Saat penyerahan tongkat komando, Kasat Sat Pol PP minta walikota melakukan apa yang disebut uji kesigapan
MATARAM.lombokjournal.com — Walikota Mataram TGH. Ahyar Abduh angkat bicara terkait pemberitaan tendangan kungfunya kepada salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Mataram, yang kini viral di media sosial (medsos).
Ahyar mengatakan, kejadian itu tidak sedramatis yang dikira, sehingga membuatnya menjadi cukup viral. Bukan saja di Kota Mataram atau NTB, bahkan viral di Nasional bahkan sampai ke negeri Cina.
“Saya kaget, ternyata seorang Walikota itu tendangannya kalah-kalah tendangan kungfu dari negeri Cina,” ujar Ahyar saat jumpa pers di Pendopo Walikota Mataram, Jumat (26/1).
Ahyar menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (17/1) usai melantik dua pejabat di Kota Mataram, yakni Kepala Dinas Sosial dan Kapala Sat Pol PP Kota Mataram.
“Kejadiannya itu di dihalaman Kantor Walikota ” katanya
Khusus untuk Sat Pol PP, secara internal atau satu tradisi dilakukan penyerahan tongkat komando dan pemasangan tanda jabatan yang dilakukan di depan halaman Kantor Walikota.
Di saat penyerahan tersebut, di depan dirinya sudah berbaris siap satu pasukan Sat Pol PP yang menggunakan kaos khusus. Setelah selesai penyerahan, Kasat Sat Pol PP meminta dirinya untuk melakukan apa yang disebut uji kesigapan.
“Saya diminta secara spontan dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, itu suatu permintaan dari anggota maka dengan sendirinya saya lakukan,” jelas Ahyar.
“Saya juga kan seorang pesilat, mungkin kaget melihat saya dengan kejadian itu. Tapi tendangan itu tidak kena, saya hanya menguji kesigapan,”
Untuk itu, pada kesempatan tersebut, Ahyar mengharapkan masyarakat dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Menurutnya, seorang Walikota tidak bisa sewenang-wenang terhadap bawahan apalagi melakukan kekerasan.
“Kejadian itu adalah spontanitas dari permintaan bawahan,” tegas Ahyar Abduh.
AYA