Pengobatan Gratis Yayasan HBK Peduli Giliran di Lombok Tengah
Masyarakat Lombok Tengah mengaku ingat jasa Almarhum HBK saat bertemu Rannya yang hadir dalam acara pengobatan gratis
LOTENG.LombokJournal.com ~ Yayasan HBK Peduli melanjutkan kegiatan bakti sosial (baksos) pengobatan gratis di Pulau Lombok, kini giliran menyasar di Dusun Prantap, Desa Muncan, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, Jum’at Jumat (20/9/2024).
Kegiatan baksos pengobatan gratis sebelumnya berlangsung di Lombok Timur dan Lombok Barat.
Rannya Agustyra Kristiono, Ketua Yayasan HBK Peduli tampak hadir bersama Ibu Hj Dian BK bersama tim HBK Peduli serta tim kesehatan.
Rannya yang dikenal murah senyum dan humble itu menyapa masyarakat satu persatu. Sekali lagi, Rannya mengaku senang bisa bertemu dengan masyarakat.
“Inaq-inaq amak-amak matur tampiasih atas kehadirannya. Ada yang lupa sama tiang? Alhamdulillah masih ingat. Tiang Rannya Agustyra Kristiono. Matur tampiasih sudah memilih saya kemarin di Pileg. Walaupun mohon maaf tiang belum bisa duduk menjadi anggota DPR RI. Tetapi tiang dapat suara yang banyak di sini. Tiang hadir di sini untuk mengucapkan terima kasih dan sedikit berbuat untuk masyarakat. Semoga ini bermanfaat,” kata Rannya.
Sebelum berlangsung pengobatan gratis, Rannya menceritakan pesan Almarhum Ayahandanya H. Bambang Kristiono (HBK) yang banyak memberikan contoh berbuat dan berpihak kepada masyarakat.
Kegiatan sosial yang dilakukan HBK sampai dengan hari ini dilakukan guna melanjutkan mimpi besar almarhum. Ia berharap semoga kegiatan HBK Peduli tersebut dapat menjadi amal jariyah Ayahnya.
“Ini salah satu kegiatan kami dari Yayasan HBK Peduli. HBK Peduli ini dibangun oleh Alarhum Ayah tiang Pak H. Bambang Kristiono (HBK). Kenal kan? Beliau dulu anggota DPR RI dapil Pulau Lombok. Sebelum Almarhum meninggal, beliau menitipkan pesan kepada saya dan Tim HBK Peduli untuk terus berbuat dan memperhatikan nasib masyarakat Pulau Lombok lewat kegiatan sosial. Semoga kegiatan niki bermanfaat, dan menyambung tali silaturrahim kita. InsyaAllah kita akan sering ketemu,” terang Rannya.
Masyarakat antusias mengikuti pengobatan gratis tersebut. Selain obat-obatan, masyarakat juga diberikan telur gratis dari HBK Peduli.
“Senang sekali kami ketemu sama Mba Rannya dan Ibu Dian. Beliau berdua orang baik, termasuk HBK Peduli,” kata Inaq Fatimah.
Inaq Fatimah juga mengaku, mengenang kebaikan Almarhum HBK. Menurutnya, HBK adalah sosok wakil rakyat yang sering berbuat untuk rakyat. Benar-benar memperhatikan nasib rakyat dan gemar membantu rakyat.
“Pokoknya yang tiang ingat, Almarhum orang baik, namanya banyak disebut, banyak dikenal, artinya orang baik, dekat dengan kami (rakyat),” kata Fatimah.
Masyarakat mendoakan agar Almarhum HBK diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Mereka juga mendokan agar Rannya dan Ibu Dian senantiasa dianugerahi kesehatan dan diberikan rezeki yang berlimpah. (adv)
Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani Diminta Melek Politik
Rannya mengingatkan, mahasiswa baru mesti memiliki fondasi kokoh yang mendorong terealisasinya impian mereka kelak.
LOTIM.LomboikJournal.com ~ Rannya Agustyra Kristiono menjadi pemateridi acara Pengenalan Kahidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKM) Universitas Gunung Rinjani (UGR) tahun akademik 2024/2025.
Kegiatan berlangsung di Kampus Universitas Gunung Rinjani di Lombok Timur pada Rabu (18/09/24).
Ratusan mahasiswa baru UGR tahun akademik 2024/202 tampak antusias mendengarkan pemaparan materi dari Rannya. Rannya menyampaikan materi dengan tajuk “Start Action: Mewujudkan SDM yang Berkarakter Pemimpin dan Progresif di Era Baru”.
Rannya mengingatkan kepada ratusan mahasiswa baru untuk tekun belajar dan meningkatkan kualitas pribadi. Sebab menurutnya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi amat penting di era saat ini.
Menurut lulusan Brunel University London itu, mahasiswa baru mesti memiliki fondasi kokoh yang mendorong terealisasinya impian mereka kelak. Dengan demikian, mahasiswa baru harus dapat mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan terwujudnya asa itu.
“Ini adalah langkah pertama adik-adik dalam perjalanan panjang di dunia akademik. Saya tentu berharap adik-adik tidak hanya menjadi mahasiswa terus konsisten mengupgrade diri, yang kompeten, tetapi juga inovatif dan tangguh, sesuai dengan visi UGR,” ujar Rannya yang diikuti antusias oleh ratusan mahasiswa baru UGR.
Rannya juga mengingatkan agar mahasiswa baru mulai beradaptasi dengan lingkungan dan kebiasaan baru di kampus.
Menurutnya, bangku kuliah akan sangat menentukan masa depan setiap orang. Ia menekankan pentingnya eksplorasi diri serta perluasan relasi selama masa perkuliahan.
“Eksplor semampu kalian, kejarlah pengalaman akademik dan non-akademik, serta perluas relasi seluas-luasnya,” pesan Rannya.
Dalam kesempatan tersebut, Rannya memberikan materi khusus soal kesetaraan gender, perundungan (bullying), kekerasan seksual, dan narkoba.
Khusus untuk fonemena sosial tersebut, dalam skala mikro, Rannya mengingatkan langkah pencegahan dengan menerapkan 5D yakni ditegur, dialihkan, dilaporkan, ditengkan, dan direkam.
Dirinya mendorong terciptanya kampus yang aman dari tindak kekerasan seksual dan perundungan, perlu ada upaya bersama dari setiap elemen kampus. Semua pihak harus berkomitmen melakukan pencegahan dan tidak diam jika disinyalir ada tindak kekerasan seksual dan perundungan.
“Ini menjadi hak dan kewajiban semua orang dalam kampus untuk memastikan bahwa kampus itu aman dari segala macam perundungan dan kekerasan,” ujar Putri Almarhum H. Bambang Kristiono (HBK) itu.
Ia juga berharap ada mekanisme pelaporan yang baik di lingkungan kampus yang dapat menjamin semua pihak dapat terlindungi. Sejumlah kendala acap ditemui dalam pelaporan, seperti rumitnya prosedur pelaporan hingga prosedur pelaporan yang tidak berpihak pada korban.
Rannya mengatakan, kekerasan seksual merupakan kejahatan yang dapat terjadi di mana saja, baik di lingkup publik maupun privat. Lingkungan kampus sering dipersepsikan sebagai ruang aman, sehingga kekerasan yang terjadi kerap tersembunyi dan tidak terlaporkan. Pelakunya pun tidak dihukum setimpal. Akibatnya, korban mengalami trauma seumur hidup.
Jika tidak ada mekanisme atau perturan mengenai penanganan kekerasan seksual.
Lebih jauh, Rannya mengingatkan, selain fokus pada pengembangan akademik, Rannya meminta mahasiswa untuk lebih melek politik. Sebab menurutnya, hampir seluruh sendi kehidupan ke depan erat kaitannya dengan dunia politik.
Ia mengungkapkan pentingnya anak muda untuk melek politik sedini mungkin. Bukan tanpa sebab, banyaknya jumlah pemilih pemula pada kontestasipolitik ini dinilai akan menentukan masa depan negara Indonesia.
“Sebagai anak muda, kita harus punya bekal pengetahuan tentang dunia politik. Tidak hanya untuk mengetahui cara kerja dan sistem politi, tapi paham bahwa politik itu juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari,” bebernya.
Dijelaskan Rannya, anak muda yang melek politik paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Mereka akan mampu menganalisis informasi dunia politik secara objektif dan rasional.
Dengan pembekalan yang ada, ruang gerak anak muda lebih terbuka lebar untuk menyampaikan aspirasinya dan menentukan pilihan dengan tepat.
Partisipasi aktif anak muda akan menjadi bagian dari sejarah yang memastikan keberhasilan pemerintahan Indonesia yang berkelanjutan. Maka dari itu, jangan sampai anak muda Indonesia bersikap abai dan tidak punya bekal pengetahuan dunia politik.
Di tempat yang sama, Presiden Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani M. Eri Setiawan mengungkapkan alasan pihaknya mengundang Rannya sebagai pemateri di acara PKKMB 2024/2025. Menurut Eri, Rannya adalah sosok perempuan muda yang inspiratif bagi UGR.
“Kami ingin mendengarkan pikiran dari perspektif anak muda, khususnya perempuan. Mba Rannya kami nilai sebagai intelektual muda yang punya pengalaman khususnya bicara dari sudut pandang perempuan,” jelasnya.
“Makanya kita undang Mba Rannya untuk hadir karena secara pemikiran dan pengalaman kita jadikan lokomotif peregerakan perempuan. Mba Rannya menginspirasi kami,” sambung Eri.
Ia menerangkan, ini kali kedua Rannya diundang sebagai pembicara di UGR. Mahasiswa UGR menyebut Rannya sebagai sosok perempuan muda yang ramah dan murah senyum.
“Orangnya humble, secara pemikiran terbuka, kami kagum dan beliau sangat ramah. Tadi mahasiswa baru antusias sekali,” bebernya. (adv)
MATARAM.LombokJournal.com ~ Destinasi wisata di Pulau Lombok yang eksotik mendorong Rannya Agustyra Kristiono, Bacaleg DPR RI dari Partai Gerindra menggelar lomba foto bertajuk ‘Caraku Mencintai Lombok’.
“Temanya tempat wisata favoritmu di Pulau Lombok. Saya mengajak generasi mudamenceritakan tempat-tempat indah di Pulau Lombok,” kata Rannya, Senin (04/09/23).
Pulau Lombok memiliki potensi wisata yang luar biasa, mendorong Rannya mengabadikan keindahan Lombok lewat lomba foto.
Di Lombok Timur ada Gunung Rinjani dan Pantai Pink. Di Lombok Tengah ada Pantai Kuta Mandalika dan Selong Belanak. Sedangkan di Lombok Barat ada Pantai Senggigi dan Pantau Meang di Sekotong.
“Di Kota Mataram ada Taman Loang Baloq ada Pura Mayura. Di Lombok Utara ada Gili Trawangan atau Hutan Pusuk, ” bebernya.
Putri politisi senior Partai Gerindra H Bambang Kristiono (almarhum) ini yakin, sangat banyak tempat wisata lain di Lombok yang belum terekspose. Ia yakin, anak-anak muda memiliki referensi masing-masing.
“Lomba foto ini salah satu cara saya memunculkan segala potensi itu, ” katanya.
Dara lulusan salah satu kampus kenamaan di Inggris ini melanjutkan, melalui lomba ini ia ingin melihat kesan anak muda Pulau Lombok pada tempat-tempat indah yang mereka temui.
“Pokoknya harus ikut ini semeton Lombok sekalian. Ada hadiah jutaan rupiah dan souvenir dari saya, ” ucapnya.
khusus Untuk syarat ikut lomba foto ini, kata Rannya, usianya antara 17-35 tahun. Pesertanya harus warga yang berdomisili Pulau Lombok, dan tidak dipungut biaya.
Pengambilan Foto bebas menggunakan kamera apapun. Olah digital sebatas perbaikan minor (Saturasi, Brightness, Warna, Kontras dan Cropping). Periode lomba 4 September 2023 – 27 September 2023.
Ternyata cukup banyak kejadian kematian tertinggi dialami oleh kelompok milenial, mulai masalah kesehatan, hingga pola hidup yang kurang Bersih (higienis)
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) tahun 2016, lebih dari 3.000 remaja atau generasi milenial meninggal dunia tiap hari, total mencapai 1,2 juta kematian remaja per tahun.
Padahal kebanyakan dari penyebab kematian milenial ini sebenarnya dapat dicegah.
Melihat fakta tersebut, putri mendiang anggota DPR RI H Bambang Kristiono, yakni Rannya Agustyra Kristiono mengajak generasi muda milenial dan Gen Z, khususnya di P. Lombok mulai menerapkan pola hidup sehat dan Bersih sejak dini.
“Pola hidup sehat, bersih dan tertib diperlukan bagi kalangan milenial atau generasi muda Bumi Gora, agar cita-cita Generasi Emas Indonesia bisa tercapai,” kata Rannya Agustyra Kristiono, Minggu (27/08/23).
Dara cantik yang lama menempuh pendidikan di Eropa ini menjelaskan, dari data WHO diketahui, ada beberapa penyebab kematian yang paling tinggi terjadi di usia remaja.
Pertama adalah peristiwa kecelakaan. Kecelakaan merupakan penyebab kematian remaja usia 10-19 tahun yang terbesar.
Kejadian kecelakaan ini dua kali lipat lebih banyak terjadi pada remaja laki-laki. Jenis kecelakaannya adalah kecelakaan lalu lintas (transportasi).
Misalnya tabrakan kendaraan atau kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki. Itulah mengapa pemerintah menetapkan usia minimal untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah 17 tahun.
“Sehingga orangtua dan masyarakat secara umum punya peran yang sangat penting dalam mencegah kematian remaja karena kecelakaan. Salah satu caranya adalah menunggu sampai anak mendapatkan SIM baru diperbolehkan untuk mengemudikan kendaraan bermotor. Orangtua juga bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya soal keselamatan lalu lintas,” katanya.
Penyebab kematian kedua kematian remaja adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan.
“Infeksi saluran pernapasan bagian bawah adalah kondisi infeksi yang dialami pada organ sistem pernapasan bagian bawah seperti paru-paru, bronkus, dan trakea,” jelas Rannya.
Menurutnya, terdapat berbagai macam infeksi saluran pernapasan bagian bawah pada remaja yakni, bronkitis, pneumonia, laryngotracheitis, dan tracheitis.
“Hal ini berkaitan dengan kebiasaan merokok. WHO mencatat bahwa lebih dari setengah dari total kasus kematian anak dan remaja akibat pneumonia adalah akibat menghirup asap polusi dalam ruangan,” imbuhnya.
Selanjutnya adalah penyakit diare. Diare dapat disebabkan oleh virus, bakteri, infeksi parasit, atau bahkan keracunan. Diare juga sangat berkaitan dengan kondisi sanitasi dan kebersihan lingkungan sekitar sehingga kebersihan menjadi penting dalam pencegahan diare.
Minum air mentah, minum produk susu yang tidak diproses melalui pasteurisasi, dan tidak menjaga kebersihan makanan juga meningkatkan risiko diare.
“Diare memang kesannya sepele. Namun, bila tidak segera ditangani, diare bisa menyebabkan dehidrasi serius yang akhirnya berujung pada kematian,” papar Rannya.
Masih berkaitan dengan data WHO, kata Rannya penyebab kematian pada remaja lainnya adalah faktor bunuh diri.
Data WHO menyebitkan, remaja yang masih berkembang dan belum begitu mampu mengelola emosinya dengan baik lebih rentan terhadap percobaan bunuh diri dibandingkan orang dewasa.
Menurut Rannya, tidak mungkin menentukan satu penyebab pasti kenapa seorang remaja memutuskan untuk bunuh diri. Keputusan untuk bunuh diri begitu rumit dan pasti disebabkan oleh banyak hal.
Namun, faktor risiko terbesarnya memang adalah depresi yang tidak terobati. Pemicunya pun bisa beragam hal yang ia temui dalam hidupnya, mulai dari trauma masa kecil, kekerasan seksual, hingga bullying.
“Remaja yang kecanduan zat-zat tertentu seperti alkohol atau narkoba juga lebih rentan mengalami kematian akibat percobaan bunuh diri,” jelasnya.
Karena itulah, Rannya mengajak para milenial dan Gen Zuntuk mulai menerapkan pola hidup sehat, bersih dan tertib menghindari kegiatan-kegiatan negatif yang bisa merugikan diri sendiri.
“Semua bisa dimulai dengan pola hidup sehat, berolahraga dan Positif Thinking. Jauhi makanan ‘sampah”, minuman beralkohol apalagi narkoba,” katanya.
Terkhusus untuk generasi muda di pulau Lombok, Rannya menilai ada banyak hal positif yang bisa dikembangkan. Apalagi Lombok sudah menjadi salah satu destinasi sport tourism internasional sejak adanya sirkuit Mandalika di Lombok Tengah.
“Joging dan bersepeda bisa jadi pilihan yang tepat. Karena olahraga ini terjangkau semua kalangan dan menyehatkan,” katanya.
Rannya sendiri selalu melakukan olahraga ringan yang rutin.Sebab, dengan olahraga tubuh jadi sehat dan pikiran pun lebih positif dan konsentrasi.
Pola makan juga harus diperhatikan generasi muda. Meski tak masuk dalam daftar WHO, namun penyakit Maag dan Gerd juga menjadi penyebab kematian usia remaja.
“Apalagi di zaman gadget seperti sekarang ini, kadang kalau sudah main game sampai lupa waktu. Ini yang harus dihindari, pola makan harus teratur dan sehat,” katanya.
Lanjutkan Cita-Cita HBK
Rannya Agustyra Kristiono sudah bertekad untuk melanjutkan cita-cita mendiang ayahnya, HBK, dalam berkarya untuk masyarakat Pulau Lombok, NTB.
Dara humble dan ramah ini mengaku akan berbuat untuk semua kalangan masyarakat P Lombok, termasuk kaum milenial dan Gen Z.
“Tentu banyak hal baik dan positif yang bisa dilakukan generasi muda di daerah ini. Tapi yang utama, generasi muda lombok harus sehat, kreatif dan berbudi luhur untuk menyongsong generasi emas Indonesia 2045,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada tahun 2045 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.
“Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari. Jadi harus disiapkan mulai sekarang,” jelasnya (*)
Pasar Tradisional Tak Boleh Tergerus Zaman
Rannya Agustyra Kristiono ungkapkan potensi pasar tradisional di Lombok sangat besar untuk mendukung pariwisata
MATARAM.LombokJournal.com ~Pasar tradisional di Indonesia, termasuk di Lombok, kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan buah, sayur-sayuran telur, daging, kain, pakaian, dan semacamnya.
Bagi banyak orang, keberadaan pasar tradisionalmenjadi hal yang lazim dari waktu ke waktu, politisi muda Gerindra, Rannya Agustyra Kristiono punya pandangan lain.
Menurut Rannya, potensi pasar tradisional strategis dalam menggerakan perekonomian masyarakat dan daerah. Apalagi jika revitalisasi dan kolaborasi pasar tradisional dengan sektor pariwisata bisa dilakukan.
“Saat ini kan, setidaknya sudah ada 8 pasar tradisional di Indonesia yang jadi destinasi wisata. Nah, di Lombok hal ini bukan mustahil untuk dilakukan juga,” kata Rannya, Selasa (22/08/23).
Ia mencontohkan, pasar Beringharjo Yogyakarta, pasar Apung Banjarmasin, pasar Mama-Mama Papua, pasar Gede dan pasar Klewer di Solo, juga pasar Sukowati di Bali, semua tadinya adalah pasar tradisional biasa, namun telah berubah sebagai destinasi setelah disentuh.
Menurut putri mendiang HBK ini, Lombok memiliki keunikan tersendiri jika dilihat dari sisi lokasi pasar tradisional. Sepanjang jalan nasional dari Ampenan, Kota Mataram hingga Labuhan Lombok, Lombok Timur, bisa dijumpai belasan hingga puluhan pasar tradisional di sisi ruas jalan negara.
“Bayangkan kalau salah satu (pasar tradisional) menjadi destinasi wisata.Tentu ini akan berdampak bagus pada Lombok dan NTB umumnya yang sudah terbranding sebagai destinasi wisata internasional,” katanya.
Rannya juga mengajak generasi Milenialdan Gen Z mengubah mindset tentang pasar tradisional. Apalagi di era persaingan global dimana gerai pasar modern sudah banyak tersedia termasuk di Lombok ini.
Kata Rannya, gerai pasar modern pangsa pasarnya masyarakat perkotaan, ekonomi menengah ke atas. Sementara pasar tradisional terstigma menjadi pangsa ekonomi menengah ke bawah.
Padahal, sejatinya gerai pasar modernberkaitan dengan investasi dan modal kapital. Sementara pasar tradisional digerakkan masyarakat lokal.
“Pasar modern bisa menyumbang lapangan kerja sebagai karyawan, sementara pasar tradisional bukan saja membuka lapangan kerja tapi juga kesempatan dan wadah berwirausaha,” ujarnya.
Cita-cita HBK
Gagasan Rannya tentang pasar tradisional ini tak lepas dari semangat dan cita-cita mendiang ayahandanya, HBK.
Masyarakat Lombok dan NTB umumnya sangat paham jika almarhum HBK sangat serius bekerja mewakili rakyat di DPR RI, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama para petani.
Menurut Rannya, petani juga harus punya akses pemasaran yang lebih terbuka dan maksimal, salah satunya yakni pasar tradisional.
Karena itu, mindset masyarakat dan pedagang di pasar tradisional pun harus mulai diubah sedikit-demi sedikit. Mulai dari bagaimana kebersihan dan kenyamanan pasar, hingga bagaimana memberikan pelayanan dan hospitality yang ramah bagi pengunjung.
“Sehingga nantinya pasar tradisional bukan saja menampung hasil para petani, tetapi juga menjadi tempat yag nyaman dikunjungi, bahkan bisa menjadi destinasi wisata baru di Lombok ini,” katanya.
Saat ini, Rannya Kristiono mulai aktif membangun jejaring dan membuka ruang diskusi dengan kelompok muda di Lombok. Salah satu yang terus dibahas adalah bagaimana generasi muda bisa mendorong pengembangan pasar tradisional.
“Banyak rekan-rekan kita generasi muda Lombok yang fresh graduated, ada sarjana ekonomi, ada pertanian dan ada juga pariwisata. Mereka bisa kembali ke kampung untuk mengaplikasikan keilmuannya untuk masyarakat,” tukas Rannya
Kunjungannya ke pasar tradisional Kopang, Lombok Tengah, membuat Rannya optimistis menghadirkan pasar tradisional yang merujuk destinasi wisata. Apalagi lokasi pasar tradisional Kopang tepat di sisi jalan negara.
Dengan revitalisasi pasar dan mengkolaborasikannya dengan aspek pariwisata, menjadi triger pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan ekonomi, terutama para pedagang pasar dan para petani dan peternak
Di sisi lain, sebagai destinasi baru, pasar tradisional juga akan memperkaya khasanah potensi wisata di NTB ini.
“Kalau sekarang wisatawan masih banyak belanja di gerai modern, ke depan pasar tradisional bisa menjadi pilihan yang tak kalah menarik,” pungkasnya. (*)
Rannya Agustyra Kristiono ajak Milenial dan Gen Z promosikan Jajanan Tradisional
MATARAM.LombokJournal.com ~ Indonesia sangat kaya dengan adat dan budaya juga kearifan lokal tiap daerahnya, termasuk jajanan tradisional yang menjadi daya tarik pariwisata.
Sebagai daerah strategis pariwisata, Pulau Lombok tak hanya kaya dengan panorama keindahan alam pegunungan hingga pantai dan baharinya, tapi juga memiliki daya tarik kuliner lokal, seperti Ayam Taliwang, juga beragam jajanan tradisional.
Like father like daughter, Rannya Agustyra Kristiono, putri almarhum H Bambang Kristiono (HBK) memberi perhatian besar pada segala kekayaan adat budaya masyarakat Pulau Lombok, termasuk jajanan tradisional yang berpotensi gairahkan pariwisata.
Menariknya, Rannya justru kepincut dengan jajanan tradisional Lombok.
Ihwal ini memperkuat tekad Rannya untuk mengajak generasi milenial dan Gen Z agar bisa turut menonjolkan ikon jajanan tradisional masyarakat Pulau Seribu Masjid.
“Lombok itu banyak jajanan tradisionaln yang patut ditonjolkan. Selain banyak makna filosofi dan kearifan lokal, jajanan tradisional kita di Lombok itu juga berbahan alami. Back to nature,” ujar Rannya di sela-sela belanja jajanan tradisional sambut HUT Kemerdekaan RI ke 78 tahun, Kamis (17/08/23).
Menurut Rannya, jajanan tradisional itu Lombok patut ditonjolkan. Karena bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung, karena Lombok merupakan destinasi wisata yang sudah mendunia.
Selain itu, ada makna filosofis dan kearifan lokal daerah dalam tiap jenis jajanan tradisional tersebut. Dan yang terpenting, manfaat ekonomi berkelanjutan, dimana bahan-bahan jajanan tradisional itu terbuat dari hasil pertanian para petani lokal.
“Jajanan tradisional terkategori kuliner di sektor ekonomi kreatif yang jika dikembangkan dan ditonjolkan bisa masuk ke sektor pariwisata dan sektor pertanian secara luas. Sangat tepat dengan sektor unggulan di NTB ini,” katanya.
Rannya yang lama mengenyam pendidikan di luar negeri mengajak kaum muda milenial dan Gen Z Lombok untuk mempromisikan jajanan tradisional sebagai ikon Kuliner Khas Bumi Gora . Tak perlu malu dan gengsi dengan produk lokal sendiri.
“Stigma dan mindset tentang jajanan tradisional harus mulai berubah. Generasi muda seperti kita yang punya tugas untuk itu. Kalau Dunkin Donut-nya Amrik bisa terkenal di dunia, kenapa makanan Khas Lombok tidak bisa mendunia,” tegas Rannya
Ia mengatakan, melalui jajanan tradisional ini generasi muda juga bisa mengenalkan lainnya.
Caranya bisa dilakukan dengan hal sederhana, mencintai dan melakukan inovasi untuk memperkuas market jajanan tradisional dengan memanfaatkan kemasan di berbagai platform tehnologi yang populer.
Rannya juga mengajak seluruh masyarakat indonesia beserta wisatawan manca negara untuk berkunjung ke pulau Lombok yang memilik makanan tradisional dengan taste yang khas [kuliner Lombok]
“Jejaring media sosial sangat luar biasa. Harus dimanfaatkan untuk hal positif, termasuk meluaskan promosi citra baik dan kualitas jajanan tradisional Lombok. Taglinenya bisa I Love Lombok, atau semacamnya,” imbuhnya.
Menurut Rannya, selain bisa membantu mendorong semangat Bela Beli Produk Lokal, memperluas pasar jajanan tradisional juga akan memberikan dampak bagi pengembangan sektor UMKM di Lombok.
“Tidak bisa dipungkiri, jajanan tradisional umumnya memang masih diproduksi oleh pelaku UMKM. Generasi milenial dan Gen Z bisa berkontribusi membantu pengembangan sektor ini dengan kemampuan dan jejaring yang dimiliki,” katanya.
Rannya menambahkan, filosofi dan kearifan lokal jajanan tradisional sangat kaya dan selalu bisa relevan dengan perkembangan zaman. Apalagi dilihat dari bahan dan cara pembuatannya yang alami namun membutuhkan ketekunan.
“Jajanan dan Makanan khas Sasak lainnya seperti Ayam Rarang, Ares, Pelecing Kangkung, Nasi Puyung, sate rembiga, nasi kotaraja, ayam taliwang, sate bulayak, kue keciput, jaje tujak, celorot, sate pusuk, bulayak, sate pencok, kelaq sebie, Kelaq lebui, kelaq kelor, bebalung, kelepon, serabi, jaje reket, Kue bantal, tumbek, Jaje bawang, kue kerake, dll senantiasa mengedepankan filosofi dan menanamkan semangat kebersamaan. Nah nilai-nilai luhur ini bisa dipromosikan untuk generasi muda,” jelas Rannya.
Kepedulian sosial Rannya mirip dengan mendiang HBK, ayahnya. Semangat dan kepeduliannya untuk kesejahteraan petani dan pelaku UMKM terus dibuktikannya lewat langkah nyata.***
Rannya Agustyra Kristiono, Penerus Perjuangan HBK
Putri semata wayang H Bambang Kristiono yang akrab disapa HBK, yakni Rannya Agustyra Kristiono, siap melanjutkan komitmen ayahnya berjuang untuk masyarakat Lombok
“Apa yang telah dimulai dan dilakukan oleh Ayah saya, tidak boleh berhenti karena alasan apa pun. Saya ingin mendarmabaktikan diri saya untuk masyarakat NTB umumnya, khususnya Pulau Lombok,” ujar Rannya, Senin (31/07/23).
Rannya adalah jebolan Brunnel University London, mengaku akan meneruskan kiprah dan sumbangsih ayahnya, HBK tidak boleh berakhir. Politisi Partai Gerindra yang meninggal saat melakukan kunjungan ke Sulawesi itu, banyak berkontribusi bagi masyarakat Pulau Lombok.
Rannya bertekad meneruskan kiprah politik sang Ayah.
Rannya, akan maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI dapil NTB II Pulau Lombok.
“Saya bismillahkan dan wakafkan diri untuk ikut berkompetisi di Pileg DPR RI dapil NTB II Pulau Lombok. Ini bentuk dedikasi saya kepada perjuangan yang telah dilakukan Ayah saya, kepada masyarakat Pulau Lombok,” uangkap Rannya.
Rannya meminta doa, dukungan dan arahan khususnya bagi senior, kader, dan pengurus Partai Gerindradi Pulau Lombok, serta masyarakat Pulau Lombok.
Menurut Rannya, gerakan sosial yang telah dilakukan HBK melalui Yayasan HBK Peduli juga akan tetap dilanjutkannya. Program-program prioritas yang telah menyasar dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat Pulau Lombok, Rannya akan melanjutkan. “Gerakan sosial HBK Peduli merupakan monumen dan amal jariah untuk Ayah yang akan tetap kami lanjutkan kiprahnya karena itu amanat Ayah sebelum wafat,” ungkap Rannya.
Rannya melanjutkan, para kelompok masyarakat, kelompok usaha yang telah dibina oleh ayahnya tetap akan menjadi perhatiannya bersama Tim HBK Peduli.
Sejumlah cita-cita Ayahnya yang belum terlaksana juga akan berusaha ia wujudkan.
“Tentu program-program unggulan lewat gerakan Yayasan HBK Peduli tetap akan kita upayakan,” tukas Rannya.
Lewat jaringan perkawanan yang telah dibina oleh Ayahnya, Rannya mengaku bisa menjadi modal kuat untuk bisa bertarung di pileg DPR RI.
Diketahui, selama HBK berkiprah untuk masyarakat Pulau Lombok, Rannya intens ikut turun dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan ayahnya. Baik yang sifatnya politik maupun sosial.
Nyaris dalam setiap kegiatan yang dilakoni Almarhum HBK di Pulau Seribu Masjid, selalu didampingi Rannya bersama Sang Ibu, Hj Dian BK.
Generasi Muda Perlu Terjun ke Dunia Politik
Rannya mengaku dirinya memang punya minat dan ketertarikan cukup besar terhadap dunia politik. Sebagai anak muda, Rannya ingin agar juga agar generasi muda diberikan panggung yang lebih luas untuk mengaktulisasikan hati dan pikirannya di ranah politik.
Rannya menegaskan, dirinya telah memantabkan niat terjun ke dunia politik pada Pemilu 2024. Rannya memilih mengikuti jejak sang ayah karena ingin mengabdi untuk masyarakat NTB.
“Saya sejak kecil tidak pernah bermimpi masuk dunia politik.Tapi sekarang setelah ada dorongan ayah dan bunda, saya memutuskan untuk maju ,” kata Rannya.
Gadis 24 tahun ini mengaku, dia memutuskan terjun ke dunia politik karena berniat ingin mengabdi untuk masyarakat NTB. Terlebih, Lombok saat ini sudah menjadi kampung halaman bagi dirinya.
“Home away from home,” imbuhnya
Rannya mengaku banyak pihak memberi dorongan untuk terjun ke dunia politik. Ia menilai, politik itu bukan tujuan tapi bagaimana bisa sampai ke tujuan.
“Saya terjun ke dunia politik sebagai anak muda karena ingin memiliki wawasan luas, saya ingin berbuat dari jalur politik,” sebutnya.
Tidak hanya itu, putri HBK ini pun mengakui, akhir-akhir ini ia banyak belajar sebagai seorang muslim yang baik, yang mengajarkan dirinya untuk terus berbagi kepada sesama.
“Saya mohon doanya agar dapat memperjuangkan pembangunan yang merata untuk kepentingan masyarakat,” janjinya.
Saat ini, kata Rannya banyak sekali ruang yang diberikan kepada anak muda untuk ikut terlibat aktif di kancah perpolitikan tanah air.
Dirinya pun mengajak kepada generasi muda untuk berani terjun di perpolitikan Indonesia.
“Kita perlu mengisi ruang ini, challenge diri, ketika kita memiliki kemampuan untuk mengambil tongkat estafet kepemimpinandan partai politik memberikan itu untuk sirkulasi, ” pungkasnya.***