Indeks

Pukulan Rebana Tandai Launching Paket Wisata Halal

Wagub NTB, H Muhammad Amin memukul rebana menandai peluncuran paket Wisata Halal
Simpan Sebagai PDFPrint

MATARAM – lombokjournal

Soft opening launching paket  wisata halal ASITA (Asosiasi Travel Agen atasu biro perjalanan) NTB  dilakukan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin SH, M.Si  yang di tandai pemukulan rebana di Hotel Golden Palace Mataram, Sabtu  (4/6). Paket wisata halal menargetkan Islamic Centre di Mataram sebagai destinasi wisata.

Wagub H Muhammad Amin bersama jajaran ASITA NTB

Paket wisata halal ini merupakan program kunjungan wisata atau paket tur (tour package) di Lombok selama 4 hari 3 malam. Program wisata itu, seperti dijelaskan pihak ASITA, program kunjungan di hari pertama para wisatawan dijemput dari LIA  (Lombok International Airport) menuju Desa Sade. Usai mengunjungi desa tradisional di Lombok Tengah itu, wisatawan mengunjungi Islamic Centre di Kota Mataram.

Hari kedua kunjungan di Lombok , wisatawan dipandu melakukan perjalanan mengunjungi Masjid Kuno Karang Bayan-Sesaot-Jurang Malang, dan diakhiri kunjungan ke Benang Kelambu.  Perjalanan di hari ketiga, wisatawan akan mengunjungi obyek wisata pantai seperti  Gili  Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis. Pada hari keempat wisatawan check out,  transfer ke LIA.

Saat menyampaikan sambutannya, Wagub atas nama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) menyambut hangat kedatangan jajaran pengurus ASITA  se-Indonesia di NTB.  Diharapkan, kedatangan jajaran pengurus ASITA akan berkesan mendalam untuk menjalin kerjasama di bidang pariwisata di masa-masa mendatang.

Wagub Muhammad Amin menggambarkan industri pariwisata mendapatkan perhatian serius mengingat efek multiplier yang ditimbulkannya. Pariwisata yang mengeksplorasi daya tarik wisata berupa destinasi dan atraksi wisata, akan  menggerakkan industri-industri lain pendukungnya, seperti perhotelan, restoran, transportasi lokal, perdagangan dan cindera mata. Secara langsung pariwisata menggerakkan industri bidang transportasi, perbankan bahkan manufaktur, selain industry makanan dan minuman.

”Industri pariwisata pun menjadi salah satu penggerak ekonomi utama Nusa Tenggara Barat setelah pertanian,” kata wagub. Multiplier effect  yang dipengaruhinya itu, mendorong NTB bekerja bersama seluruh stakeholder memberikan perhatian serius. Wagub mengapresiasi gagasan ASITA NTB dalam pengembangan wisata halal.

Hadir dalam acara Soft opening launching paket  wisata halal Asisten Deputi Pengembangan  Segmen Pasar Bisnis  Kementrian Pariwisata Tasbie, Kadis Budpar NTB, General Manager LIA Ngurah, Direktur PT. Garuda , Ketua Mtta Malaysia H. Mohd Azri Bin Abdul Razak, Ketua Dewan Penasehat Asita  NTB Awanadi Aswinabawa,  Ketua DPD ASITANTB Dewantoro Umbu,  Para ketua Asosiasi Pariwisata dan Stakeholder Pariwisata NTB.

Pengembangan Wisata Halal

Wisata Halal mulai dikembangkan di NTB sejak Lombok meraih predikat The World’s Best Halal Tourism Destination” dan “The World’s Best Honeymoon Destination,” di ajang The World Halal Travel Summit/Exibition yang berlangsung di Uni Emirat Arab, bulan Februari 2015. Untuk meraih branding itu, Menteri Pariwisata DR Ir Arief Yahya,M.Sc  mengakui bukanlah pekerjaan mudah. Berbagai upaya dilakukan, termasuk strategi menggalang opini publik di social media.

Warga Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mayoritas Islam, mempunyai potensi besar mengembangkan destinasi wisata halal. “Kalau punya potensi, kenapa tidak kita kembangkan (menjadi braniding) pariwisata kita,” itu dikatakan Gubernur NTB, TGH M. Zainul Majdi, waktu membuka seminar ‘Daya Tarik Indonesia Sebagai Destinasi Wisata Halal Dunia’ di Hotel Lombok Raya Mataram, bulan Maret lalu.

Saat itu, Menteri Pariwisata yang hadir sebagai keynote speaker yang memaparkan Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal di Indonesia, memberi dukungan agar NTB dikembangkan sebagai salah satu destinasi halal.

Meski branding destinasi halal itu baru pada level Award Abu Dhabi, tapi sudah menarik kunjungan wisatawan dari negara yang penduduknya muslim. Terbukti, Lombok saat ini mulai menarik minat kunjungan wisatawan Malaysia. Sejak saat itu, Gubernur  Zainul Majdi berharap semua pihak bekerjasama mengembangkan pariwisata halal.

Rer

 

Exit mobile version