Indeks
Wanita  

Buka Puasa Bersama Shinta Nuriyah Wahid, Gubernur Zul; Sosok Lembut Yang Cinta Keberagaman

Simpan Sebagai PDFPrint

Shinta mengajak seluruh masyarakat bersama-sama melawan hoaks dan fitnah yang kerap terjadi belakangan ini.

MATARAM.lombokjournal.com — Acara buka bersama Dra. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid berlangsung  di Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center, Rabu (22/05).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh INTI (Perhimpunan Indonesia Tionghoa) NTB ini mengangkat tema “Dengan Berpuasa Kita Padamkan Kobaran Api Kebencian dan Hoaks”.

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah yang hadir,  memberikan sambutan pada acara buka puasa bersama tersebut.

Dalam sambutannya  Gubernur mengucapkan terima kasih kepada INTI NTB serta seluruh pihak yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan buka puasa bersama.

Mewakili masyarakat NTB, Gubernur mengungkapkan rasa bahagianya atas kedatangan Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.

“Kita butuh sosok yang lembut, namun bisa merangkul semua pihak, sosok yang mencintai negara Indonesia kita ini,” ucap Doktor Zul.

Doktor Zul berharap kegiatan buka puasa bersama ini dapat memberikan banyak kebaikan bagi semua kalangan yang ada di Nusa Tenggara Barat.

“Mudahan kehadiran beliau dapat memberikan inspirasi kepada anak muda di NTB, untuk mencintai keanekaragaman yang ada di Indonesia,” kata Gubernur Zul.

Melawan hoax dan fitnah

Dra. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dalam tausyiahnya mengatakan, supaya bulan Ramadhan dapat dijadikan momentum saling mempererat tali silaturahim.

Shinta juga mengajak seluruh masyarakat bersama-sama melawan hoaks dan fitnah yang kerap terjadi belakangan ini.

“Di bulan Ramadhan ini, saya mengajak seluruh elemen dan suku yang ada di Indonesia untuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Istri dari Presiden RI keempat Dr. K. H. Abdurrahman Wahid tersebut pun berpesan,  kerukunan, persatuan dan kesatuan dari seluruh anak bangsa adalah hal yang dapat memperkuat Indonesia di masa yang akan datang.

Kegiatan buka puasa bersama ini diikuti berbagai kalangan, baik pejabat pemerintah provinsi, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan (ormas), anak-anak yatim piatu, para penyandang disabilitas, dan juga masyarakat umum.

IWO/Hms NTB

Exit mobile version