Kontingen DKKI NTB ke Kejuaraan Grand Prix XI di Gresik

Sebanyak 13 atlet dari kontingen Dai Kyokushin Karate Indonesia NTB yang berangkat ke ajang grand Prix ke XI di Gresik, Jatim, diharapkan meraih prestasi yang diharapkan

MATARAM.LombokJournal.com ~ Pj Sekda NTB, Drs Ibnu Salim melepas Kontingen Dai Kyokushin Karate Indonesia (DKKI) NTB, di ruang rapat Pj Sekda kantor Gubernur, Mataram (22/02/24).

BACA JUGA : Aset Pemprov NTB Dihibahkan untuk Tugas Pemerintahan

Kontingen DKKI NTB berdialog di ruang kerja Pj Sekda

Pj Sekda menyambut baik dan memberikan apresiasi kontingen DKKI yang lahir di NTB yang tergolong masih baru yang lahir tahun 2022 di bawah naungan Kormi.

“Yang penting ke depan tetap konsisten dalam melaksanakan prinsip-prinsip keolahragaan,” ungkap Ibnu Salim.

Ditambahkan Ibnu Salim, pemerintah berharap kontingen DKKI NTB berkembang sebagai upaya mengolahragakan masyarakat.

“Yang penting kita sudah tahu keberadaan DKKI di NTB sehingga ke depannya harus mulai dipikirkan Pemda,” ujarnya.

BACA JUGA : Kerja Sama NTB-Amerika, Pj Gubernur NTB Bertemu Perwakilan Konjen Amerika

Selain itu, kejuaraan grand Prix ke XI di Gresik sebagai ajang untuk uji nyali dan uji keterampilan kontingen DKKI NTB, yang selama ini terus berlatih.

“Semoga kontingen DKKI NTB lancar pertandingan mampu meraih hasil yang diharapkan,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua DKKI Tony menyampaikan terimakasih telah diterima dengan baik oleh Pj Sekda.

Disebutkan para atlet yang akan akan bertanding di Grand Prix XI di Kota Gresik Berjumlah 13 Atlit bersama para official yang akan berangkat besok menggunakan kapal Kirana.

“Kita berangkat lebih awal karena para atlit ini akan bertanding pada hari Minggu tanggal 25 Februari  mendatang,” ungkapnya.

BACA JUGA : Arsvita, Program Overact Theatre Perluas Referensi Teater

Salah satu atlit yang tergabung dalam kontingen DKKI, Faisal asal Pejarakan, mengikuti kelas dewasa berat 55-60 sekitar 5 orang.

“Kita optimis bisa meraih juara pertama karena tahun lalu meraih juara di Bali piala Adiray,” ungkapnya. san/her

 

 




Pelantikan Pj Sekda NTB, Ada Pejabat Eselon Telat Datang

Kronologis Pj Gubernur NTB memberikan teguran kepada Pejabat eselon 2 yang tidak disiplin saat pelantikan Pj Sekda itu disampaikan Kadis Kominfotik NTB

MATARAM.LombokJournal ~ Saat pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB, Kamis (05/10/23), ada Pejabat Eselon 2 Telat Datang.

Akibatnya, Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi minta Pol PP mengeluarkan Pejabat tersebut dari ruangan pelantikan Pj Sekda.

BACA JUGA: Pj Gubernur dan PHDI NTB Bahas Upacara Sad Kertih 

Kronologis Pj Gubernur NTB memberikan teguran kepada Pejabat eselon 2 yang tidak disiplin itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Dr. Najamuddin Amy.

Kadis Kominfotik NTB itu yang kebetulan duduk di barisan kursi depan saat pelantikan Pj Sekda NTB itu memberi penjelasan.

Pengambilan sumpah dan pelantikan Pj Sekda NTB diatur dengan ketentuan protokoler. Biasanya 15 menit sebelum acara berlangsung semua tamu undangan harus memasuki lokasi acara, secara tertib dan menempati tempat duduk yang telah disediakan. 

“Kebetulan saya berada tepat di kursi depan dan dibelakang Pj Gubernur NTB yang sedang melaksanakan pengambilan sumpah dan pelantikan Pj Sekda. Namun, saat Pj Gubernur masih di bawah dan dipersilahkan naik sambutan. Tiba-tiba salah seorang pejabat Eselon 2 tersebut nyelonong masuk persis di depan Pj Gub dan ketahuan sekali baru datang,” tutur Najamuddin.

Pj Gub dari podium sempat bertanya, kenapa terlambat hadir? Namun yang bersangkutan menjawab santai sekenanya, iya telat aja katanya. 

“Sebagai tindakan tegas karena indisipliner tidak tepat waktu dan masuk menerobos saat pelantikan berlangsung maka Pj Gub minta Pol PP agar mengeluarkan Pejabat tersebut,” jelas Najam.

BACA JUGA: Tak Ada Waktu Berleha-leha untuk Pejabat Gubernur NTB

Menurutnya, apa yang dilakukan Pj Gubernur NTB sesungguhnya hal biasa saja. Karena dalam tradisi rapat pimpinan selain tidak boleh berwakil juga harus hadir tepat waktu. 

Bahkan di era pimpinan-pimpinan sebelumnya kalau ada pejabat terlambat pasti tidak diperbolehkan masuk ke ruangan.

“Jadi tidak benar kalau tiba-tiba Pj Gubernur mengusir orang, apalagi Pejabat Eselon 2 tanpa ada kronologi dan alasan yang wajar. Apa yang dilakukan Pj Gubernur NTB semata-mata sebagai tindakan tegas beliau kepada pejabat eselon 2 agar bisa menjadi contoh. Terlebih acara tersebut juga dihadiri oleh seluruh kepala OPD dan para awak media juga,” katanya. 

BACA JUGA: Sport Tourism Jadi Pemantik NTB Makin Melaju

Acara Pelantikan Pj Sekda NTB adalah rangkaian awal yang dilanjutkan dengan Rapat Pimpinan (Rapim) Kepala OPD yang dipimpin langsung oleh Pj Gubernur dan Pj Sekda NTB yang baru dilantik. ***