Indeks

Roadshow Episode III Digelar Mi6 di Pulau Sumbawa

Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menggelar roadshow episode III dihadiri para tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan kalangan pondok pesantren.

Mi6 digelar Roadshow Episode III yang melibatkan tokoh masyarakat dan kalangan pesantren
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto saat Roadshow Episode III di Kabupaten Sumbawa Barat yang ditandai penyerahan santuanan untuk anak yatim, Sabtu (20/07/21) / Foto : me
Simpan Sebagai PDFPrint

Dalam acara oadshow episode III yang berlangsung di Alas Sumbawa Besar diserahkan santunan kepada 15 anak yatim dan janda kurang mampu

SUMBAWA, LombokJournal.com ~ Roadshow Episode III yang digelar oleh Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 di Pulau Sumbawa berlangsung dengan sukses. Acara yang diadakan di Kecamatan Alas, yang dikenal sebagai barometer politik Kabupaten Sumbawa, telah menjadi “Rumah Aspirasi” bagi masyarakat Sumbawa untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Hj Sitti Rohmi Djalilah dan HW Musyafirin.

BACA JUGA : Roadshow Ketiga Mi6 Mulai Digelar di Sumbawa Barat

acara Roadshow Episode III di KSB

Acara ini berlangsung pada Sabtu (20/06/24) malam, di rumah Advokad Neki Hendrata, SH, yang berlokasi di Lenang Datu, Desa Dalam, Kecamatan Alas – Sumbawa Besar. 

Roadshow Episode III tersebut dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan kalangan pondok pesantren. Sebanyak 80 warga hadir untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.

Dipandu oleh Agus Adrianto, salah satu tokoh muda yang merupakan penggagas dan deklarator pemekaran Kabupaten Sumbawa Barat, acara dimulai dengan pemberian santunan kepada 15 anak yatim dan janda kurang mampu. 

Santunan tersebut diserahkan oleh M Yakub, yang dikenal sebagai Pariwa (Sesepuh) Adat Sumbawa, dengan didampingi oleh Direktur MI6, Bambang Mei Finarwanto.

Wajah-wajah anak yatim dan janda penerima bantuan tampak berseri-seri penuh kebahagiaan. Mereka mengucapkan syukur dan terima kasih atas santunan yang diberikan.

 Setelah penyerahan santunan, acara dilanjutkan dengan sesi dialog yang merupakan inti dari Roadshow Mi6 untuk menyerap aspirasi masyarakat menjelang Pemilihan Gubernur NTB tahun 2024.

BACA JUGA : Keterbukaan Informasi Publik Menciptakan Pemerintahan yang Transparan

Mengawali sesi dialog, Daeng Ako, panggilan akrab M Yakub, menceritakan kedekatannya dengan Hj Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin. Daeng Ako yang lama mengabdi di Kabupaten Sumbawa Barat mengakui kepemimpinan Musyafirin yang telah membawa perubahan signifikan di KSB. 

Musyafirin dikenal pro terhadap isu-isu rakyat kecil, salah satunya adalah program jambanisasi untuk meningkatkan standar kebersihan dan kesehatan masyarakat.

Selain itu, di bidang infrastruktur, pembangunan di KSB sangat terlihat jelas dan mendapatkan apresiasi nasional. Selama dua periode kepemimpinannya, Musyafirin telah menunjukkan berbagai inovasi dan gebrakan yang membuatnya mendapat banyak penghargaan.

“Saya berani mempertanggungjawabkan bahwa Musyafirin benar-benar menunjukkan komitmennya untuk rakyat,” ujar adik Sultan Sumbawa tersebut.

Bambang Mei Finarwanto, Direktur Mi6, menjelaskan alasan Mi6 melakukan pemetaan isu strategis dari masyarakat di Alas. Menurut Bambang, pemetaan isu ini penting untuk mendukung kepemimpinan Rohmi-Firin dalam menyusun kebijakan dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. 

Pasangan Rohmi-Firin dianggap memiliki rekam jejak kepemimpinan yang teruji dan menunjukkan keseimbangan representasi kewilayahan dan gender.

“Dengan menyerap aspirasi masyarakat, calon kepala daerah dapat memahami kebutuhan dan masalah yang ada sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih komprehensif dan tepat sasaran,” ucap Bambang.

Berbagai aspirasi muncul dalam Roadshow episode III ini. Mashur, salah seorang tokoh masyarakat Alas, sangat bersemangat dengan digelarnya Roadshow ini. Dia menyatakan bahwa Alas adalah pusat politik Sumbawa dan penting untuk segera membentuk tim berjenjang bagi pasangan Rohmi-Firin hingga tingkat dusun, mengingat waktu konsolidasi hanya tinggal 4 bulan.

Mashur yakin dengan potensi kemenangan Rohmi-Firin karena pasangan ini lebih dikenal masyarakat dibandingkan calon lainnya, terutama karena popularitas Musyafirin yang berhasil memimpin Kabupaten Sumbawa Barat.

Mahrim, perwakilan masyarakat lainnya, menyatakan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan sebelumnya yang tidak membawa dampak positif di Alas. Karenanya, dia mendukung kepemimpinan baru Rohmi-Firin. 

Isu infrastruktur juga menjadi sorotan dalam pertemuan ini. Warga berharap adanya peningkatan pembangunan jalan, irigasi, penyediaan air bersih, dan penerangan jalan.

Dayat mengaku iri dengan pembangunan infrastruktur di Sumbawa Barat selama dua periode kepemimpinan Musyafirin. Sementara itu, Alwi, warga lainnya, mengeluhkan kualitas jalan di pedesaan yang belum memadai serta kurangnya penerangan jalan.

Ibu Aweng, seorang janda kepala keluarga, menyambut gembira calon pemimpin perempuan seperti Rohmi. Dia berharap pemimpin perempuan akan lebih peka terhadap masalah yang dihadapi perempuan seperti dirinya. 

Ibu Aweng mengharapkan adanya program pemberdayaan perempuan, terutama bagi perempuan kepala keluarga.

Herman Muis, seorang pelatih tinju dan wasit, mengungkapkan bahwa Sumbawa memiliki potensi petinju yang luar biasa namun kurangnya pembinaan dan sarana latihan menghambat bakat-bakat muda tersebut. Herman berharap perhatian lebih pada pengembangan olahraga tinju di NTB.

BACA JUGA : Rokok Ilegal di Nusa Tenggara Barat, Masih Tinggi Peredarannya

Dialog warga di Kecamatan Alas ini berlangsung lebih dari dua jam. Bambang Mei Finarwanto sebagai inisiator dialog ini menyatakan bahwa aspirasi yang muncul akan menjadi sumber informasi berharga bagi pasangan Rohmi-Firin terkait isu-isu dan prioritas warga di Kabupaten Sumbawa. 

Bambang juga menyampaikan bahwa Mi6 akan mempublikasikan hasil pemetaan isu strategis ini agar diketahui publik di Bumi Gora secara luas.

“Pemetaan isu strategis ini adalah langkah penting untuk memastikan aspirasi dan harapan masyarakat Sumbawa tercermin dalam rencana dan kebijakan pemerintahan Rohmi-Firin. Ini bukan hanya tentang mengidentifikasi masalah, tetapi juga menemukan peluang untuk perbaikan dan pengembangan di tengah masyarakat,” tutup Bambang. (***)

 

 

 

Exit mobile version