Indeks

Berkebun Dengan Memanfaatkan Pekarangan Rumah

ilustrasi - Jenis tanaman holtikultura yang ditanam memanfaatkan lahan pekarangan / Foto: Istimewa
Simpan Sebagai PDFPrint

Kegiatan berkebun memanfaatkan lahan pekarangan rumah, selain menjadi alternatif rekreasi juga memungkinkan memperoleh manfaat ekonomi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Berkebun di pekarangan rumah bisa untuk mengisi waktu senggang bersama keluarga,

Dengan berkebun mengajak keluarga, mengelola pekarangan dan menanami dengan tanaman yang bernilai ekonomi, selain menjadi alternatif rekreasi keluarga juga memungkinkan menutupi kebutuhan sehari-hari.

Terlebih di masa pandemi saat ini, berkebun bisa menjadi pilihan kegiatan yang menyenangkan.

 

Kegitan ini memberikan edukasi tentang pemanfaatan pekarangan sejak dini kepada anak-anak. Manfaat yang bisa diperoleh di antaranya adalah memperkuat emosional antara anak dengan orang tua, nilai kerjasama, bisa lebih menghargai  alam dan lain-lain.

Pekarangan merupakan lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah yang umum disebut lahan pekarangan rumah. Bila pekarangan dikelola dengan baik akan membuat lingkungan menjadi lebih menarik, nyaman, indah, sehat dan menyenangkan, yang memungkinkan memberikan manfaat ekonomi untuk keluarga. 

Pemanfaatan lahan pekarangan rumah dapat menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan. Karena kebutuhan pangan keluarga secara kuantitas dan kualitas  bisa terpenuhi dengan baik. Stok pangan yang bergizi dan aman secara berkala bisa dipenuhi dari kebun/ pekarangan rumah.

BACA JUGA: Pekarangan Rumah Bisa Jadi Sumber Daya Ekonomi Keluarga

Pemanfaatan lahan pekarangan bisa dilakukan sesuai keinginan/selera kita. Tanaman yang cocok untuk ditanam di lahan pekarangan rumah adalah jenis tanaman hortikultura. Mulai dari sayuran, buah-buahan, dan obat-obatan. Tanaman bisa ditanam secara langsung atau bisa juga dengan menggunakan media polybag.

Mencoba menanam sayur sendiri bukan hal sulit, karena mudah sekali asal kita mau mencobanya. Tidak perlu lahan yang luas untuk mencoba berkebun. Bahkan di teras atau di atap rumah pun bisa.Sayur yang cocok untuk ditanam di pekarangan cukup banyak pilihannya. 

Ada Sawi dan Caisim yang bisa dipanen umur 40 hari. Kangkung dan bayam bisa lebih cepat lagi karena bisa dipanen umur 21 hari. Sedangkan untuk sayuran buah seperti cabai dan tomat bisa dipanen umur 60-70 hari. 

BACA JUGA: Hari Gizi, Bunda Niken Ingatkan Pentingnya Gizi Makanan Anak-anak

Beberapa hal yang dibutuhkan untuk memulai memanfaatkan pekarangan, yaitu media tanam, benih/bibit, pot/polybag dan sekrop. 

Sedangkan untuk tahapan langkah-langkahnya membuat media tanam, siapkan tanah yang gembur dan porous. Pilih tanah yang kering agar tidak menggumpal, lalu tumbuk dan ayak tanah agar kita bisa mendapatkan bagian tanah yang halus, siapkan kompos atau bokashi yang telah matang. 

Ayak kompos / bokashi agar kita mendapatkan bentuk yang halus, siapkan sekam. Disarankan untuk menggunakan arang sekam, tetapi memakai sekam mentah juga boleh saja.

Jika 3 macam bahan diatas sudah siap, campur dan aduk hingga merata dan usahakan sampai betul-betul remah (tidak menggumpal) agar tidak mengganggu pertumbuhan / penyebaran akar nantinya. Takaran media tanam yang digunakan antara tanah, kompos dan sekam bisa menggunakan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1. Jika sudah tercampur merata, media tanam siap digunakan. Siapkan wadah pot atau polybag, isi dengan media tanam yang telah dibuat. 

Penanaman. Waktu penanaman yang baik adalah pagi atau sore hari dengan sedikit sinar matahari, jumlah tanaman per polybag bisa disesuaikan dengan selera / kebutuhan. Sebaiknya per polybag diberi 1 tanaman saja agar pertumbuhannya bisa maksimal. Siram bibit yang telah dipindah tanam dua kali sehari yaitu setiap pagi dan sore hari (atau sesuai kebutuhan) hingga tanaman beradaptasi.

Perawatan yang bisa dilakukan adalah penyiraman, penyiangan dan pemupukan, penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore, penyiangan gulma dilakukan sesuai kebutuhan jika ada gulma, pemupukan dilakukan ketika tanaman sudah berumur 14 hst (hari setelah tanam), dengan cara disemprot atau dikocor.

Larutkan 5 gram pupuk vegetatif ke dalam 5 liter air. Semprotkan 3 atau 5 hari sekali hingga berumur 30 hst pada semua jenis tanaman. Selanjutnya gunakan pupuk generatif dengan dosis yang sama yaitu 5 gram dilarutkan ke dalam 5 liter air. 

Namun jika ingin menggunakan pupuk organik, bisa dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah. Misalnya membuat MOL daun untuk masa vegetatif dan MOL buah untuk masa generatif. ***

 

Exit mobile version