Penggantung katrol crane bagian atas putus, dan ditarik tali lainnya di bagian bawah membuat katrol menimpa Na’am yang di bawahnya.
LOMBOK BARAT.lombokjournal.com — Nasib na’as menimpa Na’am (35) seorang operator pekerja bongkar pupuk petrokimia di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Alamat pekerja itu di Puyahan, Lembar.
Nyawanya direnggut tali crane kapal Kamandalu saat bongkar pupuk milik perusahaan petrokimia. Kecalakaan kerja di Pelabuhan lembar itu dibenarkan General Manager Pelindo III Lembar, Baharudin.
“Benar telah terjadi kecelakaan kerja di Pelabuhan Lembar pukul 7.30 wita, tanggal 13 desember 2017 d iatas kapal Kamandalu, bongkar pupuk petrokimia bagian PBM Cahaya Mlia Lembar, ” ungkap Bahrudin, Rabu (13/12).
Dia menceritakan kronologis kejadian, operator atas nama Na’am saat itu sedang melakukan pembongkaran dengan crane kapal atau derek kapal nomor empat (paling belakang, red), swing dari sisi laut ke sisi darat yang membawa 20 sak pupuk.
“Itu kronologis kita terima dari mandor atas nama masinah, ” katanya.
Baharudin menjelaskan, saat swing dari sisi laut ke sisi darat, tiba-tiba cincin penggantung katrol crane bagian atas putus, dan katrol bagian atas tersebut tertarik oleh tali lainnya di bagian bawah membuat katrol mengenai operator (Na’am) yang berada di bawahnya.
“Na’am sempat dilarikan ke RSUD Gerung karena kondisi kritis. Namun, tidak tertolong, akhirnya meninggal dunia dan langsung di kebumikan sore tadi, “ujarnya.
“Langkah atau tindakan yang dilakukan, tim KP3 mengamankan lokasi kejadian, Kapal Motor Kamandalu tidak melakukan kegiatan. Sudah ditangani aparat kepolisian,“ tutupnya.
AYA
