lombokjournal
Mulai akhir pekan ini, perancang Giorgio Armani, mengambil langkah besar. Setelah bertahun-tahun perusahaannya menghadapi kritik, kini memastikan bahwa tidak ada lagi praktik kejam untuk binatang. Baru-baru ini Giorgio Armani mengumumkan bahwa Armani dan semua jaringannya menghindari pemakaian bulu binatang, mulai dengan koleksi musim gugur/semi 2016
Desainer papan atas ini bekerjasama dengan Humane Society International (HSI) dan The Fur Free Alliance (Aliansi Bebas Bulu Binatang), berkomitmen mengakhiri perdagangan bulu. Mereka yang terkait Armani, termasuk jaringan papan atas Giorgio Armani, Armani Prive, dan AX | Armani Exchange.
Armani mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Dengan senang hati saya umumkan bahwa Group Armani membuat komitmen kuat untuk menghapuskan penggunaan bulu binatang untuk semua koleksinya. Kemajuan teknologi memungkinkan kami memiliki alternatif untuk menghindari perlakuan kejam yang tidak perlu sebagai penyayang binatang. Menjalani proses positif di masa lalu, sekarang perusahaan saya mengambil langkah besar ke depan, yang mencerminkan perhatian kami pada isu-isu kritis guna melindungi dan merawat lingkungan dan binatang.”
Meskipun Armani bukanlah desainer pertama meninggalkan perlakuan kejam itu, komitmennya mendorong desainer papan atas lainnya melakukan hal sama. Desainer lain yang tak lagi menggunakan bahan bulu binatang adalah Hugo Boss, yang melarang bulu dan wol Angora di semua jaringannya, Calvin Klein, Tommy Hilfiger, Ralph Lauren, dan Stella McCartney, yang tidak lagi menggunakan kulit dan bulu binatang.
Perubahan ini bisa menurunkan permintaan bulu binatang. Pasokan bulu binatang akan berkurang serta usaha peternakannya yang didominasi Cina menyadari bahwa orang mulai tidak suka terlibat perdagangan bulu binatang. Saat ini diperkirakan 75 juta hewan di peternakan yang diekspolitasi untuk menghasilkan bulu. Sangat banyak jumlah kelinci, rubah, anjing rakun, musang tiap hari menderita dan akhirnya mati secara brutal hanya untuk kepentingan aksesori busana mahal.
HSI (Humane Society Internasional) baru-baru mengekspos praktik di peternakan hewan untuk diambil bulunya. Binatang kecil itu hidup di kandang kawat tandus dan kehilangan perilaku liar bawaannya. Rekaman video yang diambil dengan menyamar sebagai pekerja, menyaksikan bagaimana hewa-hewan itu dibunuh secara brutal: hewan-hewan itu disengat listrik, dipukuli sampai mati dengan batang logam, atau dikuliti hidup-hidup.
Direktur eksekutif dari divisi HSI United Kingdom, Claire Bass menjelaskan, Armani merupakan yang pertama di kalangan mode mewah yang menghapus bulu binatang dari semua koleksi barunya. Ini berpengaruh sangat signifikan bagi industri mode global.
ni bagus untuk disimak bahwa fashion modern menyadari, bagaimana praktik kekejaman yang terjadi di peternakan hewan liar hanya untuk mensuplai bulu untuk asesori mode mereka. Mudah-mudahan Armani bukan satu-satunya dari kalangan dunia fashion mewah yang mengecam praktek ini.
Roman Emsyair/TrueActivist.com