NTB Jadi Tuan Rumah PIRN 2022

BRIDA NTB mendesain kegiatan PIRN dengan menciptakan nuansa belajar sambil berkreasi dan berekreasi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional (PIRN) yang merupakan agenda tahunan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang telah berjalan selama 20 Tahun, akan berlangsung di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

NTB melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA NTB) ditunjuk menjadi tuan rumah salah satu event nasional itu.

Event ini bertujuan memberikan pemahaman mendasar kepada para peserta mengenai metodologi penelitian ilmiah, etika dalam riset, serta untuk memahami karakterisasi dalam penelitian.

BRIN berkolaborasi dengan BRIDA NTB sebagai mitra pelaksana kegiatan pekan ilmiah ini, mendesain kegiatan PIRN dengan menciptakan nuansa belajar sambil berkreasi dan berekreasi.

BACA JUGA: Festival Balap Sampan di Jerowaru jadi Event Rutin Pariwisata

Peserta yang akan mengikuti event ini sebanyak 409 peserta jenjang SMP, MTs, SMA, SMK, MA sederajat hingga Mahasiswa.

Mereka berasal dari beberapa Provinsi di tanah air seperti, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Jambi, NTB, Jakarta, DIY,  Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Maluku dan Papua. 

PIRN XX NTB ini akan menjadi ajang kembalinya PIRN setelah dua tahun dilaksanakan secara virtual akibat dari Pandemi Covid-19. 

Sejak audiensi kali pertama antara BRIN dan Pemprov NTB, PIRN XX NTB  telah mengantongi dukungan dari Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.

Gubernur NTB menyambut baik kegiatan ini, serta berharap pemilihan NTB khususnya 3 Gili sebagai lokus penelitian, dapat menjadi katalisator pemulihan ekonomi di 3 Gili dan NTB pada umumnya, yang terdampak pandemi secara signifikan. 

Lokus penelitian di tiga Gili

Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional  atau PIRN XX NTB, akan diadakan tanggal 10 Juli – 17 Juli 2022, dengan lokus penelitian bertempat di Tiga Gili (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) Lombok Utara. 

Kegiatan penelitian di Tiga Gili berlangsung selama dua hari, yakni 12 Juli – 13 Juli 2022. Selain kegiatan riset, rangkaian kegiatan dalam PIRN XX NTB 2022  ialah inspirational talk, pembelajaran metodologi penelitian, pembelajaran Teori Dasar Alat Uji, hingga kegiatan praktikum. 

“PIRN akan menggandeng The Conversation untuk memberikan coaching menulis artikel populer bagi para Mahasiswa dengan output kegiatan berbentuk publikasi artikel dari para peserta, “ ucap H. Wirawan,  Kepala BRIDA NTB. 

BACA JUGA: Sukses MXGP Samota 2022, Dalam Tiga Perspektif

Enam hari menuju Opening Ceremony PIRN XX NTB 2022,  BRIDA NTB sebagai mitra pelaksana terus melakukan koordinasi intensif bersama dengan pihak-pihak terkait.

Ini untuk memastikan kegiatan kolaborasi BRIN dan Pemerintah Provinsi NTB dapat berjalan dengan baik, dan memberikan kesan baik kepada para peserta.***

 




Hubungan antara NTB dan Malaysia Makin Erat

Gubernur NTB terima kunjungan kuasa usaha sementara Kedutaan Besar Malaysia, menandai eratnya hubungan NTB dan Malaysia

MATARAM.lombokjournal.com ~ Hubungan antara Malaysia dan Provinsi Nusa Tenggara Barat makin terjalin baik, kerjasama antara Pemprov NTB dan Kedutaan Besar Malaysia pun makin erat. 

Jika tidak ada aral melintang, pengunjung (wisatawan) Malaysia akan lebih banyak berkunjung ke NTB. 

BACA JUGA: Doa Lintas Agama Sambut HUT KE 76 Bhayangkara

Gubernur NTB menerima kuasa usaha Kedutaan Malaysia

Hal itu dikatakan kuasa usaha sementara Kedutaan Besar Malaysia, Bapak Adlan Mohd Shaffieq saat diterima Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E. di Pendopo Gubernur pukul 17.00 wita, Jum’at (01/07/22)

Tak hanya itu, banyaknya awardee beasiswa NTB yang dikirim Pemprov NTB belajar ke Malaysia, membuat tes Bahasa Inggrisnya kini bisa dilakukan di Lombok. 

Tak hanya para awardee beasiswa saja, para mahasiswa yang ingin berkuliah ke Malaysia pun bisa melaksanakan tesnya di Lombok. 

“Insya Allah pengunjung-pengunjung dari Malaysia akan lebih banyak datang ke NTB. Begitu juga yg akan kuliah di Malaysia tes bahasa Inggrisnya bisa di lakukan di Lombok,” tutur Bang Zul, sapaan Gubernur NTB.

BACA JUGA: Wapres Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan NTB

Pertemuan tersebut ditutup dengan pemberian cinderamata antara Pihak Kedutaan Besar Malaysia dan Gubernur NTB.***

 




NTB Jadi Pusat Data iklim Terbesar di Asia Tenggara

Provinsi NTB siap sebagai daerah pengambilan data iklim sebagai konsen terhadap isu lingkungan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Provinsi Nusa Tenggara Barat siap dijadikan sebagai daerah pengambilan data iklim terbesar di Asia Tenggara.

Kesiapan tersebut merupakan bentuk nyata Provinsi NTB yang selalu konsen terhadap isu lingkungan. Sejalan dengan misi NTB Asri dan Lestari untuk mewujudkan NTB Gemilang. 

Wagub NTB  mendengar presentasi proyek Alas Strait Climate Alliance
Presentasi John Laurence Higson

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan itu saat menerima presentasi John Laurence Higson selaku Direktur PT. Eco Solutions Lombok di Ruang Kerja Wagub, Kamis (30/06/22).

BACA JUGA: Sirkuit Mandalika, Lokomotif Pemulihan Pariwisata

Audiensi Higson sendiri kepada Wagub NTB  guna mempresentasikan proyek Alas Strait Climate Alliance bersama (ASCA) PT. ESL.

We are ready,” ucap Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Sementara itu, kedatangan John Higson bersama timnya untuk memaparkan berbagai program terkait lingkungan dan pembangunan berbasis rendah karbon di Provinsi NTB yang akan menjadi daerah prioritas pendanaan FCDO untuk proyek Alas Strait Climate Alliance. 

PT ESL telah mengusulkan ke lembaga donor atas nama proyek ASCA lebih dari 100 unit peralatan stasiun cuaca yang akan disebar di wilayah agroforestry dan smart farming NTB.

Dari 100 unit stasiun cuaca, 5 di antaranya sudah tiba sebagai tahap awal pengiriman. 

Hal ini akan menjadikan NTB sebagai daerah pengambil data iklim terbesar di Asia Tenggara. Sponsorship ini adalah melalui kerjasama dengan Pessl Instrument-Austria yang merupakan mitra dari PT ESL.

BACA JUGA: Wapres Pastikan Wabah Terkendali di Musim Qurban

Dijelaskan Higson, mereka akan datang ke NTB pada tanggal 11-15 Juli untuk memasang 5 stasiun cuaca pertama, dan memberikan training untuk pejabat Pemerintah NTB dan Dosen UNRAM serta UNRAM tentang cara penggunaan alat tersebut. ***

 




NTB Segera Bentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah 

Gubernur NTB menyambut baik terbentuknya Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah di NTB  

MATARAM.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Dr. H. Zukiflimansyah, M. Sc., menyambut baik silaturahmi Manajemen Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Ruang Kerja Pendopo Gubernur di Mataram, Rabu (29/06/22).

Silaturahmi Manajemen Eksekutif KNEKS bersama rombongan itu terkait akan dibentuknya Manajemen Eksekutif Daerah di seluruh Provinsi Indonesia.

BACA JUGA: Wagub NTB Yakin MTQ di Lotim akan Sukses

Gubernur NTB bersama Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah
Gubernur Zul dan Sutan Emir Hidayat

“Kita sambut baik, akan segera membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah di NTB,” jelas Bang Zul sapaan akrab Gubernur.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Dr. Sutan Emir Hidayat, MBA., mengatakan, kehadirannya di NTB dalam rangka mendorong kelembagaan Ekonomi dan Keuangan Daerah yang akan membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Ia menyebutkan, saat ini sudah resmi terbentuk di Provinsi Sumatera Barat, kemudian Riau, Jawa Barat dan Gorontalo sedang dalam proses. 

NTB dinilai luar biasa, karena Gubernur Zulkieflimansyah akan segera membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah.

“Bisa jadi dengan semangat Gubernur itu,,” ujarnya.

Terkait program itu, sebenarnya sejalan dengan Gubernur NTB yang sudah dibangun. Contohnya pengembangan industri halal yang sudah ada Pergubnya. 

BACA JUGA: Pemprov NTB Usut Tenggelamnya Kapal TKI

Sehingga ke depan, akan difokuskan memiliki grand desain yang kuat industri halal tersebut, mulai dari master plane yang kuat dan lain sebagainya. ***

 




Dasar Hukum Pembentukan Provinsi NTB, Ditinjau DPR RI 

Sekda NTB menyambut baik kunjungan kerja Komisi II DPR RI yang meninjau dasar hukum pembentukan NTB

MATARAM.lombokjournal.com ~ Rombongan Komisi II DPR RI melakukan kunjungan kerja ke NTB untuk melakukan peninjauan terkait dasar hukum pembentukan Provinsi, yang berlangsung di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Kamis (16/06/22).

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menyambut baik peninjauan tersebut.

BACA JUGA: Rakor Tekan Perkawinan Anak dan Kekerasan pada Perempuan

Komisi II DPR RI meninjau dasar hukum pembentukan Provinsi NTB

Sekda mengatakan, Pemerintah Prov. NTB akan patuh dan mengikuti arahan dari Pusat.

“Pemprov NTB sangat memahami ikhtiar ini untuk meluruskan dasar hukum pembentukan NTB untuk langsung bermuara ke Undang undang dasar,” tutur Miq Gite. 

Ia juga menjelaskan, Provinsi NTB masuk dalam 13 lis provinsi yang dianggap belum memiliki dasar pembentukan UUD 1945, tetapi lebih mendasar pada pembentukan RIS.

Provinsi Bali, NTB dan NTT dibentuk dalam satu Undang-Undang yang sama, yakni UU 64 Tahun 1958. 

“Sehingga DPR RI menganggap bahwa nuansanya masih federal, kan dekrit 5 Juli 1959 sedangkan kita terbentuk pada tahun 1958,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Komisi II DPR RI, Dr. H. Samsul Rizal, SE., MM mengatakan, DPR RI saat ini sedang mencoba memperbaiki dan memperbaharui dasar hukum pembentukan provinsi.

BACA JUGA: Toleransi Beragama, Gubernur Hadiri Acara Pujawali

“Sebanyak 20 Provinsi, sudah terselesaikan sebanyak 7 dan 13 masih tahap penyelesaian termasuk Provinsi NTB yang masih menggunakan Undang – Undang No 64 Tahun 1958 ini sudah sangat tua dan ini sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan peraturan perundang-undangan,” ungkapnya. ***

 

 

 




NTB Kolaborasi Trade and Investment dengan Uni Eropa

H.E Vincent Piket menyatakan, delegasi Uni Eropa Provinsi NTB yang pertama dikunjungi delegasi Uni Eropa karena potensi di perdagangan dan investasi

MATARAM.lombokjournal.com ~ Para pelaku usaha di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) punya kesempatan melakukan kolaborasi dengan negara-negara anggota Uni Eropa, terutama pada sektor perdagangan dan investasi (trade and investment).

NTB merupakan provinsi pertama yang didatangi delegasi Uni Eropa
Gubernur Zul dan H.E Vincent Piket

Ini merupakan bagian komitmen Provinsi NTB untuk memperkuat hubungan kerjasamanya dengan berbagai pihak.

BACA JUGA: Jelang MXGP Samota, NTB dan Bali Sepakat Wisata Terpadu

Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat menerima kedatangan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia di Pendopo Gubernur NTB, Selasa (14/06/22).

“InsyaAllah akan ada kerjasama kita dengan Uni Eropa di bidang pendidikan, ekonomi dan perdagangan,” kata Gubernur Zul

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E Vincent Piket menyatakan ia dan delegasi Uni Eropa lainnya memilih Provinsi NTB sebagai provinsi Indonesia pertama yang dikunjungi. Karena NTB memiliki potensi yang besar di sektor perdagangan dan investasi.

“Kami memilih NTB karena memiliki banyak potensi di sektor perdagangan dan investasi, seperti pada bidang pertanian, perikanan dan juga pendidikan,” tutur H.E Vincent.

Dijelaskan, ada beberapa program dari Uni Eropa yang berhubungan dengan program Pemerintah di NTB, seperti Eco Green, Pengembangan Kurikulum untuk Program Pertukaran Pelajar.

“Tentunya ada beberapa program di NTB yang berhubungan dengan Uni Eropa, seperti Eco Green dan Curriculum Development untuk Pertukaran Pelajar,” jelasnya.

Terakhir H.E Vincent Piket juga menyampaikan, selain Provinsi NTB, akan ada sekitar 10-15 Provinsi lain yang menjadi target kunjungan Uni Eropa  dan delegasinya.

BACA JUGA: Dinas Pariwisata KLU Siapkan Program Penataan Pariwisata

“Ada sekitar 10-15 provinsi yang meniadi target keseluruhan program Uni Eropa. Untuk Indonesia sendiri, seperti Provinsi-provinsi di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya,” tutup H.E Vincent.***




Target Ekspor Jagung NTB , 30 Ribu Ton Ke Filiphina

NTB target jumlah ekspor jagung, sebagai wujud konsistensi Pemerintah NTB mendukung ketahanan pangan nasional

MATARAM.lombokjournal.com — NTB menargetkan ekspor sebanyak 30.000 ton jagung hasil produksi tahun 2018 ke Filiphina. Tahap pertama akan diekspor sebanyak 11.500 ton jagung.

Pelepasan ekspor jagung tersebut dilakukan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, di Pelabuhan Badas, Sumbawa, Selasa (20/3).

Gubernur melepas ekspor jagung tersebut didampingi Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasioanal, Kementerian Pertanian RI, Dr. Agung Hendriadi, Pangdam IX Udayana, Beny Susianto, Wakapolda NTB dan Bupati Sumbawa, Husni Djibril.

Ekspor jagung gelombang pertama ini merupakan tahap awal dari yang ditargetkan 300 ribu ton pada tahun 2018. Ekspor jagung tersebut merupakan wujud konsistensi Pemerintah NTB untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Sebab, tahun lalu NTB juga telah melakukan ekspor jagung ke luar negeri dan luar daerah. Terlebih, NTB telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai daerah lumbung pangan nasional.

“Kegiatan ini dapat membesarkan hati kita dengan menunjukan bahwa NTB akan selalu berkontribusi positif untuk pembangunan nasional,” ungkap Guburnur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) tersebut.

Gubernur TGB mengapresiasi pemerintah atas ikhtiar dan kesungguhan para petani meningkatkan produksi jagung secara terus-menerus.

“Berkat kerja keras petani kita, produksi tahun 2017 meningkat 1 juta ton lebih dari tahun sebelumnya, sebanyak 1,1 juta ton pada tahun 2016 sehingga menjadi 2,127 juta ton di tahun 2017,” jelasnya.

Di hadapan seluruh stakeholders, Pangdam IX Udayana, dan Wakapolda NTB,  Gubernur TGB menegaskan, setelah menugaskan petani menanam, tugas pemerintah adalah memastikan kemanfaatan ekonomi semakin besar untuk petani.

“Caranya dengan memangkas biaya produksi. Saya berharap agar distribusi pupuk harus benar-benar lancar pada waktunya. Pembelian hasil petani harus di atas Harga Pokok Penjualan (HPP) karena HPP itu harga darurat, Insya Allah pembeli mendapatkan berkah dengan kompensasi doa dari jutaan petani kita,” imbuhnya.

Karena itu, TGB berharap keuntungan dari budidaya jagung dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk kegiatan konsumtif saja. Namun juga dimanfaatkan untuk menabung, investasi dan produksi.

Sebab menurut TGB ketiga hal tersebut masih kurang dimiliki oleh masyarakat NTB. Terkait itu, Gubernur menginstruksikan agar dana dari hasil jagung ini dijadikan modal untuk desa membuat BUMDES.

“Kalau diuangkan, ada 6,5 triliun dari jagung setahun di NTB saya minta dijadikan modal untuk usaha desa karena dengan memperkuat BUMDES akan  menguatkan struktur berekonomi  baik jangka pendek maupun panjang” pungkasnya.

Pada kegiatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasioanal Kementrian Pertanian RI, Dr. Agung Hendriadi, menyampaikan NTB telah berkontribusi besar dalam membebaskan Indonesia dari Impor jagung.

Pada tahun 2015 Indonesai masih impor 3,2 juta ton namun angka ini terus turun hingga menjadi nol pada tahun 2017 lalu.

“Saat ini NTB menempati urutan ke 5 provinsi dengan produksi jagung terbesar. Capain ini sudah luar biasa megingat luasan lahannya jauh dibandingkan provinsi besar lainnya dengan penigkatan 18,5 % pertahun,” papar Agung di hadapan Gubernur TGB.

Pemerintah Kabupaten Sumbawa juga mencanangkan  Gerakan Masyarakat Jagung Integrasi Sapi (GAMAJIPI). Gerakan ini diinisiasi Pemda Sumbawa mengingat terus meningkatnya jumlah limbah jagung seiring meningkatnya jumlah produksi.

“Limbah jagung akan kita olah menjadi bahan pakan ternak dan biomasa.  Maka 1 juta ton jagung yang ditargetkan Kabupten Sumbawa tahun ini akan menghasilkan pangan olahan yang mampu menghidupi 133.333 ekor sapi selama 75 hari,” Jelas Bupati Sumbawa, Husni Djibril.