Kalau kunjungan ke Lombok AHY selalu disambut Gubernur NTB, sambutan sama juga dilakukan saat AHY ke Bima
BIMA.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB Zulkieflimansyah, menyambut langsung kunjungan Ketua umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jum’at (15/4/2022) di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin Bima NTB.
Didampingi Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri, Bang Zul menyampaikan apresiasi dan ucapakan terimakasih atas kunjungan kerja AHY ke Bima.
“Selamat datang di Bima,” sambut Bang Zul saat ngobrol singkat di ruang VIP bandara.
Sementara itu, Ketua umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan sambutan Gubernur beserta Bupati Bima beserta jajarannya luar biasa.
“Sudah lama saya ingin ke Bima, akhirnya hari ini kesampaian. Kalau di Lombok sering dan selalu disambut Pak Gubernur,” kata putra pertama mantan Presiden SBY.
“Terimakasih Pak Gubernur, Ibu Bupati dan teman-teman atas sambutannya,” sambung AHY
Gubernur bersama AHY akan melakukan rangkaian kunjungan kerjanya di antaranya sholat Jum’at di Masjid Terapung Kota Bima .
Mengikuti kuliah umum STIE Bima, meninjau Pondok Pesantren Al-Husaini Bima, Silaturahmi dengan Toma dan Toga, sekaligus pemberian santuan untuk anak yatim
dan mengunjungi di Bazar Ramadhan Lapangan Serasuba Kota Bima
Turut hadir dalam penyambutan tersebut, Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noor, Anggota DPR RI Perwakilan NTB H. Qurais H. Abidin, ketua dan pengurus partai Demokrat NTB. ***
Berkelompok Simpan Padi di Uma Lengge dan Uma Jompa
Masyarakat Bima di Desa Maria secara berkelompok menyimpan padi di kompleks Uma Lengge dan Uma Jompa, lumbung khas Mbojo, yang sudah berusia ratusan tahun
BIMA.lombokjournal.com ~ Cobalah berkunjung ke Desa Maria Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Wilayah ini merupakan salah satu tempat unik di Kabupaten Bima, bagaimana masyarakat di sini masih mempertahankan sistem gotong royong ala nenek moyang mereka,
Di sebuah areal seluas lebih-kurang 70 are ini, bertengger lumbung-lumbung tradisional Mbojo yang masih berdiri dengan kokoh. Di antara lebih dari 100 lumbung khas tersebut, 12 di antaranya dinamakan Uma Lengge dan 90 lainnya disebut sebagai Uma Jompa.
Uma Lengge dan Uma Jompa, sama-sama merupakan lumbung khas suku Mbojo. Uma Lengge merupakan lumbung tertua suku Mbojo, sedangkan Uma Jompa adalah lumbung khas yang beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Namun, keduanya sama-sama berusia ratusan tahun,” ujar Jonta, juru pelihara Uma Lengge, dalam wawancara beberapa waktu lalu.
Uma Lengge dan Uma Jompa terbuat dari kayu berkualitas seperti Jati dan kayu Kelapa.
Sejak zaman dulu, masyarakat Desa Maria telah mewarisi tempat penyimpanan padi khas ini.
Dulunya, menurut Jonta, hampir seluruh area sekitar kompleks Uma Lengge saat ini, terdapat ratusan Uma Lengge dan Uma Jompa. Keberadaan kompleks Uma Lengge menunjukkan masyarakat Mbojo, sejak dulu telah menganut sistem hidup berkelompok termasuk juga dalam melakukan penyimpanan logistik mereka.
Masyarakat Desa Maria, yang hingga saat ini masih banyak yang mata pencahariannya sebagai petani, menyimpan padi secara bersama-sama di lumbung Uma Lengge maupun Uma Jompa yang berada dalam satu kompleks. Masyarakat tidak menyimpan padi di rumah masing-masing.
Kompleks Uma Lengge ini dahulu dijaga oleh dua orang juru pelihara yang berfungsi sebagai pengamanan sekaligus merawat lumbung-lumbung ini.
Menurut Jonta, para juru pelihara itu dahulu dibayar dengan padi atau gabah yang dikumpulkan dari semua pemilik Uma Lengge dan Uma jompa. Tidak ada ketentuan pasti tentang berapa besar para pemilik Uma Jompa dan Uma Lengge ini memberikan padi atau gabahnya bagi juru pelihara, melainkan disesuaikan dengan banyak sedikit hasil panen tahun yang bersangkutan.
“Kalau panennya banyak ya…banyak pula yang diberikan kepada juru peliharanya,” kata Jonta.
Penyimpanan padi atau gabah secara bersama-sama di Uma Lengge dan Uma Jompa dalam satu kompleks, awalnya karena pernah terjadi kebakaran yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat terutama padi dan gabah.
Hal inilah, yang membuat masyarakat Desa Maria di Wawo, membuat lumbung secara bersama-sama yang dijaga secara khusus oleh dua juru pelihara desa.
Tiap kali panen tiba, masyarakat Desa Maria selalu menyimpan padi-padi dan gabah mereka di lumbung ini. Kepemilikan lumbung Uma Lengge dan Uma Jompa, diwarisi secara turun- temurun. Sehingga tidak ada keributan untuk saling rebut lokasi penyimpanan padi. Tiap kepala keluarga di Desa Maria, yang mendapat warisan secara turun-temurun, memiliki satu Uma Lengge. Ada pula yang dimiliki beberapa keluarga, namun masih bersaudara atau berfamili. Uma Lengge dan Uma Jompa dipakai hingga ke anak cucu.
Keberadaan Uma Lengge dinilai sangat membantu masyarakat dalam mengamankan logistik berupa padi dan gabah untuk kebutuhan mereka setahun. Masyarakat Desa Maria hanya melakukan panen satu tahun sekali. Menurut Maawiah, salah seorang pemilik Uma Lengge, padi dan gabah mereka aman tersimpan di lumbung ini. Selama ini, menurut yang ia dengar dari orang tuanya, nyaris tidak pernah terjadi pencurian gabah dan padi yang mereka simpan di Uma Lengge yang kini menjadi miliknya itu.
Keamanan padi dan gabah yang disimpan di Uma Lengge ini bukan semata-mata aman dari pencurian, melainkan juga aman dari binatang pengganggu seperti tikus.
Posisi Tinggi
Arsitektur Uma Lengge dan Uma Jompa, rupanya telah dipikirkan betul oleh leluhur masyarakat Mbojo, untuk mengamankan logistik utama mereka ini sehingga terhindar dari pencurian dan tikus pengganggu.
Posisi Uma Lengge dan Uma Jompa yang tinggi akan menyulitkan pencuri untuk mencapai tempat penyimpanan padi tersebut. Tinggi Uma Lengge dan Uma Jompa rata-rata mencapai sekitar 12 meter. Jika dilihat sepintas, pintu masuk Uma Lengge khususnya, tertutup alang-alang, sehingga tidak tampak jelas.
Pintu itu akan tampak terbuka, manakala sang pemilik sedang menaikkan atau menurunkan padi mereka dengan tangga yang tinggi. Tempat penyimpanan padi Uma Lengge ini, jika diperhatikan dari luar, berada di semacam loteng yang langsung berbentuk seperti atap.
Dengan tinggi 12 meter – dari tiang penyangga utama hingga ujung atapnya, lumbung tradisional Uma Lengge ini, memiliki dua ruang utama.
Yang pertama adalah ruang terbuka berbentuk segi empat dengan empat tiang utamanya, berlantai bambu berfungsi sebagai bale-bale atau tempat bersantai atau istirahat para pemiliknya. Tingginya dari tanah sekitar 2 meter. Pada empat tiang penyangga utama inilah, terdapat sebuah papan tebal dengan ukuran luas 30 cm x 30 cm (dalam bahasa Mbojo disebut Lampu), yang dipasang persis di antara ruang istirahat menuju ruang loteng lumbung.
Papan ini berfungsi untuk mencegah agar tikus dan binatang pengganggu lainnya tidak dapat mencapai loteng.
Konstruksi anti binatang pengganggu ini dibuat dengan pertimbangan dan kecerdasan nenek moyang masyarakat suku Mbojo. Dengan papan selebar itu, tentu saja tikus ataupun binatang lainnya dengan sendirinya tidak akan mungkin mencapai loteng, karena empat tiang penyangga utama inilah satu-satunya akses masuk ke loteng penyimpanan padi.
Bagian utama dari Uma Lengge adalah bagian loteng tempat penyimpanan padi. Tempat yang berbentuk seperti atap dengan luas sesuai dengan luas ruang terbuka tempat beristirahat di bawahnya ini, tingginya 4 meter. Di dalam loteng inilah padi disimpan.
Seluruh areal loteng yang konstruksinya langsung berfungsi sebagai atap ini ditutupi atap alang-alang. Atap alang-alang menjulang setinggi 4 meter inilah letak kekhasan Uma Lengge.
Loteng sebagai tempat penyimpanan padi pada Uma Lengge, dibuat dengan sangat kokoh hingga mampu menampung padi berton-ton. Keseluruhan konstruksi Uma Lengge dibuat tanpa menggunakan paku, melainkan pasak dan tali temali, khas rumah tradisional yang oleh para nenek moyang didapatkan dari alam sekitarnya. ***
Bima dan BPOLBF Perkuat Percepatan Pembangunan Pariwisata
Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menggelar rapat koordinasi dengan Kelompok Kerja lingkup Pemerintah kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai upaya percepatan pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di 11 kawasan koordinatif.
BIMA.lombokjournal.com ~ Rapat Koordinasi Kelompok Kerja tersebut mengusung tema “Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi Pariwisata Kreatif Berkelanjutan dan Berdaya Saing” yang berlangsung selama 2 hari, 21–22 Juni 2021, di Hotel Marina Inn Kota Bima, NTB.
Dalam siaran persnya, Direktur Industri dan Kelembagaan Pariwisata BOPLBF, Neysa Amelia, menjelaskan, peran utama BPOLBF sebagai akselerator pembangunan pariwisata melalui fungsi otoritatif dan koordinatif di kawasan Labuan Bajo dan 11 Kabupaten lainnya di Bima, Flores, Lembata, dan Alor, bisa terlaksana jika sinergitas lintas instansi dan lembaga berjalan dengan baik.
“Koordinasi lintas kementerian, lintas kabupaten dan lintas kelembagaan menjadi komitmen BPOLBF, sehingga sinergitas dalam pembangunan pariwisata di Labuan Bajo, Flores dan Bima terlaksana seiring dengan ditetapkannya Labuan Bajo Flores sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas,” terang Neysa.
Neysa menegaskan, sebagai akselerator pembangunan dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berdaya saing, BPOLBF tentu tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan unsur pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media) sangatlah dibutuhkan.
“Sehingga diharapkan melalui sinergitas ini, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Bima yang berkelanjutan dan berdaya saing mampu diwujudkan melalui sistem perencanaan, serta monitoring yang baik,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Bima melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, H.M. Taufik, memaparkan bagaimana kebijakan Pemerintah Kabupaten Bima dalam menjalankan amanah memperkuat Destinasi Wisata Prioritas di Kabupaten Bima pada 2021 hingga 2025.
“Terdapat 6 kawasan prioritas pengembangan pariwisata di kabupaten Bima di antaranya kawasan SALAWA (Sape, Lambu, Wawo), kawasan Sangiang Api, kawasan Lewa Mori, kawasan Tanjung Langgudu, kawasan Lingkar Tambora dan kawasan Donggo dan sekitarnya. Pengembangan Ke 6 kawasan tersebut tertuang di dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Kabupaten Bima,” kata Taufik.
Pengembangan kawasan prioritas tersebut difokuskan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah kecamatan Sape dan kecamatan Lambu dalam memajukan kebudayaan dan mengangkat citra Bima, sebagai destinasi kelas dunia serta menjaga kelestarian lingkungan wilayah kecamatan Sape dan kecamatan Lambu.
Sebagai informasi, Bima sendiri adalah 1 dari 11 kabupaten kawasan koordinatif BPOLBF yang meliputi hanya 2 kecamatan, yaitu kecamatan Sape dan Lambu.
Baik kecamatan Sape maupun Lambu tersebut merupakan Kawasan atau Area Penyangga dan Transisi Cagar Biosfer Komodo yang ada di pesisir timur Sumbawa (NTB), selain kabupaten Manggarai Barat di pesisir barat Flores.
Kawasan Cagar Biosfer Komodo ditetapkan UNESCO pada tahun 1977 sebagai kawasan inti dengan luas 173.300 ha. Sedangkan Taman Nasional Komodo ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980 dan menjadi situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991.
Pacuan Kuda Bima “Pacoa Jara”, Magnet Pariwisata Dunia
BIMA.lombokjournal.com ~ Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekaraf), Sandiaga Salahudin Uno, didampingi Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah, menyaksikan tradisi pacuan kuda masyarakat Bima atau dalam bahasa setempat disebut “Pacoa Jara”.
Lomba kecepatan dan ketangkasan kuda yang digelar di arena pacuan kuda desa Panda, Kecamatan Palibelo, ini, merupakan salah satu tradisi masyarakat Bima yang menjadi daya tarik wisatawan.
“Tradisi ini merupakan event daerah yang dapat menjadi magnet pariwisata di Indonesia bahkan dunia,” kata Sandi, Minggu (13/6/2021) saat kunjungan kerjanya untuk me-launching lomba desa wisata Nasional di Desa Maria, Kecamatan Wawo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bahkan menurut Sandi, pacuan kuda ini dapat dikembangkan menjadi satu kegiatan pariwisata berskala nasional.
Ia berharap lomba pacuan kuda, yang melibatkan ribuan penonton, dapat menggerakkan dan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Zulkieflimansyah menyatakan, dukungan kebangkitan pariwisata untuk NTB oleh Menparekraf sangat luar biasa.
“Sudah beberapa kali pak Menteri berkunjung ke NTB, untuk support pariwisata kita,” ujarnya.
Kunjungan Menparekraf kali ini mengajak youtuber Atta Halilintar beserta isterinya, Aurel Hermansyah, dan juga Youtuber lokal, Rigen, untuk mendongkrak pariwisata NTB.
diskominfotikntb
Bima Kini Bakal Jadi Pesaing Destinasi Wisata di Indonesia
BIMA.lombokjournal.com ~ Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan bahwa Bima kini akan bersaing dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia, saat kunjungannya ke Desa Wisata Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (13/6/2021).
Di Desa Wisata Maria, ini, Sandiaga Uno mengunjungi situs bersejarah yang hingga kini masih lestari, yakni Uma Lengge.
Uma Lengge merupakan bangunan tradisional suku asli setempat yang disebut suku Mbojo, yang bangunannya berbentuk kerucut di bagian atap. Pada zaman dulu, Uma Lengge digunakan sebagai tempat tinggal oleh masyarakat Wawo dan sekaligus juga berfungsi sebagai lumbung padi.
“Daya tarik wisata budaya Uma Lengge sangat langka. Bernilai sejarah tinggi karena ini adalah situs warisan budaya dari para leluhur suku Mbojo yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tinggi dalam industri pariwisata. Kami akan terus memberikan pendampingan di Desa Wisata Maria agar objek wisata ini tumbuh dan menjadi destinasi wisata baru di Indonesia,” tegas Sandiaga.
Pendampingan yang dimaksud Sandiaga adalah meliputi seluruh aspek yang diperlukan oleh desa wisata dengan penyusunan rencana pembangunannya serta dilanjutkan dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Kegiatannya berupa peningkatan pengetahuan serta keterampilan warga desa wisata, pendampingan institusi desa wisata, dan pembangunan fisik atau infrastruktur dengan melibatkan kementerian dan lembaga-lembaga terkait.
“Kita ingin desa wisata hadir membuka peluang ekonomi dan membuka lapangan kerja serta lapangan usaha seluas-luasnya untuk meningkatkan ekonomi rakyat yang sangat membutuhkan pertolongan. Dalam program pembangunan nasional banyak hal yang belum tersentuh dan bagi kami inilah program yang berkeadilan dan tepat sasaran,” katanya.
Sandiaga menjelaskan dampak langsung dari kunjungan ke desa wisata yang dilakukan Kementerian Parekraf telah memacu kenaikan ekonomi desa yang sangat siginfikan. Sebagai contoh berdasarkan laporan, Desa Wisata Pujon Kidul kabupaten Malang kunjungannya meningkat setelah Kemenparekraf menggelar program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 di lokasi tersebut.
“Saya juga berharap Desa Wisata Maria dengan Uma Lengge ini naik kunjungannya, sehingga akan membuka lapangan usaha bagi warga desa di sini,” ujar Sandiaga.
diskominfotikntb
Bunda Niken: Terus Angkat Potensi Seni dan Kasidah Kabupaten Bima
Pembinaan LASQI bukan sekedar lomba di tingkat kabupaten atau provinsi, bagaimana pembinaan dilakukan di tingkat kecamatan hingga desa
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (DPW LASQI) Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, menyampaikan harapannya agar Ketua dan pengurus DPW LASQI Kabupaten Bima, masa bakti 2021-2025, terus mengangkat dan mengembangkan potensi seni dan kasidah di Kabupaten Bima.
“Kabupaten Bima memiliki potensi yang sangat bagus di bidang seni dan kasidah. Bahkan kiprahnya sudah merambah tingkat Nasional, untuk mewakili provinsi NTB, dalam berbagai festival LASQI,”pesan Bunda Niken sapaan akrab Ketua DPW LASQI Provinsi NTB, saat melantik pengurus DPW LASQI Kabupaten Bima, Senin (12/4/2021) di kantor Bupati Bima Godo Kec. Woha.
Potensi ini harus di angkat dan dikembangkan. Agar bisa bersaing dengan Kabupaten yang ada di seluruh Indonesia.
Dalam pembinaan LASQI bukan hanya sekedar lomba di tingkat kabupaten atau provinsi, tapi juga bagaimana pembinaan dilakukan di tingkat kecamatan hingga desa.
Alangkah indahnya, apabila kesenian tradisional seni islam dan kasidah dapat diarahkan sebagai alternatif hiburan bagi masyarakat.
Sehingga anak-anak, remaja, hingga dewasa mencintai ini. Dan dapat dipentaskan pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.
Disamping kasidah rebana, ada juga kasidah kolaborasi, yang menampilkan seniman tari, untuk ikut menampilkan performance yang indah dilihat dan didengar.
“Ini tanggungjawab LASQI, untuk terus perkenalkan seni islam dan kasidah,” harapnya.
Untuk itu, sinergi dan kerjasama antar pengurus yang memiliki potensi dan bakat dalam koreografer seni dan kasidah harus terus dibangun dan dijaga.
Ketua TP.PKK NTB ini juga mengapresiasi Ketua dan kepengurusan DPW LASQI Kabupaten Bima yang telah memiliki pengurus hingga tingkat kecamatan.
Terbukti hari ini, pelantikan pengurus DPW Kabupaten, juga sudah memiliki ketua DPW kecamatan.
“Ini tidak terlepas dari tangan dingin Ketua LASQI Kabupaten,” pujinya.
Dalam waktu dekat Provinsi NTB akan menjadi tuan rumah festival LASQI tingkat Nasional, yang direncanakan sekitar bulan Oktober 2021.
“Harapannya Kabupaten Bima, dapat menampilkan performance terbaiknya, dengan pengurus baru ini,” tutup istri Gubernur NTB.
Wakil Bupati Bima H. Dahlan M. Noer mengaku, terbentuknya LASQI ini dapat memberikan kemajuan bagi seni dan kasidah di kabupaten Bima.
Harus menjadi perhatian bersama, mulai bergesernya budaya lagu bernuansa religi dan seni islam di tengah masyarakat. Kegiatan sosial kemasyarakatan kini banyak di isi dengan lagu berirama dangdut campuran.
“Maka perlu diisi dengan seni budaya dan kasidah,” kata Wabup.
Tujuan lainnya adalah mendongkrak dunia pariwisata di Bima dan NTB pada umumnya.
“Apalagi kasidah ini sudah membumi di masyarakat Indonesia,” diingatkannya.
Sehingga semangat pengurus baru DPW LASQI Kabupaten Bima dapat memajukan dan meningkatkan seni dan kasidah di Bima.
Ketua DPW LASQI Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan, mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas keluangan waktu Ketua DPW LASQI Provinsi NTB, yang telah memberikan perhatian kepada pengurus baru.
“Terima kasih kepada Hj. Niken Saptarini, telah bersama kami hari ini,” kata ketua TP.PKK Kabupaten Bima.
Ia mengatakan akan terus berbenah dan membawa kepengurusan DPW LASQI Kabupaten Bima lebih baik lagi. Dan mensukseskan program pemerintah sesuai leading sektor lembaganya.
Usai kegiatan tersebut, Ketua DPW LASQI NTB menyerahkan secara simbolis bantuan paket, untuk korban banjir di wilayah Kabupaten Bima, kepada ketua DPW LASQI Kabupaten Bima.
Pelantikan ini turut dihadiri Kepala Kemenag Kabupaten Bima, pengurus DPW LASQI Provinsi NTB dan Kabupaten Bima.
Edy @diskominfotik_ntb)
Lancar, Distribusi Bantuan dan Penanganan Fasilitas Publik Akibat Banjir Bandang di Bima
Bantuan logistik yang masuk langsung didata dan distribusikan
Penanganan distribusi bantuan korban banjir bandang, termasuk penanganan berbagai fasilitas publik di wilayah terjadinya bencana banjir bandang Kabupaten Bima, berjalan baik dan lancar.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi NTB, Ir. Zainal Abidin menyampaikan itu di Posko Satgas Bencana Alam Banjir Kabupaten Bima, Minggu (11/4/2021) di Kantor Bupati Bima Godo, Kecamatan Woha.
Menurutnya, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, telah menghimbau untuk berkoordinasi dan sinergi dengan Pemkab Bima dan Satgas.
“Untuk mengawal bantuan dengan baik dan segera memperbaiki berbagai fasilitas publik pasca banjir,” kata Kalak BPBD Provinsi NTB tersebut.
Tim BPBD Provinsi NTB sejak awal sudah di Bima untuk melakukan pendataan dan assessment. Hingga sekarang, bersama BPBD Kabupaten Bima dan Satgas, tim BPBD NTB terus meng-update data.
Ada 2 posko dalam penanganan bencana banjir bandang ini. Posko Logistik yang berada di kantor BPBD Kabupaten Bima, dan Posko Induk di kantor Bupati Bima.
Tiap bantuan logistik yang masuk langsung didata dan distribusikan.
“Termasuk bantuan langsung dari Presiden RI, berupa 17 truk paket, yang berisi 13.000 paket sembako untuk masyarakat terdampak,” kata Zainal.
Edy
Banjir Bandang di Kabupaten Bima Mulai Surut
TNI kesatuan Zeni akan membuatkan jembatan darurat di Kecamatan Madapangga
Kondisi saat ini, banjir bandang sudah surut, termasuk di area yang dekat dengan bantaran sungai.
Masyarakat yang sempat menempati posko darurat di sekolah, kantor atau tenda sudah kembali ke rumah masing-masing. Aktifitas perkantoran, lalu lintas dan penerbangan berjalan normal kembali.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bima, Aris Munandar menyampaikan itu saat ditemui, Minggu (11/04/21).
“Mereka sudah kembali beraktifitas, beraktivitas di kantor, di sawah dan ladangnya,” tuturnya.
Tentang 3 Jembatan di kecamatan Madapangga dalam waktu 2-3 hari kedepan akan dibuatkan jembatan darurat oleh TNI kesatuan Zeni. Sedangkan fasilitas umum dan sosial lainnya akan direvitalisasi, bersama TNI/Polri, relawan, perangkat desa, dan komponen lainnya.
“Sehingga kami terus bersinergi dan berkoordinasi untuk merevitalisasi fasilitas umum, seperti jalan raya, puskesmas, kantor-kantor,” tandasnya.
Dijelaskan, masing-masing perangkat daerah lingkup Pemkab Bima juga ikut dilibatkan dan bertanggungjawab melakukan revitalisasi fasilitas umum dan sosial.
BPBD telah mendirikan 4 posko umum yang memiliki dapur umum maupun posko kesehatan, untuk menfasilitasi warga yang terdampak banjir.
Sejak awal, ketika banjir mulai surut pada Sabtu (3/4/2021) yang lalu, bantuan dan perhatian berdatangan terus. Pemerintah Provinsi NTB sudah 2 kali mensupport. Bahkan H+1, Gubernur NTB, langsung turun ke lapangan menemui warganya.
“Saat itu Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah didampingi Bupati Bima, Hj. Dinda Damayanti Putri, bergerak cepat turun mensupport dan menyerahkan bantuan ke warga,” jelas Aris.
Bantuan datang dari berbagai komponen, dari Presiden RI, Kementerian Sosial RI,
Pemerintah Provinsi NTB, Pemkab Pemkab Bima, BUMN/BUMD, TNI/Polri dan Kabupaten/Kota lain yang ada di NTB.
“Yang lebih mengharukan adalah kepedulian saudara-saudara kita dari berbagai kecamatan untuk memberikan donasi berupa nasi bungkus, tempat tidur, air mineral dan lainnya, pada hari ke 2-3 hingga saat ini,” ungkap mantan kabid pada PUPR Pemkab Bima ini.
Dijelaskan, Bencana yang melanda Kabupaten Bima pada awal April lalu merupakan bencana Hidrometeorologi. Ada 3 bencana alam yang terjadi, yaitu pertama, bencana longsor di wilayah dataran tinggi tepatnya di kecamatan Parado.
Ke-dua, bencana abrasi pantai yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim di wilayah pesisir desa Sangiang kecamatan Wera, sehingga mengakibatkan gelombang air pasang.
Sedangkan yang ke-tiga, bencana banjir yang merendam 6 kecamatan yaitu, kecamatan Monta, Belo, Bolo, Palibelo, Woha dan Madapangga.
Dari 6 kecamatan ini, 1 kecamatan hanya terpapar di area pertanian yaitu kecamatan Belo. Selanjutnya yang terpapar area pertanian dan 2 desa yaitu di kecamatan Palibelo. Tapi tidak signifikan seperti 4 kecamatan yang lainnya.
Ada 4 kecamatan lainnya yang terpapar sangat parah. Bahkan area cakupannya hingga menggenangi 45 desa. Akibatnya, ada 10.185 kepala keluarga (KK) terdampak dan 31.369 jiwa terdampak. Dan meninggal 2 orang. Kerusakan rumah warga, ada 363 rusak berat, rusak sedang sebanyak 2.542 buah dan rusak ringan sebanyak 2.642 buah rumah.
Kerusakan fasilitas umum dan sosial di antaranya ada 49 fasilitas pendidikan, 29 fasilitas kesehatan, 25 fasilitas ibadah, 30 perkantoran, 1 embung dan 5 ruas jalan. Jembatan beton ada 3 buah yang rusak berat, 10 buah yang rusak ringan. Jembatan gantung ada 2 yang rusak berat.
Kerusakan pada area pertanian sebanyak 4.415 Ha, tambak 1,112,5 Ha, ternak 8.522 ekor, rumah garam 59 buah, irigasi 56 unit.
Kerugian harta benda per tanggal 11 April 2021 pukul 18.00 Wita ditaksir sebesar Rp. 680 Miliar.
Edy
Presiden Kirim 17 Truk Bantuan untuk Korban Banjir Bima
Evakuasi dan penyelamatan korban jadi fokus gubernur
Presiden Joko Widodo mengirimkan sejumlah bantuan sembako kepada masyarakat terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima.
Bantuan sembako untuk korban banjir itu diserahkan oleh tim dari Sekretariat Presiden secara simbolis pada Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kamis malam (8/4/2021).
Sebanyak 13.000 paket sembako bantuan Presiden untuk korban banjir bandang itu diangkut dengan 17 truk. Direncanakan, distribusinya dilakukan dengan dua kloter pengiriman.
“Untuk pengiriman tahap pertama yang dikirimkan tadi malam, informasi dari kawan-kawan sudah diterima di Posko bantuan banjir bandang di kantor Bupati Bima, hari ini,” ujar Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. Zainal Abidin, melalui Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Ibrahim Kurniawan saat memberikan keterangan pada wartawan di Sekber IJTI-FWP, Jumat (9/4) kemarin.
Ia mengatakan, pengiriman bantuan sembako dari Presiden Joko Widodo ke wilayah terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima dikawal langsung oleh tim keamanan dari aparat TNI, yakni Danrem 162 Wirabhakti melalui Danpomnya.
Hal ini dimaksudkan agar bantuan itu terhindar dari kemacetan dan keamanan selama pengirimannya. “Sengaja pengawalannya diperketat. Ini agar bantuan pak Presiden itu bisa sampai hingga lokasi pengungsi,” kata Ibrahim.
Terkait isi bantuan dari Presiden sejumlah 13.000 paket sembako pada korban banjir bandang di Bima itu. Di antaranya, berisi minyak goreng, beras, biskuit dan teh.
“Bantuan paket sembako ini sepenuhnya untuk menunjang para pengungsi,” ucap Ibrahim.
Menurut dia, hingga Jumat (9/4) pukul 12.00 WITA, situasi di wilayah Kabupaten Bima pasca banjir bandang mulai terpantau kondusif. Bahkan, Bupati Bima Indah Damayanti Putri telah menggerakkan jajaran ASN lingkup Pemkab Bima bersama TNI/Polri untuk mulai bergotong royong membersihkan sisa kotoran lumpur dan jerami akibat banjir bandang yang menutupi areal pemukiman dan fasilitas umum di berbagai wilayah di wilayahnya.
“Memang air sempat naik di Madapangga tapi enggak seberapa. Intinya, situasi Bima secara umum mulai kondusif. Dan tadi pagi hingga siang, semua jajaran ASN dan TNI/Polri bersama-sama bergotong royong membersihkan sisa lumpur dan jerami itu,” jelas Ibrahim.
Menyinggung soal dapur umum, ia menyebutkan sejumlah pihak mulai kalangan BUMN, Dinas Sosial hingga TNI sudah mendirikan dapur umum tersebut sehari setelah insiden banjir bandang yang melanda wilayah setempat .
Tanggap Darurat
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB Gede Putu Aryadi mengatakan, Gubernur Zulkieflimansyah telah menginstruksikan BPBD provinsi setempat, sejak bencana banjir bandang yang menerjang delapan kecamatan di Kabupaten Bima untuk turun melakukan koordinasi lintas sektor dan membentuk Tim Komando Tanggap Darurat.
Selain itu, status tanggap darurat bencana banjir bandang di Kabupaten Bima ditetapkan selama sebulan, mulai 2 April – 1 Mei 2021 berdasarkan SK No.131 Tahun 2021.
Lancar, Distribusi Bantuan dan Penanganan Fasilitas Pubik Aibat Banjir Bandang di Bima
“Instruksi pak Gubernur sudah juga ditindak lanjuti BPBD Provinsi NTB dengan telah melakukan koordinasi lintas sektor dan membentuk tim komando tanggap darurat. Kemudian, bersama stakeholders terkait melakukan evakuasi dan penyelamatan korban serta melakukan kaji cepat,” jelas Gede.
Data BPBD Provinsi NTB per-Jumat (9/4) pukul 12.00 WITA menyebutkan, jumlah Kepala Keluarga terdampak banjir bandang di delapan kecamatan Kabupaten Bima mencapai 10.185 KK, meninggal dua orang. Sedangkan, jumlah jiwa terdampak sebanyak 29.182 jiwa yang tersebar di 47 desa di Kabupaten Bima.