Selain boros dan tidak ramah lingkungan , Energi Fossil sudah tidak baik lagi untuk memulihkan kondisi lingkungan akibat residu ataupun gas buang CO2 yang berbahaya tersebut
lombokjournal.com —
MATARAM : Mengantisipasi dampak lingkungan yang tidak baik karena pemakaian energi Fossil maupun effect pemanasan global, Zul Rohmi bertekad mempercepat pemakaian energi terbarukan untuk masyarakat NTB seperti Panas Bumi/ Geo Termal , Solar Cell, Tekhnologi Kincir maupun intensifikasi dan modernisasi Tekhnologi Pangan .
Karena semua teknologi tersebut ramah lingkungan dan lebih efisien jika dikonsumsi utk kepentingan massal .
Hal itu diungkapkan Cawagub No 3, Dr Hj Sitti Rohmi kepada Media, Kamis (17/05) terkait komitmen Zul Rohmi terhadap isu pelestarian lingkungan dan energi terbarukan .
Percepatan pemakaian energi terbarukan harus segera disosialisasikan dan dipraktekkan untuk masyarakat NTB agar dipahami secara holistik . Misalnya Listrik , masyarakat NTB di wilayah terpencil perlu difasilitasi atau dibuatkan tenaga Surya/ Solar Cell, Tekhnologi Turbin kincir ataupun panas bumi.
Zul Rohmi memastikan penggalakkan pemakaian energi terbarukan untuk warga di NTB sebagai respon makin lemahnya daya dukung lingkungan akibat pemakaian energi yang tidak ramah lingkungan.
Selain boros dan tidak ramah lingkungan , Energi Fossil sudah tidak baik lagi untuk memulihkan kondisi lingkungan akibat residu ataupun gas buang CO2 yang berbahaya tersebut.
Menurut Rohmi, paket Jilbab Ijo Zul-Rohmi menilai pemakaian energi terbarukan sebagai salah satu cara mengurangi beban ekonomi warga NTB akibat lonjakan kebutuhan hidup semua sektor kehidupan.
“Sebagai salah satu solusi energi alternatif , Zul Rohmi akan membuat roadmap pemakaian/percontohan energi terbarukan , khususnya listrik di desa terpencil yg tidak ada jaringan Listrik PLN,” ujarnya .
Untuk isu bio diversity atau keaneka ragaman hayati , Sitti Rohmi menambahkan di wilayah NTB akan memberikan perhatian khusus dan bertekad melindungi kawasan endemik yang tingkat keanekaragaman hayati nya tinggi.
“Kawasan Geo Park Rinjani harus tetap dijaga kelestarian ekosistemnya. Tujuannya untuk kesinambungan dan mempertahankan ekosistem wilayah tersebut,” ungkapnya
Intensifikasi dan Modernisasi Tekhnologi Pangan
Sementara itu untuk Isu intensifikasi dan modernisasi Tekhnologi Pangan , ungkap Sitti Rohmi, pihaknya akan memberikan bukti kepada masyarakat NTB tentang pentingnya mengembangkan varietas unggul melalui rekayasa teknologi yang berdampak positif.
“Untuk itu Zul Rohmi akan menggandeng pakar pakar teknologi pangan dan pertanian di NTB untuk mengembangkan Budi daya tanaman unggul ,” tegasnya
Untuk diketahui, saat ini Dr Zul bersama Team dari Universitas Tekhnologi Samawa ( UTS) telah melakukan uji coba penanaman bibit kurma varietas unggul dikawasan bukit di lingkungan UTS beberapa waktu lalu
Diprediksi Tiga tahun ke depan, Kabupaten Sumbawa bakal memiliki kebun Kurma yang berbuah ranum.
Selain Kurma, Sumbawa juga memiliki kebun Zaitun dan Tin yang berbuah lebat. Harapan tersebut ditandai dengan penanaman bibit Kurma, Tin dan Zaitun di lahan seluas 1 hektar yang berlokasi di kaki Bukit Olat Maras tepatnya antara Akademi Komunitas Olat Maras (AKOM) dan SMK Al-Kahfi, atau lokasi yang disebut dengan Taman Al-Qur’an.
Ada 100 bibit yang ditanam. Terdiri dari 60 bibit kurma yang dibagi dalam tiga jenis yakni Kurma Azwa, Kurma Barhe dan Kurma KL1 dari Thailand. Kemudian bibit Zaitun dan Tin masing-masing 20 bibit.
Sementara itu Dr. H. Zulkieflimansyah menyatakan, Olat Maras ini menjadi symbol untuk mewujudkan segala sesuatu yang menurut orang mustahil. Di kaki bukit ini UTS dibangun di tengah rasa pesimis dan keraguan berbagai pihak.
Kini di kaki bukit ini juga dibangun Taman Al-Quran yang di dalamnya ditanami Kurma, Tin dan Zaitun.
“Kita selalu meretas jalan baru sehingga nanti jika (taman Al-Qur’an) ini sukses dalam 2 tahun saja, saya kira akan ditiru oleh banyak orang di Pulau Sumbawa,” kata Doktor Zul.
Me