Womanpreneur Zaza Magnolia, Membangun Kejayaan Bisnis (2)

Petunjuk benderang yang dipahami womanpreneur seperti Zaza Magnolia, dalam perencanaan bisnis hal pertama dibahas adalah soal kekuatan produk

Womanpreneur seperti Zaza Magnolia, dalam perencanaan bisnis hal pertama dibahas adalah soal kekuatan produk
Catatan Manajemen : Agus K Saputra

lombokjournal.com ~ Masih tentang womanpreneur Zaza Magnolia yang kita bicarakan. Ini jawaban yang disampaikan saat saya tanya soal pilihan menu atau produk khas Lombok. Setidaknya menghilangkan rasa penasaran saya.

BACA JUGA : Zaza Magnolia, Ini Tentang Business Life Cyrcle (1)

Penjelasan yang disampaikan womanpreneur ini, soal menu itu sebenarnya tergantung kepada pelanggan. Jika pelanggan suka yang heritage, maka dibuatkan menu lokal. 

Begitu pula, saat pelanggan berasal dari Sunda yang tinggal di Lombok, pilihan menunya dari tempat asal sebagai obat rindu. Intinya, kita harus tahu karakter pelanggan.

“Mengenai Pia Lumbung, itu juga ada yang tanya, pabriknya di mana. Padahal itu produksi rumahan. Mereka kaget. Ada produk sekelas Pia Lumbung, tapi rumahan,” tambah womanpreneur Zaza Magnolia.

Bingo! Soichiro Honda, pendiri perusahaan legendaris Honda, pernah bilang: produk yang bagus itu akan otomatis menjadi tenaga pemasaran yang paling andal. 

Maknanya, produk bagus yang bisa memuaskan pelanggan pasti akan banyak direkomendasikan oleh pelanggan yang puas tersebut. Dan akhirnya akan menjelma menjadi produk yang dicari banyak orang. Dengan kata lain, produk itu bisa memasarkan dirinya sendiri dengan cemerlang. 

Inilah sesungguhnya petunjuk benderang. Karena di dalam pelajaran Business Plan (dalam Yodhia Antariksa: Powerful Business Plan), hal pertama yang dibahas adalah soal kekuatan produk

BACA JUGA : Maskapai Penerbangan Baru Pelita Air Resmi Dibuka

Apa saja keunggulan unik produk yang kita tawarkan?  Apakah produk tersebut benar-benar akan bisa menjawab kebutuhan pelanggan yang kita targetkan? Dan, apa USP atau unique selling propositon yang ditawarkan oleh produk tersebut?

USP yang efektif dapat memberikan sejumlah manfaat bagi bisnis. Dikutip dari id.jobstreet.com berikut adalah manfaat USP:

  1. Meningkatkan pendapatan

Salah satu tujuan USP produk adalah meningkatkan pendapatan. Jika tujuan ini berhasil tercapai, otomatis pendapatan bisnis atau perusahaan akan ikut naik.  Jadi, semakin kuat USP produk, semakin besar pula jumlah pendapatan yang bisa didapatkan.

  1. Memudahkan brand melakukan promosi

Pada dasarnya, produk yang punya ciri khas akan lebih mudah dipromosikan dan lebih cepat menarik perhatian target pelanggan. Hal ini bisa diwujudkan dengan membuat unique selling proposition yang kuat.

  1. Membangun citra brand

Tujuan lain dari unique selling proposition adalah meningkatkan brand awareness.

Brand awareness yang kuat dapat membangun brand image (citra brand). Jadi, ketika target pelanggan melihat dan merasakan produk, meraka tahu dari brand mana produk tersebut berasal. 

Hal kedua saya perhatikan, womenpreneur ini aktif berselancar di media sosial (facebook dan Instagram). Sebagai tools digunakan untuk mendorong laju penjualan. 

Memang, sebaik apa pun produk, namun tanpa dukungan proses pemasaran yang kreatif dan konsisten, maka hasilnya akan kurang optimal. Itulah mengapa proses pemasaran dan promosi yang ekselen merupakan kunci kegemilangan bisnis di masa depan. 

Hal ketiga yang tak kalah penting adalah sistem bisnis yang solid. Saya lihat bagaimana alur proses yang dipraktekkan untuk menerima order pelanggan dan hingga pengantaran. Begitu pula soal mutu yang dijaga ketat sesuai standar mutu yang telah ditentukan. 

Dengan kata lain, sistem bisnis inilah yang akan menjalani keseluruhan bisnis berjalan efisien dan memenuhi sistem mutu yang konsisten.

BACA JUGA : Perlindungan Pada Anak, Investasi Songsong Indonesia Emas

Terakhir sang aktor utama adalah kehadiran SDM pengelola yang ekselen. Apapun pilihan model pengelolaannya, maka semuanya dilakukan untuk memastikan kita memiliki SDM yang cakap untuk membantu sukses bisnisnya. 

Dengan rendah hati Zaza mengatakan, “Seadanya, pak. Saya masih mencari pola dan mekanisme kerja.  Masih amburadul di dalam. Seadanya sekali,” kata Zaza Magnolia.

Sukses selalu Womanpreneur Zaza Magnolia! ***

 

#akuAir – Perumnas Ampenan, 23-09-2024

 




Zaza Magnolia, Ini Tentang  Business Life Cycle (1)

Sebagai pelaku usaha, juga Zaza Magnolia, harus memahami Business life cycletiap tahapan dan menganalisa di tahap mana perusahaan berada. 

mengambil contoh Zaza Magnolia, pelaku usaha catering, untuk pembicaraan Business life cycle
Catatan Manajemen : Agus K Saputra

lombokjournal.com ~  Kita mengambil contoh Zaza Magnolia, pelaku usaha catering, untuk pembicaraan Business life cycle.

Di pintu gerbang jelas tertulis: Pia Lumbung. The Sweetness of Lombok. Ini pertama kali saya berkunjung. Mengikuti ajakan makan siang kawan. 

BACA JUGA : Womanpreneur Zaza Magnolia, Membangun Kejayaan Bisnis (2)

Hidangan yang disajikan menu khas Lombok. Pelecing, beberuk, lebui, kelor, sambel terasi dan pepes ikan. Untuk menikmati ini semua, hanya nasi yang tidak saya sentuh.

Belum selesai sensasi yang saya rasakan, tak berapa lama Zaza Magnolia minta tolong asistennya untuk memasukkan Pia sebagai bekal pulang. Padahal Pia tersebut juga tersaji sebagai penutup makan siang.

 “Tos sabaraha lami usaha catering, teh (sudah berapa lama usaha catering, mbak),” tanya saya.

“Sejak saya di sini, pak. Tahun 2012.”

Wow, 12 tahun! Ketegori Remaja. Dalam sebuah penelitian, klasifikasi kelompok umur manusia dibagi menjadi empat kelompok. Yaitu kanak-kanak (5-11 tahun), remaja (12-25 tahun), dewasa (26-45 tahun), dan lansia (46-65 tahun). 

Kelompok umur ini didekati dengan metode intensitas kerutan yang nampak pada citra wajah.

Wil Schroter menyatakan bahwa setidaknya dibutuhkan waktu 4 tahun untuk mengarahkan bisnis “rintisan” menjadi nyata. Sekurangnya perlu 7-10 tahun untuk menjadikan bisnis “rintisan” benar-benar sukses, seperti Anda bayangkan saat ide itu muncul.

BACA JUGA : Maskapai Penerbangan Baru Pelita Air Resmi Dibuka

Ini menjadi tambah menarik, kenapa?

Pertama, Zaza Magnolia memiliki Badan Usaha legal bernama Muffin Station. Dalam perjalanannya menjadi empat line business yaitu:

  1. Terasi Tembrak Lombok
  2. BebekTembrakLombok 
  3. Pia Lumbung
  4. Muffin Station Catering

Kedua, Zaza Magnolia mendaki bisnisnya seperti mempraktikkan tahapan Business life cycle.

Business life cycle atau siklus hidup bisnis (dalam Kompas.com 30-06-2023) merupakan tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui perusahaan dari awal hingga akhir. Di mana konsep tersebut sangat penting dalam mengoptimalkan keuntungan dan operasional proses bisnis. 

Oleh karena itu, sebagai pelaku usaha, kita harus memahami tiap tahapan dan menganalisa di tahap mana perusahaan berada. 

Beberapa tahapan business life cycle yang harus diketahui. 

  1. Permulaan 

Tahap permulaan merupakan fase terjadinya pengembangan bisnis, di mana perusahaan mulai membuat produk atau melayani target audiens. Pada tahap permulaan bisa dibagi menjadi dua aspek, yakni riset pasar dan pencarian dana yang terjadi sebelum perusahaan secara resmi dimulai. 

Di sisi lain juga memiliki rencana untuk merilis dan menginisiasi penciptaan produk atau layanan. 

Kata lainnya, tahap permulaan berisi waktu perencanaan bisnis dari sebelum perusahaan dirilis hingga menggapai tingkat stabilitas kritis pertama. 

Dalam tahap ini, pemilik perusahaan membuat produk prototipe lalu mencoba menjualnya, kemudian mengumpulkan dan mengevaluasi tanggapan, serta mencari sumber pembiayaan. 

  1. Pertumbuhan 

Selanjutnya, di tahap pertumbuhan perusahaan sudah mulai menghasilkan pendapatan secara konsisten dan arus kas meningkat. Pada tahap ini tepat untuk mengartikan kembali tujuan bisnis, mengatur ulang kinerja, memperkuat strategi pemasaran, dan lainnya. Tak hanya itu, budaya perusahaan juga mulai sepenuhnya terwujud. 

  1. Pendewasaan 

Pada tahap pendewasaan, penjualan dan keuntungan pada bisnis perusahaan mulai menurun, tetapi lebih stabil. Hal ini karena bisnis perusahaan berjalan sesuai model bisnis, peraturan yang jelas, dan mempunyai pelanggan yang loyal. Di sisi lainnya, semakin banyak potensi munculnya pendatang baru sebagai kompetitor. 

Meskipun demikian, perusahaan yang memiliki keinginan untuk berkembang secara berkelanjutan akan meningkatkan jangkauan pemasaran produk, memperkenalkan layanan baru, dan lainnya. Hal tersebut yang menyebabkan terbentuknya tanggung jawab sosial perusahaan yang baru dan berkualitas. 

  1. Decline atau exit 

Terakhir, tahap decline di mana siklus hidup bisnis yang kemungkinan menjadi akhir perjalanan karena semua penjualan, keuntungan, dan arus kas menurun. 

Hal tersebut bisa terjadi saat perusahaan tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang berubah atau perusahaan kehilangan keunggulan kompetitif di pasar. 

Akan tetapi, bisa saja tahapan ini menjadi awal baru perusahaan, karena bisnis dihadirkan dua pilihan. 

BACA JUGA : Pemerintah Pusat Diminta Tanggung Hosting Fee MotoGP 2024

Pilihan tersebut yakni memperluas bisnis ke titik penemuan kembali atau keluar sepenuhnya dari industri. Apabila memutuskan untuk mempertahankan perusahaan, pelaku usaha seperti Zaza Magnolia harus melakukan strategi. 

Misalnya seperti melakukan branding, membuat kemasan baru, dan sebagainya. ***

#akuAIR – Perumnas Ampenan, 23-09-2024