Indeks

Tim Ekspedisi Mistis Terus Akan Lakukan Penelusuran 

Karya leluhur yang terserak bisa dipastikan keberadaannya 

Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 akan terus melakukan penelusuran; (dari kiri) Ahmad Amrullah, Ruslan Turmuzi, Rachmat Hidayat dan Bambang Mei F / Foto: Me
Simpan Sebagai PDFPrint

Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 akan dokumentasikan dan  bukukan semua hasil Penelusuran Kebudayaan dan Petilasan Leluhur Akhir tahun 2023. 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Peninggalan cipta karya leluhur yang terserak itu harus bisa dipastikan keberadaannya, berdasarkan bukti-bukti peninggalan benda-benda bersejarah tersebut. 

Karena itu Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 tak akan berhenti atau stagnan melakukan penelusuran terhadap kebudayaan dan Petilasan Leluhur Suku Bangsa Sasak, yang sering diwacanakan dalam bentuk Folklore. 

“Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 saat ini sedang mendalami beberapa informasi rahasia terkait Petilasan Kebudayaan Leluhur Sasak yang ‘sensitif’,” kata Ketua Tim Ekspedisi Mistis, H Ruslan Turmuzi melalui siaran pers, Rabu (19/19/22). 

BACA JUGA: Rumah Penuh Mistis, Bale Samar di Desa Sakra

Lelaki Politisi PDIP NTB yang juga Ketua Fraksi di DPRD NTB yang akrab disapa RT mengatakan, hal itu sesuai arahan Dewan Pembina Tim Ekspedisi Mistis yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB yaitu H Rachmat Hidayat.

Meski dengan keterbatasan resources dan SDM yang dimiliki Tim Ekspedisi Mistis agar tidak menyurutkan kerja penelusuran dan menggali informasi sejarah masa lalu. Terkait Patriotisme para Leluhur yang kerap disimbolkan dan  diperdengarkan dalam bentuk cerita rakyat dengan beragam kisah tersebut. 

“Sebagai wakil rakyat, saya kerap menerima informasi terkait Heroisme leluhur Sasak tempo dulu dalam membela dan mempertahankan  kebudayaannya dalam menghadapi ekspansi pihak lain. Kisah-kisah patriotik seperti ini perlu ditelusuri kembali agar tidak terlupakan,” ucap RT. 

Ia mengatakan, dalam perspektif historis dan moral, munculnya beragam cerita rakyat yang mengisahkan kehebatan pengetahuan dan ilmu kanuragan Leluhur Sasak membuktikan, kebudayaan suku bangsa Sasak berkembang maju melampaui zamannya.  

Hal itu dibuktikan dengan adanya upaya suku ataupun bangsa lain yg ingin menimba ilmu ataupun  bekerjasama, misal dlm menyebarkan syiar agama maupun yang melakukan upaya penaklukan.

“Jadi wajar,  jika muncul folklore -folklore yang menggambarkan semangat patriotisme leluhur Sasak dlm melawan ekspansi, misalnya. Pahlawan-pahlawan ‘Kecil’ yg digambarkan lewat cerita rakyat tsb sesungguhnya mencerminkan kekuatan perlawanan leluhur dlm menjaga marwah dan martabat,” kata RT. 

Sementara itu Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah menambahkan hampir 6 bulan Tim Ekspedisi Mistis bergerak melakukan hunting penelusuran  sejarah leluhur, telah memberikan Perspektif sosiologis maupun kultural di balik kisah folklore yang tergali maupun bukti artefak yg ditemukan. 

“Setidaknya dari hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis, ada second opini  termasuk hal-hal yang tidak pernah terungkap ke publik,” kata Ahmad Amrullah

Lebih jauh Amrullah  mengatakan,  saat ini Tim Ekspedisi Mistis sedang mencari penulis yang handal yang bisa mendokumentasikan dan menarasikan secara apik semua bukti bukti penelusuran Tim Ekspedisi Mistis dalam bentuk Buku Saku Sejarah dan Kebudayaan Leluhur Sasak 

“Pentingnya membukukan hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 agar ada bukti otentik untuk menambah referensi buku sejarah terkait Sejarah dan kebudayaan Leluhur Sasak,” tukas Amrullah. 

Terpisah, Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto mengatakan, hingga saat ini Tim Ekspedisi Mistis telah melakukan 12 kali  penelusuran terhadap  petilasan maupun cerita rakyat di Lombok.

BACA JUGA: Tim Ekspedisi Mistis akan Telusuri Folklore Leluhur Lombok

 Untuk itu ditargetkan hingga akhir tahun 2023 nanti, Tim Ekspedisi Mistis bisa melakukan penelusuran 40 sampai dengan 50 petilasan maupun folklore yang perlu diuji kebenaran kisahnya  

“Akhir tahun 2023, semua hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis akan dibukukan secara lengkap dan faktual,  baik secara manual maupun digital untuk menambah referensi publik,” imbuh Bambang Mei F alias Didu.***

 

 

Exit mobile version