RS Mandalika membagikan ratusan takjil gratis untuk masyarakat, terutama pengguna jalan yang masih di perjalanan sekitar rumah sakit
LOTENG.LombokJournal.com ~ Rumah Sakit Mandalika Provinsi NTB mengadakan kegiatan “Ngabuburit” dengan cara membagikan ratusan takjil gratis pada pengendara yang melintas di Jalan Raya Kuta Lombok, Sengkol, Kamis (13/04/23) sore.
Direktur RS Mandalika dr. Oxy Tjahjo Wahjuni, Sp.EM mengatakan, sangat diminati pengguna jalan yang melintas.
BACA JUGA: Wagub NTB Dukung Ulang Tahun Emas ke 50 KSPSI
Kurang dari 30 menit, ratusan takjil tersebut ludes diserbu pengguna jalan yang melintasi RS Mandalika yang berada di lokasi kawasan Mandalika, Lombok Tengah..
“Kami ingin berbagi bersama saudara-saudara kita, di sekitar Rumah Sakit Mandalika, terutama yang kebetulan masih dalam posisi di perjalanan. Insyaallah bermanfaat untuk mereka,” jelas Direktur Oxy usai kegiatan.
Penyaluran takjil selain dilakukan oleh manajemen dilakukan juga dan dibantu oleh para petugas kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga petugas kebersihan dan keamanan.
BACA JUGA: Ramadhan Berbagi, 250 Paket Sembako untuk Warga Miskin
“Alhamdulillah di bulan Ramadhan ini kekeluargaan dan silaturahim menjadi lebih erat,” ucap dr. Oxy.
Saat ini Rumah Sakit yang dipimpinnya mendapatkan tambahan tenaga kesehatan dari formasi PPPK yang akan segera bertugas di tahun ini.
“Nakes P3K mulai aktif dan menjalani orientasi. Tambahan puluhan nakes ini adalah wujud kesungguhan pemerintah menjadikan RS Mandalika sebagai sarana Fasilitasi Pelaksanaan Kesehatan rujukan. Ini salah satu upaya meningkatkan akses layanan pada masyarakat dan meningkatkan mutu layanan,” terang dr Oxy.
BACA JUGA: Safari Ramadhan di Mataram, Ini Pesan Gubernur NTB
RS Mandalika sebagai salah satu dari 10 rumah sakit yang berada di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia, tepatnya di Mandalika NTB, rumah sakit ini dituntut mampu melayani masyarakat NTB dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat NTB.
Selain itu juga harus mampu menopang kebutuhan layanan kesehatan bagi para wisatawan yang datang dan saat event internasional dan nasional.
“Karenanya nakes P3K yang baru diharapkan memiliki hard skill dan soft skill yang cakap dan mumpuni. Selain itu pembiasan untuk penggunaan bahasa asing dalam melayani wisatawan mancanegara juga terus diasah, juga tetap menggunakan bahasa Indonesia dan daerah saat melayani pasien, tergantung kebutuhan dilapangan,” jelas dr. Oxy. ***