Inilah Salvador Ramos, Tersangka Penembakan di Sekolah Dasar
Inilah beberpa fakta yang diketahui tentang Salvador Ramos, yang menyerbu dan menewaskan 19 siswa sekolah dasar
lombokjournal.com ~ Salvador Ramos, pelaku penembakan di sekolah dasar Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, memang bermasalah dalam keluarga.
Sebelum melakukan penembakan di sekolah dasar yang menewaskan 19 anak dan dua orang guru, yaitu Eva Mireles (44), dan Imra Garcia (46), yang secara heroik kehilangan nyawa mereka karena berusaha melindungi anak-anak sekolah, Ramos dikabarkan telah menembak neneknya yang saat ini masih kritis dirawat di rumah sakit.
Ramos sendiri kemudian tewas ditembak oleh polisi di tempat kejadian.
Penembakan dengan jumlah korban tewas terbanyak terjadi pada 14 Desember 2012, di Sandy Hook Elementary School yang menewaskan 26 orang.
Seorang teman dekatnya bertutur, Ramos pernah memposting di akun instagramnya, ia tampak berkata kasar dan agresif pada ibunya. Remaja yang sehari-hari tampak pendiam itu, juga kerap memposting gambar senjata barunya.
Insiden penembakan di sekolah dasar Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, pada Selasa (24/05/22) siang waktu setempat itu merupakan salah satu peristiwa paling tragis di negara Paman Sam dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya.
Salvador Ramos, siswa SMA yang tinggal di pemukiman sekitar 135 kilometer dari sekolah. Berusia 18 tahun, Ramos merupakan penduduk Uvalde, kota kecil berpopulasi 16 ribu jiwa di Texas selatan yang mayoritas warganya keturunan Latin.
BACA JUGA: Penembakan Texas: 19 Siswa dan 2 Guru Tewas
Ramos, yang berasal dari North Dakota dan baru saja pindah ke Texas. Ia juga diketahui bekerja paruh waktu di restoran cepat saji Wendy’s terhitung mulai bulan Februari lalu.
Ia biasa bekerja di siang hari dengan shift kerja mulai pukul 11.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Manajer di Restoran itu, Adrian Mendes, menuturkan, Ramos sering menyendiri, dikenal tidak ramah dengan teman kerjanya. Di restoran itu tidak ada yang benar-benar mengenal Ramos, sebab ia tak terlalu bersosialisasi dengan karyawan lain.
“Dia hanya bekerja, dibayar, dan datang untuk mengambil ceknya,” tutur Mendes.
Ia membeli senjata saat Ulang Tahunnya ke 18, dan itu pertama kali ia membeli senjata seperti informasi dari kepolisian.
Ramos diduga menggunakan senapan AR-15 dan satu pistol saat insiden berdarah di sekolah dasar tersebut.
Ia sempat mengunggah foto senapan jenis AR15 di media sosial beberapa hari sebelum insiden penembakan. Senapan jenis AR15 itu sempat diunggah akun Instagram ‘salv8dor’, yang dikonfirmasi beberapa murid bahwa akun tersebut milik Ramos.
Mantan teman sekolahnya mengatakan, Ramos sempat mengirimkan foto senjata beserta amunisinya empat hari insiden terjadi. Ramos memiliki tas ransel yang
penuh dengan peluru diameter 5.56.
BACA JUGA: Perlu Tahu Flexing, Belajar dari Kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan
“Saya mengatakan ‘kenapa kamu memiliki ini?’ dan ia menjawab ‘jangan khawatir soal hal ini’,” kata teman Ramos. Ramos kemudian mengirimkan pesan, “saya sekarang terlihat sangat berbeda, kamu takkan mengenali saya.” ***