Ekonomi Kreatif di NTB Beragam dan Menyebar

Sebaran potensi ekonomi kreatif sudah ada semua di NTB, baik di pulau Lombok maupun pulau Sumbawa

MATARAM.LombokJournal.com ~ Ir. Hj. Lale Prayatni, Pj. Ketua Dewan Kerajinan Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), menggarisbawahi potensi ekonomi kreatif di NTB. Hal tersebut disampaikannya acara pembantuannya dalam  kegiatan pelaksanaan tugas pembantuan bimbingan teknis penyusunan proposal dan presentasi Bisnis Ekonomi Kreatif di Lombok Astoria pada Senin (06/05/24). 

Bunda Lale, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa kekayaan budaya NTB menghasilkan beragam produk budaya dengan potensi ekonomi kreatif tinggi, karena mereka memiliki ciri khas yang unik dan beragam dengan menggunakan bahan-bahan dari alam NTB.

BACA JUGA : Ekonomi NTB Tumbuh Sebesar 4, 75 Persen

“Tenun Sasak, Sumbawa, dan Bima, semuanya memiliki keunikannya masing-masing,” ujar Bunda Lale. 

Ia melanjutkan dengan menyebutkan sebaran potensi ekonomi kreatif yang sudah ada di berbagai lokasi di NTB, baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa. Sentra-sentra seperti Tenun Bayan, Peringgasela, Taliwang, Poto, Donggo, dan Raba, serta dalam sektor kesenian seperti pertunjukan Sasak dengan Gandrung dan Zikir zaman, Tari Nguri dari Sumbawa, dan Tari Lenggo dari Bima.

Bunda Lale juga menyoroti tantangan dalam pengembangannya, seperti pengembangan potensi sumber daya lokal sebagai daya tarik wisata, peningkatan kualitas produk ekonomi kreatif, dan mendorong kemitraan antara usaha wisata dengan UMKM, pemerintah, dan swasta. 

BACA JUGA : Hardiknas di Sembalun, Pj Gubernur NTB Serahkan Penghargaan Aiso 

Ditambahkan bahwa ada juga peluang, seperti event-event Nasional dan Internasional di NTB, keunikan produk, kemudahan akses platform pemasaran digital, dan kebutuhan wisatawan terhadap produk NTB.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin, S.Sos., MT, menekankan peran penting faktor SDM dan menjadi kunci sukses dalam mencapai kinerja yang baik. 

Jamaludin menyoroti pentingnya hubungan tak berwujud antara perusahaan pariwisata dengan konsumen, yang sangat bergantung pada kemampuan individu karyawan dalam membangkitkan minat dan menciptakan kesenangan serta kenyamanan bagi para konsumen. 

BACA JUGA : Konstestasi Pilgub NTB 2024 Kurang Menggairahkan

Menurutnya, untuk menciptakan SDM pariwisata yang unggul, diperlukan pengembangan forum koordinasi dan sinergi program lintas sektor, MOU antar gubernur, walikota, dan bupati, serta pelatihan SDM kepariwisataan di sektor pemerintah dan SDM ***

 

 




Gubernur NTB Bang Zul Dorong Ekonomi Kreatif Berkembang

Gubernur NTB hadiri rembuk komunitas industri NTB wadah pertukaran inovasi antar komunitas industri 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Gubernur NTB (Nusa Tenggara Barat) Zulkieflimansyah menegaskan, industrialisasi dapat berkembang dengan terus belajar.

“Belajar yang sesungguhnya adalah dengan forum berbagi seperti ini. Tidak saja tentang bagaimana menemukan produk kreatif lainnya untuk dikembangkan tapi juga bekerjasama mengatasi kendala bisnis yang ada,” kata Gubernur NTB yang biasa disapa Bang Zul.

BACA JUGA: 3 Rumus Bang Zul untuk Menjadi Manusia Hebat

Ia mengatakan saat menghadiri kegiatan Rembuk Komunitas Industri NTB sebagai wadah komunikasi, kolaborasi, diskusi, dan pertukara gagasan serta inovasi antara komunitas dengan pemerintah, maupun komunitas dengan stake holder lainnya, di Hotel Lombok Plaza Mataram, Sabtu (26/08/23). 

Khusus ekonomi kreatif, Gubernur NTB berpesan pada anggota KOIN (Komunitas Industri NTB)  agar cerdas memanfaatkan perkembangan teknologi maupun bisnis dunia, yang kecenderungannya makin banyak diminati dan digeluti kaum milenial

BACA JUGA: Rannya Agustyra Kristiono: Milenial Harus Hidup Sehat

Kepala Dinas Perindustrian, Nuryanti mengatakan, forum ini dihajatkan agar para pelaku industri dan industri kreatif selain saling bertemu. Dan membuat terobosan kreatif juga agar dapat mendukung industrialisasi NTB yang telah dibangun sejak lima tahun terakhir. 

“Karena para pelaku industri kreatif yang bergabung di KOIN ini masih merasa bekerja sendiri sendiri,” ungkap Yanti. 

KOIN sendiri adalah komunitas pelaku industri kreatif yang beranggotakan mulai dari pelaku teater, fotografer, musik, multimedia, kuliner, youtuber dan konten kreator sampai dengan industri 4.0.

Ketua KOIN, Arta Sasmita mengatakan telah terdaftar 140 komunitas pelaku ekonomi kreatif dan telah memiliki program pengembangan yang komprehensif. 

“Kami juga menggunakan open investment dan secure funding lainnya serta melakukan treatment untuk mengetahui posisi bisnis masing masing komunitas di pasar,” jelasnya. 

BACA JUGA: Nilai Utama Olahraga adalah Persahabatan

Ditambahkannya, nantinya akan ada pula Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) sebagai wadah formal untuk pengembangan komunitas pelaku ekonomi kreatif dalam hal manajerial dan marketing yang lebih luas. (*)

 

 




Gubernur NTB Mendorong Pelaku Usaha Manfaatkan IT

Baik Gubernur NTB maupun Menparekraf menekankan, agar para pelaku usaha ekonomi kreatif memanfaat kemajuan teknologi 

LOTIM.LombokJournal.com ~ Pelaku usaha harus fokus pada bidang yang ditekuni, dan agar makin melek teknologi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. 

BACA JUGA: Santri di Ponpes Diajak Jadi Pengusaha Hebat

Gubernur NTB dan Menparekraf ajak pelaku usaha ekonomi kreatif manfaat kemajuan teknologi
Gubernur NTB dan Menparekraf RI

Hal itu ditekankan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang biasa disapa Bang Zul saat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno di BLK Kabupaten Lombok Timur, Rabu (17/05/23)

“Manfaatkan IT, manfaatkan smartphone mungkin di dalam smartphone yang bapak ibu genggam, akan menghadirkan bisnis yang menjanjikan di masa mendatang,” pesan Bang Zul.

Dalam kesempatan sama, Menteri Sandiaga memotivasi para pelaku usaha ekonomi kreatif di NTB. Pelaku usaha didorong terus mengembangkan bisnis atau usahanya dengan memanfaatkan teknologi informasi saat ini. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Tak Lelah Hadirkan Event Berkelas Dunia

“Bagi para pelaku usaha tidak perlu takut gagal, karena kegagalan adalah awal dari keberhasilan dan kesuksesan,” tegasnya. 

Menurutnya, Provinsi NTB khususnya di Lombok memiliki tiga subsektor unggulan ekonomi kreatif yakni fashion, kuliner dan kriya. 

Melalui subsektor unggulan ini, Menteri Sandi akan menjamin fasilitasi Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Indonesia (PMK3I) yang akan dilakukan Lombok Timur dan kabupaten/kota lain ke depan.

“Kita harus punya produk kreatif yang berkelas internasional,” tutur Sandi.

Selain itu, Lombok dengan berbagai keindahan alamnya diharapkan memanfaatkan berbagai potensinya dalam memajukan ekonomi kreatif. 

BACA JUGA: Peran Wanita Penting Menghadirkan Moderasi Beragama

Sehingga, melalui destinasi wisata yang dimiliki menjadi kesempatan besar untuk karya dan produk lokal NTB semakin mendunia.

“Mari kita bangun ekosistem ekonomi kreatif kita melalui dorongan ragam tatanan sosioekonomi kita, sehingga ragam parekraf semakin dapat kita wujudkan,” ajaknya.***