Beasiswa AAS,  Penting Koordinasi agar Pelaksanaannya Efektif

Pemprov NTB harapkan hubungan koordinasi Australia Awards Indonesia sebagai pengelola beasiswa 

SUMBAWA.LombokJournal.com ~ Pemerintah Provinsi NTB mengharapkan adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan program Beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS). 

Karena, Beasiswa AAS sejalan dengan misi NTB Sehat dan Cerdas, yang telah dijalankan dalam Program 1000 Cendikia atau Beasiswa NTB.

BACA JUGA: Beasiswa NTB Cara Buka Dunia, Ini Pesan Bang Zul

 Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB, Dr. Amry Rakhman saat mewakili Gubernur NTB menghadiri dan menjadi keynote speaker pada acara Sosialisasi Beasiswa Australia Awards  Scholarship (AAS). 

Acara tersebut diselenggarakan Dewan Pelaksana Geopark Tambora dan SAMOTA Biosphere Reserve  Pulau Sumbawa, Senin (27/02/23) secara daring. 

“Ini menjadi penting hubungan koordinasi dan hubungan kerjasama antara Australia Awards Indonesia yang menjadi pengelola dari awards ini dengan Pemerintah Provinsi Nusa

Tenggara Barat, agar kita bersama-sama bisa berkolaborasi dan bersinergi di dalam mengefektifkan dan memproduktifikan pelaksanaan dari pemberian beasiswa ini,” ungkapnya. 

BACA JUGA: NTB dan Notthingham University Jalin Kerja Sama

Kepala BRIDA NTB melanjutkan ada dua pengelolaan beasiswa; ada beasiswa yang pembiayaannga dari Pemerintah Provinsi, dan ada yang pembiayaannya berasal dari negara-negara yang menjadi tujuan atau tempat kuliah.

“Australia Awards Scholarship adalah Model kedua dan tentunya ini kita harapkan mulai saat ini dan ke depan, kita bisa lakukan koordinasi dengan sebaik-baiknya koordinasi di dalam perencanaannya, koordinasi di dalam persiapan seleksi nya, koordinasi tentu dalam proses-proses perkuliahannya sampai kepada Monitoring evaluasi dan pelaporan,” tutur Dr. Amry Rakhman. 

BACA JUGA: Pengasuhan Setara, Berdampak Positif Bagi Orang Tua dan Anak

Sehingga, Provinsi Nusa  Tenggara Barat bisa bersama-sama berkolaborasi dan bersinergi di dalam  mengefektifkan dan memproduktifikan pelaksanaan dari pemberian beasiswa tersebut. ***

 

 




Bantuan Modal Usaha UMKM dan Beasiswa di Lombok Timur

Rachmat Hidayat salurkan bantuan modal usaha UMKM dan Beasiswa senilai Rp 462 Juta di Gumi Patuh Karya

LOTIM.lombokjournal.com ~ Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan H Rachmat Hidayat memberdayakan dan membantu masyarakat di Pulau Lombok. Kali ini ia membantu modal usaha untuk UMKM dan memberi beasiswa pelajar yang sedang menempuh pendidikan jenjang SMA sederajat.

Penyerahan bantuan itu dilakukan pada hari Kamis (29/12/22) di Lombok Timur.

BACA JUGA: Rachmat Hidayat Bantu Ruang Kelas Baru di Ponpes Lotim

Rachmat Hidayat menyalurkan bantuan senilai 342 juta

Tiga jenis bantuan yang disalurkan, yakni bantuan modal usaha yang merupakan program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) senilai Rp 342 juta untuk 57 keluarga penerima manfaat.

Bantuan modal usaha sebesar Rp 70 juta untuk 70 pelaku UMKM, dan beasiswa senilai Rp 50 juta untuk 50 pelajar.

“Bantuan-bantuan modal usaha ini diharapkan akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha yang berkelanjutan.Sehingga akan mewujudkan kemandirian masyarakat dan memutus rantai kemiskinan,” imbuh Rachmat.

Anggota Komisi VIII DPR RI yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB tersebut mengupayakan bantuan untuk masyarakat ini melalui program aspirasinya sebagai Anggota DPR RI, dengan menggandeng mitra kerja di Komisi VIII yakni Kementerian Sosial dan Badan Amil Zakat Nasional.

Rachmat mengatakan, penerima bantuan modal usaha senilai Rp 6 juta diharapkan mampu didorong untuk naik kelas menjadi mandiri. 

Sebanyak Rp 5,5 juta dari nilai bantuan tersebut diberikan dalam bentuk modal keperluan usaha, seperti peralatan untuk menopang usaha yang mereka jalankan. 

Sementara Rp 500 ribu sisanya ditransfer langsung ke rekening penerima bantuan untuk menopang penguatan modal.

Penerima bantuan modal usaha PENA ini khusus untuk mereka yang memiliki usaha di bidang makanan, kerajinan, jasa, pertanian, dan peternakan. 

Bantuan modal UMKM diberikan kepada masyarakat yang menjadi pelaku usaha mikro skala rumahan. 

Sedangkan beasiswa untuk para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di bangku sekolah menengah atas.

“Bantuan modal UMKM dan beasiswa, sudah ditransfer ke rekening seluruh penerima bantuan tanpa ada pemotongan sedikitpun,” kata Rachmat.

Proses penyerahan bantuan ini berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan, acap disertai canda tawa. Nyaris seluruh penerima bantuan modal usaha adalah kaum perempuan. 

Untuk para penerima beasiswa, yang datang tidak hanya siswa penerima. Melainkan juga orang tua mereka.

Tim dari Sentra Paramita Mataram, unit kerja milik Kementerian Sosial, hadir secara langsung dalam penyerahan bantuan ini. 

Rachmat didampingi Wakil Ketua II DPC PDIP Lombok Timur Ahmad Amrullah, politisi muda di Gumi Patuh Karya yang namanya sedang naik daun.

Para penerima menyambut bantuan ini dengan penuh rasa syukur. Raut wajah mereka pun memancarkan aura kegembiraan tiada henti. Wijaya Kesuma misalnya. Siswa SMKN 1 Selong tersebut mendapat beasiswa senilai Rp 1 juta.

“Beasiswa ini akan saya pakai untuk membayar SPP,” kata siswa kelas III jurusan Teknik Bangunan tersebut.

BACA JUGA: Simbol Pluralisme Pulau Seribu Masjid

Kedua orang tua Wijaya turut hadir dalam penyerahan bantuan beasiswa tersebut. Keluarga ini begitu bersuka cita. Wijaya menuturkan, ini adalah beasiswa yang pertama diterimanya selama menempuh pendidikan. 

Dan beasiswa ini benar-benar sangat bermanfaat. Sebab, saban bulan, Wijaya harus membayar SPP sebesar Rp 200 ribu di sekolahnya.

Ditanya, apakah mengenal figur Rachmat Hidayat yang telah memperjuangkan beasiswa untuknya, dengan mantap Wijaya menganggukkan kepala.

“Beliau adalah panutan dan pahlawan bagi keluarga kami,” katanya.

Inaq Husnawati juga tak bisa menyembunyikan kegirangan hatinya. Warti, buah hatinya yang sedang menempuh pendidikan di SMA 3 Selong, termasuk salah seorang pelajar yang mendapatkan beasiswa.

“Bayar sekolah anak saya tiap bulan sekarang sudah teratasi,” katanya.

Sama seperti Wijaya, ini juga menjadi beasiswa pertama bagi Warti. Karena itu, Inaq Husnawati sudah memasang tekad sepenuhnya, bahwa beasiswa tersebut hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya.

Isnawati, penerima bantuan modal usaha senilai Rp 6 juta juga tak kalah girang. Ibu rumah tangga yang memiliki usaha pisang bolen dan kue pastel ini yakin usahanya bisa terus berkembang dengan bantuan yang diterimanya. 

Kemarin, Isnawati menerima berbagai peralatan untuk menopang usaha rumahan yang sudah ditekuninya selama dua tahun. Dengan peralatan-peralatan tersebut, usaha Isnawati akan menjadi lebih efisien. Dirinya sudah tidak perlu mengaduk adonan secara manual. Namun sudah dibantu alat-alat pengaduk adonan yang bertenaga listrik.

Isnawati menuturkan, pisang bolen dan kue pastel yang dibuatnya selama ini dijual di pasar. Dalam sehari, rata-rata Isnawati mampu mengantongi omzet hingga Rp 250.000, dengan setidaknya Rp 100 ribu di antaranya merupakan keuntungan. 

Kini, dengan bantuan modal usaha yang diterimanya, Isnawati yakin omzet usahanya akan meningkat.

“Saya ingin sekali usaha kami bisa naik kelas. Pak Rahmat benar-benar telah membuka jalan bagi berkembangnya usaha kami,” katanya sembari tiada henti berterima kasih.

Di sela-sela penyerahan bantuan kemarin, Rachmat memang mengajak para penerima bantuan untuk berdialog. 

Banyak hal positif yang terungkap dalam dialog tersebut. Di antaranya bagaimana semangat wirausaha yang begitu tinggi, namun butuh dukungan dalam hal penguatan modal usaha.

Radityo Bimo, perwakilan Sentra Paramita Mataram menjelaskan, dari total 57 penerima bantuan modal usaha PENA yang diusulkan Rachmat Hidayat, kemarin sudah dicairkan kepada 30 penerima. Untuk 27 penerima lainnya, akan dicairkan paling lambat 31 Desember.

Bimo mengatakan, sebelum bantuan ini disetujui, pihaknya telah terlebih dahulu melakuan asesmen terhadap seluruh penerima. Asesmen tersebut untuk memastikan penerima bantuan adalah mereka yang benar-benar layak. Selain itu, asesmen juga untuk menentukan bantuan peralatan usaha apa yang dibutuhkan.

“Jadi, masing-masing penerima bantuan yang menentukan sendiri peralatan apa yang mereka butuhkan. Kami menyiapkannya berdasarkan daftar kebutuhan itu,”  kata Bimo.

Dia mencontohkan, ada penerima bantuan yang memerlukan mesin sampan untuk menopang usahanya. Maka pihaknya menyiapkan mesin sampan dimaksud. Ada pula yang membutuhkan kompor gas, atau kulkas. Maka itu pula yang disiapkan pihaknya.

Setelah penyerahan bantuan ini, akan ada monitoring secara berkala terhadap perkembangan usaha setiap penerima bantuan. Monitoring tersebut juga akan menjadi kesempatan bagi para penerima bantuan mengonsultasikan kendala pengembangan usaha yang dihadapi. 

Nantinya, solusi untuk setiap hambatan tersebut akan disiapkan secara bersama-sama. Misalnya, bagaimana membuka dan memanfaatkan peluang pemasaran yang baru, atau kendala-kendala lain.

Bantuan Renovasi Rumah

Setelah menyerahkan bantuan modal usaha dan pemberian beasiswa ini, Rachmat Hidayat kemudian menyempatkan diri untuk memantau program rehabilitasi rumah tidak layak huni yang telah dibantu sepanjang tahun 2021 hingga 2022. 

Sepanjang dua tahun ini, khusus di Lombok Timur, Rachmat telah membantu pemugaran rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni sebanyak 200 unit.

Rumah-rumah tersebut tersebar di berbagai kecamatan di Lombok Timur. Pemilik rumah adalah keluarga tidak mampu. Banyak di antara mereka merupakan perempuan yang sudah tidak bersuami dan menjadi perempuan kepala keluarga. 

Tiap rumah dibantu sebesar Rp 20 juta.

Kemarin, Rachmat melihat langsung rumah yang sudah selesai dibangun dan merupakan penerima bantuan di tahun 2021. Ada pula rumah-rumah yang menerima bantuan di akhir 2022 ini, dan saat ini sedang dalam proses pembangunan untuk dituntaskan. 

Rumah-rumah tersebut umumnya berada di dalam gang-gang perumahan yang padat penduduk.

Kedatangan Rachmat disambut para pemilik rumah dengan hangat. Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung. 

Buat mereka, perhatian besar yang diberikan Rachmat sungguh tak ternilai.

BACA JUGA: Bantuan Bencana untuk Korban Bencana Cuaca Ekstrim

“Hidup kami sekarang sudah tenang dan nyaman,” kata salah seorang penerima bantuan yang rumahnya sudah rampung.

Kepada seluruh penerima bantuan, Rachmat pun menyampaikan, apresiasi dan ucapan terima kasih, tak layak untuk dirinya semata. 

Ucapan terima kasih dari masyarakat juga haruslah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, dan para menteri seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, yang telah memberi ruang dan kesempatan sehingga dirinya bisa memperjuangkan bantuan bagi masyarakat di Pulau Lombok hingga terealisasi. (*)