Peringatan BMKG, agar mewaspadai datangnya badai La Nina yang meski inntensitasnya lemah tetap berpotensi memicu bencana hidrometeorologi
MATARAM.lombokjournal.com ~ Ancaman badai La Nina diprediksi menjelang akhir tahun ini sampai bulan Februari 2022.
Memang diperkirakan berlangsung dengan intensitas lemah, namun badai ini tetap berpotensi menyebabkan bencana alam di tanah air, dari banjir hingga tanah longsor.
Peringatan fenomena La Nina itu disampaikan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Bercermin dari kejadian tahun lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan La Nina meningkatkan curah hujan pada November 2019 hingga Januari 2020.
BACA JUGA: Hak Fasilitator RTG Masih Tunggu Realisasi Pemerintah Pusat
Curah hujan ini meningkat sekitar 20% hingga 70% dari kondisi normal di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan.
Masyarakat perlu mewaspadai adanya fenomena cuaca ekstrem pada periode peralihan musim ini, seperti hujan lebat, angin puting beliung, angin kencang.
Meskipun periodenya singkat tapi sering memicu terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.
BACA JUGA: Pemprov NTB Rencanakan Bentuk Holding Layanan Kesehatan
Kewaspadaan lebih ditingkatkan pada periode puncak musim hujan yang diprediksi akan dominan terjadi pada Januari dan Februari 2022.
Nn