Program Unicef-NTB, Tunjukkan Trend Positif di Lotim

Adanya program kerja sama program Program Unicef-NTB, meningkatkan  prasarana dan kapasitas tenaga kesehatan di Lotim

LOTIM.LombokJournal.com ~ Dukungan program kesehatan kerja sama Pemerintah Provinsi NTB dengan United Nations Children’s Fund (UNICEF) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, menunjukkan trend positif atau berdampak positif.

BACA JUGA: Dampak Positif Program Kesehatan Anak UNICEF di NTB

Monitoring program kerjasama UNICEF-NTB

Khususnya bagi peningkatan prasarana dan kapasitas tenaga kesehatan untuk fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur. 

Trend positif itu tampak di Puskesmas Montong Betok Kecamatan Montong Gading-Lombok Timur, salah satu layanan kesehatan masyarakat di Lombok Timur.

“Kami merasakan betul bahwa program bantuan kerja sama ini sangat membantu peningkatan layanan di puskesmas kami, baik sarana, tenaga kesehatan maupun manajemen layanan kesehatan kami,” ungkap Kepala Puskesmas Montong Betok, Lalu. M. Yunus.

Ia mengatakannya saat menerima kunjungan Monitoring Terpadu yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga di Puskesmas Montong Betok, Kamis (08/06/23).

BACA JUGA: Sekda NTB Apresiasi Monitoring Terpadu dari UNICEF

Kegiatan monitoring ini merupakan kegiatan yang memantau secara langsung ke lapangan. Tujuannya memastikan, program dukungan kesehatan dapat memberikan dampak yang positif bagi peningkatan kesehatan masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia yang mendapat dukungan program kesehatan tersebut.

Hal itu Kepala Bidang Program Monitoring Unicef Indonesia, Mr. Silas Rapold. 

“Kami ingin melihat apakah program dukungan kerja sama ini memberi dampak  positif bagi layanan kesehatan di tengah masyarakat. Setelah kami pantau ternyata menunjukan hasil yang sangat bagus,” jelasnya.

Program dukungan kerjasama Indonesia-UNICEF di Provinsi NTB berfokus pada keberlangsungan hidup dan kesehatan anak, pendidikan, perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi: 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyrakat (STBM) dan kebijakan sosial lainnya. 

Kegiatan Monitoring Terpadu yang dilakukan oleh puluhan Tim dari Kementerian /Lembaga  meliputi Bappenas, Kemenkes, Kemendagri, Kemendes, UNICEF Indonesia.

BACA JUGA: Provinsi NTB Kembali Raih Predikat WTP ke 12 

Monitoring itu didampingi Tim dari Bappeda, DP3AP2KB, Dinas Kesehatan, DPMPD, Dinas Kominfotik lingkup pemerintah Provinsi NTB. Kegiatan monitoring di awali di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur yang meliputi Puskesmas, Sekolah dan beberapa desa.***

 

 




Dampak Positif Program Kesehatan Anak UNICEF di NTB 

Program kerja sama dukungan UNICEF juga memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Labuapi

LOBAR.LombokJournal.com ~  Dukungan program United Nations Children’s Fund (UNICEF) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Provinsi NTB, berdampak positif.  

Rohayati, Kepala Puskesmas Labuapi mengungkapkan, dampak positif yang dirasakan, yaitu tidak adanya kematian ibu dan bayi baru lahir selama dua tahun terakhir (2021-sekarang). 

BACA JUGA: Provinsi NTB Kembali Raih Predikat WTP ke 12

Hasil monitoring program kesehatan anak UNICEF memberi dampak positif

“Sehingga dampak positif yang kami rasakan adalah tidak adanya kematian ibu dan bayi baru lahir selama dua tahun terakhir (2021-sekarang) di wilayah kerja kami,” tutur Rohayati.

Ia menyampaikan itu saat saat menerima kunjungan monitoring dari Tim Pusat dan Provinsi di Puskesmas Labuapi, Rabu (07/06/23). 

Menurutnya, program kerja sama dukungan UNICEF juga memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Labuapi.

Pengembangan kualitas tenaga kesehatan dalam memantau kesehatan ibu dan bayi mengalami peningkatan yang sangat bagus. 

BACA JUGA: Data dan Mindset, Penting Dalam Penanggulangan Kemiskinan

Baik pembinaan, pengelolaan STBM, pemberian gizi pada anak termasuk bebas dari buang air besar sembarangan atau ODF.

Program kesehatan anak dari UNICEF untuk Provinsi NTB merupakan Program Kerja Sama Pemerintah Republik Indonesia dan UNICEF periode 2021-2025 tahun anggaran 2023.

Provinsi NTB merupakan salah satu dari delapan provinsi di Indonesia yang terpilih mendapatkan dukungan 

Dampak positif yang terjadi di Puskesmas Labuapi, Lombok Barat juga sesuai dengan hasil Monitoring Terpadu yang dilakukan Tim dari Kementerian /Lembaga dan UNICEF

Program tersebut memberikan dampak yang positif  bagi pengembangan dan pembangunan kesehatan anak di Provinsi NTB. 

Sehingga kasus kematian ibu dan anak terus mengalami penurunan yang signifikan.

Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Program Kerja Sama RI-UNICEF dari  Bappenas, Inti Wikanestri mengungkapkan, kesehatan ibu dan anak menjadi program prioritas yang terus didorong oleh Presiden Jokowi. 

BACA JUGA: Sekda NTB Apresiasi Monitoring Terpadu dari UNICEF  

Tentu hal ini sangat selaras dengan dukungan program dari UNICEF yang memberikan dampak positif bagi kesehatan ibu dan anak di provinsi NTB. 

Menurutnya, secara umum bahwa sinkronisasi pelaksanaan program kerja sama pusat dan daerah berjalan dengan baik.

“Sehingga kesehatan ibu dan anak meningkat. Terutama kolaborasi inovasi aplikasi pemantauan bayi baru lahir berbasis keluarga atau “Si Peka Bu Siska” Kabupaten Lombok Barat,” jelasnya.

Ia menyampaikan penjelasan itu di hadapan Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid beserta jajarannya saat melaporkan hasil monitoring di kantor Bupati Lombok Barat, Rabu (07/06).

Penguatan program kesehatan anak dukungan UNICEF di kabupaten Lombok Barat tidak terlepas dari kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTB.

Melalui program Revitalisasi Posyandu menjadi posyandu keluarga, Pemprov NTB terus mewujudkan kesehatan ibu dan anak. Selain kesehatan ibu dan anak, juga melebarkan sayapnya dalam menangani kesehatan remaja dan lansia. 

Revitalisasi posyandu di NTB juga mendorong peran aktif kader Posyandu dan Kader PKK di seluruh kabupaten kota Se-NTB untuk melakukan pendampingan kepada ibu hamil dan melahirkan yang bermuara pada kesejahteraan keluarga yang bahagia. 

Kegiatan monitoring dilakukan sejak 06-09 Juni 2023. Usai melakukan Monitoring di beberapa fasilitas kesehatan, sekolah dan kantor desa di kabupaten Lombok Barat. Tim pusat, Unicef serta provinsi NTB akan melakukan monitoring di fasilitas, sekolah dan kantor desa di kabupaten Lombok Timur pada tanggal 08 Juni 2023. 

BACA JUGA: Data Kemiskinan di NTB Belum Sesuai dengan Kondisi Aktual

Kedua kabupaten tersebut merupakan perwakilan yang menjadi tujuan dari kegiatan monitoring program kerja sama pemerintah Provinsi NTB-UNICEF. ***

 

 




RS Mandalika Tingkatkan Layanan Kesehatan di Masyarakat 

Sekda NTB mengatakan, Pemprov NTB akan terus mengupgrade RS Mandalika, agar pelayanannya maksimal

MATARAM.LombokJournal.com ~ Keberadaan Rumah Sakit Mandalika di lingkar Destinasi Parisawa Super Prioritas (DPSP) Mandalika menjadi keharusan memiliki pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat. 

BACA JUGA: Bhakti Stunting di Desa Pohgading, Bantuan Protein Hewani

Penanda tanganan PKS antara RS Mandalika dengan BPJS Kesehatan

Salah satunya adanya pelayanan BPJS Kesehatan.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi menegaskan itu saat menghadiri Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Rumah Sakit  Mandalika Provinsi NTB dengan BPJS Kesehatan berlangsung di Ruang Rapat Sekda NTB, Senin (05/06/23).

“RS Mandalika ke depan akan menjadi atensi kami, keberadaannya di Epicentrum pariwisata, menyebabkan RS mandilka menjadi suatu hal yang penting, kolaborasi ini diharapkan menaikkan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat,” tutur Miq Gite sapaan Sekda.

Diungkapkan, Pemerintah Provinsi NTB akan terus mengupgrade kondisi RS Mandalika, sehingga pelayanannya semakin optimal.

BACA JUGA: Ekspor Vanili Organik ke AS tahun 2023 Meningkat

“Terimakasih kepada BPJS Cabang Selong sudah melakukan penilaian dan sebagainya, InsyaAllah kita melakukan PKS sebagai komitmen untuk menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat, kuantitas dan kualitas dari RS Mandalika terus meningkat,” ungkapnya.

Direktur RS Mandalika, dr. Oxy Tjahjo Wahjuni, Sp.EM menjelaskan, tujuan diadakannya kerjasama dengan BPJS Kesehatan, agar RS Mandalika mampu hadir sebagai penyedia layanan kesehatan di masyarakat luas di wilayah Lombok Tengah dan sekitarnya.

BACA JUGA: Lombok FC U-16 Juara Barcelona Football Festival 2023

“Kami laporkan juga, Kami sudah melalui proses audit dari BPJS kesehatan cukup ketat, Alhamdulillah teman – teman di RS Mandalika mampu memenuhi persyaratan dari BPJS kesehatan, sehingga pada hari ini melakukan PKS,” tuturnya. ***

 

 




Bhakti Stunting di Desa Pohgading, Bantuan Protein Hewani

Wagub NTB membuka Bhakti Stunting di Lombok Timur, mengungkapkan pentingnya upaya Kepala Desa menurunkan stunting

LOTIM.LombokJournal.com ~ Salah satu barometer kesuksesan Kepala Desa adalah keberhasilannya menurunkan angka stunting di desanya. 

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menekankan itu saat  membuka pelaksanaan Gerakan Bhakti Stunting dengan tema Intervensi Pemberian Protein Hewani (Telur) di Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Minggu (05/06/23).    

BACA JUGA: Gubernur NTB Berharap Kebhinekaan NTB Terjaga

Wagub NTB menyerahkan bantuan di acara bhakti stunting

“Kades yang sukses adalah yang berhasil menurunkan stunting,” seru Ummi Rohni sapaan Wagub. 

Penurunan stunting sebagai barometer kesuksesan Kepala Desa merupakan kunci sukses pembangunan masa depan. 

Dijelaskan Ummi Rohmi, pembangunan infrastruktur memang penting, tetapi pembangunan sumber daya manusia tak kalah pentingnya. 

Dengan kita memerangi stunting saat ini, maka generasi sepuluh hingga duapuluh tahun yang akan datang menjadi lebih baik. 

BACA JUGA: Wujud Industrialisasi, Hasil Hutan Bukan Kayu

Kara Wagub, pengukuran tinggi dan berat badan harus dilakukan sesuai kenyataan. Kasus stunting bukanlah aib yang harus disembunyikan melainkan tantangan untuk dituntaskan sesegera mungkin. 

“Ukur sesuai dengan kenyataan,” himbau Wagub. 

Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi menjelaskan, Bappeda NTB akan terus memantau 15 Desa yang ada di Kecamatan Pringgabaya selama tiga bulan ke depan. 

Bantuan berupa telur akan diberikan kepada kelompok sasaran berdasarkan data puskesmas setempat. 

Provinsi NTB melalui Bappeda akan bekerjasama dengan Pemkab Lotim untuk intervensi pemberian protein hewani berupa telur kedepannya. 

BACA JUGA: Ekspor Vanili Organik ke AS tahun 2023 Meningkat

“Semoga bhakti stunting di Kecamatan Pringgabaya ini bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran,” katanya. *** 

 

 




Gotong Royong Bhakti Stunting di Lombok Timur

Saat menghadiri Gerakan Gotong Royong Bhakti Stunting, kader Posyandu ditekankan  agar menggunakan alat yang standar dalam pelayanan kesehatan

LOTIM.LombokJournal.com ~ Para kader Posyandu diminta menggunakan peralatan Posyandu yang standar untuk menimbang dan mengukur, agar hasilnya akurat dan valid.

Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan pesan itu saat mengunjungi pelaksanaan Gerakan Gotong Royong Bhakti Stunting, bertajuk “Pemberian Protein Hewani Tuntaskan Stunting” di Desa Jenggik Kecamatan Terare Kabupaten Lombok Timur, Rabu (31/05/23).

BACA JUGA: Kolaborasi dan Sinergitas NTB Care, APDL dan BAZNAS RI

Wagub NTB menghadiri pelaksanaan gotong royong bakti stunting

“Untuk menciptakan pelayanan posyandu yang berkualitas harus menggunakan alat yang standar, seperti alat timbangan elektrik, antropometri dan lain sebagainya untuk mendapatkan data yang akurat dan valid,” tegas Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Selain itu, Umi Rohmi meminta pihak Kepala Desa untuk menganggarkan peralatan posyandu yang standar.

“Alangkah baiknya masing-masing posyandu memiliki timbangan elektrik dan fasilitas pelayanan pendukung lainnya karena anggaran desa itu diperuntukkan untuk peralatan posyandu dan honor kader serta pembinaan kader,” ungkapnya.

Dikatakan, Posyandu Keluarga  di NTB sudah 100 persen. Sehingga permasalahan sosial bisa diedukasi lewat posyandu, tidak hanya melayani masalah kesehatan gizi anak.

BACA JUGA: Pemprov NTB Optimis Mampu Lunasi Hutangnya

“Posyandu ini sebagai tempat edukasi berbasis dusun, tidak hanya melayani masalah kesehatan gizi anak, melainkan bisa mengedukasi tentang bahayanya narkoba, pernikahan dini dan permasalahan sosial lainnya, yang penting posyandunya berkualitas,” kata Ummi Rohmi.

Umi Rohmi mengapresiasi Posyandu Mandalika Samang, sudah bintang tiga Gemilang. Rumah kader dinilai bagus  yang dijadikan lokasi pelayanan posyandu sehingga cukup representatif.

Sementara itu, Ketua Posyandu Mandalika Samang, Baiq Endang Ningsih menyampaikan terimakasih atas kedatangan buk Wagub. 

“Mewakili kader senang sekali bisa dikunjungi. Semoga bisa menjadi inspirasi penyemangat bagi kader untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ex Bandara Selaparang, Epicentrum Pertumbuhan Ekonomi Baru

Disebutkan, sasaran anak bayi balita yaitu terdapat 121. Angka stunting sebelumnya terdapat 19 anak, hingga saat ini masih tersisa 5 yang masih diintervensi. 

Selain itu, ia berharap para kader terus dibimbing dan diberikan pelatihan dalam melakukan tugas-tugas kader dan lain sebagainya untuk meningkatkan kapasitas para kader. ***

 

 

 




Kolaborasi dan Sinergitas NTB Care, APDL dan BAZNAS RI 

NTB Care, APDL dan Baznas RI melakukan kolaborasi membantu disabilitas di Lombok Timur, agar memberi langkah positif ke depan 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Kolaborasi dilakukan tiga lembaga yaitu NTB Care, Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia (APDL) dan Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI).

BACA JUGA: Gotong Royong Bhakti Stunting di Lombok Timur

Kolanorasi NTB Care, Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia (APDL) dan Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI), menyalurkan bantuan kepada disabilitas

Ketiganya menyalurkan bantuan pemasangan alat bantu gerak kaki palsu, Brace, dan Afo kepada 14 Orang dan 15 Unit alat bantu untuk diberikan kepada disabilitas Nusa Tenggara Barat, Rabu (31/05/23) di City Hotel. 

Sri Agustini, Ketua APDL Pusat Bandung menjelaskan terkait bantuan gerak kaki palsu.

“Alat bantu yang diberikan berupa kaki palsu, Brace, Brace ini merupakan alat untuk penyangga kaki yang lemas, dari bawah telapak kaki sampai ke pangkal paha. Termasuk untuk terapi kaki agar bisa berdiri, sedangkan Afo alat bantu yang berfungsi menguatkan engkel telapak kaki,” jelasnya.

Tentang disabilitas, Sri AgustinI menuturkan, disabilitas bukan melulu yang diberikan bantuan tapi disabilitas juga bisa memberikan bantuan kebaikan sekecil apa pun.

BACA JUGA: Anugerah Merdeka Belajar Tingkat untuk NTB

“Itu yang terpenting bisa memberikan bantuan. Kepada teman-teman penerima manfaat semoga bantuan ini bisa memberikan manfaat, dan memberikan langkah positif ke depan,” kata Ketua APDL Pusat Bandung itu. 

Untuk pengukuran dan pemasangan alat bantu gerak kaki palsu, APDL mendatangkan langsung dari Yayasan Anugerah Jaya Disabilitas Karawang, Jawa Barat yang dibina langsung oleh BAZNAS RI

Simbol kekuatan

Ketua Baznas Provinsi NTB diwakili Ketua 1, Lalu Fatimura Farhan menyampaikan, Baznas ingin menegaskan, pemasangan alat bantu ini merupakan simbol kekuatan, ketegaran dan kebersamaan kita.

“Teman-teman (disabilitas) jangan pernah merasa sendiri,” katanya

Pada kesempatan sama, Staf Ahli Gubernur bidang sosial dan kemasyarakatan menyampaikan pesan dan salam Takzim Gubernur Zulkieflimansyah.

“Keterbatasan fisik bukan lah penghambat untuk berkembang. Tetap semangat dalam melangkah,” ujar Lalu Fatimura Farhan..

Ia menyampaikan ajakan untuk membangun empati dan kesadaran masing-masing. Dan melalui kolaborasi ini, diharapkan menjadikan NTB contoh nyata yang dapat memberikan perubahan sosial secara nyata.

BACA JUGA: Industrialisasi di NTB Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

“Kami ucapkan terima kasih kepada semua Donatur semoga Allah swt membalas kebaikan kita semua. Dan Semoga kerja sama ini tetap berlanjut ke depan untuk mewujudkan NTB  gemilang,” ujarnya. 

Agenda pemasangan alat bantu gerak kaki palsu, Brace, dan Afo itu juga dihadiri Direktur Utama Bank NTB Syariah, BAZNAS Provinsi NTB dan BAZNAS Kota Mataram. ***

 

 




Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi NTB tahun 2023

Pesan Bunda Niken dalam Jambore kader PKK, agar melihat data stunting di posyandu dan kemudian melakukan intervensi 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Semua kader PKK semua tingkatan diminta melihat data di Posyandu, dan melakukan intervensi yang diperlukan.

Sebagai kader PKK diminta memperhatikan perkembangan anak-anak disekitar agar dapat terhindar dari stunting.

BACA JUGA: Pemprov NTB Optimis Mampu Tuntaskan Kewajibannya

Bunda Niken menyampaikan pesan dalam Jambore Kader PKK ntb
Bang Zul dan Bunda Niken bersama istri Walikota Mataram

“Seluruh kader PKK tingkat Kabupaten, Kecamatan maupun Desa sampai Dusun, dapat melihat data stunting di posyandu dan kemudian melakukan intervensi dengan melakukan pemberian protein hewani secara kontinyu,” pesan Bunda Niken.

Bunda Niken sapaan Ketua TP – PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah memberikan pesan itu kepada seluruh kader PKK NTB itu, saat Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi NTB tahun 2023 di Lapangan Sangkareang, Mataram, Senin (29/05/23). 

Menurutnya, Tim Penggerak Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan di NTB, Salah satunya sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya keluarga.

BACA JUGA: Ex Bandara Selaparang, Epicentrum Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ditegaskannya, jika bersama-sama dan kolaborasi maka Provinsi NTB mampu melahirkan generasi yang cerdas, sehat dan terbebas dari stunting.

“Jika kita bersama, Insya Allah Provinsi kita dapat melalui tantangan tersebut,” tuturnya. 

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kota Mataram, Hj. ND Kinnastri Mohan Roliskana, S.Sos berharap agar kegiatan Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi NTB tahun 2023 dapat mempererat silaturahmi para kader.

BACA JUGA: Pengiriman Ternak dari Pulau Sumbawa Meningkat

“Sehingga dalam keberagaman, etnis sosial, budaya, Tim Penggerak PKK mampu memberikan sumbangsih terbaik bagi pembangunan di daerah masing-masing dalam mewujudkan NTB Gemilang,” tutupnya.***

 

 




Wagub NTB Paparkan Program Gebrakan NTB 

Pelayanan dasar yang diperjuangkan program SKALA, kata Wagub NTB menjadi konsen Pemprov NTB melalui program kerjanya

MATARAM.LombokJournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah memaparkan berbagai program gebrakan pembangunan NTB.

Pemaparan program itu dilakukan di tengah peluncuran dan sosialisasi program Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA) dari Pemerintah Australia di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Selasa (23/05/23).

BACA JUGA: Pengiriman Ternak dari Pulau Sumbawa Meningkat

Wagub NTB nilai apa yang diperjuangkan SKALA sejalan dengan konsen NTB
Wagub Hj Sitti Rohmi Jalillah

“Sangat pas apa yang diperjuangkan SKALA dengan NTB,” ungkap Ummi Rohmi sapaan Wagub. 

Menurut Ummi Rohmi, pelayanan dasar SKALA menjadi konsen Pemprov NTB melalui berbagai program kerjanya selama ini. 

Program-program tersebut masuk ke dalam bidang kesehatan, pendidikan, pelayanan masyarakat, lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat.

Untuk kesehatan, Pemprov NTB konsen melayani masyarakat hingga ke tingkat Dusun melalui Program Revitali Posyandu. Yakni, dengan merubah 100 persen Posyandu biasa menjadi Posyandu Keluarga. 

Posyandu Keluarga ini melayani balita hingga lansia tak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga nemberikan berbagai edukasi. 

BACA JUGA: Sekda NTB Ajak Masyarakat Promosikan Event di NTB

“Posyandu Keluarga tidak saja menyasar kesehatan tetapi juga menyasar literasi keuangan, pemberdayaan ekonomi, dan sebagainya,” jelas Wagub

Ummi Rohmi memaparkan Program NTB Bersih, dimana Provinsi NTB sangat konsen menanggapi isu lingkungan. Melalui Program Zero Waste, NTB Hijau, dan NTB Net Zero Emission, Provinsi NTB terus berikhtiar menjadi daerah ramah lingkungan. 

NTB juga menjadi satu-satunya daerah di Asia yang akan memiliki Pabrik Pembuatan Bata Plastik berbahan sampah. 

Pada bulan Juni mendatang, pabrik bata plastik pertama di Asia Pasifik sudah mulai beroperasi. 

Pabrik bata plastik dengan bahan baku sampah plastik tersebut dibangun di Kawasan Science and Technology Industrial Park (STIP) Banyumulek, Lombok Barat, NTB.

NTB berjuang untuk menjadi daerah inklusi yang ramah bagi perempuan, anak, dan difabel. Lebih dari itu NTB tengah berjuang menjadikan 10 Kabupaten dan Kotanya sebagai daerah ramah anak. 

Diketahui, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia telah menandatangani Subsidiary Arrangement (SA) untuk kegiatan akselerasi layanan dasar melalui Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA), pada 30 Maret 2023. 

BACA JUGA: Posyandu Keluarga Harus Lakukan Pelayanan Maksimal

Kegiatan SKALA untuk pengurangan angka kemiskinan pop ini dilakukan di delapan provinsi di Indonesia, salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. 

Acara peluncuran ini, dihadiri oleh perwakilan Kementerian Keuangan, Kementrian Dalam Negeri, Bappenas, serta berbagai NGO dan stake holder terkait. ***

 




Posyandu Keluarga Harus Lakukan Pelayanan Maksimal 

Wagub NTB, Ummi Rohmi berharap semua pihak harus bertanggung jawab menjaga pelayanan Posyandu Keluarga

KLU.LombokJpurnal.com ~ Semua pihak diminta menjaga kualitas Posyandu Keluarga. Caranya, dengan pelayanan maksimal, sasaran yang jelas, sehingga apa yang dilakukan  di Posyandu perkembangannya terdata dengan rinci.

Hal itu ditekankan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah saat menghadiri pelaksanaan bakti stunting di Desa Batu Rakit, Kecamatan Bayan Lombok Utara Jumat (19/05/23).

BACA JUGA: Target 20 Emas PON 2024, KONI NTB Harus Punya Mimpi Besar

Wagub Ummi Rohmi minta semua pihak meningkatkan pelayanan Posyandu Keluarga

“Sekecil apa pun itu harus terdata rapi dan lengkap. Semua harus bertanggung jawab menjaga pelayanan Posyandu. Pastikan semua berjalan dengan baik dan tidak bekerja asal asalan,” kata Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB.

Dijelaskan, hadirnya Posyandu Keluarga di tengah masyarakat yang terdata jelas dan rapi, membantu mendeteksi kekurangan hingga menentukan langkah yang akan ditempuh.

“7000 lebih Posyandu Keluarga di NTB sudah menggunakan sistem by name by address jadi semua sudah terdata. Dan itu akan memudahkan menentukan langkah selanjutnya,” kata Ummi Rohmi.  

Sementara itu Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Carter Febrianto mengapresiasi program bakti stunting yang diinisiasi oPemprov NTB. Menurutnya, inovasi ini sangat membantu mengintervensi persoalan stunting di Gumi Tata Tioq Tunaq.

BACA JUGA: Gubernur NTB Ingatkan Pentingnya Cinta dan Kasih Sayang

“Terima kasih Bu Wagub, inovasi bakti stunting ini sangat membantu dalam menekan angka stunting di daerah kami,” kata Wabup.

Menurutnya, inovasi luar biasa seperti ini sangat perlu ditiru oleh semua daerah tak terkecuali Lombok Utara. 

“Kalau bisa kami diizinkan untuk menduplikasi inovasi ini Bu Wagub, draf SK di semua OPD lingkup Pemkab Lombok Utara sudah disusun dan siap dijalankan,” kata Wabup.

Sebelumnya, Kepala  Desa Batu Rakit Rismana dalam laporannya menyampaikan, kasus stunting di desanya tahun 2022 mencapai 134 kasus. Namun dengan inovasi dan kolaborasi semua pihak pada tahun 2023 mampu menekan kasus stunting hingga 122 kasus.

BACA JUGA: Kepala OPD Diingatkan Fokus ke Masalah dan Kolaborasi

Kata Risman,  berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan angka stunting di Desa Batu Rakit. Seperti Posyandu Keluarga, pelatihan kader hingga program menyediakan  kebun gizi di pekarangan rumah dan telah membawa hasil. ***

 




Wagub NTB Minta Posyandu Gunakan Timbangan Digital

Untuk menciptakan Posyandu yang berkualitas, Wagub NTB minta penggunaan peralatan standar 

LOTENG.LombokJournal.com ~ Posyandu Keluarga diminta menggunakan alat timbangan digital, tidak menggunakan dacin yang manual. 

Termasuk antropometri merupakan peralatan yang standar dalam menciptakan Posyandu yang berkualitas, sehingga datanya menjadi akurat dan valid.

BACA JUGA: NTB Harus Konsisten Tingkatkan Kualitas Posyandu Keluarga

Wagub NTB minta Posyandu gunakan alat timbangan standar
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat peluncuran gerakan Gotong Royong Pelaksanaan Bakti Stunting di Desa Bujak Dusun Montong Paok Batukliang, Lombok Tengah, Selasa (16/05/23).

Dalam kunjungannya itu, Wagub NTB, Sitti Rohmi ingin memastikan di Posyandu menggunakan peralatan standar termasuk penggunaan timbangan digital.

“Dengan datanya yang akurat dan valid maka posisi NTB di nasional baik kesehatan pendidikan terus naik sehingga tidak diremehkan dengan pelayanan posyandu keluarga yang berkualitas,” tegas Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.

BACA JUGA: Gubernur NTB Tak Lelah Hadirkan Event Berkelas Dunia

Diceritakan Umi Rohmi, Pemprov NTB telah memberikan tanggungjawab kepada para OPD untuk mengintervensi data-data anak stunting yang tergolong masih tinggi. 

Sehingga OPD memiliki Kecamatan binaan seperti di Desa Bujak ini adalah binaan RSUP.

“Saya harap pemerintah kabupaten Lombok Tengah bisa melakukannya sehingga bisa kalaborasi dengan salah satu OPD Provinsi dimasing-masing kecamatan dalam menurunkan angka stunting,” kata Ummi Rohmi.

Sementara itu, dalam laporannya Direktur RSUP, dr. Jack menyampaikan Desa Bujak merupakan desa binaan RSUP. Tentunya ucapan terimakasih kepada Ibu Wagub berkenan hadir.

BACA JUGA: Peran Wanita Penting Menanamkan Moderasi Beragama

“Kita berharap dengan sama-sama gotong royong melalui pelaksanaan bakti stunting ini, angka stunting bisa ditekan turun signifikan dengan pemberian protein hewani telur, daging, sayur-sayuran dan lain sebagainya,” kata dr Jack. ***