Dukungan untuk John “Kursi Roda” dan Pekerja Seni di Lombok

Memuliakan kaum difabel, Rachmat Hidayat beri dukungan untuk musisi Sasak John “Kursi Roda” dan penyandang disabilitas Pulau Lombok

MATARAM-LombokJournal.com ~ Politisi PDI Perjuangan, H. Rachmat Hidayat memberi perhatian dan dukungan untuk John “Kursi Roda”, salah seorang penyanyi dan pencipta lagu Sasak yang memiliki nama masyhur di Pulau Lombok.

BACA JUGA: Bunda Niken Bagikan Kursi Roda untuk Difabel di Lombok Tengah

Rachmat Hidayat mengajak piha lain untuk memberi dukungan pada kaum difabel

Anggota DPR RI itu juga memberi perhatian kepada sejumlah penyandang disabilitas lainnya. Mereka mendapat bantuan kursi roda manual untuk memudahkan aktivitas mereka. 

John diembel-embei ‘kursi roda’ karena pekerja seni ini penyandang disabilitas, dan harus selalu duduk di kursi roda.

 Semenjak usia delapan tahun, ayah dua anak dengan nama asli Zainuddin tersebut menderita polio. Semenjak itu, John, tidak bisa berjalan. Kepada John, Rachmat menyerahkan bantuan kursi roda elektrik.

BACA JUGA: Pilgub NTB 2024, Milik Anak Muda yang Progresif

Pertengahan pekan lalu, Rachmat janjian bertemu dengan John di rumah Mas Santo, salah seorang pengusaha di Mataram yang dekat dengan sejumlah pekerja seni di Lombok. 

John datang bersama dengan M Zulaipi, rekannya sesama penyandang disabilitas yang tidak memiliki kaki.

Rachmat mengatakan, berbagi dan memperhatikan kaum difabel menjadi prioritasnya, lantaran hal tersebut sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan sosial.

Perhatian itu untuk memberikan dukungan kepada kaum difabel agar dapat hidup dengan nyaman dan bahagia di lingkungan mereka.

“Bantuan kursi roda ini kita harapkan akan membantu John dan saudara-saudara kita penyandang disabilitas memiliki mobilitas yang tidak lagi terbatas,” ucap Rachmat.

Anggota Komisi VIII DPR RI menegaskan, kaum difabel adalah kelompok yang seringkali diabaikan oleh sebagian kita. 

Padahal mereka membutuhkan perhatian dan dukungan yang lebih.

“Dengan memberikan dukungan kepada mereka, kita dapat membantu mereka merasa lebih dihargai dan diterima di lingkungan sekitarnya. Termasuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas antar sesama kita sebagai umat manusia,” imbuh politisi senior lintas zaman ini.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini pun menggugah pihak lain, untuk juga turut memberi perhatian dan dukungan kepada kaum difabel. 

Mulailah hal tersebut kata Rachmat, dengan kaum difabel yang ada di sekitar terlebih dahulu. 

Dukungan tersebut pun tak melulu harus berupa finansial. Berbagi waktu atau tenaga, juga tentulah akan sangat bermanfaat untuk mereka.

 Atau menghindari perilaku diskriminatif atau merendahkan mereka juga adalah sebuah dukungan yang luar biasa pula.

“Sesungguhnya saudara-saudara kita yang secara fisik memang kekurangan, juga memiliki hak-hak yang setara dengan kita sebagai warga negara,” kata Rachmat.

BACA JUGA: Bang Zul Bagikan Sembako dan Sayuran di Dusun Semaya, Lotim

Bertemu dengan John dan M Zulaipi, Rachmat pun tak henti mengucapkan kekaguman kepada mereka. Di tengah keterbatasan mereka secara fisik, semangat hidup mereka tak pernah padam. 

Tak sekalipun mereka merasa rendah diri. Tak ada pula keluhan yang terlontar. 

Semangat mereka untuk berkreativitas demi hidup yang lebih baik, juga sangat patut diacungi jempol.

John, adalah pencipta lagu-lagu Sasak yang karyanya meledak dan banyak digandrungi khalayak. John mengaku, dirinya kini masih rutin manggung. 

Mulai dari acara hajatan, hingga perkawinan. Dalam sepekan, dia bisa manggung hingga empat kali.

“Untuk tarif, biasanya saya tidak mematok harga,” kata John.

Sementara Zulaipi, saat ini bekerja sebagai tukang reparasi alat-alat elektronik. Dengan cara itulah kaum difabel asal Peringgarata, Lombok Tengah ini, dapat menghidupi keluarganya.

John dan Zulaipi, adalah dua contoh penyandang disabilitas yang menolak hidup dari belas kasihan orang lain. Mereka bekerja keras untuk dapat memberi penghidupan yang layak bagi anak dan istri mereka. 

Baik John dan Zulaipi, saat ini memang sudah berkeluarga. John telah memiliki dua anak. Sementara Zulaipi memiliki satu buah hati.

“Kami memang tidak ingin hidup hanya untuk menjadi sampah di bumi,” kata John. Zulaipi, mengangguk. Setuju dengan apa yang dikatakan John.

Rona bahagia terpancar dari raut wajah mereka, saat menerima bantuan kursi roda dari Rachmat Hidayat. 

John, lalu mencoba kursi roda elektrik yang harganya Rp 27 juta satu unit tersebut. Zulaipi juga mengayuh kursi roda manual yang diterimanya. Mereka pun berucap rasa syukur, lantaran telah mendapat perhatian yang disebutnya tak terhingga dari Rachmat Hidayat.

Kepada Rachmat, John pun berjanji akan membuatkannya lagu. Hal yang membuat Rachmat surprise. 

Politisi berambut perak ini pun mengaku sudah tak sabar menantikan lagu gubahan dari John rampung untuknya.

Rencananya, jika tak ada aral melintang, Rachmat juga akan mempertemukan John secara langsung dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini. 

Rachmat ingin agar John, bisa menyampaikan langsung apa yang menjadi permasalahan para penyandang disabilitas di NTB, sehingga pemerintah dapat memberi atensi terhadap hal tersebut. 

BACA JUGA: Bunda Niken Bagikan 400 Paket Sembako di Lotim

Rachmat juga ingin, agar John juga nanti mendapat bantuan alat-alat bermusik dan fasilitas rekaman dari Kementerian Sosial, sehingga hal tersebut dapat menopang kreativitas John dalam bermusik.

“Pada kreativitas pekerja seni seperti John dan pekerja seni lainnya di Pulau Lombok, lagu-lagu Sasak akan bisa kita harapkan naik kelas dan orisinilitasnya tetap terjaga,” ucap Rachmat.***