Indeks

Pemprov NTB dan KSB Jadi Anggota Kemitraan Global dalam Program OGP Lokal

Direktur Aparatur Negara Kementerian PPN/Bappenas, Prahesti Pandawangi menyampaikan penjelasan saat berkunjung ke Pemerintah Provinsi NTB bersama jajaran Kementerian PPN/Bappenas dalam persiapan Program Open Goverment Partnership (OGP) Lokal, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (29/03/21) / Foto: Manikp
Simpan Sebagai PDFPrint

Program Open Government Partnership (OGP) Lokal merupakan inisiatif multilateral yang mengedepankan cara-cara yang kreatif dan inovatif dalam rangka meningkatkan pelayanan publik

MATARAM.lombokjournal.com

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terpilih menjadi anggota kemitraan global dalam program Open Government Partnership (OGP) Lokal tahun 2020.

Program kemitraan pemerintah terbuka merupakan kerjasama global yang menyatukan pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih terbuka: transparan, efektif dan akuntabel.

Direktur Aparatur Negara Kementerian PPN/Bappenas, Prahesti Pandawangi menjelaskan, Pemprov  NTB dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) merupakan salah satu daerah yang mewakili Indonesia, yang dapat bersaing secara ketat bersama pemerintahan tingkat lokal dari berbagai negara di dunia.

“Kami berharap dengan terpilihnya NTB dan KSB dapat mendorong pelaksanaan koordinasi, kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan organisasi masyarakat sipil dalam mewujudkan pemerintah yang terbuka di NTB,” ungkap Prahesti.

Pahesti mengatakannya saat  berkunjung ke Pemerintah Provinsi NTB bersama jajaran Kementerian PPN/Bappenas dalam persiapan Program Open Goverment Partnership (OGP) Lokal, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (29/03/21).

Program OGP Lokal ini merupakan inisiatif multilateral yang mengedepankan cara-cara yang kreatif dan inovatif dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.

OGP diinisiasi oleh delapan negara di antaranya, Amerika Serikat, Meksiko, Brazil, Norwegia, Inggris, Afrika Selatan, Filipina dan Indonesia pada tahun 2011.

Tahun 2020, program ini terus meluas dan berkembang dengan melibatkan 78 negara dan 200 organisasi masyarakat sipil yang sudah bergabung dalam OGP.

Ia juga mengapresiasi langkah Pemprov NTB dalam mewujudkan keterbukaan informasi melalui berbagai inovasi program, seperti aplikasi NTB Care sebagai infrastruktur digital sekaligus jembatan yang membuka pastisipasi publik dalam pengelolaan layanan yang lebih baik, Revitalisasi Posyandu serta penyediaan portal Satu Data untuk NTB.

Sedang Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan inovasi program praktek daerah pemberdayaan gotong royong.

“Pemerintah daerah mempunyai peran yang amat besar dan strategis dalam mendorong implementasi pemerintahan yang terbuka, karena berada di garis depan pelayanan pada masyarakat,” jelasnya.

Berdasarkan penilaian OGP yang dipilih oleh Panitia Seleksi dari ragam latar belakang yang terdiri dari Badan Pengarah dan anggota OGP serta perwakilan dari masyarakat sipil, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Sumbawa Barat menjadi salah satu yang terpilih berdasarkan penilaian kriteria dalam proposal, serta kekuatan unik yang dimiliki untuk menyempurnakan tujuan dari OGP Lokal.

“Setelah melewati pemilihan yang cukup ketat, panitia seleksi akhirnya memilih 56 pemerintah daerah dari berbagai negara. Sedangkan lima di antaranya berasal dari Indonesia yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Banggai, Provinsi NTB dan Kabupaten Sumbawa Barat,” sebutnya.

Misi NTB Bersih dan Melayani

Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., ketika menerima kunjungan Tim OGP tersebut mengatakan, mewujudkan pemerintahan yang terbuka, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta pengelolaan pemerintahan yang efektif dan efisien merupakan ikhtiar Pemerintah Provinsi NTB yang dituangkan dalam visi misi NTB bersih dan melayani.

Wagub Hj Sitti Rohmi Jalillah

Melalui program itu memberikan motivasi yang sangat selaras dengan apa yang diperjuangkan oleh Pemprov NTB dalam mewujudkan pemerintahan yang terbuka.

“Jadi, melalui program itu kami mendapatkan energi tambahan dan motivasi lagi untuk mewujudkan keterbukaan informasi di NTB,” ungkap Wagub.

Menurut Ummi Rohmi, komitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang bersih, diwujudkan melalui program keterbukaan informasi publik dan tersedianya ruang atau akses bagi seluruh masyarakat untuk dapat berpartisipasi dan berkreasi membangun NTB.

Bahkan Pemprov NTB juga menyediakan ruang yang luas bagi masyarakat untuk dapat menyampaikan keluh kesah dan berinteraksi secara langsung maupun secara digital dengan pemerintah.

“Platform informasi digital sebagai kanal-kanal interaksi antara pemerintah dengan masyarakat, maka diciptakan aplikasi NTB Care besutan Dinas Kominfotik NTB yang menghubungkan aduan, keluhan dan aspirasi masyarakat untuk menyempurnakan pembangunan yang ada,” tegas Ummi Rohmi.

Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang saat ini, Pemprov NTB terus menyediakan layanan informasi yang bisa diakses oleh masyarakat secara luas.

Selain aplikasi NTB Care, Pemprov melalui Dinas Kominfotik NTB juga membuat website NTB Satu Data yang menyediakan berbagai informasi data sektoral yang bisa diakses oleh masyarakat kapan pun dan di mana pun.

Selain itu, aplikasi Smeton juga berhasil dibuat sebagai aplikasi meeting virtual yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat NTB di tengah pandemi Covid-19.

“Kami juga memiliki program unggulan yaitu Revitalisasi Posyandu yang diperkuat dengan Sistem Informasi Posyandu (SIP) berbasis laman daring. Revitalisasi posyandu menjadi posyandu keluarga merupakan ikhtiar pemerintah untuk meningkatkan layanan kesehatan dan sosial masyarakat di NTB,” ungkap Ummi Rohmi.

Diharapkan, melalui transformasi birokrasi yang berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dari KKN dan berdedikasi diharapkan birokrasi seluruh perangkat daerah (OPD) benar benar hadir di tengah mayarakat, untuk memberi solusi dan melayani.

Sehingga Pemprov NTB benar benar menjadi daerah yang terbuka dengan membuka kanal informasi seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan yang ada.

Dalam penerapan program OGP ini, beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim steering commettee dari Kementerian PPN/Bappenas, Kemenlu, Kemendagri dan kantor staf kepresiden antara lain audensi dengan OPD dalam hal ini Dinas Kominfotik NTB.

Diskomminfoik NTB dinilai berhasil mewujudkan keterbukaan informasi melalui program inovasi yang membanggakan. Kemudian ke Desa Barebali Lombok Tengah untuk meninjau praktek keterbukaan informasi dan pelaksanaan posyandu keluarga.

Keesokan harinya, tim steering comite dijadwalkan akan mengunjungi lokasi di kantor bupati KSB sebagai daerah inovasi program pemberdayaan gotong royong.

Dalam kunjungan kementerian PPN/Bappenas dalam persiapan pelaksanaan OGP Lokal tersebut, dihadiri Bupati KSB, Dr. Ir. H. W.Musyafirin, Organisasi masyarakat sipil seperti FITRA NTB, SOMASI NTB dan beberapa Kepala OPD lingkup Pemrov NTB.

Manikp

@kominfo

Exit mobile version