Indeks
Tokoh  

Surga Yang Digambarkan Dalam Al Quran Ada di Indonesia

Gubernur TGH M Zainul Majdi bersama tokoh agama Sumatera Utara, usai malam pelantikan pengurus Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) di Medan, Jumat (4/8). (Foto: Dok Humas NTB)
Simpan Sebagai PDFPrint

Tidak ada yang kebetulan, termasuk keberagaman Indonesia merupakan skenario Allah Swt

TGH M Zainul Majdi

lombokjournal.com  – Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), menegaskan pandangannya tentang Indonesia adalah Ijma’ Wathani, yakni sudah menjadi konsensus Nasional. Di dalam perjuangan mewujudkan konsensus nasional itu,  para ulama  memiliki peran terbesar

TGB mengajak semua pihak ikhlas menerima keragaman bangsa Indonesia. Caranya, terus memupuk kepedulian keluarga besar ponpes yang selama ini sudah tumbuh dan berkembang dalam semangat keiklhlasan.

“Tidak ada lagi ruang adanya perdebatan mengenai perbedaan dan keragaman Indonesia,” tegas TGB dalam orasi kebangsaan yang diucapkan usai malam pelantikan pengurus Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) di Medan, Sumatara Utara, Jumat (4/8).

Kunjungan TGB ke Sumatera Utara memenuhi undangan tokoh agama dan masyarakat KH. Dr. Dedi Masri, L. C.,  M. Si, selain membangun hubungan dinamis antara NTB dengan provinsi lain, serta menjalin silahturahmi.

Di Sumatera Utara, TGB menghadiri malam pelantikan pengurus Ikatan Pesantren Indonesia (IPI). Pertemuan ini dihadiri pimpinan BUMN, Forkompimda Provinsi Sumatera Utara,  para tokoh agama dan masyarakat. Juga dihadiri oleh seluruh ratusan perwakilan Ponpes se Sumut , serta Pejabat dari Kementerian Dalam Negeri, Laode Ahmad SE. MSi, Perwakilan POLDA Sumut,  Perwakilan Pemda Sumut dan tokoh-tokoh masyarakat/tokoh agama se Sumut.

Menurutnnya, pondok pesantren di seluruh Indonesia, sejak awal merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. “Kewajiban kita semua bersama-sama untuk terus berjuang, merawat,  menjaga dan membentengi Indonesia,” ujarnya.

Dalam orasi kebangsaannya TGB menyampaikan buah pemikiran pandangannya tentang Indonesia. Indonesia dikatakannnya wujud anugerah dan nikmat dari Allah Swt.

“Tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Termasuk keragaman Indonesia yang ada saat ini,  merupakan skenario besar dari Allah SWT,” tuturnya.

Keberagaman di Indonesia tampak jelas. Berbeda dengan negara-negara di Jazirah Arab, asal usul maupun suku bangsanya homogen. “Aneka ragam kekayaan alam dan budaya makin menggambarkan bahwa surga yang tergambar di dalam Al Quran itu ada di Indonesia,” katanya.

TGB mengatakan, Indonesia adalah Ijma’ Wathani, yakni sudah menjadi konsensus Nasional. Dalam perjuangan mewujudkan konsensus nasional itu,   para ulama  memiliki peran terbesar.  Dengan demikian,  tidak ada lagi ruang untuk adanya perdebatan mengenai perbedaan dan keragaman Indonesia.

AYA

 

 

Exit mobile version