandalika’ karyta Max Arifin, yang merupakan kisah sangat populer dari daerah NTB. 

BACA JUGA: Bunda Niken: Enam Literasi Dasar Ini Harus Dikuasai Anak

Nama Mandalika saat ini diabadikan sebagai resort di Lombok Tengah, sekaligus nama sirkuit balap motor Pertamina Mandalika. 

Ketua Dekranasda NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati yang akrab disapa Bunda Niken memberikan apresiasi pada pagelaran teater malam itu.

Menurut istri Gubernur Zulkieflimansyah ini, pertunjukan Puteri Mandalika dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. yang dikemas dalam balutan kisah legenda paling populer di Nusa Tenggara Barat. 

“Hasilnya memang luar biasa, kita bisa memahami apa yang dirasakan oleh Putri Mandalika semasa hidupnya, sehingga kita bisa mengetahui pergulatan batinnya. Akhirnya kita bisa melihat bahwa putri Mandalika memang seorang putri yang lebih memilih cinta kepada masyarakatnya daripada perpecahan yang akan terjadi,” ujarnya. 

Pagelaran on stage sendiri diselenggarakan setiap tahun dengan beberapa konten termasuk diskusi yang dilakukan untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi komunitas kreatif dalam sharing dengan pegiat-pegiat teater lainnya. 

Bunda Niken juga menyampaikan, pemerintah Provinsi NTB telah menyiapkan fasilitas untuk belajar mengenai dunia teater bagi para pemula dan sineas teater lainnya. 

“Pemprov menyediakan fasilitas seperti tempat dan ruangan untuk belajar dan tentunya harapannya setiap tahun bisa berlangsung dan didukung oleh masyarakat,” ungkapnya. 

Turut hadir Kepala Dinas Perindustrian Nuryanti SE., ME dalam rangka terus memberikan dukungan bagi berkembangnya industri kreatif di NTB. 

“Kalau dalam sektor industri dunia teater mungkin hampir sama dengan perfilman, artinya bisa menjadi salah satu sarana untuk sosialisasi tentang program-program industrialisasi, yaitu membuktikan rasa cinta kepada produk dalam daerah dan tentunya kebanggan kita munculnya pelaku-pelaku industri di teater,” ucapnya. 

Bunda Niken mengatakan
Bunda Niken dan Kadis Perindustrian, Nuryanti menjawab pertanyaan wartawan

Event 2022 ini, melibatkan pegiat teater profesional untuk menyampaikan semangat ekspresi dan pembuktian diri atas karya-karyanya di bidang teater dengan adanya special performance dari pegiat teater yang tersebar di seluruh NTB.***

BACA JUGA: Bunda Niken Lakukan Penghijauan di Pantai Lakey