Rachmat Hidayat Berbagi Kebahagiaan bersama Lansia, Bantu Kursi Roda Elektrik 

Ada Sahabat yang menderita Lumpuh di Lombok Timur, Rachmat Hidayat datang bawakan  kursi roda elektrik

MATARAM.LombokJournal.com ~ H Rachmat Hidayat menjalankan panggilan hati untuk membantu dan berbagi kebahagiaan bersama lansia

Anggota DPR RI dari Dapil Pulau Lombok dari PDI Perjuangan, Rachmat Hidayat, benar-benar menjadi sandaran dan harapan bagi warga Pulau Seribu Masjid yang menderita lumpuh dan yang mengalami mobilitas terbatas .

Rachmat Hidayat memberi bantuan kursi roda elektrik untuk H Lalu Adil, warga Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (10/2/2024) siang, 

BACA JUGA : Awas CUrah Gujan Tinggi! Pemprov NTB Sigap Kordinasi dengan Kabupaten/Kota se NTB

Lalu Adil mendapat bantuan kursi roda elektrik dari Rachmat Hidayat
Lalu Adil

Dua tahun sudah, salah seorang tokoh masyarakat Desa Sakra tersebut, ditemui Rachmat Hidayat hanya bisa beraktivitas di sekitar tempat tidur.

”Ini bukan kegiatan politik. Ini adalah panggilan hati untuk membantu saudara kita yang sedang membutuhkan,” ucap Rachmat Hidayat.

Kepada Lalu Adil, Rachmat Hidayat menyerahkan langsung bantuan kursi roda elektrik tersebut. Ketua DPD PDI Perjuangan NTB itu mendatangi kediaman Lalu Adil di Jalan Raya Sakra Induk, di Kecamatan Sakra, untuk membesuk sekaligus menyerahkan bantuan kursi roda elektrik yang harga satu unitnya kini mencapai Rp 30 juta. 

Bantuan tersebut merupakan program aspirasi Rachmat Hidayat melalui Kementerian Sosial, salah satu mitra kerja Rachmat sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI.

Dalam penyerahan bantuan kursi roda elektrik ini, Rachmat Hidayat didampingi sejumlah tim advance-nya. Di antaranya, Bung Ayat dan Ahmad Amrullah, politisi muda PDI Perjuangan Lombok Timur yang lagi naik daun.

Di usianya yang kini 74 tahun, Lalu Adil tidak lagi leluasa bergerak. Dua tahun lalu, tubuhnya tertabrak pintu kendaraan roda empat. Hasil diagnosa dokter, tabrakan pintu kendaraan itu telah merusak jaringan syaraf di pinggang tokoh kelahiran 1950 tersebut. 

BACA JUGA : Pemilu dalam Negara Demokrasi

Semenjak itu, dua kaki Lalu Adil tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Jika dipaksakan berdiri, tak sampai 30 detik, badannya sudah langsung limbung dan terjatuh.

Lalu Didik, putra sulung Lalu Adil, menyongsong kedatangan Rachmat di gerbang rumah dan menyalami politisi senior Bumi Gora ini dengan takzim. 

Digamitnya tangan Rachmat, lalu diajak langsung masuk rumah untuk menemui sang ayahanda. Rachmat mendapati Lalu Adil tengah berbaring di ranjang ruang tengah yang disulap menjadi kamar tidur.

Mengetahui yang datang Rachmat Hidayat, sontak Lalu Adil bangkit dari pembaringan. Rachmat bergegas dan segera merangkulnya. Sesaat keduanya bersalaman, lalu seperti dua orang yang sudah lama tidak bersua, keduanya langsung berpelukan hangat.

Hanya kaki yang sudah sulit digerakkan, secara fisik, Lalu Adil masih terlihat segar. Dia masih berbicara dengan lantang. 

Dia bisa bertutur dengan fasih. Ingatannya terhadap peritiwa-peristiwa masa lampau juga masih begitu kuat. Tangannya juga masih leluasa bergerak dengan cekatan. Namun begitu, tubuhnya memang terlihat kurus.

Dari pertemuan itulah, diketahui Rachmat dan Lalu Adil, sesungguhnya adalah dua sahabat karib. Rachmat yang berasal dari Desa Rumbuk, Lombok Timur, menempuh pendidikan bangku SMP dan SMA di tempat yang sama dengan Lalu Adil. Lalu Adil satu tahun di atas Rachmat.

Saat di sekolah, Rachmat menyebut Lalu Adil sebagai pelindungnya. Terutama tatkala dirinya mendapat aksi perundungan dari teman-teman sekolah maupun kakak kelas. 

Sementara di luar sekolah, Lalu Adil adalah sahabat dan teman bermain sekaligus kawan karib tempat berbagi suka dan duka.

BACA JUGA : Dukungan Makin Tebal, Insan Pariwisata Positif ke Ganjar-Mahfud

Satu hari sebelumnya, seseorang menghubungi Rachmat melalui sambungan telepon dan mengabarkan kondisi Lalu Adil. Mendapati kabar tersebut, Rachmat sangat terkejut. 

Tanpa ba bi bu lagi, politisi lintas zaman ini pun langsung menyiapkan kursi roda elektrik untuk sang sahabat, dan memilih mengantarkannya secara langsung.

”Bersahabat itu bukan hanya tentang berbagi kebahagiaan. Tetapi juga tentang saling menopang saat kesedihan datang. Kebersamaan itu mampu mengubah setiap beban menjadi ringan,” kata Rachmat.

Mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini memang begitu. Jangankan seorang sahabat. Siapapun yang mendapatkan kemalangan, manakala diberi tahu, maka dengan segala daya dan upaya, Rachmat akan berusaha membantu.

Pekan lalu misalnya. Rachmat juga baru saja memberikan bantuan kursi roda elektrik untuk H Lalu Nasib, Dalang Wayang Sasak, yang diposisikan Rachmat sebagai penjaga maruah budaya masyarakat Sasak. 

Sebelumnya, puluhan kursi roda juga disebar dan diberikannya kepada warga lanjut usia dan penderita lumpuh layu di tiga kabupaten yakni Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Tengah.

Begitu banyaknya jejak-jejak tempat Rachmat berbagi kursi roda elektrik di Pulau Lombok, menyebabkan politisi yang sudah delapan periode menjadi anggota parlemen tersebut dijuluki ”Rachmat Elektrik”. Saking banyaknya penyandang disabilitas yang telah tibantu, khalayak juga menjuluki Rachmat sebagai ”Bapak Penyandang Disabilitas Bumi Gora”.

Tak Cuma itu. Jejak Rachmat juga tercatat pada ratusan rumah tidak layak huni yang telah dipugar menjadi rumah layak huni di seluruh kabupaten/kota di Pulau Lombok. Menyebar pula bantuan dari Rachmat untuk pembangunan tempat ibadah. 

Juga ruang-ruang kelas dan fasilitas untuk berbagai pondok pesantren. Termasuk juga menggelontorkan miliaran dana tunai untuk modal usaha produktif bagi pelaku usaha mikro di tingkat desa.

Toh, meski begitu, Rachmat menyebut, apa yang dilakukannya sebagai tindakan kecil belaka. Rachmat mengungkapkan, hanya ingin mewakafkan dirinya untuk kebaikan masyarakat Pulau Lombok. Rachmat ingin membawa dan menghadirkan berkah untuk sesama. Terutama mereka yang sulit untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari. Rachmat berharap, tindakan kecil yang dilakukannya tersebut, dapat turut membantu memperbaiki kualitas hidup mereka yang telah dibantu, dan memberikan sedikit kebahagiaan untuk mereka.

Dikatakan, bantuan kursi roda elektrik dan bantuan lainnya tersebut, diharapkan dapat membuat perbedaan dalam hidup orang lain. Politisi lintas zaman ini menekankan, dengan sedikit usaha dan kepedulian, sesungguhnya kita semua dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain, terutama bagi mereka yang membutuhkan.

Maka, tak berbilang jumlah apresiasi dan ucapan terima kasih yang datang untuk Rachmat. Politisi lintas partai pun angkat topi. 

Penghormatan tinggi diberikan kepada Rachmat, mengingat komitmennya yang sangat tinggi untuk bersedia menjadi tangan yang membantu, bahu yang menopang, dan hati yang mengerti saat warga di Pulau Lombok mengalami kesulitan dalam hidup mereka.

Dan jangan tanya, bagaimana bersyukur dan berterima kasihnya Lalu Adil, yang mendapat bantuan kursi roda elektrik dari Rachmat. Di usianya yang sudah senja, Lalu Adil mengungkapkan, kursi roda elektrik itu akan menemaninya dalam aktivitas ibadah. 

Dengan kursi roda elektrik tersebut, Lalu Adil kini bisa secara mandiri pergi ke Masjid untuk menunaikan Salat Jumat, dan salat berjamaah lima waktu, dan ikut kajian-kajian keagamaan.

Rona kegembiraan terlihat begitu terpancar dari wajahnya. Dengan cepat pula, Lalu Adil belajar mengoperasikan kursi roda yang digerakkan oleh tenaga baterai bertenaga listrik tersebut. 

Tak butuh waktu lama, ia pun sudah begitu mahir. Ucapan terima  kasih juga datang dari sang putra sulung, Lalu Didik. Saking terharunya atas bantuan kursi roda elektrik untuk sang ayahanda, mata Lalu Didik terlihat berkaca-kaca.

Sebelum pamit, bapak dan anak tersebut dirangkul dalam pelukan sekali lagi oleh Rachmat. Dengan senyum dan lambaian tangan, Lalu Adil dan keluarganya melepas Rachmat yang hendak melanjutkan agenda lainnya sebagai Anggota DPR RI di Gumi Patuh Karya.

”Sahabat adalah harta kita yang tak akan pernah ternilai harganya,” kata Rachmat (*)

 




Apel Kesiapan Pengamanan Logistik Suara Pemilu 2024

Pj Gubernur NTB, Miq Gite saat Apel Kesiapan Pengamanan dan Pengecekan Logistik Pemilu 2024, pastikan semua aman dan lancar

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat (PJ) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si mengikuti Apel Kesiapan Pengamanan dan Pengecekan Logistik Tahap Pemungutan Suara Pemilu 2024 yang diinisiasi Polda NTB di Ex Bandara Selaparang Kota Mataram, Senin (05/02/24).

Pj Gubernur NTB pastikan Pemilu 2024 aman dan lancar

Apel pengamanan dan pengecekan logistik Pemilu 2024 tersebut dihadiri ribuan personel gabungan TNI-Polri, Pol PP dan Forkompinda Provinsi NTB.

BACA JUGA : Dalang Wayang Sasak Legendaris, Lalu Nasib Dibantu Kursi Elektrik oleh Rachmat Hidayat

Miq Gita sapaan akrabnya PJ Gubernur NTB memastikan, Pemerintah Provinsi NTB  terus perkuat konsolidasi dan koordinasi kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, telkom serta PLN untuk memastikan semua komunikasi dan ketersediaan listrik berjalan lancar selama kegiatan pemungutan suara Pemilu 2024 di seluruh NTB. 

“Petugas kesehatan, direktur rumah sakit dan puskesmas kami juga siagakan. Begitu juga dengan daerah rawan bencana banjir dan longsor kami juga telah perintahkan Dinas PUPR dan BPBD untuk selalu siaga,” tegas Miq Gita usai mengikuti apel terkait Pemilu 2024.

BACA JUGA : Daycare di RSJ Mutiara Sukma akan Meningkatkan Produktivitas Kerja Civitas Hospitalita

Miq Gite mengapresiasi TNI/Polri yang telah mewujudkan kesiapan dalam mengawal proses demokratisasi pemungutan suara Pemilu 2024, dengan menggelar apel persiapan bagi seluruh personel TNI polri di seluruh NTB.

“Untuk itu, kami harap kepada seluruh masyarakat untuk memberikan hak suaranya dengan aman dan lancar. Persahabatan dan persaudaraan tetap terjaga meski berbeda pilihan,” harap Miq Gita.

Sementara itu, Kapolda NTB, Irjen Pol Umar Faroq mengatakan, TNI Polri telah menyiapkan sebanyak 7.629 personil untuk mengamankan sebanyak 16.244 TPS di seluruh Provinsi NTB. Sehingga Pemilu 2024 diharapkan dapat berjalan aman dan lancar.

BACA JUGA : Relawan Big Pro Dirikan Puluhan Posko Pemenangan Ganjar Mahfud di NTB

“Kami menjamin untuk mengamankan pemilu 2024. Saya minta semua personil polisi untuk tetap siaga dan bijaksana dalam pengamanan selama proses pemungutan suara dengan aman dan lancar,” harap Kapolda NTB saat memimpin apel pengamanan. Manikp

 

 




Rachmat Hidayat Serap Aspirasi Umat Hindu yang Kian Solid Dukung PDI Perjuangan

Menjawan aspirasi umat Hindu yang ingin lebih dekat dengan Wakilnya, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat hadiri simakrama di dua lingkungan di Kota Mataram

MATARAM.LombokJournal.com ~ H Rachmat Hidayat, hadir dalam simakrama Umat Hindu di Kota Mataram. Simakrama digelar hari Minggu (04/02/24) di Lingkungan Karang Tulamben, Kelurahan Cakranegara Timur, Kecamatan Cakranegara.

Selain itu Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Rachmat Hidayat itu juga menghadiri simakrama dan di Lingkungan Baturujung Kelurahan Pagutan Barat, Kecamatan Mataram.

BACA JUGA : Apel Kesiapan Pengamanan Logistik Suara Pemilu 2024

Masyarakat dari 13 banjar yang hadir dalam simakrama itu menyambut hangat dan meriah Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, Rachmat Hidayat  yang kembali mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI dalam Pemilu 2024 itu. 

Bersama kaum perempuan dalam simakrama umat Hindu di Mataram

Simakrama PDI Perjuangan tersebut dihadiri para Ketua dari 13 banjar,  tokoh agama Umat Hindu, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan anak-anak muda generasi milenial

Dalam simakrama itu Rachmat Hidayat didampingi anggota DPRD NTB dan DPRD Kota Mataram,  I Made Slamet , I Gde Wiska dan I Wayan Wardana. 

Didaulat menyampaikan orasi dalam simakrama tersebut, Rachmat Hidayat menjelaskan, bagaimana sejarah dan pertautan antara PDI Perjuangan dengan masyarakat dari Umat Hindu yang sudah terjalin dalam kurun waktu lebih dari lima dekade semenjak tahun 1973.

Rachmat menuturkan, bagaimana Umat Hindu di NTB begitu mencintai PDI Perjuangan. Rachmat tahu persis sejarah itu, bahkan semenjak hari pertama dirinya bergabung dengan PDI Perjuangan tahun 1977. 

Politisi senior NTB ini menceritakan bagaimana ketika Orde Baru berkuasa dengan otoriter dan tidak bersahabat dengan partai di luar pemerintahan, masyarakat dari Umat Hindu tetap berada di belakang PDI Perjuangan dan memberikan dukungan.

”Besarnya partai ini adalah sumbangsih yang luar biasa dari saudara-saudara kami dari kalangan Umat Hindu,” kata Rachmat.

BACA JUGA : Relawan Big Bro Dirikan Puluhan Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud di NTB

Tokoh kharismatik Bumi Gora yang sudah delapan periode menjadi Anggota Legislatif ini pun secara runut menuturkan satu per satu tokoh-tokoh dari kalangan Umat Hindu yang bahu membahu untuk turut membesarkan PDI Perjuangan di NTB dalam empat dekade terakhir. terutama di Kota Mataram.

Dukungan dari Umat Hindu di Kota Mataram itu pun kata Rachmat tercermin dari komposisi Anggota DPRD Kota Mataram dari PDI Perjuangan saat ini. Dari lima wakil rakyat dari PDI Perjuangan, sebanyak empat orang merupakan wakil dari umat Hindu.

Karena itu, Rachmat Hidayat pun mengingatkan kepada seluruh calon Anggota Legislatif dari Dapil Cakranegara dan juga Dapil Mataram, saat mereka mendapat kepercayaan dari masyarakat Umat Hindu untuk duduk di lembaga wakil rakyat, tak sekalipun mereka boleh lupa kepada masyarakat pemilihnya.

Rachmat pun menyampaikan, lima Anggota DPDR Kota Mataram dari PDI Perjuangan yang kini sedang menjabat, ibarat sudah menjadi modal awal yang besar untuk masyarakat. 

Dengan dukungan dari Umat Hindu, Rachmat pun yakin, jumlah kursi keterwakilan masyarakat dari PDI Perjuangan bisa bertambah dalam Pemilu 2024 ini di DPRD Kota Mataram.

Rachmat melanjutkan, menjadi komitmen para calon Anggota Legislatif dari PDI Perjuangan di Kota Mataram untuk berkontribusi dalam menyiapkan Tanah Pelaba untuk pura. Menyiapkan diri untuk membantu banjar dan juga aktivitas masyarakat dari kalangan Umat Hindu.

”Kalau Bapak Ibu ingin Tanah Pelaba semakin ditingkatkan, maka jalan terbaiknya adalah memperbanyak wakil bapak ibu dari PDI Perjuangan. Semakin banyak wakil Bapak Ibu, maka Bapak Ibu semakin sejahtera,” imbuh Rachmat.

Dalam Simakrama yang juga menjadi ajang untuk menyerap aspirasi bagi Rachmat dalam kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI, digelar dialog secara langsung. 

Di Kelurahan Cakranegara Timur, muncul aspirasi dari masyarakat,  di antaranya, ada masyarakat yang ingin berjumpa dengan Rachmat secara langsung dengan mereka dikunjungi di lingkungannya masing-masing.

Terhadap hal tersebut, Rachmat menegaskan kesiapannya. Politisi senior Bumi Gora otu mengungkapkan komitmennya untuk menemui masyarakat. Sebab, tugas Anggota DPR RI bukan selesai di gedung parlemen, namun harus pula berada di tengah-tengah masyarakat.

“Setiap pertemuan dengan masyarakat itu adalah kesempatan emas untuk memastikan wujud kehadiran nyata kita bagi mereka,” imbuh Rachmat.

BACA JUGA : Dalang Wayang Sasak Legendari, Lalu Nasib Dibantu Kursi Roda Elektrik oleh Rachmat Hidayat

Di tempat yang sama, mengemuka pula aspirasi masyarakat yang menyampaikan kondisi infrastruktur di lingkungan mereka. Misalnya ada masyarakat yang menginginkan ada pembenahan saluran air di lingkungan mereka yang selama ini menjadi biang keladi terjadinya banjir setiap musim hujan, akibat salah penanganan dan treatment. 

Terhadap hal ini, Rachmat memerintahkan agar Anggota DPRD dari PDI Perjuangan di DPRD Kota Mataram menindaklanjuti hal tersebut sesegera mungkin.

Dalam Simakrama di Kelurahan Pagutan Barat, didominasi kehadiran Ibu-Ibu. Rachmat pun memberi apresiasi terhadap kehadiran mereka secara langsung. Dalam kesempatan tersebut, Ibu-Ibu tersebut menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Rachmat. Antara lain yang mereka usulkan adalah pentingnya bantuan permodalan untuk menopang usaha-usaha mikro milik mereka.

Rachmat pun menegaskan kesanggupannya terhadap hal tersebut. Di banyak daerah di Pulau Lombok, sebelumnya Rachmat memang telah menyalurkan sejumlah bantuan modal tunai untuk usaha produktif. Hal yang mana juga akan menyasar masyarakat di Kota Mataram.

Rachmat pun pada kesempatan tersebut mengingatkan agar Ibu-Ibu tersebut datang ke bilik suara untuk menyalurkan suaranya dalam Pemilu 14 Februari nanti.

”Ibu-Ibu jangan Golput ya…,” kata Rachmat yang disambut koor kesanggupan para Ibu-Ibu tersebut.

Rachmat juga menyampaikan, pentingnya program untuk membuat para perempuan berdaya. Karena itu, selain bantuan modal usaha, para kaum perempuan juga akan disiapkan pelatihan-pelatihan. Dengan begitu, berbekal pengetahuan dari pelatihan-pelatihan tersebut, usaha mereka bisa naik kelas.

Baik di Kelurahan Cakranegara Timur maupun Kelurahan Pagutan Barat, Rachmat pun memberikan bantuan untuk banjar-banjar dan Pura. Bantuan untuk modal usaha mikro yang dikelola warga juga turut disalurkan pada saat yang sama.

”PDI Perjuangan hadir untuk menyejahterakan dan mendukung kehidupan umat,” kata Rachmat menekankan. me

 

 




Dalang Wayang Sasak Legendaris, Lalu Nasib AR, Dibantu Kursi Roda Elektrik oleh Rachmat Hidayat

Dalang senior Wayang Sasak Lalu Nasib AR sudah empat tahun kesulitan berjalan, Rachmat Hidayat pun turun tangan beri bantuan kursi roda elektrik

MATARAM.LombokJournal.com ~ Dalang kondang wayang Sasak asal Gerung Lombok Barat, H. Lalu Nasib yang kini tak kuasa lagi berjalan sempurna, mendapat bantuan kursi roda dari Rachmat Hidayat. 

Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat, akhir-akhir tampak konsisten menebar kebahagiaan dan membantu mereka yang menderita lumpuh dan mengalami mobilitas yang terbatas akibat penyakit di Pulau Lombok. 

BACA JUGA : Relawan Big Bro Dirikan Puluhan Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud di NTB

Lalu Nasib memegang wayang disaksikan Rachmat Hidayat
Rachmat Hidayat dan Lalu Nasib

Bantuan politisi kharismatik asal Lombok Timur itu berupa kursi roda elektrik kini menyasar Lalu Nasib AR, Dalang Wayang Sasak, yang nyaris seluruh hidupnya diwakafkan menjaga nilai dan budaya seni pertunjukan Wayang Sasak.

Lalu Nasib kini berusia 82 tahun, tidak lagi leluasa bergerak akibat penyakit yang dideritanya. Mungkin salah satu penyebabnya, selama lima puluh tahun ia duduk bersila berjam-jam dalam saat mendalang, yang membuat lutut dan kakinya kini sulit digerakkan. 

Kini, mobilitas tokoh budaya Sasak kelahiran tahun 1941 itu sangat terbatas dan harus bergantung bantuan tongkat.

Rachmat Hidayat yang lama mengenal Lalu Nasib mengantar langsung bantuan kursi roda elektrik tersebut  ke rumah dalang legendaris itu, Minggu (04/02/24) siang. 

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB itu mendatangi kediaman Lalu Nasib di Dusun Perigi, Desa Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, membesuk sekaligus menyerahkan bantuan kursi roda elektrik seharga Rp 30 juta. 

Bantuan itu berasal dari program aspirasi Rachmat Hidayat melalui Kementerian Sosial, salah satu mitra kerja Rachmat sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI.

BACA JUGA : Bunda Lale Ajak Awasi Bersama Makanan dan Obat Berbahaya

Saat datang ke rumah dalang kesohor itu, keluarga dan anak-anak cucu Lalu Nasib menyongsong kedatangan Rachmat Hidayat dan menyalaminya dengan takzim. 

Dengan tertatih-tatih, Lalu Nasib bangkit dari pembaringan dan berjalan menuju teras rumah untuk menyambut kedatangan Rachmat. Keduanya bersalaman dengan erat, lalu berbincang dengan penuh hangat.

”Bantuan kursi roda elektrik ini adalah bantuan kecil. Tak akan pernah sebanding dengan dedikasi dan pengabdian besar Kak Nasib untuk menjaga marwah seni dan budaya masyarakat Sasak,” ucap Rachmat.

Anggota DPR RI tiga periode tersebut, sebelumnya memang sama sekali tak memberi tahu kedatangannya kepada sahibulbait. Maka, jadilah silaturahmi itu menjadi sebuah kejutan yang menghadirkan kegembiraan luar biasa.

Tak butuh waktu lama. Informasi kehadiran Rachmat Hidayat di kediaman HL Nasib AR pun dengan cepat menyebar. 

Sejumlah tokoh di Desa Gerung Selatan pun turut merapat dan meriung yang membuat pertemuan dadakan selama lebih dari dua jam tersebut berlangsung gayeng dan banyak diwarnai gelak tawa.

Bagi Rachmat, Lalu Nasib AR, adalah figur penjaga marwah budaya Sasak yang hidupnya didedikasikan untuk menjaga pilar keberlanjutan identitas kolektif masyarakat Suku Sasak. Menjaga keaslian dan keunikan warisan budaya, terutama seni pertunjukan Wayang Sasak.

”Figur Lalu Nasib AR, bukan hanya pengawas nilai-nilai dan tradisi seni pertunjukan Wayang Sasak. Tetapi juga garda terdepan yang memastikan warisan budaya tersebut diteruskan dengan penuh kehormatan dan kepedulian kepada generasi penerus,” ucap Rachmat.

Rachmat dan Lalu Nasib AR, adalah kawan karib. Persahabatan keduanya sudah terjalin semenjak Rachmat masih menempuh pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas. 

Semua bermula, tatkala Lalu Nasib AR sedang menggelar pertunjukan Wayang Sasak di Desa Rumbuk, Lombok Timur, kampung halaman Rachmat Hidayat. 

Semenjak itu, persahabatan keduanya tak pernah putus. Musabab Lalu Nasib berusia lebih tua, Rachmat pun menyematkan panggilan ”Kakak” untuknya.

Sehari sebelum membesuk Lalu Nasib untuk membawakan bantuan kursi roda elektrik, dalang legendaris itu datang bersilaturahmi ke rumah Rachmat di Jalan Panji Masyarakat, Kota Mataram, yang didampingi mantan Anggota DPRD Lombok Barat, Lalu Sahdan Bahdiaktar.

Dari pertemuan itulah, Rachmat mengetahui persis kondisi sahabat karibnya tersebut. Dalam beberapa tahun belakangan, komunikasi intens keduanya memang lebih banyak hanya melalui sambungan telepon dan aplikasi perpesanan. 

Frekuensi pertemuan fisik menjadi berkurang, terutama setelah pandemi Covid-19 merebak.

BACA JUGA : Selewengkan Demokrasi Indonesia, Alumni Unram Desak Presiden Jokowi Mundur

Lalu Nasib AR sendiri, memang tidak banyak berbagi cerita tentang kondisi fisiknya secara detail kepada para sahabat. 

Namun begitu, sahabatnya tahu kondisi fisiknya memang sudah tidak sebugar dahulu, mengingat usia yang sudah lebih dari delapan dekade.

Meski dengan kondisi tak sebugar dulu, dedikasi Lalu Nasib terhadap seni pertunjukan Wayang Sasak, tidak kendor sedikit pun. 

Ketika berbicara ssehari-hari, kadang suaranya juga terbata-bata. Intonasi suaranya memang masih terdengar sangat lantang, namun sejumlah kata yang terlontar juga kadang terdengar tidak terucap dengan jelas.

Tapi tidak ketika mendalang. Di hadapan Rachmat dan para tetamu, Lalu Nasib memainkan sejenak satu lakon Wayang Sasak. Tangan kanannya menggenggam wayang Jayengrane, sementara tangan kirinya menggengam wayang Umar Maye. 

Dimainkannya begitu sempurna lakon tersebut dan membius semua tetamu yang hadir. Tak ada suara terbata-bata. Tak ada terdengar pelafalan kata yang tidak tepat. Apalagi yang tidak jelas.

Karena itu, di tengah kondisi fisiknya yang terbatas, Lalu Nasib masih tetap memenuhi undangan pertunjukan Wayang Sasak. 

Minggu malam misalnya, jadwal pentasnya pun sudah tersusun. Lalu Nasib akan mendalang di Desa Kumbung, Narmada, memenuhi undangan pementasan wayang dari masyarakat desa setempat.

Demikian besarnya dedikasinya Lalu Nasib untuk menjaga marwah budaya seni pertunjukan Wayang Sasak, menyebabkan Rachmat tak pernah ragu menyematkan gelar ”Pahlawan Budaya Tanpa Tanda Jasa” kepada sahabatnya itu. 

Bagi Rachmat, melalui pengorbanan dan dedikasi Lalu Nasib, masyarakat Sasak bisa terus menghargai akar sejarah yang memancarkan kebanggaan dan identitasnya.

Di tengah gempuran teknologi seni pertunjukan yang sudah sedemikian maju dan pesat, Lalu Nasib dinilainya tidak hanya merupakan figur yang menghidupkan kembali kenangan masa lalu. Tetapi juga membuka jendela masa depan. 

Dari tangan Lalu Nasib, kata Rachmat, warisan budaya bukan hanya menjadi kenangan, tetapi menjelma menjadi peta menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sendiri, sebagai masyarakat Suku Sasak.

”Kak Nasib mengajarkan kita bahwa kepedulian terhadap budaya adalah kunci untuk memahami dan menghormati perjalanan sejarah kita sebagai masyarakat Suku Sasak,” ucap Rachmat.

Kepada Rachmat Hidayat, Lalu Nasib pun menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur atas bantuan kursi roda elektrik untuknya. Dia meneguhkan, kursi roda elektrik itu, akan selalu menemaninya dalam setiap aktivitas. Termasuk saat memenuhi undangan di tengah-tengah masyarakat untuk mendalang dan mementaskan Wayang Sasak.

Tak cuma itu. Kursi roda itu juga akan menemaninya dalam aktivitas ibadah. Dengan kursi roda elektrik tersebut, Lalu Nasib kini bisa secara mandiri pergi ke Masjid dekat rumahnya, untuk menunaikan salat berjamaah lima waktu.

Setelah mendapat sedikit tutorial tentang penggunaan kursi roda tersebut, di hadapan Rachmat, dengan ”gaya”, dalang kebanggaan masyarakat Suku Sasak itu pun segera menunjukkan bagaimana dirinya sudah begitu mahir mengendarai kursi roda tersebut. Hal yang menghadirkan gelak tawa dari para tamu.

Rachmat menegaskan, apa yang dilakukannya untuk membantu Lalu Nasib, sepenuhnya adalah aksi kemanusiaan belaka. Tak ada kaitannya dengan politik sama sekali. Rachmat mengungkapkan, hanya ingin mewakafkan dirinya untuk kebaikan masyarakat Pulau Lombok. Rachmat ingin membawa dan menghadirkan berkah untuk sesama.

“Sangat penting bagi kita untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, khususnya saudara kita yang sulit untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari,” katanya.

Rachmat menekankan, apa yang dilakukannya ini adalah tindakan secuil. Namun, dia berharap, tindakan secuil tersebut, dapat turut membantu memperbaiki kualitas hidup mereka yang telah dibantu, dan memberikan sedikit kebahagiaan untuk mereka.

Dikatakan, bantuan kursi roda elektrik tersebut pun diharapkan dapat membuat perbedaan dalam hidup orang lain. Politisi lintas zaman ini menekankan, dengan sedikit usaha dan kepedulian, sesungguhnya kita dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain, terutama bagi mereka yang membutuhkan.

”Berbagi dan memberi perhatian kepada sesama itu akan selalu mengingatkan diri kita bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan kita untuk peduli dan membantu orang lain,” ucap Rachmat. (*)

 

 




Relawan GaMa Mataram Gelar Konser “Musik Jalanan untuk Demokrasi”

Musisi jalanan diberi ruang dan kesempatan oleh relawan Ganjar-Mahfud menyampaikan suara rakyat yang kecewa atas demokrasi yang dikhianati

MATARAM.LombokJournal.com ~ Setelah berkolaborasi dengan para deklamator Kota Mataramdengan pembacaan dan deklamasi puisi bertajuk ‘Hidup Tanpa Etika’ hari Senin (29/01), hari berikutnyai relawan Ganjar-Mahfud (GaMa) Mataram giliran menggelar konser musisi jalanan bertajuk demokrasi.

BACA JUGA : Koalisi Deklamator dan GaMa Mataram Gelar Acara Sastra ‘Hidup Tanpa Etika’

GaMa Mataram selenggarakan konser musisi jalanan

Konser ‘Musik Jalanan untuk Demokrasi’ digelar relawan (GaMa) Mataram, diikuti 5 kelompok musisi jalanan dari beberapa tempat di Kota Mataram, NTB, berlangsung di De la SIRRA Resto di kawasan Rembiga Kota Mataram, Selasa (30/01/24) malam.

“Dikaitkan dengan kondisi hari ini, musisi jalanan itu menyuarakan suara rakyat yang kecewa,” kata Yodi Dekock, di tengah lantunan lagu ‘Orkes Sakit Hati’nya Slank yang dinyanyikan kelompok Ari Meekow

Yodi Dekock sudah malang melintang sebagai musisi angkatan tua, yang kini memilih menjadi relawan Ganjar-Mahfud yang militan, dan mengajak musisi jalanan untuk menyuarakan demokrasi yang selama ini dikhianati.

“Selama ini musisi jalanan kurang disentuh dalam menyuarakan demokrasi,” ujar Yodi.

5 (lima) kelompok musisi jalanan, yakni kelompok Moonchanche, Ali Meekow, Black Rose, Circle dan Hari &:Friend bermain bergantian di sebuah panggung kecil yang dihiasi backdrop bergambar Ganjar dan Mahfud sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029. 

BACA JUGA : Rachmat Hidayat Salurkan Bantuan Sosial Tunai Pemberdayaan Ekonomi Kelompok Masyarakat di Lombok Timur Senilai Rp4,9 milyar

Dengan dipandu seorang MC, para musisi tampil bergantian membawakan lagu-lagu yang menyuarakan desakan kembalinya demokrasi. Lagu-lagu yang dibawakan umumnya bertema perjuangan maupun perlawanan atas pemasungan demokrasi melalui praktik Nepotisme dan pelanggaran konstitusi.

Lagu yang populer dari Iwan Fals dan lagu-lagu Slank banyak dinyanyikan, karena dinilai kritis dan lugas untuk menyuarakan perlawanan atas penyimpangan demokrasi. Kedua musisi tersebut juga tegas mengkritik kemerosotan moral.

Penonton yang datang dari berbagai kalangan sangat antusias merespon lagu-lagu yang disuarakan musisi jalanan. Mereka bahkan sangat bersemangat ikut bernyanyi saat kelompok Black Rose membawakan lagu Bento dan Bongkar.  

Bahkan sebelumnya, penonton ikut bernyanyi sambil berjoget saat Ari Meekow melantunan lagu ‘Orkes Sakit Hati’nya Slank. 

Menurut Yodi, hal itu merupakan bukti lagu bertema kritik dan perlawanan dari musisi jalanan 

bisa menjadi penggugah semangat dan sekaligus inspirasi penonton untuk bersatu dalam komitmen menegakkan demokrasi.

Kegiatan yang digelar relawan Ganjar-Mahfud Mataram ini memang diharapkan bisa membuka kesadaran masyarakat akan strategisnya memilih Pemimpin yang bisa membawa keadaan menjadi lebih baik. 

“3 is my number,” tegas Yodi.

Tegaknya hukum yang berkeadilan, pemerintahan yang mensejahterakan masyarakat adalah buah dari terpilihnya Pemimpin yang sesuai harapan masyarakat.

BACA JUGA : Pj Gubernur NTB : Perlu Bijak Mengelola dan Menjaga Hutan

“Kami mengajak para musisi jalanan berjuang bagi terpilihnya Pemimpin yang bisa menakhodai penyelenggaraan pemerintahan menjadi lebih baik. Itu hanya bisa dilakukan pasangan Ganjar-Mahfud, ” kata Yogi.

Ditekankan Yodi, Konser musisi jalanan yang digelar GaMa Mataram hingga pukul 11 malam, merupakan upaya melibatkan dan memberi kesempatan mereka menyampaikan kritik dan aspirasinya lewat musik dan lagu.

Ruang yang dibuka GaMa Mataram itu merupakan upaya membangun ruang demokrasi dalam masyarakat. 

“Pemilu termasuk Pilpres harus berlangsung aman, jujur dan adil dan tanpa cawe-cawe penguasa. Itu baru demokrasi!” tegas Yodi. ***

 

 




Koalisi Deklamator Mataram dan GaMa Mataram Gelar Acara Sastra ‘Hidup Tanpa Etika’

Acara baca puisi/deklamasi yang bertajuk ‘Hidup Tanpa Etika’ menggugat praktik kehidupan sosial dan bernegara yang menabrak etika

MATARAM.LombokJournal.com ~ Tanpa etika hidup seperti dalam kebun binatang. Itu yang bergaung dalam acara baca puisi/deklamasi yang bertajuk ‘Hidup Tanpa Etika’ yang diikuti belasan pembaca puisi yang berlangsung di kafe Bawah Pohon, jalan Panji Tilar, Mataram, Senin (29/01/24) malam.

BACA JUGA : Rachmat Hidayat Salurkan Bantuan Sosial Tunai Pemberdayaan Ekonomi bagi Kelompok Masyarakat di Lombok Timur Senilai 4,9 milyar

Sorang pembaca puisi yang menggugat praktik kehidupan sosial dan bernegara yang mengabaikan etika
Salah seorang pembaca puisi

Acara baca puisi, deklamasi dan nyanyian jalanan yang menggugat praktik kehidupan sosial dan bernegara yang mengabaikan etika itu, digelar Koalisi Deklamator Mataram yang didukung relawan Ganjar-Mahfud (GaMa) Mataram. 

Acara yang juga menyoal hancurnya etika yang dilakukan para elit penyelenggara itu mendapat sambutan hangat publik Mataram

Para deklamator dan penyanyi jalanan yang malam itu banyak menggaungkan penolakan kehidupan yang mengabaikan etika itu, memilih membacakan puisi karya penyair WS Rendra dan Wiji Tulul, keduanya sudah meninggal dunia.

WS Rendra adalah penyair dan sutradara teater yang karya-karyanya banyak mengungat penguasa Orde Baru yang melanggar etika penyelenggaraan negara, salah satu penggalan puisinya; 

……………………………………………….

 

Jangan kamu bilang negara ini kaya

karna orang-orang miskin berkembang di kota dan di desa.

Jangan kamu bilang dirimu kaya

bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.

Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.

Dan perlu diusulkan

agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.

Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.

…………………………………………………………

Sedang Wiji Tukul merupakan penyair yang berasal dari kalangan buruh, dan sebagaimana Rendra, ia sangat keras mengkritik pelanggaran etika dalam penyelenggaraan negara yang dilakukan rezim Orde Baru. Malang nasib Wiji Tukul. Wiji Tukul yang banyak mendukung selama perjuangan reformasi yang dilakukan mahasiswa tahun 1998 itu hilang bersama beberapa mahasiswa dan aktivis yang kabarnya memang ‘dihilangkan’ oleh penguasa Orde Baru. 

Ini penggalan puisi Wiji Tukul;

………………………………………..

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam

Kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversiv dan mengganggu keamanan 

Maka hanya ada satu kata 

LAWAN!!!

Para deklamator yang bergabung dalam Koalisi Deklamator Mataram, dengan acara pergelaran sastra (puisi) itu, merupakan kepedulian seniman untuk mengingatkan, memilih pemimpin jangan sampai ‘terantuk batu yang sama’. 

BACA JUGA : Bunda Lale : Terus Sosialisasikan Kendaraan Listrik

Maksudnya, jangan mengulangi kesalahan dalam memilih pemimpin, sehingga kehidupan bernegara kita kembali mundur ke belakang ke era Orde Baru. 

“Sebab dalam proses pemilihan presiden (pilpres) di negara demokrasi ini, ada kecenderungan pelanggaran etika bernegara, misalnya maraknya politik uang, pelanggaran konstitusi atau secara tersamar ditengarai terjadi pelibatan aparat negara untuk kepentingan paslon tertentu,” kata seorang deklamator.

Etika bernegara

Dalam penyelenggaraan bernegara harus menjunjung etika, yang merupakan nilai dasar yang harus dijunjung tinggi. Kalau etika ditabrak, sendi-sendi kehidupan bernegara akan rusak ketika etika tidak dijunjung tinggi.

Calon pemimpin harus memberi contoh menjunjung tinggi etika bernegara harus diberikan pemimpin tertinggi. Menurutnya, akan terjadi kompromi dan praktik yang merusak jika tak ada etika dibiarkan. Apalagi, oleh seorang (calon) pemimpin. 

“Tugas pimpinan tertinggi harus memberi contoh bila ada pelanggaran etika,” kata Novri Opik yang mendeklamasikan puisi Wiji Tukul. 

Menurutnya, menganjurkan kita bersuara bila seorang pemimpin melakukan pelanggaran. Seperti dalam puisi ‘Ucapkan Kata-katamu’.

jika kau tak sanggup lagi bertanya 

kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan 

jika kau tahan kata-katamu 

apa maumu terampas 

kau akan diperlakukan seperti batu 

Sebanyak 16 deklamator menyadari pentingnya bersuara dan bertanya saat pelangaran etika dilakukan terang-terangan tanpa malu-malu.. Para deklamator yang berasal dari beragam latar belakang, ada seniman, mahasiswa, pekerja dan wiraswastawan sepakat bila negara sedang dijerumuskan dalam kehancuran moral. 

Mereka juga membenarkan bahwa fenomena “orang dalam” yang terjadi di masyarakat, juga terjadi di proses yang paling puncak kekuasaan.

BACA JUGA : Pj Gubernur : Perlu Bijak Mengelola dan Menjaga Hutan

“Ada praktik kekuasaan yang nepotis, pembohongan, dan semua pelanggaran etika itu dilakukan tanpa malu-malu,” kata Ardiansyah yang juga membacakan puisi Wiji Tukul. 

Acara pembacaan puisi dan deklamasi selama dua jam itu yang menyoal pentingnya etika, didukung para relawan Ganjar-Mahfud GaMa) Mataram itu, mendapat sambutan antusias penonton yang hadir.

Bahkan ada di antara penonton yang spontan maju ke podium untuk ikut membaca puisi yang memprotes pelanggaran etika bernegara, yang dilakukan salah satu paslon dalam Pilpres 2024..

Di tengah proses Pilpres 2024, gerakan moral melalui sastra itu telah membuka kesadaran yang hadir, calon pemimpin yang melanggar etika bernegara, jelas akan menjerumuskan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dalam kebangkrutan moral bangsa. ***

 

 




Ganjar-Mahfud Md Dideklarasikan, Disambut Antusias Rakyat

Deklarasi pasangan Ganjar-Mahfud Md disambut positif, karena mampu wujudkan kesempatan yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia

JAKARTA.LombokJournal.com ~ Megawati Soekarnoputri mengaku mantap, pasangan Ganjar-Mahfud Md, karena itu memutuskan Profesor Mahfud Md sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden, Ganjar Pranowo, di DPP PDIP, Jakarta, Rabu, (18/10/2023).

BACA JUGA: Pj Gubernur NTB  Miq Gite Terima Audensi Sesma BNPT RI

Ratusan simpatisan dan relawan Bacapres dan Bacawapres Ganjar- Mahfud MD menggelar Pawai Nusantara
Relawan pendukung Ganjar-Mahfud Md / IST

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo, dan jadilah pasangan  Ganjar-Mahfud Md yang didukung koalisi PDI Perjuangan, PPP, Partai HANURA dan Partai Perindo. Mahfud Md dinilai berpengalaman, mulai di legislatif, eksekutif dan yudikatif. Selain itu, Mahfud Md  juga dipandang banyak pihak sebagai pendekar hukum yang berpihak pada wong cilik. 

Tidak menunggu lama, pasangan Ganjar-Mahfud Md dideklarasikan di kantor DPP PDI di Jakarta, Rabu, (18/10/2023). Sehari kemudian, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md didaftarkan oleh partai koalisi yang terdiri dari PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo, sebagai bakal calon presiden-wakil presiden ke KPU hari Kamis (19/10/23), yang dihadiri ratusan pendukung militan.

“Cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md,” ujar Megawati

Para pendukung Ganjar-Mahfud terpantau berada di kawasan Tugu Proklamasi sejak pagi, karena antusias untuk mendampingi Capres-Cawapres pilihannya untuk mendaftar sebagai peserta Pemilihan Presiden 2024.

BACA JUGA: MotoGP Mandalika 2023 Sukses, Pacu Ekonomi dan Pariwisata

Kelompok sukarelawan yang hadir di antaranya, Mak Ganjar, Kowarteg, Orang Muda Ganjar (OMG), Ganjar Milenial Center (GMC), Srikandi Ganjar, Santri Dukung Ganjar (SDG), Ganjaran Buruh Berjuang (GBB), Desa untuk Ganjar (Des Ganjar), Ganjar untuk Semua (GUS), Gus-Gus Nusantara (GGN),

Kemudian, Kiai Muda Jawa Timur dukung Ganjar, Ganjar Muda Padjajaran (GMP), Komunitas Ojek Online (Kajol) Indonesia dukung Ganjar, Pandawa Ganjar, Petani Tebu Bersatu (Petebu) dukung Ganjar, Tuan Guru dukung Ganjar.

Lalu, Komunitas Supir Truk (KST), Generasi Alumni Muda Unsri dan Unila Bersama Ganjar (Crivisaya Ganjar), Alumni muda Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang tergabung dalam kelompok sukarelawan Ganjartivity, Penamas, HISNU,

Selanjutnya, Pergerakan Generasi Alumni Muda dan Akademisi dari Undip, Unnes, dan UNS (Pena Mas Ganjar), alumni Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Airlangga yang tergabung dalam Ganjar Creasi (Gcreasi), Alumni Muda Universitas Sumatera Utara dan Universitas Riau (USU-Unri) atau Civitas Ganjar hingga Muslimah Ganjar.

Indonesia Unggul, Kepentingan Seluruh Rakyat

Dilansir BBC News Indonesia, Ganjar Pranowo dalam deklarasi capres-cawapres mengatakan, ia dan Mahfud akan bergerak cepat seperti diinginkan rakyat, “bukan hanya untuk maju, tapij juga mewujudkan Indonesia unggul”.

“Ini bukan tentang Ganjar, bukan tentang seorang Mahfud, bukan pula tentang kekuasaan. Bukan sama sekali. Ini tentang seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

BACA JUGA: Pemprov Dukung Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Provinsi NTB

Di bawah kepemimpinannya di masa mendatang, Ganjar ingin memastikan Indonesia menjadi negara yang berdaulat, tak hanya dalam wilayah tapi juga politik, pangan, ekonomi, sosial, dan kedaulatan digital.

“Kita dobrak kemiskinan yang masih menjerat rakyat dengan menyediakan kesempatan yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali,” katanya.

Pasangan Ganjar-Mahfud Md bergerak cepat mewujudkan Indonesia unggul
Pasangan Ganjar-Mahfud Md

Pemerintahan di masa mendatang, lanjut Ganjar, harus bekerja lebih keras dan lebih tegas, khususnya dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

“Tegas, hitam putih, benar salah dan tidak abu-abu.” katanya.

Ganjar juga bertekad semua potensi alam Indonesia harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, tapi juga tetap memastikan kelestarian alam untuk generasi selanjutnya. ***

 




Caleg PKS, H. Karman Didukung Guru Senior Ponpes Nurul Hakim

Didukung Guru Senior Nurul Hakim, Caleg PKS H. Karman caleg merasa mendapat tambahan energi baru

MATARAM.LombohJournal.com ~ Calon anggota legislatif (Caleg) PKS, H. Karman terharu dengan dukungan moril yang mengalir untuk ikhtiarnya maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil NTB II, Pulau Lombok.

BACA JUGA: Indra Jaya Usman, Silaturahmi dengan Guru Semasa Sekolah

Caleg PKS, H. Karman, dukungan membuatnya mendapat tambahan tenaga baru
H. Karman, turun door to door

Salah satu dukungan untuk caleg PKS itu hadir dari Ustadz Drs. Abdul Qadir Jaelani, guru senior di Ponpes Nurul Hakim Kediri, Lombok Barat.

“Beliau guru saya, guru senior di Nurul Hakim dan juga politisi senior PKS. Saya datang sowan, dan beliau memberi dukungan serta restu untuk saya. Saya sangat terharu dan mengapresiasi dukungan ini,” kata Bang Haji Karman sapaan akrab caleg PKS itu melalui release media, Kamis (19/10/23).

Tak tanggung-tanggung, Ustadz Abdul Qadir Jaelani juga memposting moment silaturahim dengan H. Karman di akun facebook @abul hawary.

Ustadz Abdul Qadir Jaelani memposting foto bersama H. Karman dan menuliskan : 

BACA JUGA: Pemprov Siap Dukung Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Provinsi NTB

“Untuk Rekan-rekan dan Sahabat di Wilayah Pulau Lombok, ini caleg DPR RI yang Kita Amanahi menjadi penyalur aspirasi di Senayan. Muda, Cerdas, Berintegritas,” tulis Ustadz bidang ilmu fiqih itu.

Menurut H. Karman, dalam pertemuan tersebut, Ustadz Abdul Qadir Jaelani banyak memberikan nasihat dan motivasi kepada dirinya.

“Bahkan beliau mengupload moment pertemuan kami itu di akun media sosial. Beliau juga berkenan membagikan stiker saya. Dukungan ini ibarat tambahan energi baru buat ikhtiar saya maju ke Senayan,” kata Bang H. Karman.

Aktivis kepemudaan nasional ini mengatakan, sejak masuk dalam daftar caleg sementara (DCS) dirinya selalu turun menyapa para senior, teman sekolah, guru SD, relasi dan masyarakat.

Pola door to door dilakukan H. Karman hingga kini tercatat sudah lebih dari 300 titik.

BACA JUGA: Catatan Perhelatan MotoGP Mandalika 2023

“Saya sowan ke para senior organisasi, teman sekolah, para guru dan masyarakat. Alhamdulillan dukungan terus mengalir. Ini seperti tambahan energi buat saya, saya sangat senang, dan Insha Allah akan menjalankan pesan-pesan orang-orang yang saya temui,” tutupnya. (*)

 




Indra Jaya Usman, Silaturahmi Dengan Guru Semasa Sekolah

Sumber kebijaksanaan dan pengetahuan rak ternilai, Indra Jaya Usman mengabdi dan bersilaturahmi dengan guru tiada henti

MATARAM.LombokJournal.com ~ Indra Jaya Usman, menginspirasi generasi muda tentang pentingnya berbhakti, mengabdi, dan terus terhubung menjaga silaturahmi dengan para guru semasa sekolah. 

Bagi Indra Jaya Usman, Ketua DPD Partai Demokrat NTB yang akrab disapa Iju ini, sekolah boleh berakhir, tetapi belajar, mengabdi, dan menghormati guru adalah perjalanan seumur hidup.

BACA JUGA: Catatan dari Perhelatan MotoGP Mandalika 2023

Indra Jaya Usman teguh menjafa silaturahmi dengan Guru semasa sekolah
Undra Jaya Usman

”Mengabdi, bersilaturahmi, dan mengunjungi guru adalah cara kita mengenang akar pendidikan kita dan menghormati warisan intelektual mereka yang membentuk kita,” ucap Indra Jaya Usman, Rabu (18/10/23).

Indra Jaya Usman, anggota DPRD Lombok Barat tiga periode ini, terlahir dari keluarga pendidik. Ayahandanya, Drs. H. Salehi, adalah guru sekolah menengah pertama dan sudah mulai mengabdi sejak tahun 1973. 

Dari SMP Peringgarata di Lombok Tengah, ayahanda Indra Jaya Usman pindah tugas ke SMP 2 Lingsar lalu mendapat promosi sebagai Kepala Sekolah SMP Sesaot. 

Pindah tugas lagi sebagai Kepala Sekolah SMP 1 Lingsar, SMP Sigerongan, dan SMP Dasan Griya. Terakhir sebagai Kepala Sekolah SMP 1 Narmada, sebelum menjadi Pengawas Pendidikan dan purnabhakti pada 2010.

Memiliki ayahanda seorang guru, menjadikan Iju tahu persis, bagaimana di dalam senyap, seorang pendidik bekerja dua kali lebih keras dibanding murid-muridnya karena guru tidak hanya mengajar, tapi juga menginspirasi, dan memotivasi pada saat bersamaan. 

BACA JUGA: Perempuan adalah Ujung Tombak Ketahanan Pangan

Bagaimana seorang guru di luar jam pelajaran yang harus merencanakan, menilai, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak didiknya. 

Dan bagaimana komitmen dan pengorbanan seorang guru menghabiskan waktu, tenaga, dan hati mereka untuk membangun masa depan murid-murid mereka, bahkan ketika dunia tidak melihatnya.

Karena itu, Iju mengungkapkan, betapa mengabdi dan berbhakti kepada para guru, tidaklah cukup hanya dengan kata-kata. 

Namun, haruslah dilakukan dengan aksi dan tindakan nyata. Itulah mengapa, kepada para gurunya semenjak menjalani pendidikan dasar hingga ke sekolah menengah, IJU tak pernah sedikitpun alpa. 

Dia rutin bersilaturahmi dan mengunjungi mereka dengan mendatanginya langsung di kediaman masing-masing.

Politisi kelahiran Narmada tahun 1980 ini menamatkan pendidikan dasar di kampung halamannya, tepatnya di SDN 3 Narmada. Selepas itu, Ijumelanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat, lalu melanjutkan kembali pendidikan di MAPK Madrasah Aliyah Negeri 2 Mataram.

Sebelum menempuh pendidikan sarjananya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Jogjakarta.

Lulus dan melanjutkan pendidikan ke tahap lebih tinggi, tak pernah membuat silaturahmi Iju dengan para gurunya terputus. 

Dan hal itu, tak hanya dilakukan IJU semasa satu setengah dekade terakhir dirinya menjabat sebagai Anggota DPRD di Gumi Patut Patuh Patju. Tapi, dilakukannya secara istiqomah jauh sebelum memangku amanah sebagai wakil rakyat. 

Bahkan, tidak hanya kepada guru-gurunya di sekolah formal. Perhatian besar juga diberikan IJU kepada gurunya di lembaga pendidikan non formal seperti guru ngajinya pada masa kecil di Taman Pendidikan Alquran.

BACA JUGA: Bunda Lale Serahkan Estafet Kepemimpinan DWP NTB

”Beliau-beliau semua telah memberi kami lebih dari sekadar pelajaran. Beliau-beliau memberi kami wawasan tentang kehidupan,” imbuh IJU yang dalam Pemilu 2024 mendatang, memperluas ladang pengabdian dengan mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan Lombok Barat dan Lombok Utara.

Bagi IJU, para gurunya di pendidikan dasar adalah sumber kebijaksanaan pertama. Sebab, mereka membantu dirinya memulai perjalanan pendidikan dan mengajarkan dasar-dasar yang dibutuhkan untuk meraih impian. 

Guru di sekolah menengah pertama, adalah pemandu dalam mengeksplorasi dunia pengetahuan. Mereka membantu membentuk pikiran yang kritis dan analitis. Sementara guru di sekolah menengah atas, adalah penuntun menuju masa depan. 

Mereka mempersiapkan anak didiknya untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Karena itu, penghormatan dan pengabdian kepada mereka bagi IJU, adalah sebuah keharusan.

”Jangan pernah lelah mengunjungi dan menyapa mereka, karena guru-guru kita sesungguhnya adalah sumber inspirasi dan sumber pengetahuan yang tak ternilai,” ucap Iju.

Dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat, rekam jejak IJU menunjukkan bagaimana dirinya mengusulkan dan memperjuangkan berbagai inisiatif untuk para guru.

Aktif menjaga hubungan dan berkomunikasi secara intens dengan para gurunya, telah membuat IJU menjelma menjadi politisi yang memahami permasalahan pendidikan secara lebih baik. 

Sehingga IJU adalah sebaik-baik contoh, bahwa wakil rakyat yang yang memahami dunia pendidikan dengan baik, cenderung lebih berkomitmen terhadap perbaikan sistem pendidikan. 

Berbicara, bersilaturahmi, dan berinteraksi dengan guru, membuat IJU memahami masalah di lapangan, sehingga dirinya pun menyiapkan sejumlah program untuk mengejar perbaikan, dan berkontribusi menciptakan kebijakan yang lebih baik untuk pendidikan.

Karena itu, jangan heran jika IJU begitu lantang bersuara dan berada di garis depan untuk memperjuangkan kesejahteraan para guru. 

BACA JUGA: Pemprov Siap Mendukung Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Provinsi NTB

Ia terlibat aktif terhadap sejumlah upaya untuk mengevaluasi gaji, tunjangan, dan fasilitas kerja guru serta memastikan mereka mendapatkan hak-hak mereka. Jangan bertanya-tanya pula jika IJU fasih bicara tentang berbagai masalah yang terkait dengan biaya pendidikan, akses kesetaraan, dan kualitas pengajaran. Termasuk bagaimana mengidentifikasi dan memperjuangkan solusi yang lebih efektif untuk mengatasi aneka permasalahan tersebut. Dan jangan geleng-geleng pula, manakala mendapati IJU turun tangan langsung membantu guru-guru dalam menggalang dana untuk peralatan dan bahan ajar yang diperlukan di sekolah guna melengkapi pembiayaan serupa yang disiapkan dari anggaran pemerintah.

Iju juga menjadi inisiator sejumlah advokasi untuk kebijakan yang pro pendidikan. Antara lain dengan mengusulkan dan mendukung kebijakan pro-pendidikan untuk memperbaiki sistem pendidikan, termasuk mengatasi masalah pendanaan, akses, dan kualitas pendidikan. 

Dalam kegiatan advokasi tersebut, Iju tidak sungkan mengundang para guru sebagai sebagai ahli yang terbukti telah memberikan wawasan berharga tentang praktik terbaik dan isu-isu pendidikan yang perlu diatasi. Iju juga memprakarsai praktik baik tentang bagaimana menjalin komunikasi terbuka dengan guru-guru, sehingga membuka ruang bagi para pengambil kebijakan dapat mendengarkan langsung masukan guru-guru dan mencari solusi bersama.

Sejumlah forum-forum akademis seperti seminar dan lokakarya juga diinisiasi IJU di mana guru-guru dan para pendidik dapat berbagi pengalaman, tantangan, dan rekomendasi mereka untuk memperbaiki sistem pendidikan.

“Perubahan pendidikan memang bisa dimulai di lembaga legislatif. Sebab, wakil rakyat memiliki kekuatan untuk mengubah kurikulum, alokasi anggaran, dan menciptakan peraturan yang mendukung pendidikan lebih baik,” kata Iju.

Begitu banyaknya jejak kotribusi yang telah diberikannya kepada dunia pendidikan, IJU tetap merendah dengan menyebut bahwa apa yang dilakukannya tak akan pernah sebanding dengan kontribusi yang telah diberikan oleh para guru. 

Itu sebabnya, dirinya pun mengajak para generasi muda Bumi Gora untuk terus dan tidak lelah menghormati, berbhakti, dan mengabdi kepada para guru.

“Mengabdi dan silaturahmi dengan guru itu ikatan abadi dengan pengetahuan dan kebijaksanaan. Beliau-beliau para guru, adalah cahaya yang akan terus menerangi jalan kita,” ucap Iju. (*)

 




Rachmat Hidayat Resmikan Gedung Serba Guna di Lotim

Di sela-sela Resmikan Gedung Serba Guna Desa, Rachmat Hidayat berikan sumbangan tunai untuk beberapa elemen masyarakat Pringgabaya Utara. 

LOTIM.LombokJournal.com ~ Melalui Wasilah dan perjuangan Rachmat Hidayat, anggota DPR RI dapil Lombok, masyarakat Pringgabaya Utara memiliki Gedung Serba Guna bantuan dari Kemensos RI.

Rachmat Hidayat kembali menorehkan catatan baik, mempercepat bantuan  fasilitas umum agar bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. 

Hari Kamis, 12 Oktober 2023, pekan lalu, Rachmat Hidayat disambut suka cita oleh ratusan warga Desa Pringgabaya Utara, disertai alunan gendang belek dan lagu lagu tradisional  menyambut kedatangan ‘robin hood masyarakat desa’. 

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Orasi Simakrama Kebangsaam

Rachmat Hidayat berharap agar Gedung Serba Guna segera bisa dimanfaatkan khususnya ibu-ibu PKK
Rachmat Hidayat serahkan bantuan

Gedung itu bisa dipakai untuk aneka keperluan kegiatan sosial dan keagamaan warga desa pringgabaya Utara. 

Sehingga tak heran jika kehadiran Rachmat Hidayat di Kantor Desa Pringgabaya Utara meresmikan dan serah terima Gedung Serba Guna berlangsung meriah. Masyarakat antusias menyaksikan jalannya acara  dengan suka cita. 

Tampak Hadir dalam acara ini 4 Kepala Desa Tetangga yakni Taufik, SH (Kades Anggareksa, Kecamatan Pringgabaya) , Haji Idris ( Kades Poh Gading Timur ), Wira Made ( Kades Kromut ).Selain itu tampak pula puluhan Kader dan Fungsionaris PDIP Lombok Timur. 

Sementara itu  di meja depan para tamu, tampak dipamerkan berbagai penganan khas olahan warga Desa Pringgabaya Utara seperti Manisan Tomat, Bumbu Tabur Berbahan Jagung, Sirup khas Pringgabaya dan beberapa kerajinan dari tembikar. 

Rachmat Hidayat yang juga Ketua DPD PDIP NTB dalam sambutannya mengatakan, Gedung Serba Guna Desa Pringgabaya ini harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, terutama bagi Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan keluarga (PKK) di wilayah tersebut. 

BACA JUGA: Penonton MotoGP Mandalika Pecahkan Rekor Tahun Lalu

“Bapak Ibu sekalian, Mudah-mudahan ruangan ini dapat digunakan sebaik-baiknya, terutama bagi Ibu PKK. Di sini (Gedung Serba Guna) Ibu-ibu bisa ngobrol, arisan. Karena namanya serba guna,” kata Rachmat di hadapan masyarakat. 

Selain itu, tokoh Gumi Gora ini juga menjelaskan, ikatan batin antara PDIP dengan masyarakat Pringgabaya sudah terjalin sejak lama. Bahkan sejak tahun 1987 silam, saat itu PDIP pertama kali mendapatkan 2 kursi DPRD kabupaten dari dapil Pringgabaya. 

“Waktu itu PDIP dapat kursi dua orang dari Kecamatan Pringgabaya. Jadi kalau saya kasih yang begini-gini ini masih tak seberapa, masih kurang, jauh (dari apa yang diberikan masyarakat),” ujarnya. 

Tak hanya itu, Rachmat juga berjanji kepada masyarakat Pringgabaya akan menggelontorkan seluruh aspirasinya kepada 4 desa yang ada di Kecamatan tersebut. 

“Ke depan, pokir- pikir saya bagikan merata untuk empat desa yang hadir hari ini,” ujar Rachmat memerintahkan Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur yakni Ahmad Amrullah yang akrab disapa Am. 

Di sisi lain, Rachmat juga meminta kepada anggota DPRD PDIP dapil 5, agar tidak hanya fokus pada basisnya yang ada satu desa saja, ia menyarankan agar desa-desa yang lain juga dapat diprioritaskan. 

BACA JUGA: Pj Gubernur Dukung Kerja Sama Bidang Perbankan

“Jangan hanya Sambalia aja kamu perhatikan. Tetapi juga desa-desa yang lain ini juga diperhatikan di Pringgabaya ini,” terangnya. 

Menurut Rachmat, kedekatan dirinya dengan masyarakat Pringgabaya hampir tidak ada jarak. Jadi tak heran jika tokoh karismatik NTB itu memberikan hal yang lebih di sana. 

“Jadi Pringgabaya ini sesungguhnya cuman saya tidak lahir saja saya di sini. Saya besar di sini dengan Mamiq Emok (sahabatnya),” imbuhnya. 

Tidak hanya itu, Rachmat juga menyebutkan banyak jenis bantuan dari Pemerintah Pusat yang bisa dikucurkan kepada masyarakat. Mulai dari bantuan jaminan kesehatan dari BPJS, bantuan UMKM, dan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) yang disebut sebagai rumah sehat. 

“Jadi di Kemensos itu ada yang namanya Program PENA (Pahlawan Ekonomi Nasional) namanya. Itu nanti ada jatahnya masing-masing ibu UMKM bisa dapat Rp 5 juta satu orang. Begitu juga dengan rumah sehat, jadi siap rumahnya kurang bagus bisa kita berikan untuk rehab rumahnya Rp 20 juta,” ungkap Rachmat. 

“Dan itu semua untuk Pringgabaya semua. Nanti itu akan diberikan kepada 4 desa di Pringgabaya. Kalau misalnya dapat Rp 200 juta sama-sama 50 rumah” sambungnya. 

Pentingnya Jaminan Kesehatan 

Tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur Haji Suroto mengatakan, sebetulnya, Dinas Sosial ini memiliki fungsi sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). 

Di sana kata Suroto, banyak hal yang perlu ditangani oleh pemerintah. Mulai dari pakir miskin, orang terlantar, lansia terlantar, disabilitas, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dan kesehatan masyarakat. 

“Sehingga kalau Bapak Ibu sekalian datang ke kantor bupati. Salah satu kantor yang paling rame sampai sore ya Dinas Sosial. Karena nangani paling banyak,” katanya. 

Kendati demikian, Suroto menjelaskan bahwa seluruh masyarakat pasti bakal difasilitasi namun tentu dengan melihat kondisi keuangan daerah. 

“Kalau tidak bisa kita tangani di daerah, kita ajukan ke Provinsi dan ke pusat. Dan terbukti yang kami ajukan ke pusat selalu direspon berkat komunikasi dengan DPR RI Pak Rachmat Hidayat, Alhamdulillah,” ujarnya. 

Menurut dia, yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Lombok Timur saat ini adalah persoalan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sehingga program tersebut saat menjadi prioritas oleh pemerintah kabupaten. 

“Dan hari ini itu sebagai prioritas Pj Bupati tahun ini bercita-cita 90 persen. Maunya 100 tetapi yang mampu ya diharapkan bayar sendiri, dan yang tidak mampu akan menjadi tanggungan pemerintah,” ungkapnya. 

Suroto menyebut, sejauh ini Pemerintah Pusat telah memberikan sebanyak 736 ribu layanan. Kemudian pada bulan depan pihaknya bakal mendapatkan jatah lagi sebanyak 1 persen sehingga sisa yang belum tercover BPJS tinggal 2 persen. 

“2 persen itu jumlahnya 26 ribu, dan di daerah siap untuk mengeluarkan anggaran. Tetapi akan lebih baik kami akan meminta bantuan kepada Ayahandanya (Rachmat Hidayat) yang 26 ribu itu mudah-mudahan ada pengurangan dari pemerintah pusat sehingga kabupaten sisanya sesuai dengan kemampuan,” imbuhnya. 

Dengan begitu, seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Timur akan terlayani semua dengan jaminan kesehatan dari pemerintah. 

“Minimal masyarakat punya BPJS, agar tidak perlu nunggu sakit yang penting sudah punya duluan. Agar tidak sekarang sakit baru buat,” katanya. 

Ibu-ibu PKK Sulap Tomat jadi Permen

Kepala Desa Pringgabaya Utara Zulkarnaen menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rachmat Hidayat yang telah konsen membantu masyarakatnya. 

“Kami dari masyarakat Desa Pringgabaya Utara kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda,” katanya. 

Menurut Zulkarnaen, sudah banyak hal yang telah diberikan oleh Rachmat Hidayat kepada Desa Pringgabaya Utara. Bahkan dalam hal remeh temeh pun beliau ikut.

Dia memberikan contoh pada saat pembebasan lahan Bumdes Pringgabaya Utara, Rachmat Hidayat kata dia ikut melobi Bupati Lombok Timur sehingga mau tandatangan. 

“Bahkan itu nilainya tidak sedikit, tapi Alhamdulillah berkat beliau Bupati tandatangan. Dan InsyaAllah ke depan ini ada lapangan,” ujarnya. 

Tak hanya itu, Zulkarnaen menjelaskan, Gedung Serba Guna ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Pringgabaya Utara. Gedung tersebut nantinya bakal dikelola langsung oleh Bumdes agar dapat membawa keuangan bagi desa. 

“Nanti di sini akan ada tempat Ibu-ibu yang akan membuat tomat menjadi permen, dan produk itu akan kita buatkan sertifikat halal,” imbuhnya. 

Dengan begitu, masyarakat Pringgabaya Utara akan merasakan kesejahteraan dengan tidak lagi mengandalkan uang kebutuhan dapur dari suaminya. 

“Jadi besok itu sudah tidak perlu lagi Ibu-ibu minta ke suami. Jadi kami sangat bersyukur sekali ada bantuan Gedung Seba Guna ini,” terangnya. 

Di sisi lain, Zulkarnaen berharap bantuan berupa Gedung itu tidak menjadi pemberian terakhir dari Rachmat Hidayat. Dia meminta kepada masyarakatnya sama-sama mendoakan Ketua DPD PDIP NTB itu agar senantiasa diberikan kesehatan oleh Allah Swt.

“Karena hanya beliau wakil rakyat yang benar-benar memikirkan kita. Semoga Pak Rachmat kembali terpilih dan dapat melanjutkan apa yang sudah diberikan sekarang ini,” harapnya. 

Ucapan Terimakasih dari Tokoh Perempuan 

Kemudian seperti biasa, tokoh yang dijuluki Robin Hood ini selalu memberikan kesempatan kepada para tokoh perempuan di setiap desa yang dikunjungi.

Saat itu, salah satu pelaku UMKM Pringgabaya, Iin Noviani terima kasih kepada Rachmat Hidayat yang telah konsen membantu masyarakat di Lombok Timur. 

Menurut Iin, sebelumnya para UMKM di Pringgabaya Utara hanya mendapatkan bantuan dari perusahaan saja, namun itu dalam jumlah yang tidak terlalu besar. 

“Kayaknya itu tidak maksimal juga bantuannya, kami minta bantuan yang mungkin lebih bisa menjamin untuk kesejahteraan ibu-ibu ini,” katanya.

Oleh karena itu, Iin sangat berharap silaturahmi antara masyarakat Pringgabaya dengan Rachmat Hidayat tak ada putusnya. Ia mengakui bahwa baru kali ini ada anggota DPR RI yang konsen kepada masyarakat desa.

Sementara itu selepas acara peresmian dan serah terima gedung serba guna , Rachmat Hidayat nampak memberikan sumbangan tunai yang nominal jutaan rupiah kepada beberapa elemen warga desa pringgabaya Utara seperti bantuan untuk kegiatan BPD desa Pringgabaya Utara, bantuan untuk pemuda/ wirausaha desa dan bantuan untuk kaum perempuan UMKM . 

“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat  mendukung berbagai kegiatan bapak ibu sekalian untuk memacu semangat gotong royong di desa Pringgabaya Utara ini,” imbuh Rachmat. ***