Indeks
Wanita  

Bupati Najmul Di Hari Ibu, Keberkahan Itu Dari Ibu

Ketua GOW KLU melakukan pemotongan tumpeng saat puncak peringatan di Pantai Sedayu, Lekok Desa Gondang Kecamatan Gangga, Senin (23/12/2019) (Foto; den/humaspro)
Simpan Sebagai PDFPrint

”Jangan pernah kita menyesal dalam merawat ibu sendiri”

GANGGA.lombokjournal.com – Masyarakat diajak menjadikan Hari Ibu 2019 sebagai renungan bersama, karena di antara hamba yang dititipkan Allah SWT di muka bumi yaitu sesosok “malaikat”, yang tiap hari melindungi, memberi makan saat lapar, memberi minum waktu dahaga, serta berkeringat mencari makan untuk kita.

Bupat Najmul melepas penyu

 

 

 

 

Sesosok malaikat itu adalah “Ibu” dari masing-masing individu manusia dalam kehidupannya.

Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH, menegaskan itu saat menyampaikan sambutan puncak peringatan Hari Ibu (HI) ke-91 tahun 2019. Pemerintah Kabupaten Lombok Utara merayakan puncak peringatan itu di Pantai Sedayu, Lekok Desa Gondang Kecamatan Gangga, Senin (23/12/2019).

“Tentu kita belum selesai untuk berbakti, jika ada ibu di antara kita di sini yang masih hidup, utamakan ibu kita karena keberkahan itu ada pada ibu kita,” pesan Bupati Najmul.

Bupati mengajak hadirin untuk merenung, karena kadang-kadang seseorang lalai terhadap ibu sendiri. Seseorang bisa kaya, bisa hebat dan memiliki kekuasaan, tetapi apabila tidak ada keberkahan dari ibunya, maka semua itu menjadi sia-sia.

“Apabila ada suami memberi uang untuk sangu ibunya harus mencuri kepada istrinya misalnya, itu adalah suami yang pengecut. Dan jika istri mengkondisikan keadaan seperti itu, maka ia adalah istri yang tidak baik. Apabila kita tidak bisa berbuat baik kepada ibu kita, dosanya sama dengan syirik,” tutur bupati.

Bupati Najmul mengingatkan, salah jika meminta anak berbakti, sementara kita tidak berbakti kepada orang tua sendiri.

”Jangan pernah kita menyesal dalam merawat ibu sendiri,” katanya.

Sebagian ibu tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan, begitu juga seorang istri. Tak selamanya seorang suami menemukan sikap yang baik dari istrinya.

“Tapi suami harus bisa menahan diri seraya membayangkan kebaikan-kebaikannya,” ujar bupati.

Bupati mencontohkan, bagaimana istri seseorang bangun sebelum suaminya bangun dan tidur sebelum sang suami tidur.

Hal itu dilakukan bukan sehari atau dua hari tetapi bertahun-tahun sembari mengajak semua pihak untuk mengingat kebaikan-kebaikannya.

Sehingga jika seseorang marah kepada istrinya maka marahnya akan hilang. Ia juga berpesan supaya seseorang mendidik anaknya agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya.

Orang nomor satu di bumi Tioq Tata Tunaq ini juga menyampaikan pesan nabi Muhammad SAW, seorang suami tidak boleh memarahi atau membentak istri di depan anaknya.

“Dan satu yang saya sampaikan ini pesan nabi untuk umatnya, jangan pernah kita membentak dan memarahi istri kita di depan anak-anak kita,” tegasnya.

Kalau itu dilakukan, berarti ia mengajari anaknya tidak menghargai ibunya. Contohnya,  jika suami membentak atau menampar istrinya di depan anak-anaknya,  itu artinya mengajarkan anaknya untuk tidak menghargai ibunya.

Sebaliknya, jika seorang istri juga suka meneriaki atau menghujat suaminya di depan anaknya, maka dia juga mengajarkan anaknya untuk tidak menghargai ayahnya.

“Terima kasih ibu-ibu yang terhimpun dalam PKK, GOW, DWP, TK Aisyah dan ibu-ibu yang telah menyelenggarakan acara ini,” kata Bupati Najmul mengakhiri sambutannya.

Meningkatkan peran perempuan

Ketua Panitia Pelaksana  Peringatan Hari Ibu ke-91 tahun, Fauziah melaporkann, perayaan puncak Hari Ibu tahun 2019 adalah kehendak kaum perempuan Indonesia.

Mereka telah menempuh jalan mewujudkan peran dan kedudukan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur.

Dikatakan Fauziah, perjuangan meningkatkan peranan dan kedudukan kaum perempuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masih panjang.

“Keberhasilan yang telah dicapai baru sekadar langkah awal menuju cita-cita kemerdekaan yang aman, tentram serta adil dan makmur,” katanya.

Menurutnya, tujuan peringatan Hari Ibu ke-91 tahun ini adalah membangkitkan kepedulian masyarakat, mengacu pada perspektif “Perempuan Berdaya”, yang   dapat dicapai dan dilakukan oleh setiap perempuan.

Hal itu sebagai bentuk kesetaraan peran mewujudkan harmoni antara laki-laki dan perempuan.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan menyambut Hari Ibu ke-91 tahun 2019 di Kabupaten Lombok Utara di antaranya jalan sehat keluarga dan lomba mewarnai anak-anak PAUD dan TK.

“Sebelumnya ibu-ibu GOW dengan leading sektor Dinsos dan PPPA telah menggelar pelatihan pengolahan pangan berbahan lokal, pelatihan sosialisasi pemulihan pascagempa, sosialisasi penyakit menular dan tidak menular pascagempa, serta berpartisipasi dalam program World Clean UP Day yang dilaksanakan di Gili Indah,” tutupnya.

Puncak peringatan Hari Ibu 91 tahun ini juga dihadiri Ketua DPRD KLU, Nasrudin, SHI, Ketua TP PKK Hj.Rohani Najmul Akhyar, S.PdI, Ketua GOW Nani Tricahyani Sarifudin, SE dan Ketua DWP Hj.Laily Suardi.

 

Rangkaian acara Hari Ibu kali ini diisi dengan pembacaan sejarah singkat lahirnya Hari Ibu dan pemotongan tumpeng oleh Ketua GOW KLU, kemudian diakhiri dengan pelepasan bibit penyu di pantai Sedayu oleh Bupati dan Ketua DPRD dan masyarakat.

sta/humaspro

Exit mobile version