West Indonesia Yacht Rally 2024 di Sumbawa diikuti 30 Negara

Penyelenggaraan West Indonesia Yacht Rally 2024 memungkinkan masyarakat mempromosikan potensi pariwisata dan budaya yang beragam

SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Sail to Indonesia, West Indonesia Yacht Rally 2024 diikuti 30 Negara, berlangsung di Pantai Gelora, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa, Sabtu (14/09/24).

BACA JUGA : Program Kerja itu Memandu Kemana Program itu Disasar

Kolaborasi pemerintah pusat dan daerah diharapkan ditingkatkan, sehingga kegiatan West Indonesia Yacht Rally 2024 tetap bisa dilaksanakan
Fahri Hamzah dan Pj Gubernur NTB, Hassanudin

Sail to Indonesia dinilai sebagai ajang yang sangat strategis untuk mempromosikan Potensi Daerah, seperti keindahan berbagi destinasi wisata di Indonesia, khususnya di Pulau Sumbawa dan Lombok di kancah Internasional.

Penjabat Gubernur NTB Hassanudin yang hadir bersama Istri Ibu Dessy Hassanudin dan sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menginisiasi kegiatan sail to Indonesia tersebut, sehingga berjalan sukses dan meriah.

Ke depan Hassanudin berharap Pantai Gelora akan menjadi inspirasi kita dan memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya.

BACA JUGA : Atlet Karate Menambah Medali Emas untuk NTB

Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk menyambut tamu-tamu di berbagai negara, berinteraksi secara positif, mempromosikan potensi pariwisata dan budaya yang beragam.

Kegiatan Sail to Indonesia sejalan dengan program yang dijalankan pemerintah pusat untuk menjaga ekosistem laut. Sebelumnya telah dilakukan pembersihan Pantai dan penanaman Mangrove di Pantai Gelora.

BACA JUGA : Muhammad Zohri Pecahkan Rekor PON XXI Aceh Sumut

Ke depan kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah diharapkan semakin terus ditingkatkan, sehingga kegiatan serupa dapat dilaksanakan di tempat-tempat lainnya di Indonesia khususnya di Provinsi NTB. ***

 

 




MXGP di Lombok Berdampak Positif Bagi Pariwisata

Adanya event MXGP jadi transfer pengetahuan bagi putra-putri daerah agar mampu berperan positif di setiap event internasional di NTB

MATARAM.LombokJournal.com ~ Penjabat Gubernur NTB, Dr. Mayjen (Purn) Hasanudin, menyampaikan rasa bangganya atas penyelenggaraan event internasional MXGP di NTB. Ia berharap event ini menjadi pemicu untuk memperkenalkan potensi pariwisata NTB di mata dunia.

BACA JUGA : Sky Lancing, Destinasi Paralayang Internasional di Lombok Tengah

Pj Gubernur NTB mengamati persiapan pembakap MXGP

“Terima kasih! Saya bangga event motocross dunia dilaksanakan di NTB. Selamat datang di NTB, mari nikmati keindahan alamnya dan sambutan ramah dari masyarakatnya,” ujar Hasanudin saat konferensi pers di Sirkuit Selaparang, Minggu (07/07/24).

Hasanudin juga meyakini bahwa event ini akan memberikan dampak ganda, tidak hanya pada sumber daya manusia tetapi juga pada pengembangan ekonomi dan peningkatan UMKM lokal.

“Ke depan, harapannya adanya transfer pengetahuan bagi putra-putri daerah agar mampu berperan positif di setiap event internasional di daerah sendiri,” jelasnya.

BACA JUGA : Shell Eco Marathon Diharapkan Berdampak Positif

Sementara itu, Ketua MXGP Lombok Indonesia, Zulkieflimansyah, menyampaikan bahwa event ini sangat berbeda dari tempat lainnya. Selain sirkuitnya yang menantang, MXGP Lombok juga menawarkan pesona alam dan budaya yang menakjubkan.

“Tempat ini luar biasa kaya akan budaya dan keindahan alamnya, itu yang membuatnya berbeda dari tempat lainnya,” ucap Zulkieflimansyah.

BACA JUGA : Tahun Baru Hijriah, Ajang Introspeksi Menjadi Pribadi Lebih Baik

Untuk diketahui, MXGP Lombok 2024 digelar dua kali, yaitu series 11 pada 29-30 Juni dan series 12 pada 6-7 Juli 2024.Rab

 




Pulau-pulau di Lombok Bagai Mutiara Tersembunyi 

Jika dikelola baik maka keberadaan ratusan pulau di NTB, kata H Lalu Hadrian, para nelayan Lombok tak perlu lagi distigma kumuh dan marjinal

MATARAM.LombokJournal.com ~  Terdapat 280 pulau kecil di perairan Provinsi NTB, di antara banyak pulau itu terdapat 32 pulau yang berpenghuni. 

Sedangkan sisanya pulau kecil yang memiliki potensi pariwisata. Dan keberadaan pulau-pulau kecil di NTB itu dinilai sebagai mutiara tersembunyi.

BACA JUGA: Politisi PKS Tak Setuju Masjid Diawasi

Lalu Haridian Irfani punya mimpi besar bagaimana ke depan kantung pemukiman nelayan di Lombok tidak lagi terstigma sebagai kawasan kumuh dan miskin
H. Lalu Hardian Irfani

Penilaian pulau yang disebut sebagai mutiara tersembunyi itu diungkapkan Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi NTB, H Lalu Hadrian Irfani, 

Politisi piawai itu bukan hanya mendorong branding pariwisata, tetapi juga meningkatkan lapangan kerja dan perekomian di sektor tersebut.

“Keberadaan ratusan pulau-pulau kecil di Lombok, NTB ini menunjukkan kekayaan bahari kita di daerah  ini,” ujar H Lalu Hadrian Irfani.

Ia  yang juga Caleg DPR RI dari PKB untuk Dapil NTB II Pulau Lombok, Minggu (10/09/23). 

Pria humble yang akrab disapa Batur Ite itu mengatakan, menjadi ironi jika potensi kelautan dan bahari yang besar ternyata jadi kantung pemukiman nelayan itu masih menyumbang angka kemiskinan cukup besar. 

BACA JUGA: Pesan Gubernur NTB Pada Perayaan Haronas 2023

Padahal jika dikelola dengan baik potensi ini bisa mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil.

Kemiskinan Meningkat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat, angka kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret 2023 meningkat, jika dibandingkan dengan periode September 2022. 

Jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2023 tercatat 751 ribu orang. Bertambah 6 ribu orang dibandingkan September 2022 yang berada di angka 744 ribu orang.

Dalam data disebutkan, profil kemiskinan di NTB didominasi kemiskinan di pedesaan, termasuk kantong nelayan di pesisir dan pulau-pulau kecil.

“Sehingga akan menjadi ironis kalau pesisir dan pulau kecil yang begitu banyak potensinya justru masyarakatnya masih hidup di garis kemiskinan,” ujarnya.

H Lalu Hadrian Batur Ite mengajak generasi muda Lombok, terutama dari daerah pesisir dan pulau kecil ikut peduli dan memberikan kontribusi pemikiran dan kepedulian mengembangkan potensi ini.

“Bagaimana generasi muda terutama yang fresh graduate memikirkan pulang dan kembali membangun daerah, bukannya bermimpi berkarir di luar daerah atau Kota Besar,” papar Hadrian 

Ia mencontohkan, kawasan tiga Gili eksotis di Trawangan, Meno, dan Air, Lombok Utara. Tiga Gili yang sudah kesohor sebagai destinasi wisata internasional itu bisa membuka banyak lapangan kerja. Dan perputaran uang luar biasa hanya dari tingginya angka kunjungan wisata.

“Gili bisa jadi contoh baik untuk diduplikasi ke pulau kecil lainnya. Ini contoh dari sektor pariwisata, belum lagi potensi perikanan dan kelautannya,” tandas Hadrian

Dari sektor pertanian secara luas, subsektor perikanan memiliki potensi besar pula di Lombok dengan pulau-pulau kecilnya.

Lalu Hadrian justru menawarkan gagasan mengintegrasikan sektor perikanan dengan pariwisata.

BACA JUGA: Bunda Niken Ajak Kader PKK Bandung Nikmati Eksotisme NTB

Ia mengatakan, kawasan pesisir Lombok bagian Selatan terkenal sebagai daerah penghasil komoditi benih Lobster dan Lobster dewasa yang nilai ekonomisnya tinggi. 

Hal ini sebenarnya bisa menggugah inisiatif membangun destinasi wisata bahari di sana, baik dari sisi experience maupun dalam bentuk wisata kuliner laut.

“Wisatawan bisa merasakan pengalaman selama berinteraksi dengan nelayan di sana, bagaimana mereka membudidayakan dan memanen Lobster. Kemudian ada juga kuliner kerakyatan yang berbasis hasil laut yang bisa dinikmati di sana,” jelas Hadrian 

Menurut Lalu Hadrian, untuk meraih hal itu tentu tidak serta merta. Semua butuh proses, komunikasi lintas stakeholders, juga ketersediaan waktu yang pasti sangat panjang. Namun, papar pria ramah senyum ini, jika gagasan tidak dimulai dari sekarang akan sangat sulit mewujudkan mimpi ke depan.

“Saya punya mimpi besar bagaimana ke depan kantung pemukiman nelayan di Lombok tidak lagi terstigma sebagai kawasan kumuh, miskin dan banyak masalah sosial. Tapi bagaimana kantung nelayan bisa menjadi destinasi wisata bahari yang memiliki impak ekonomis bagi masyarakat nelayan kita,” urainya.

Ia mengatakan, kesejahteraan petani dan nelayan Lombok adalah cita-cita besar sejak ia menapaki karir politik di DPRD NTB.

Sebagai Politisi Lokal yang akan maju ke kancah nasional di DPR RI, Lalu Hadrian bertekad untuk harus bisa mewujudkan cita-cita perjuangannya selama di DPRD NTB.

“Insha Allah, kami pasti bisa meneruskan perjuangan ini. Demi kemaslahatan masyarakat Lombok dan kemajuan daerah ini,” tegas Batur Ite.

Ditanya tentang strategi dan skema gagasan pengembangan daerah pesisir dan pulau kecil di Lombok, Lalu Hadrian mengatakan saat ini semua konsep sudah dimatangkan. 

Jejaring generasi muda juga sudah dibangun terutama di kawasan pesisir dan pulau kecil.

“Yang terpenting generasi muda, teman-teman di pesisir dan pulau kecil punya semangat yang sama untuk meningkatkan akses potensi dan mengembangkan daerahnya,” imbuhnya.

Terakhir Lalu Hadrian menekankan, potensi bahari di pesisir dan pulau kecil di Lombok, NTB adalah berkah luar biasa. Tugas generasi muda penerus harus bisa mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) ini dengan sebaik mungkin, (*)

 

 




Jajanan Tradisional, Berpotensi Gairahkan Sektor Pariwisata 

Rannya Agustyra Kristiono ajak Milenial dan Gen Z promosikan Jajanan Tradisional 

MATARAM.LombokJournal.com ~ Indonesia sangat kaya dengan adat dan budaya juga kearifan lokal tiap daerahnya, termasuk jajanan tradisional yang menjadi daya tarik pariwisata.

Sebagai daerah strategis pariwisata, Pulau Lombok tak hanya kaya dengan panorama keindahan alam pegunungan hingga pantai dan baharinya, tapi juga memiliki daya tarik kuliner lokal, seperti Ayam Taliwang, juga beragam jajanan tradisional.

BACA JUGA: Bunda Niken Bangga, NTB Miliki 10 Pilot Wanita

Rannya mengatakan, jajanan tradisional berpotensi gairahkan pariwisata

Like father like daughter, Rannya Agustyra Kristiono, putri almarhum H Bambang Kristiono (HBK) memberi perhatian besar pada segala kekayaan adat budaya masyarakat Pulau Lombok, termasuk jajanan tradisional yang berpotensi gairahkan pariwisata.

Menariknya, Rannya justru kepincut dengan jajanan tradisional Lombok. 

Ihwal ini memperkuat tekad Rannya untuk mengajak generasi milenial dan Gen Z agar bisa turut menonjolkan ikon  jajanan tradisional masyarakat Pulau Seribu Masjid.

“Lombok itu banyak jajanan tradisionaln yang patut ditonjolkan. Selain banyak makna filosofi dan kearifan lokal, jajanan tradisional kita di Lombok itu juga berbahan alami. Back to nature,” ujar Rannya di sela-sela belanja jajanan tradisional sambut HUT Kemerdekaan RI ke 78 tahun, Kamis (17/08/23). 

Menurut Rannya, jajanan tradisional itu Lombok patut ditonjolkan. Karena bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung, karena Lombok merupakan destinasi wisata yang sudah mendunia.

BACA JUGA: Bang Zul Dukung Alih Fungsi Kawasan Hutan Di Dompu 

Selain itu, ada makna filosofis dan kearifan lokal daerah dalam tiap jenis jajanan tradisional tersebut. Dan yang terpenting, manfaat ekonomi berkelanjutan, dimana bahan-bahan jajanan tradisional itu terbuat dari hasil pertanian para petani lokal.

“Jajanan tradisional terkategori kuliner di sektor ekonomi kreatif yang jika dikembangkan dan ditonjolkan bisa masuk ke sektor pariwisata dan sektor pertanian secara luas. Sangat tepat dengan sektor unggulan di NTB ini,” katanya.

Rannya yang lama mengenyam pendidikan di luar negeri mengajak kaum muda milenial dan Gen Z Lombok untuk mempromisikan  jajanan tradisional sebagai ikon Kuliner Khas Bumi Gora . Tak perlu malu dan gengsi dengan produk lokal sendiri.

“Stigma dan mindset tentang jajanan tradisional harus mulai berubah. Generasi muda seperti kita yang punya tugas untuk itu. Kalau Dunkin Donut-nya Amrik bisa terkenal di dunia, kenapa makanan Khas Lombok tidak bisa mendunia,” tegas Rannya

Ia mengatakan, melalui jajanan tradisional ini generasi muda juga bisa mengenalkan  lainnya. 

Caranya bisa dilakukan dengan hal sederhana, mencintai dan melakukan inovasi untuk memperkuas market  jajanan tradisional dengan memanfaatkan kemasan di berbagai platform tehnologi yang populer. 

Rannya juga mengajak seluruh masyarakat indonesia beserta wisatawan manca negara untuk berkunjung ke pulau Lombok yang memilik  makanan tradisional dengan taste yang khas [kuliner Lombok] 

“Jejaring media sosial sangat luar biasa. Harus dimanfaatkan untuk hal positif, termasuk meluaskan promosi citra baik dan kualitas jajanan tradisional Lombok. Taglinenya bisa I Love Lombok,  atau semacamnya,” imbuhnya.

Menurut Rannya, selain bisa membantu mendorong semangat Bela Beli Produk Lokal, memperluas pasar jajanan tradisional juga akan memberikan dampak bagi pengembangan sektor UMKM di Lombok.

“Tidak bisa dipungkiri, jajanan tradisional umumnya memang masih diproduksi oleh pelaku UMKM. Generasi milenial dan Gen Z  bisa berkontribusi membantu pengembangan sektor ini dengan kemampuan dan jejaring yang dimiliki,” katanya.

BACA JUGA: Tagih Utang Pemprov NTB, Kontraktor Kirim Karangan Bunga

Rannya menambahkan, filosofi dan kearifan lokal jajanan tradisional sangat kaya dan selalu bisa relevan dengan perkembangan zaman. Apalagi dilihat dari bahan dan cara pembuatannya yang alami namun membutuhkan ketekunan.

“Jajanan dan Makanan khas Sasak lainnya seperti Ayam Rarang, Ares, Pelecing Kangkung, Nasi Puyung, sate rembiga, nasi kotaraja, ayam taliwang, sate bulayak, kue keciput, jaje tujak, celorot, sate pusuk, bulayak, sate pencok, kelaq sebie, Kelaq lebui, kelaq kelor, bebalung, kelepon, serabi, jaje reket, Kue bantal, tumbek, Jaje bawang, kue kerake, dll senantiasa mengedepankan filosofi dan menanamkan semangat  kebersamaan. Nah nilai-nilai luhur ini bisa dipromosikan untuk generasi muda,” jelas Rannya. 

Kepedulian sosial  Rannya mirip dengan mendiang HBK, ayahnya. Semangat dan kepeduliannya untuk kesejahteraan petani dan pelaku UMKM terus dibuktikannya lewat langkah nyata.***

 

 




Ballona Kertasari Festival, Majukan Pariwisata di KSB

Penyelenggaraan Ballona Kertasari Festival dan dibangunnya Bandara akan membuat pariwisata KSB maju pesat

KSB.LombokJournal.com ~ Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah, bersama Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, W. Musyafirin membuka Ballona Kertasari Festival di Kabupaten Sumbawa Barat, Minggu (23/07/23).

Bang Zul sapaan Gubernur NTB berharap diselenggarakannya event budaya di KSB, khususnya Ballona Kertasari Festival, mendukung kemajuan pariwisata di Pulau Sumbawa. “Siang ini membuka Ballona Festival di Kertasari Sumbawa Barat bersama Pak Bupati. Dengan hadirnya Bandara Internasional di Kiantar, Pariwisata KSB akan maju sangat pesat. Pesona alamnya sangat indah,” tutur Gubernur. 

BACA JUTA: Ritual Adat Selamatan Mata Air Tibu Bunter di Desa Jurit Baru

Diselenggarakannya Ballona Festival di Kertasari serta dibangunnya Bandara Internasional di Kiantar, akan semakin menarik wisatawan ke KSB. 

Bang Zul juga mengungkapkan menyambut baik diselenggarakannya Ballona Kertasari Festival, yang akan lebih meriah dengan kegiatan yang lebih bervariasi. 

“Mudah-mudahan tetap kompak dan harmonis,” harap Bang Zul. 

Festival Ballona Kertasari merupakan Festival milik warga masyarakat Desa Labuhan Kertasari, Sumbawa Barat ini menjadi event tahunan keempat kali yang dilaksanakan berturut turut sejak 2020 yang tahun ini akan digelar 23 – 25 Juli. 

BACA JUGA: Diduga Perkosa Anak Kandung, Oknum Bacaleg PDIP Disumpah

Ketua panitia kegiatan, Oktavian Daeng Mambua menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya melestarikan budaya Desa Labuhan Kertasari yang telah masuk dalam 99 desa wisata yang ada di Provinsi NTB. 

Ia pun menjelaskan, misi pelestarian budaya tersebut tidak mungkin dapat terlaksana tanpa adanya partisipasi yang kuat dari masyarakat. 

BACA JUGA: Gubernur NTB Hadir di Muscab Pemuda Pancasil NTB

“Ke depan kami berharap kegiatan ini dapat terus memberikan ruang untuk pelestarian budaya masyarakat Desa Kertasari dimasa yang akan datang,” harapnya.*** 

 




NTB Punya Gunung, Pantai, dan Semua Wisata yang Dibutuhkan 

Semua orang harus memahami ‘The Land Of Infinite Experience’ di NTB, dan ini harus disampaikan

SENGGIGI.lombokjournal.com Gubernur NTB Zulkieflimansyah menginstruksikan,  agar seluruh pihak dapat bersama-sama pemerintah menggaungkan promosi NTB the Land Of Infinite Experience. 

“Kalau orang ingin memaknai hidup, NTB adalah Land of Infinite experience yang artinya semuanya ada. Ada gunung, pantai, semua wisata ada dsni. Ada kuliner, Desa wisata, atraksi tradisional, ini yang perlu disampaikan. Tagline harus jelas.. Hingga semua orang paham dan memaknai agar pesannya sama..” pesan Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi terkait promosi pariwisata di Exotic Lounge & Resto Senggigi Lombok Barat, Selasa (03/01/23)

BACA JUGA: Pelaku Pariwisata Diminta Buka Diri dan Terus Belajar

Bang Zul menganalogikan tagline Wonderfull Indonesia yang mampu mendeskripsikan Indonesia di mata dunia. 

“Daerah wisata di NTB sesungguhnya sangat lengkap dan menawarkan berbagai jenis dan konsep wisata yang. Semua kalangan harus tahu ‘NTB the Land Of Infinite Experience’,” bahkan kusir cidomo pun harus memahami. Ini perlu diramu khusus dan serius dari atas sampai bawah kita menghadirkan cita rasa yang sama,” tegas Bang Zul. 

Gubernur alumnus University of Strathclyde Glasgow tersebut berpesan, agar jabaran dan promosi keluar NTB harus mampu meyakinkan bahwa “Land Of Infinite Experience” tidak hanya ada Sport tourism seperti MXGP, MotoGP, dan WSBK. 

Di NTB juga terdapat berbagai destinasi unggulan lainnya di Lombok, Sumbawa, Dompu dan Bima yang menarik dan mampu memberikan pengalaman tidak terlupakan sehingga wisatawan berbondong – bondong datang ke NTB. 

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTB juga berpesan kepada perwakilan MGPA yang hadir agar dalam menyambut Event internasional World Superbike 2023 ini segala sesuatunya dapat disiapkan dengan baik dengan bersinergi dengan seluruh pihak.  

BACA JUGA: Awardee Beasiswa NTB Diminta Jadi Duta Investasi, Budaya dan Pariwisata

“MGPA harus bergerak bersama, semua struktur berjalan dan kita merasa memiliki,” katanya.

Kegiatan diskusi yang diinisasi oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Provinsi NTB tersebut, dihadiri Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Kominfotik NTB, perwakilan MGPA serta awak media dan para pelaku pariwisata. *** 

 

 




Ikon Pariwisata Indonesia yang Populer di Dunia

Kemenparekraf RI punya misi utama untuk membereskan pengembangan 5 ikon pariwisata sebagai destinasi  super prioritas

lombokjournal.com ~ Para pelaku pariwisata didorong untuk mengenalkan popularitas destinasi pariwisata tidak hanya ke luar negeri tapi juga ke dalam negeri.

Hal ini perlu dilakukan sehingga dapat menginspirasi wisatawan domestik atau warga lokal agar mau merencanakan perjalanan ataupun liburan mereka ke dalam negeri.

Hal itu pernah diungkapkan Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, untuk mendorong pemulihan industri pariwisata Indonesia. Sebab potensi wisatawan domestik sangat besar. 

Selain mendukung pemulihan industri pariwisata dengan mengunjungi destinasi dalam negeri, wisatawan domestik perlu makin didekatkan dengan keindahan alam negerinya. Sehingga makin kuat kecintaan pada negerinya sendiri.

Indonesia memiliki 5 destinasi super prioritas yang saat ini menjadi ikon pariwisata yang sangat populer di dunia. Kemenparekraf saat ini mempunyai misi membereskan pengembangan 5 destinasi super prioritas. 

BACA JUGA: Wisatawan Mulai Berdatangan ke Obyek Wisata Senaru

Berikut adalah 5 destinasi super prioritas yang dipilih untuk menjadi ikon pariwisata Indonesia di panggung dunia:

MANDALIKA, NUSA TENGGARA BARAT

Mandalika

Hilangkan penat dan lelah dengan mengunjungi Permata Tersembunyi NTB. Tidak hanya menyuguhkan keindahan pantai alami dengan berselancar seperti Pantai Gerupuk, Pantai Kuta, Pantai Seger, atau Tanjung Aan, tetapi juga menawarkan wisata budaya bernilai untuk dipelajari. Yang paling terkenal adalah Festival Bau Nyale (sebuah acara lokal di Mandalika dimana masyarakat berkumpul untuk berburu cacing tanah).

Sebagai salah satu destinasi super prioritas Indonesia, Kemenparekraf hendak mengembangkan reputasi dan infrastruktur Mandalika agar siap menjadi tuan rumah wisata olah raga (sports tourism). Kedepannya, Mandalika akan memiliki sirkuit MotoGP dengan dibangunnya Mandalika Street Race Circuit Cluster seluas 120 hektar yang terdiri dari Sirkuit Balap Skala Internasional, Convention Center, dan 7 hotel mewah seiring dengan rancangan pengelolaan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika – sebuah kawasan berbasis pariwisata dari pemerintah Indonesi

LABUAN BAJO, NUSA TENGGARA TIMUR

Labuhan Bajo

Walaupun sungguh terkenal dengan keunikan wisata komodo di Taman Nasional Komodo serta Pink Beach, rekomendasi unik dari Sandiaga S. Uno adalah menyaksikan matahari terbenam di Bukit Sylvia karena daerah ini terkenal dengan istilah seribu sunset, trekking Pulau Padar dan Kanawa, kemudian merasakan pengalaman bawah laut penuh pesona di beberapa titik selam seperti; Batu Bolong, Castle Rock dan Manta Point.

Selain keindahan alam, Kemenparekraf hendak menajamkan fokus untuk mempopulerkan potensi ekonomi kreatif seperti tenun, kopi, dan masih banyak lagi. Sehingga turis yang berkunjung ke Labuan Bajo tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mendapatkan nilai lebih dengan berbelanja hasil produk kreatif warga lokal.

BACA JUGA: Sport Tourism Diharapkan Jadi Momentum Pertumbuhan Ekonomi

DANAU TOBA, SUMATERA UTARA

Danau Toba

Kemenparekraf menunjuk Danau Toba sebagai ikon baru pariwisata Indonesia berbasis keindahan alam. Sebagai keajaiban dunia yang menakjubkan, danau kawah ini ini begitu besar dan di tengah danau ini ada sebuah pulau yang ukurannya hampir sebesar Singapura. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi, dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan. Ini adalah danau terbesar di Asia Tenggara dan salah satu danau terdalam di dunia.

Nikmati pengalaman berkayak di Danau Toba dengan memilih tiga jenis rute jelajah danau (Tongging-Silalahi, Tongging-Samosir, atau Lingkaran Utara). Kemudian, segarkan pikiran dengan menikmati suasana danau sejuk dengan glamping (kemah mewah) di The Kaldera Toba Nomadic Escape yang terletak di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. Sobat Tiket dapat menikmati keindahan alam dengan ragam fasilitas mewah seperti tenda ala Bohemian, tenda gelembung transparan, ecopod atau pod kemah ramah lingkungan, dan juga ruang teater terbuka berkapasitas 300 orang.

Bagi turis yang mencari oleh-oleh, kain tenun Ulos adalah suvenir bernilai yang tidak hanya berfungsi sebagai pakaian saja, tetapi juga sebagai simbol status sosial, barang warisan berharga, serta hadiah perayaan penting dalam kehidupan. Selain itu, biji kopi arabika nikmat bernama Sumatra Mandheling.

BACA JUGA: Festival Tambora, Semarakkan Event MXGP Samota 

LIKUPANG, SULAWESI UTARA

Likupang

Likupang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Nama daerah ini menjadi perbincangan hangat di tahun 2020 karena pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai salah satu destinasi super prioritas. Artinya pemerintah akan memaksimalkan pembangunan pariwisata dari berbagai aspek. Daerah ini juga sedang dipersiapkan untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Dengan jarak tempuh dua jam perjalanan mobil dari Manado, terdapat banyak pantai eksotis yang dapat menjadi pilihan, yaitu Pantai dan Bukit Pulisan, Pantai Paal, Pantai Lihaga, hingga Pulau Gangga.

Bagi turis yang berkelana ke Likupang Barat, terdapat Desa Bahoi yang merupakan desa nelayan yang memiliki ekowisata mandiri untuk menjaga ekosistem laut. Ekowisata Desa Bahoi ini terdiri dari hutan bakau yang berada di tepi laut.

BOROBUDUR, JAWA TENGAH

Borobudur

Salah satu warisan budaya dunia UNESCO, Candi Borobudur ini sering dianggap berada di kota Yogyakarta padahal sebenarnya berada kota Magelang, tepatnya di jalan Badrawati dengan akses mudah karena terletak di pinggir jalan.

Bagi masyarakat yang menjadikan kunjungan ke Candi Borobudur sebagai salah satu impian teratas, maka harus juga memasukkan beberapa lokasi wisata sekitar Candi Borobudur ke dalam rencana perjalanan; Punthuk Setumbu, Bukit Rhema Gereja Ayam, Pemandian Candi Umbul, Pinus Kragilan, Candi Ratu Boko, hingga Tebing Breksi.

Jawa Tengah masih sangat kental dengan budaya dan adat Jawa, maka tidak heran jika banyak destinasi wisata yang merupakan peninggalan sejarah. Saat ini, candi-candi tersebut telah dipugar dan dibuka untuk umum.

Itulah 5 destinasi wisata yang menjadi misi pemerintah saat ini untuk dikembangkan sebagai destinasi super prioritas. Kelima destinasi wisata itu sebenarnya sudah menjadi ikon wisata Indonesia yang sudah sangat populer di mancabegara.

Namun kelima destinasi sekaligus menjadi prioritas untuk dikembangkan dalam penataannya agar lebih marketable.***

 




Pramuka NTB Tanam Pohon dan Clean Up di Tetebatu

Kwarda Gerakan Pramuka NTB melakukan penghijauan atau penanaman pohon seta bersih-besih atau lazim disebut clean-up di Desa Wisata Tetebatu, Lombok Timur

LOTIM.lombokjournal.com ~ Desa Wisata Tete Batu Kabupaten Lombok Timur maju dalam lomba ajang Best Tourism Village yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa (UNWTO).

Kwartir Daerah (Kawarda) Gerakan Pramuka NTB mendukung penuh Desa Tetebatu.

Gerakan Pramuka akan tanam dan bersih-bersih di Tetebatu

Wujud dukungan itu, hari Sabtu (25/09/21), Ketua Kwarda Gerakan Pamuka NTB, Fathul Gani bersama para Andalan Daerah, DKD NTB, anggota Pramuka Penegak dan Pandega Lombok Timur termasuk Saka Wanabakti dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, melakukan penghijauan atau penanaman pohon disertai kegiatan bersih-bersih atau yang kini akrab dengan sebutan clean up.

“Ini ikhtiar dan dukungan nyata gerakan pramuka untuk Desa Tetebatu yang mendunia,” ucap Fathul Gani saat ditemui di Ulem-ulem yang merupakan titik lokasi kegiatan.

Menurut Fathul, saatnya semua stakeholder bahu membahu, berkontribusi memberikan sumbangsih mendukung Desa Tetebatu yang mengikuti lomba dari UNWTO.

BACA JUGA: Vaksinasi untuk Anak adalah Investasi Kesehatan Jangka Panjang

Selain itu, penanaman dan bersih-bersih merupakan bentuk perhatian dan kepedulian pramuka dalam menjaga alam NTB.

“Kegiatan ini juga mendukung program NTB Hijau dan Zero Waste Pemerintah Provinsi NTB. Juga ikhtiar menanamkan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitar kita yang indah ini,” tambah Kak Fathul sapaan akrabnya.

Jumlah bibit pohon yang ditanam sebanyak 300 bibit, rinciannya 200 bibit ditanam hari ini, dan 100 bibit diserahkan ke pihak desa dan Pokja Ulem-ulem.

BACA JUGA: Pilpres 2024, Siapa Kandidat Kuat yang Akan Maju

Bibit yang diserahkan itu akan dimanfaatkan sebagai bagian dari Kampanye NTB Hijau dan Cinta Lingkungan.

Nn




Warga Gili Terawangan Lega Setelah Penantian 26 Tahun

Atas pemutusan kontrak dengan PT Gili Trawanga Indah, warga Gili Trawangan siap berkontribusi memajukan pariwisata

KLU.lombokjournal.com ~ Pemutusan kontrak dengan dengan PT Gili Trawangan Indah (GTI) membuat lega warga Gili Trawangan.

Keputusan Pemprov NTB memutuskan kontrak dengan PT GTI dengan pemutusan itu memberikan kepastian dan keamanan warga setempat dalam melanjutkan usaha. Mereka pun siap berkontribusi memajukan pariwisata.

“Setelah 26 tahun menunggu dalam kondisi tidak jelas, kami siap dan brrkomitmen menjadi bagian dalam membangun NTB,” ujar Raisman Purnawadi, salah seorang warga dan pemilik usaha di Gili Terawangan, Sabtu (11/09/21).

BACA JUGA: Gili Trawangan Akhirnya Dikelola Masyarakat

Warga Gili Trawagan menyampaikan terimakasih kepada Pemprov NTB. Mereka mengakui langkah yang diambil oleh Pemprov NTB dalam menghentikan kerjasama dengan PT GTI merupakan solusi terbaik bagi warga Trawangan.

HM Taufik, pemilik usaha dan putra tetua Gili Terawangan, H Rukding mengatakan, keputusan Pemprov memang sangat dibutuhkan. Selain tidak adanya aktivitas investasi PT GTI di lahan tersebut, warga yang berusaha di Gili Terawangan juga tak pernah bertemu dengan manajemen PT GTI secara langsung.

Karena itu, bantuan Pemprov yang berusaha menyelesaikan persoalan lahan investasi merupakan awal yang baik.

“Kami juga siap berkontribusi dalam bentuk pajak dan retribusi lain serta mengembangkan Gili Terawangan sebagai tujuan pariwisata,” sebutnya.

BACA JUGA: Pemprov NTB Siapkan Manajemen Pengelolaan di Gili Trawangan

Ada pula Andre, warga asing pemilik usaha penyelam mengucapkan terimakasihnya kepada Pemprov dan Gubernur dan memuji langkah yang dinilai menuju arah yang benar dalam pengelolaan Gili Terawangan.

jm




Tete Batu Berbenah, Siap Menang di Ajang The Best Tourism Village 2021

Desa Wisata Tete Batu menyiapkan segala aspek yang dinilai asessor UNWTO (United Nation World Tourism Organitation) di ajang lomba the best tourism village 2021

MATARAM.lombokjournal.com ~ Tete Batu salah satu dari tiga Desa Wisata di Indonesia akan mengikuti ajang lomba the best village 2021 oleh UNWTO (United Nation World Tourism Organitation)

Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur-NTB yang sejuk dan indah, akan berjuang agar bisa keluar sebagai pemenang.

Tim Pendampingan Desa Wisata Tete Batu siap membenahi desa wisata
Tim Pendampingan Tete Batu

Optimisme untuk menjadi terbaik muncul, karena Desa Tete Batu tidak bekerja sendiri. Ada Tim Pendampingan bentukan Dinas Pariwisata, yang siap tancap gas mengambil peran penataan dan pembinaan.

BACA JUGA: Indikator Penangan Covid-19 di NTB Semakin Membaik

Karena itu, DesaTete Batu menyatakan siap tempur

“Mari kita luruskan niat, membantu NTB mensukseskan lomba wisata UNWTO. NTB merupakan wakil Indonesia. Ada tugas mulia dan menjadi tanggung jawab besar bagi NTB untuk mengharumkan nama bangsa di kancah dunia,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi.

Yusron mengatakan itu usai meresmikan terbentuknya Tim Pemenangan Desa Wisata Tete Batu, Senin (30/08/21) di Mataram.

Tim Pendamping Desa Wisata Tete Batu, akan bekerja dan membantu Desa Tete Batu menyiapkan segala aspek yang dinilai asessor UNWTO (United Nation World Tourism Organitation) di ajang lomba the best tourism village 2021.

Tim akan turun secara intens melakukan pemantauan, termasuk akan melaporkan progres pembenahan Desa Tete Batu sembari assesor UNWTO selesai melakukan penilaian.

“Meski Tete Batu sudah menyatakan siap berkompetisi, namun banyak aspek perlu mendapat sentuhan perbaikan agar lebih sempurna,” papar Yusron.

Ketua Tim Pendamping Desa Tete Batu, Alus Mandala mengaku optimis. Sebab dengan persiapan Desa Tete Batu, dan dukungan Pemerintah Kabupaten serta Pemerintah Provinsi NTB, menjadikan Desa Tete Batu siap tempur mengikuti lomba.

“Kita harus tetap optimis, lomba desa wisata terbaik dunia ini dapat memberi manfaat besar untuk Indonesia, NTB dan khususnya Lombok Timur. Wabil khusus Desa Tete Batu sendiri. Jika lomba ini bisa kita menangkan maka itulah bonus,” jelas Alus Mandala.

Karena alasan ini, sambung Alus Mandala, warga Desa Tete Batu khususnya, harus mendukung usaha pemerintah dan tim pendampingan untuk mencapai harapan itu.

Warga desa harus kompak dan optimis serta saling membahu, berbuat untuk kemajuan pariwisata.

BACA JUGA:

Anggur Varian Rebakong (RBK) Siap Dikembangkan Bakti Haryono di Dusun Rebakong

“Itu dulu niatnya. Kita berbuat untuk pariwisata NTB,” kata Alus Mandala.

Tim pendamping lomba desa UNWTO ini, akan mengarahkan perhatian pembenahan pada sembilan sektor. Sembilan sektor pembenahan ini sesuai dengan indikator penilaian tim assesor.

Di antaranya mengidentifikasi sumber daya malam dan budaya, kelestarian lingkungan, keberlanjutan ekonomi warga setempat, dan indikator lain yang dijadikan acuan penilaian lomba lainnya.

Secara teknis, pendampingan Desa Tete Batu juga melibatkan dinas lain (lintas sektoral) yang terkait dengan kebutuhan penataan.

Perbaikan infrastruktur berkaitan dengan Dinas Pekerjaan Umum, penataan ekonomi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, diharapkan mampu ‘memolesnya’ menjadi lebih baik.

“Masih ada waktu untuk berbenah. Waktu yang tersisa harus kita manfaatkan maksimal agar perjuangan semua pihak bisa lebih berarti. Tujuan akhir kami adalah menjadi pemenang,” kata Alus Mandala.

Nn