Indeks
Umum  

Program Pengaduan “NTB Care” Akan Dimaksimalkan

Gede Aryadi
Simpan Sebagai PDFPrint

Rencananya akan dibuatkan akun Facebook NTB care agar masyarakat bisa melakukan pengaduan disana

MATARAM.lombokjournal.com — Program pengaduan yang di canangkan Pemerintah Provinsi “NTB Care” di era kepemimpinan Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan wakil Gubernur Hj.Sitti Rohmi Djalilah belum maksimal dirasakan masyarakat.

Masyarakat belum memanfaatkan  aplikasi NTB Care, ini terlihat masih banyaknya yang melakukan pengaduan melalui akun Facebook Gubernur ..

Menanggapi hal titu, Dinas Komunikasi dan informatika Provinsi NTB akan berkoordinasi dengan bidang IT, agar akun Facebook Gubernur dan Wakil Gubernur NTB bisa masuk ke NTB Care.

Sehingga seluruh pengaduan tersebut bisa dilihat dan direspon dengan cepat.

“Ini yang sedang kita lakukan dan sedang berunding dengan seluruh stakeholder yang ada,” ungkap Plt. Kadis Kominfotik Provinsi NTB, Putu Gede Aryadi, di Mataram, Selasa, (21/05) 2019.

Gede Aryadi  mengatakan,  rencananya akan dibuatkan akun Facebook NTB care agar masyarakat bisa melakukan pengaduan disana

“Mungkin nanti saya minta ijin akun pak gubernur itu kita taruh di NTB care sehingga kita meresponnya cepat. Itu sudah kita rencanakan kemarin. Cuma menurut saya ini butuh proses harus sosialisasi yang masif. Harus ada mekanisme yang jelas dan simpel antara penanganan dan  pengaduan itu,” ujarnya.

Selain itu juga akan membentuk jaringan duta-duta dari tingkat bawah untuk lebih gencar mensosialisasikan pemanfaatan NTB care ini.

“Nanti kita bentuk duta-duta yang akan kita berikan edukasi bagaimana memanfaatkan sistem ini. Kan di desa-desa itu banyak, ada kader posyandu, ada anak sekolah kita punya jaringan SMA/SMK, PKH, ini kita jadikan duta-duta untuk ikut bagaimana mensosialisasikan pemanfaatan NTB care ini,” ujarnya.

Menurutnya, harus ada mekanisme yang jelas dan simpel antara penanganan dan  pengaduan itu. Ada pengaduan yang realisasinya bisa ditunda seperti pengaduan masalah jalan ada juga pengaduan yang sifatnya darurat seperti orang sakit, kebakaran, atau kerusuhan.

“Ini kan tidak  bisa ditunda. Nah ini yang butuh jaringan,” katanya.

AYA/Hms NTB

 

Exit mobile version