Dalam kunjungan tempat Pendidikan Kecakapan Wira usaha (PKW) tenun, Bunda Niken motivasi peserta PKW di Batujai dan Sukarare
LOTENG,lombokjournal.com ~ Bunda Niken sapaan Ketua Dekranasda NTB, Hj Niken Saptarini Zulkieflimansyah kalangan anak muda bersemangat melestarikan budaya, sekaligus berwirausaha dengan memanfaatkan platform digital
“Mari kita semua bersemangat melestarikan budaya dan melahirkan generasi muda yang cakap dan memahami tenun untuk berwirausaha dengan memanfaatkan platform digital,” ajak Bunda Niken bersemangat.
BACA JUGA: NTB Gesa Industrialisasi Sektor Perikanan dan Kelautan
Ajakan itu disampaikan Bunda Niken saat mengunjungi Bale Tenun Alam “Tenar”, Desa Batujai, Lombok Tengah, yang kemudian berlanjut ke Desa Sukarare, Selasa (15/11/22).
Bunda Niken mengunjungi tempat Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tenun di Desa Batujai
Kegiatan PKW di Desa Batujai ini diikuti 20 Peserta dari kalangan muda usia, anak putus sekolah, mulai dari usia 16 tahun yang merupakan penduduk asli Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam kunjungan itu Bunda Niken didampingi Wakil Ketua Dekranasda, Hj. Lale Prayatni Gita Ariyadi dan Sekertaris Dekranasda NTB.
Giat PKW ini sangat menarik dan berkesan bagi kaum muda terutama untuk perempuan muda Desa Batujai. Khususnya untuk meningkatkan semangat melestarikan budaya dan melahirkan generasi muda yang cakap serta memahami tenun untuk berwirausaha.
Pelatihan yang terbagi menjadi dua kelompok ini, ditargetkan akan eksis dan bisa mandiri usai pelatihan ini.
Kelompok pertama di Dusun Batujai dengan coach Afriadi dan Diana yang sangat tekun mendampingi para peserta PKW.
Sedangkan kelompok kedua di Sukarare dengan Coach Bapak Satriadi juga sangat bersemangat mau membantu.
Mereka akan dibantu dari awal proses penemuan hingga pemasaran serta diberikan projek tenun yang sangat menarik.
Dengan menargetkan 200 jam pelajaran, para peserta dari kaum muda semuanya perempuan ini sudah menyelesaikan materi.
Materinya yaitu latar belakang dan sejarah tenun pulau lombok, pengantar ilmu tekstil, dan klasifikasi serat- serat tekstil sehingga 2 pekan lagi bisa tuntas dan sukses.
Para coach mengharapkan semua peserta memiliki rasa kecintaan terhadap bahan dasar lokal.
Para PKW tersebut berusaha semaksimal mungkin untuk menggunakan bahan-bahan dari kapas lokal yang berkualitas, agar tidak mengandalkan produk luar semata.
“Kita harus berdikari dalam sandang dengan contoh berupa kancing baju terbuat dari batok kelapa, ini 100 persen lokal heritage dan membanggakan,” ujar Dina Faisal, coach di PKW Batujai.
Tak hanya di Batujai, tapi di desa Sukarara pun Bunda Niken selama bersahaja memberi motivasi dan semangat bagi para PKW.
BACA JUGA: IKM Terus Dibina agar Naik Kelas
Bunda Niken menerangkan, memiliki kesibukan menjadi seorang ibu bukanlah halangan untuk mau belajar menenun.
“Harapan saya, semoga peserta disini menjadi Perempuan-perempuan yang mampu memberikan sumber penghasilan untuk keluarga,” kata Bunda Niken
Kegiatan kunjungan tersebut diakhiri dengan penyerahan bantuan alat tenun oleh Ketua dan Wakil Dekranasda NTB bersama Ketua Dekranasda Lombok Tengah Baiq Nurul Aini Fathul Bahri di PKW Sukarare Lombok Tengah. ***