“Saya ingin di Si-AGA NTB juga punya materi edukasi bencana mulai dari untuk TK hingga perguruan tinggi.. Edukasi yang diberikan tentu harus berbeda, sehingga ada tutorial yang bisa dicontoh”
MATARAM.lombokjournal.com — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd mengapresiasi dan mengharapkan peran Forum Risiko Bencana dalam mengembangkan sistem kebencanaan di NTB.
“Dari sistem kita sudah punya sistem kebencanaan sendiri yaitu Si-AGA, koordinasikan kembali dengan Diskominfotik. Yang kami harapkan setiap orang yang membuka Si-AGA NTB dapat langsung memahami semua potensi bencana di NTB mulai dari letak, definisi – definisi bencana hingga data-data lainnya yang update,” kata Wagub.
Wagub Hj Rohmi mengungkapkan itu saat menerima audiensi Pengurus Inti Forum Risiko Bencana Provinsi di NTB, di Ruang Kerja Wakil Gubernur, Senin (02/03/2020). Saat itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik ikut mendampingi.
Forum Risiko Bencana merupakan salah satu sarana pemerintah daerah dalam memfasilitasi dan mengembangkan peran serta berbagai elemen masyarakat dan stakeholder lain, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Audiensi tersebut membahas sistem kebencanaan yang akan tindaklanjuti dengan serius dan komprehensif di seluruh wilayah NTB.
Ummi Rohmi sapaan akrab wagub, menekankan agar edukasi kebencanaan tersebut juga harus mampu tersosialisasikan hingga ke sekolah-sekolah.
“Jadikan aplikasi Si-AGA menjadi kebutuhan warga NTB, cukup satu aplikasi semua sudah all in dalam aplikasi tersebut. Saya juga berharap banyak pada forum ini, agar semua desa di NTB ini menjadi desa tangguh bencana, juga bagaimana sekolah-sekolah di NTB menjadi sekolah aman dan tangguh bencana,” harap Ummi Rohmi.
“Saya ingin di Si-AGA NTB juga punya materi edukasi bencana mulai dari untuk TK hingga perguruan tinggi.. Edukasi yang diberikan tentu harus berbeda, sehingga ada tutorial yang bisa dicontoh,” kata wagub.
pesannya, agar dalam waktu dekat seluruh Warga NTB juga sudah tertarik dan mengunduh aplikasi Si-AGA di ponselnya.
“Ini adalah kebutuhan warga NTB. Ketika ingin mengetahui potensi bencana bisa langsung membuka aplikasi saja. Banjir, curah hujan dan informasi-informasi lain bisa langsung terjawab lewat ponsel. Hal-hal seperti ini harus terangkum di Si-AGA NTB. Sehingga warga NTB tertarik dan memiliki aplikasi tersebut di HP-nya,” tutup Ummi Rohmi.
Senada dengan Ummi Rohmi, Kalak BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik menyatakan akan segera menyiapkan rencana kontijensi bencana yang komprehensif.
“NTB sudah terkenal sebagai provinsi yang dinamikanya baik dalam Penanggulangan bencana, namun masih secara parsial. Kami akan menyiapkan rencana kontijensi yang komprehensif, khususnya dalam menyiapkan dan menyambut event Internasional MotoGP di Mandalika,” jelas Ahsanul.
Ahsanul juga menyampaikan permohonan dukungan agar Forum Risiko Bencana bisa segera dilantik dalam waktu dekat dan langsung bekerja dengan cepat.
BACA JUGA ; Wagub; Kalau Diolah, Sampah Akan Jadi Berkah
“Kami mohon dukungan, Bu Wagub, Forum akan segera kami lantik dan dalam waktu dekat ini akan ada tiga Rapat Koordinasi, di Lotim, KLU dan Kota Bima,” harap Ahsanul.
Misi pertama Forum Risiko Bencana yaitu NTB yang tangguh dan mantap.
“Sistem kebencanaan kita akan betul-betul siap,” kata Ahsanul.
AYA/HmsNTB