MotoGP di Tengah Pandemi, Gubernur Minta Tetap Waspada

Gubernur Zulkieflimansyah mengatakan, event MotoGP yang berlangsung di tengah pandemi harus jaga kewaspadaan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Jelang MotoGP bulan Maret mendatang, semua pihak meningkatkan kewaspadaan di tengah pandemi Covid-19, terutama men

Peringatan itu disampaikan Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah dalam rapat koordinasi dengan kabupaten/kota di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Selasa (15/02/22)

“Penanganan pandemi sudah berjalan sangat baik. Dengan travel bubble kemarin mudah-mudahan gelaran MotoGP akan berjalan cukup aman dan kita semua tetap mematuhi protokol kesehatan”, ujar Gubernur saat . 

Direktur RSUP NTB, dr.Herman Mahaputra menjelaskan, kondisi fasilitas kesehatan dan penanganan  pasien Covid-19 di Provinsi NTB.

BACA JUGA: Omicron Aman, Kabupaten/Kota Diminta Fokus Vaksinasi

Ditegaskannya, kondisi rumah sakit  dan fasilitas layanan bagi pasien Covid-19 yang sudah sangat baik. 

“Kita sudah bersiap dan secara medis varian Omicron ini memang menyebar sangat cepat tapi penyembuhannya juga cepat. Jumlah pasien dengan kasus berat yang rawat inap di rumah sakit juga masih kecil angkanya, dan pasien ICU belum tercatat. Sehingga diharapkan semua faskes di bawah rumah sakit bisa menangani pasien”, jelasnya. 

Diungkapkan Herman, pasien  Covid-19 terbanyak karena komorbid dan belum pernah divaksin. 

MEngenai fasilitas, saat ini ketersediaan kamar sudah 4000 dari 2000 kamar yang disyaratkan tersedia, dan  ruang isolasi  sebanyak 1.956 kamar dan fasilitas ICU yang telah diupgrade. 

BACA JUGA: Pabrik Pengolah Sampah Plastik Segera Dibangun di NTB

Terkait lansia dan komorbid, data tersebut telah ada di Puskesmas sehingga diharapkan penanganan kasus dimulai dari faskes di bawah rumah sakit. ***

 

 




Omicron di NTB Aman, Kabupaten/Kota Diminta Fokus Vaksinasi 

Penyebaran Omicron dianggap masih aman, di tap kabupaten/kota harus fokus vaksinasi dan Kontrol Parameter Level PPKM

MATARAM.lombokjournal.com ~ Penyebaran varian Omicron di NTB masih aman. Pengendalian pandemi Covid 19 oleh Satgas di tiap kabupaten/ kota diminta fokus pada vaksinasi dan kontrol parameter level PPKM. 

Itu diungkapkan Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah dalam rapat koordinasi penanganan pandemi bersama seluruh kabupaten/ kota di ruang rapat utama kantor Gubernur, Selasa (15/02). 

“Indikasi aman itu dilihat dari ketersediaan kamar di rumah sakit, penelusuran kontak erat  angkanya di atas batas rata rata nasional juga ketersediaan oksigen dan obat obatan,” jelas Wagub.

Ia minta semua kabupaten/kota menyelesaikan target vaksin kedua sebelum 20 Maret menjelang MotoGP. 

Ditegaskannya, penanganan harus fokus pada vaksinasi dan kontrol parameter level PPKM, Dan Dinas Kesehatan diminta memastikan stok dan upaya vaksinasi, khususnya Bima dan kabupaten Bima untuk melakukan percepatan. 

Sasaran vaksinasi NTB sebanyak 3.910.638 sudah melakukan vaksinasi pertama 90,34 persen, vaksin kedua 61,64 persen dan dosis ketiga 1,87 persen. 

BACA JUGA: Pabrik Pengolah Sampah Plastik Segera Dibangun di NTB

Sementara itu, kondisi terkini penanganan pandemi Covid 19 seperti dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan, dr L Hamzi Fikri, sesuai asesmen harian, level PPKM NTB sekarang per tanggal 15 berada di level tiga dari tanggal 13 Februari. 

“Salah satu yang harus dipertahankan agar level tidak meningkat adalah penelusuran kontak 23 orang per kasus dan pelaporan kasus kesembuhan sehingga memenuhi paramater dalam Inmendagri terbaru tentang PPKM,” jelas Fikri. 

Sedangkan target vaksinasi 80 persen harus dilakukan dengan target vaksinasi harian dengan catatan pembaruan data segera dilakukan agar selisih data dari kabupaten/ kota tidak mempengaruhi parameter penentuan level PPKM. 

Seperti dituangkan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri yang terbaru nomor 11 Tahun 2022 terkait aturan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), perubahan dalam Inmendagri 11/2022.

Di antaranya indikator untuk melakukan evaluasi pada daerah di luar Jawa Bali diberikan kekhususan untuk dapat mencapai target vaksinasi dosis kedua dan lansia di atas 60 tahun, dengan diberikan waktu 2 minggu tambahan terhitung dari 15 Februari 2022.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Menghasilkan Mega Proyek di KSB

Dan beberapa pengaturan kegiatan masyarakat sesuai level PPKM daerah terkait.

Inmendagri ini berlaku untuk wilayah Jawa dan Bali mulai hari ini, Selasa 15 hingga 28 Februari 2022.***

 

 




Pabrik Pengolah Sampah Plastik Segera Dibangun di NTB

Zero Waste Gaspol, untuk mengatasi sampah plastik segera dibangun  pabrik pengolahan Sampah Plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Pemprov NTB bersama PT. Geo Trash Management akan segera mendirikan pabrik pengolahan Sampah Plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dengan kapasitas 20 ton per hari yang berlokasi di wilayah TPA Regional Kebon Kongok.

Merencaakan pabrik pengolahan sampah plastik
Wagub Hj Sitti Rohmi

Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengatakan, agar bahan baku sampah plastik yang dibutuhkan pabrik tersebut harus benar-benar diperhatikan ketersediaannya

“Kita juga harus memperhatikan agar bahan baku yang diperlukan oleh pabrik tetap kontinyu, sehingga harus dikoordinir setiap bank sampah dan dapat mengumpulkan sampah plastik sesuai dengan yang dibutuhkan,” tegas Ummi Rohmi.

BACA JUGA: Mandalika Jadi Tuan Rumah Formula-1, Kapan Terwujud?

Ia mengetakannyai saat menerima audiensi PT. Geo Trash Management di Ruang Kerja Wagub, Senin (14/02/22).

Jjika pabrik tersebut akan menghasilkan sola, Wagub Sitti Rohmi mengusulkan, agar Pemerintah Provinsi dapat menggunakan BBM jenis solar tersebut. 

“Nanti semua kendaraan di Pemprov NTB juga bisa menggunakan BBM ini, harus kita dukung,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom mengatakan, bahan baku yang diperlukan sudah tersedia. 

BACA JUGA: Omicron Melonjak, Wagub NTB Minta Tenang dan Jaga Prokes

Wagub membbicarakan pembangunan pabrik pengolaa

“Kita sudah mengkoordinir Bank Sampah dan juga akan dibangun pabrik pusat daur ulang pengolahan yang berkapasitas 120 ton per hari itu akan dipilah jadi kompos, RDF dan batu bara dan juga sampah plastik yang pasti akan terdistribusi kesana juga,” ungkapnya.

Pembangunan Pabrik Pengolah Plastik diperkirakan  berlangsung di pertengahan tahun 2022 dengan luas 60 are.***

 




Dapat Tawaran Kerjasama, Wabup Danny Ajak Bumdes Profesional

Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes diajak bekerjasama PT.Gerbang NTB Emas melalui program Mahadesa

TANJUNG.lombokjourna.com ~ Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan, S.T., M.Eng menyatakan, bagaimana Bumdes menangani perputaran uang dan dikelola profesional, itu berarti Bumdes dilengkapi oleh SDM SDM terbaik yang berjiwa bisnis.

Wabup ajak BUMDES pofesional
Wabup Danny Karter

Wabup menyampaikan itu saat menghadiri Sosialisasi Penawaran Kerjasama Program PT.Gerbang NTB Emas Kepada Pemerintah Desa dan Bumdes, di Aula Kantor Bupati, Selasa (15/02/22)

Seluruh Kepala Desa dan Bumdes Se Kebupaten Lombok Utara hadir dalam acara itu. 

“Ini adalah usaha untuk mengembangkan ekonomi Desa maupun masyarakat,” kata wabup. Karena itu pembukuan Bumdes harus akuntabel dan transparan, sehingga bisa dipertanggungjawabkan.

Diungkapkan Wabup Dany, masih pro kontra terkait pembatasan ritel modern masuk di Kabupaten Lombok Utara.

BACA JUGA: Presiden Jokkowi Hasilkan Mega Proyek di KSB

Pemda ingin memastikan, toko-toko usaha kecil masyarakat bisa hidup dan tumbuh, terlebih adanya Mahadesa yang akan memperkuatnya. Jadi bukan malah mematikan usaha-usaha kecil di masyarakat.

“Ini dikelola oleh desa agar ekonomi masyarakat bisa tumbuh, bisa bergerak, bisa berputar, lancar dan tidak hanya menjadi pembeli saja,” harapnya. 

Menyasar 43 Desa

Pemda Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DP2KBPMD) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Ir Hermanto, menargetkan program Mahadesa Trade and Distribution Centre (TDC), menyasar 43 desa di Kabupaten Lombok Utara, meski saat ini sudah disasar 37 desa.

Hermanto menyebutkan 43 desa mengajukan nama Bumdes, 18 Bumdes dalam proses verifikasi dan 25 Bumdes sudah mendapatkan persetujuan dan terverifikasi KemenDes PDTT.

Empat Bumdes sertifikasi badan hukum Kemenkumham, yaitu,(1) – Polah Paruh Polos Benteke, (2) – Sangeh Tempek, (3) – Darussalam Rempek Darussalam dan (4) – Tegal Sejaltera  – Tegal Maja.

Kades se KLU hadiri sosialisasi tawaran ke Bumdes

Kadis DP2KBPMD KLU, Ir Hermanto mengatakan, ada sejumlah tugas akan di upayakan dalam tahun 2022 ini, antara lain mengupayakan semua Bumdes berbadan hukum, peningkatan kapasitas pengelolaan Bumdes.  Fasilitasi dan pendampingan Bumdes menyangkut permodalan bantuan Kemendes berupa Mesin dan pasca panen. 

BACA JUGA: Omicron Melonjak, Wagub Ajak Tetap Tenang dan Jaga Prokes

Pendampingan dalam Perdes Bumdes sebagaimana PP No 11 2021 dan PermenDes Nomor 3 tahun 2021. Mendorong terbentuknya Bumdes dan mendorong terjadinya kemitraan.  ***

 




Presiden Jokowi Menghasilkan Mega Proyek di KSB

Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang mewujudka mega proyek di Bumi Pariri Lema Bariri

TALIWANG.lombokjournal.com ~ Sejumlah mega proyek yang telah lama diidamkan masyarakat Sumbawa Barat, berhasil diwujudkan.

Beberapa mega proyek itu, antara lain Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Tiu Suntuk, dua mega proyek yang menelan anggaran triliunan rupiah.

Dalam pertemuan yang secara khusus digelar di Taliwang, Ibu Kota Sumbawa Barat, Minggu (13/02/22), Bupati Sumbawa Barat HW Musyafirin, pimpinan DPRD, para alim ulama, dan tokoh masyarakat yang mewakili seluruh kecamatan di Sumbawa Barat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo.

Bupati HW Musyafirin mengungkapkan, tanpa dukungan penuh dari Presiden Jokowi, maka Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk, hanya akan menjadi mimpi yang tidak jelas bisa terwujud.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, kami, seluruh masyarakat Sumbawa Barat, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Jokowi,” kata Musyafirin.

Tokoh yang telah memimpin Sumbawa Barat dua periode ini mengenang, bagaimana Presiden Jokowi langsung memberi persetujuan saat itu.

Saat menerima laporan tentang Pemkab Sumbawa Barat yang memerlukan dukungan untuk pembangunan bendungan Bintang Bano, tak lama setelah Presiden Jokowi dilantik pada 2014 silam.

BACA JUGA: Omicron Melonjak, Wagub Minta Tetap Tenang dan Jaga Prokes

Bendungan Bintang Bano tadinya adalah proyek yang dibangun oleh Pemerintah Daerah. mulai diinisiasi tahun 2008 silam, proyek ini tak kunjung mendapat dukungan penganggaran dari Pemerintah Pusat. 

Tapi, karena kondisi keuangan daerah yang terbatas, pembangunan bendungan ini akhirnya terhenti di tengah jalan pada 2012.

“Pemerintah Daerah memang tidak memiliki cukup anggaran untuk meneruskannya. Akhirnya kami datang ke Kementerian PUPR. Begitu Presiden Jokowi dilantik langsung beliau bersedia meneruskan proyek ini dengan dibiayai Pemerintah Pusat,” tutur Musyafirin.

Membangun Bendungan Bintang Bano memang memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Bendungan yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada 14 Januari lalu itu menelan anggaran Rp 1,44 triliun.

Bahkan, jika Pemkab Sumbawa Barat mampu menyisihkan anggaran Rp 100 miliar tiap tahun sekalipun, masih butuh waktu 14 tahun untuk bisa mewujudkannya.

Padahal, bendungan Bintang Bano ini sudah lama diidamkan masyarakat. Keberadaannya bisa menjadi pengendali banjir yang bisa mengurangi potensi banjir di Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 53 persen.

Sebelumnya, tiap terjadi hujan besar di daerah Taliwang, banjir sudah pasti akan menerjang. Kini, setelah bendungan ini jadi, banjir pun kini tak terjadi lagi.

“Apalagi nanti kalau Bendungan Tiu Suntuk selesai juga. Ini akan menambah daya kendali banjir kita,” ucap Musyafirin.

Bendungan Bintang Bano sendiri membendung aliran sungai Brang Rea dengan total kapasitas tampung 65,84 juta meter kubik dan luas genangan 277,52 hektare. 

Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 72 meter. Panjang bendungan 497,25 meter. Lebar puncak 12 meter. Elevasi puncak bendungan kurang lebih 120 meter.

Bendungan ini dapat menghasilkan air baku sebesar 555 liter/detik yang akan memasok kebutuhan air baku di tujuh kecamatan di Sumbawa Barat. Serta mampu mengairi lahan seluas 6.695 hektare untuk mendukung pertanian di Sumbawa Barat.

Lahan-lahan tadah hujan yang tadinya hanya bisa sekali panen padi, dengan keberadaan bendungan ini, lahan tersebut kini bisa panen padi tiga kali setahun.

Masyarakat Sumbawa Barat juga memanjatkan doa, agar Kawasan Industri Sumbawa Barat segera terwujud. 

Berkat keberpihakan Presiden Jokowi pula, KSB memang telah ditetapkan sebagai Kawasan Industri dan masuk dalam Rencana  Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.

Presiden Jokowi menghasilkan mega proyek di KSB

Hilirisasi pengolahan produk tambang di Sumbawa Barat yang ditandai dengan pembangunan smelter PT AMNT, kata Bupati Musyafirin, hanya bagian kecil dari rencana besar pemerintah untuk mewujudkan Kawasan Industri Sumbawa Barat. 

Artinya, akan banyak industri lain yang masuk ke Sumbawa Barat.

Kehadiran investasi tersebut akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Dan untuk Indonesia Timur, hanya Sumbawa Barat yang masuk dalam kawasan industri.

“Ini berkah bagi kita masyarakat Sumbawa Barat, karena perhatian besar Bapak Presiden,’’ katanya.

Paling Banyak Membangun Bendungan

Presiden Joko Widodo akan tercatat dengan tinta emas dalam sejarah NTB, sebagai Kepala Negara yang membangun bendungan terbanyak di NTB. 

Dalam sepuluh tahun kepemimpinannya, Presiden Jokowi membangun enam bendungan di seluruh Bumi Gora.

Empat bendungan kini sudah selesai konstruksinya. Yakni Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat, Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di Dompu, dan Bendungan Beringin Sila di Sumbawa. 

Sementara dua bendungan dalam fase konstruksi. Yakni Bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene, Sumbawa Barat, dan Bendungan Meninting di Lombok Barat. 

Bendungan-bendungan yang sedang dalam masa konstruksi tersebut dijadwalkan telah rampung pada tahun 2024 mendatang.

Menurut Musyafirin, perhatian Presiden pada infrastruktur sumber daya air tersebut, semata karena Presiden ingin mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan bangsa. 

BACA JUGA: Mandalika Jadi Tuan Rumah Formula-1, Kapan Terwujud?

Presiden Jokowi tahu persis, untuk mewujudkan hal tersebut, kuncinya adalah ketersediaan suplai air.

’’Dengan suplai air setiap saat dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya tanam sekali setahun bisa menanam dua hingga tiga kali dalam setahun,’’ kata Musyafirin.

Itu sebabnya, bersama bendungan-bendungan yang ada di NTB, total ada 57 bendungan di seluruh Indonesia, yang pembangunannya akan tuntas pada tahun 2024.

Ucapan terima kasih dari masyarakat Sumbawa Barat tak hanya untuk pembangunan infrastruktur di daerah otonom paling buncit di Pulau Sumbawa tersebut semata. 

Ucapan terima kasih dan apresiasi disampaikan juga untuk komitmen dan keberpihakan Presiden Jokowi mewujudkan infrastruktur mecusuar lain di NTB. 

Salah satunya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang kini tak cuma jadi kebanggaan NTB, melainkan juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.

Proyek-proyek infrastruktur yang diwujudkan Presiden Jokowi tersebut, telah menjadi .

berkah untuk Sumbawa Barat, dan juga berkah bagi Nusa Tenggara Barat.(*)

 

 




Omicron Melonjak, Wagub NTB Minta Tenang dan Jaga Prokes

Mensikapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, Wagub NTB masyarakat tenang dan tetap disiplin menerapkan prokes

MATARAM.lombokjournal.com ~ Lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di NTB bahkan seluruh daerah di Indonesia, Wakil Gubernur NTB,Hj. Sitti Rohmi Djalilah minta masyarakat tetap tenang.

Masyarakat diminta tidak panik, tetap menerapkan protokol kesehatan yang selama ini dinilai efektif dalam penanganan sebaran virus Covid-19 di NTB.

Wagub mensikapi Omicron
Wagub, Hj Sitti Rohmi Jalillah

Wagub NTB mengungkapkan itu saat menerima audiensi Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Prof. Iwan Ariawan bersama rombongan di ruang kerjanya, Senin (14/02/22).

Wagub NTB yang akrab disapa Ummi Rohmi ini menambahkan,masyarakat harus tetap diberikan edukasi pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di tempat terbuka, apalagi bila berkerumun.

Selain itu, jangan menggunakan bahasa-bahasa dengan menakut-nakuti akan bahayanya virus menular ini. Maksudnya, agar tidak membuat masyarakat panik.

“Dalam memberikan edukasi tidak menakuti tapi harus dengan bijak terutama pihak rumah sakit dan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang selama ini menjadi tugasnya,” ungkap Ummi Rohmi.

BACA JUGA: Mandalika Jadi Tuan Rumah Formula-1, Kapan Terwujud?

Ummi Rohmi tidak hawatir dengan kasus yang terus meningkat karena dinilai cakupan vaksinasi sudah cukup baik terutama pada pengendalian Covid-19 di NTB.

Wagub mengharapkan agar pada gelaran MotoGP bulan Maret mendatang, kasusnya bisa melandai untuk keamanan dan kenyamanan dalam penyelenggaraannya.

Epidemiolog UI Prof. Iwan Ariawan mengakui Covid-19 varian Omicron hampir semua daerah Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan. 

Untuk NTB sebutnya bukan dilihat dari jumlah kasusnya melainkan terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit, ketersediaan tempat tidur dan lain sebagainya.

“Melihat polanya di NTB pengendaliannya cukup baik, ketersediaan tempat tidur tercukupi meskipun kasusnya terus naik walaupun belum sampai pada puncaknya,” jelas Prof. Iwan.

Disebutkan Prof. Iwan, dalam pencegahannya harus diperkuat lagi protokol kesehatannya. Dinilai protokol kesehatan di NTB menurun. Kemudian percepatan vaksinasi terutama bagi lansia yang memiliki penyakit bawaan, dan penerapan aplikasi peduli lindungi.

BACA JUGA: Pre-Season MotoGP di Mandalika, Berkah Bagi Pariwisata NTB 

“Dengan kita semua konsisten melakukan itu dalam pencegahan maka kita bisa menghadapi periode Omicron yang dugaan saya puncaknya pada akhir Februari atau awal Maret setelah itu akan turun dan melandai,” tandasnya. ***

 




Mandalika Jadi Tuan Rumah Formula-1, Kapan Terwujud?

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah tengah mendiskusikan langkah lebih lanjut tentang rencana Formula 1 di Sirkuit Mandalika

MATARAM.lombokjournal.com ~ Sukses menjadikan NTB sebagai tuan rumah event internasional seperti MotoGP, World Superbike, Asia Talent Cup, hingga L’etape By Tour de France, kini giliran balap Formula-1 (F-1) jadi target Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

Ikhtiar menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai tuan rumah ajang F-1, sedang diakukan gubbernur.

BACA JUGA: Omicron Melonjak, Wagub NTB Minta Tenang dan Jaga Prokes

Merencanakan balap Formula-1 di SirkuitMandalika

Itu tersirat saat Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB saat mengundang promotor F1, Mr. Gerwin Beran, di ruang kerjanya, Senin (14/02/22).

“Bersama Mr. Gerwin Beran dari Tim Formula 1 mendiskusikan langkah lebih lanjut tentang rencana Formula 1 di Sirkuit Mandalika, Lombok NTB,” ungkap Bang Zul, Senin (14/02/22) di Mataram. 

Gubernur yang juga doktor ekonomi industri tersebut juga menyampaikan, Tim Formula 1 telah melihat langsung Sirkuit Mandalika, dan mereka sangat terkesima dengan keindahan dan keamanannya. 

“Beliau sangat terkesima dengan Sirkuit Mandalika, sangat pas dan memadai untuk penyelenggaraan Formula 1,” tambahnya.  

Terakhir, Bang Zul berharap agar ikhtiar NTB bersama Pemerintah Pusat dan stakeholder lainnya bisa berbuah manis. Dan NTB kembali mencatatkan sejarah seperti penyelenggaraan World Superbike 2021 lalu. 

“Doakan agar diskusi selanjutnya dengan pihak Formula 1 berbuah manis dan sesuai dengan harapan,”  tutur Bang Zul.

BACA JUGA: Event MotoGP di Mandalika, Harus Tonjolkan Budaya Sasak

F1 sendiri, (atau lengkapnya FIA Formula One World Championship), adalah kelas tertinggi balap mobil kursi tunggal yang diatur oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan dimiliki oleh Formula One Group.***

 

 

 




Tim Olimpiade MAN 2 Mataram Raih 35 Medali

Awal 2022, Tim Olimpiade Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 2 Mataram mengukir prestasi, menyabet medali National Science and Social Competition 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Prestasi menakjubkan diraih Tim Olimpiade MAN 2 Mataram. 

Mereka meraih 35 Medali pada empat even sekaligus. Event yang dimaksud, yakni: 24 medali NSCC, empat medali OBN, enam medali Expert Olympiad dan satu medali International Science Mathematic Olympiad. 

Prestasi di awal tahun ini melengkapi koleksi  221 medali Nasional yang diraih tahun lalu.

NSCC atau National Science and Social Competition merupakan salah satu event bergengsi di Indonesia yang selalu ditunggu dan diburu para siswa berprestasi spesialis olimpiade

Ajang ini diikuti oleh siswa dari jenjang SD, SMP, SMA, dan mahasiswa seluruh Indonesia. Pelaksanaannya sekali dalam setahun.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Menghasilkan Mega Proyek di KSB

Tahun ini, pelaksanaan NSCC mulai dari pendaftaran sampai pengumuman berlangsung pada bulan Januari sampai 2 Februari. Pelaksanaan lomba dilakukan selama tiga hari secara online. 

“Alhamdulillah, Tim Olimpiade MAN 2 Mataram tahun ini meraih 24 medali NSCC, terdiri atas 8 emas, 8 perak, dan 8 perunggu. 24 medali ini diraih pada 9 mata pelajaran dari 11 bidang yang dilombakan,” terang salah satu anggota Pelatih Tim Olimpiade MAN 2 Mataram, Meci Karimah Kasipahu di Mataram, Minggu (13/02/22).

Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, MAN 2 Mataram meraih medali emas (Selvi Mandasari) dan perunggu (Marselena Primasati Utari). 

Dua medali perak diraih pada mata pelajaran Ekonomi, atas nama Hafizhah Yustia Ayu dan Irna Salsabila. 

Sementara untuk mapel Fisika, Alya Dwi Pangesti meraih medali emas, Faiqa Wizda Nailah meraih perunggu, dan Ahmad Amartia Nurfiqri juga meraih perunggu. 

Mata pelajaran Kimia menyumbang empat medali, yakni: Tazkia Adlina (emas), Lalu Asryl Wahyu Ramdani (emas), Muhsin Al Haddar (perak), dan Olyvia Syafira Putri Jayanti (perak). 

Tiga medali disumbang dari mata pelajaran Astronomi, diraih oleh Putri Kurnia Chairunnisa (emas), Azizah Tasyarani Khairunnisa (perak), dan Kawaita (Perak). Mapel Biologi menyumbang dua medali, yaitu: Diva Aulia Safitri (emas) dan Hilma Alifah Baskoro (perak).

Ada empat medali dari mata pelajaran Bahasa Inggris, diraih oleh Selvi Mandasari (emas), Hilmi Wahyuni Satriawan (perak), Naylla Salsabila Putri (perunggu), dan M Daffa Hendriyanto (perunggu). Untuk Mapel Matematika, diraih dua medali perunggu oleh  Enggar Tri Putra Raharja dan Imas Nazalia Rahmawati. Dua medali juga diraih dari mapel Sosiologi, oleh Aisyah Nurfiani Maulani (emas) dan Ayu Sugi Ratna Dewi (perunggu).

Prestasi juga diraih Tim Olimpiade MAN 2 Mataram pada Olimpiade Biologi Nasional (OBN) yang diselenggarakan oleh Liga Olimpiade. 

Ada tiga siswa yang beruntung mendapatkan medali pada ajang ini. Mereka adalah: Hilma Alifah Baskoro, Ahmad Rofiq Amanatullah dan Baiq Widya Kaweryan. Hilma meraih dua medali sekaligus yaitu medali emas pada kategori Biologi dan perak pada Kategori Kedokteran.

BACA JUGA: Event MotoGP Harus Tonjolkan Budaya Sasak

“Even ini merupakan ajang yang khusus melombakan bidang Biologi dan Kedokteran. Dalam lomba ini juga, semua peserta dilatih bagaimana memecahkan masalah melalui eksperimen, kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mampu bekerja dalam tim (kolaboratif),” terang Meci Karimah Kasipahu.

Pada Event Expert Olympiad, lanjut Karimah, Tim  Olimpiade MAN 2 Mataram menyumbang enam medali perunggu yang diraih semuanya oleh kelas X. Mereka adalah: Yazid Aqila Haikal (Informatika), Fani Aulia Azzahra (Biologi), Muhammad Rafa Aldino (Ekonomi), Muhammad Dhiya Ulhaq (Matematika), Azisyah Zuleyka Zahrani (Geografi) dan Mutia Audi Paramitha (Kimia).

Sedang pada ajang International Science Mathematic Olympiad, Tim Olimpiade MAN 2 Mataram menyumbang medali Perak pada mata pelajaran Biologi atas nama Baiq Widya Kaweryan. 

“Semua torehan medali yang berjumlah 35 ini hanya diraih dalam dua hari oleh siswa-siswa  hebat MAN 2 Mataram,” tegas Karimah.

Kepala MAN 2 Mataram Lalu Syauki MS,  bersyukur dan mengapresiasi prestasi Tim Olimpiade madrasah yang dipimpinnya. 

Apresiasi juga dia sampaikan atas dedikasi dan loyalitas tim pembina dan pelatih dalam membimbing dan membina para siswa. 

“Tim ini tidak pernah mengenal lelah dan kata menyerah. Salut buat semuanya,” tuturnya. 

“Selamat buat anak-anak hebat dan bapak ibu guru pembimbing KSM (Kompetisi Sains Madrasah) yang luar biasa,” sambungnya. 

Lalu Syauki berharap Tim Olimpiade MAN 2 Mataram terus melebarkan sayapnya ke tingkat International. Menurutnya, tidak ada hal yang mustahil, selama semuanya memiliki visi dan misi yang sama. 

“Insya Allah akan terwujud. Mari jadikan prestasi sebagai sebuah tradisi. Jika semangat ini sudah diimplementasikan, maka lambat laun siswa akan semakin bangga menjadi anak madrasah. Ayo belajar di madrasah!,” tandasnya. (Siti Rahmi) ***

 




Mandalika Terwujud oleh Keberpihakan Jokowi, Ini kata Rachmat Hidayat

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sejak awal jadi prioritas Presiden Jokowi, dan sekarang jadi mercusuar Indonesia 

MATARAM.lombokjournal.com ~ Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Pulau Lombok H Rachmat Hidayat, menyampaikan apresiasi tersebut di Mataram, Minggu (13/2), bersamaan dengan hari terakhir sesi tes pramusim para rider MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Terbangunnya Mandalika berkat Presiden Joko Widodo
Rachmat Hidayat dan Jokowi

“Akan menjadi kufur nikmat bagi kami masyarakat NTB jika tidak bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mewujudkan pembangunan Mandalika,” kata tokoh kharismatik NTB ini.

Rachmat menegaskan, seluruh masyarakat NTB tahu, bagaimana lebih dari tiga dekade, pembangunan kawasan Mandalika selalu jalan di tempat. 

Baru ketika Presiden Jokowi mulai memimpin Indonesia pada 2014, komitmen pembangunan Mandalika benar-benar diwujudkan.

Sedari awal kata Rachmat, Presiden Jokowi telah menegaskan, bahwa Mandalika akan menjadi prioritas untuk ditangani Pemerintah Pusat. Presiden bahkan mengumumkan ke publik dengan haqqulyakin, Mandalika akan menjadi mercusuar bagi Indonesia.

BACA JUGA: Pre-Season MotoGP di Mandalika, Berkah Bagi Pariwisata NTB

Komitmen Kepala Negara tersebut diikuti dengan menggelontorkan anggaran APBN yang tak terbilang jumlahnya. Lebih dari Rp 4 triliun anggaran telah dikucurkan untuk membangun infrastruktur penunjang Mandalika. Baik infrastruktur di dalam kawasan, maupun infrastruktur yang menopang aksesibilitas dari dan menuju kawasan Mandalika. 

Belum lagi kontribusi pembangunan berbagai fasilitas yang digelontorkan berbagai Badan Usaha Milik Negara karena penugasan yang diberikan Presiden secara langsung maupun melalui Menteri BUMN.

Presiden Jokowi juga berkali-kali datang sendiri untuk mengecek langsung progress pembangunan Mandalika. Presiden bahkan bermalam di sana.

Memberikan direktif kepada para menteri dan jajarannya, agar menuntaskan berbagai persoalan secara cepat berdasarkan temuan lapangan.

“Tanpa keberpihakan pembangunan dari Presiden Jokowi, mustahil Mandalika bisa seperti sekarang,” ucap Rachmat.

Pekan ini, nyaris seluruh mata di dunia memang sedang tertuju kepada Mandalika. Keberadaan bintang-bintang MotoGP – ajang balap motor nomor wahid di dunia – yang sedang menjalani tes pramusim secara resmi semenjak Jumat (11/02/22), telah mengantarkan Mandalika sebagai destinasi pariwisata ke panggung dunia yang terhormat.

Bagi masyarakat NTB, apa yang tersaji di Mandalika kini, adalah berkah yang sungguh luar biasa. Hal yang bagi sebagian kita di NTB, bahkan memimpikannya dahulu pun tidak sanggup.

“Mungkin kita akan dianggap sebagai orang yang paling tidak waras, jika dahulu kita menyebut bahwa Lombok akan menjadi tuan rumah MotoGP. Keberpihakan Presiden Jokowi telah mengangkat marwah seluruh kita,” imbuh Rachmat.

Karena itu kata Rachmat, sungguh menjadi hal yang sangat menyesatkan publik, manakala kini muncul tokoh di NTB yang berupaya secara sistematis menggiring opini khalayak, bahwa pembangunan Mandalika adalah andil besar dirinya dan kelompoknya. 

“Sebuah hal yang sangat tak elok,” kaa Rachmat.

BACA JUGA: Event MotoGP di Mandalika, Harus  Tonjolkan Busaya Sasak 

Jika pun ada pihak yang berhak mengklaim pembangunan Mandalika tersebut, maka Rachmat menegaskan, Presiden Jokowi adalah satu-satunya yang memiliki hak, berkat kontribusi dan seluruh keberpihakannya sehingga Mandalika berada pada posisi seperti sekarang.

Indonesia Sentris

Langkah Presiden Jokowi yang membagun Mandalika, adalah wujud nyata dari langkah Presiden Jokowi yang sedari mula memang menekankan pentingnya pemerataan pembangunan di wilayah Indonesia. 

Lewat pemerataan pembangunan, seperti infrastruktur, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat di tiap wilayah.

Presiden Jokowi kata Rachmat, telah berusaha keras, berjuang keras, mengembalikan watak asli pembangunan Indonesia. Bukan pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi belaka. 

Namun, bertumpu pada pemerataan karena pertumbuhan ekonomi.

“Presiden Jokowi tahu persis, tanpa pemerataan, akan terjadi ketimpangan. Baik itu ketimpangan kaya dan miskin atau juga ketimpangan antarwilayah yang akan menyebabkan ketidakadilan,” tandas Anggota Komisi VIII DPR RI ini.

Itu sebabnya, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini mengemukakan, semenjak mulai memimpin Indonesia, Presiden Jokowi membangun infrastruktur tidak di Jawa saja. Melainkan membangun infrastruktur dari daerah di seluruh Indonesia.

“Di era kepemimpinan Presiden Jokowi, pembangunan tidak lagi Jawa sentris. Tapi Indonesia sentris,” kata Rachmat.

Untuk daerah yang memiliki kapasitas fiskal terbatas seperti NTB, kebijakan pembangunan Indonesia Sentris tersebut adalah berkah. 

Sebab, jika hanya mengandalkan anggaran pembangunan daerah, sudah pasti tak akan mampu. Sebagai contoh. Tahun lalu saja, Pemprov NTB bahkan harus berhutang hingga Rp 750 miliar. Hal yang belum pernah terjadi di periode-periode kepemimoinan sebelumnya. Pengembalian pinjaman itu kini sudah harus mulai dicicil sedikitnya Rp 150 miliar setiap tahun dengan pemotongan Dana Alokasi Umum untuk NTB. 

Pengembalian utang akan berlangsung selama delapan tahun. Belum lagi pada saat yang sama, sedikitnya Rp 229 miliar proyek tak bisa dibayarkan meski telah tuntas dikerjakan oleh kontraktor. 

Hal yang menunjukkan bagaimana keterbatasan keuangan Pemprov NTB.

Kini, berkat keberpihakan Presiden Jokowi untuk NTB, Bumi Gora pun memiliki pusat pertumbuhan ekonomi baru di Mandalika. Dari satu kali event MotoGP saja, NTB bisa memperoleh keuntungan ekonomi yang mencapai Rp 500 miliar. 

Untuk tahap pertama, Lombok akan menjadi tuan rumah MotoGP selama sepuluh tahun ke depan, yang berarti sampai 2032.

Keuntungan ekonomi yang hingga setengah triliun tersebut telah menjadikan ekonomi NTB menjadi bergairah. Usaha kecil dan menengah kembali bergairah berproduksi. Badan Usaha Milik Desa memiliki kepastian pasar untuk menjual produk mereka. 

Hal yang membuka jalan untuk menghadirkan kemandirian ekonomi bagi desa. Pun juga pengusaha perhotelan, restoran, transportasi, dan seluruh usaha jasa lainnya yang tak ketinggalan mendulang berkah. 

Untuk MotoGP pada 18-20 Maret mendatang, sedikitnya akan hadir 100.000 penonton.

Begitu juga lapangan kerja. Paling tidak kini telah tersedia 11.000 lapangan kerja di Mandalika. Tentu masih akan terus bertambah. Kelak, jika pengembangan kawasan Mandalika telah tuntas, lokasi ini sedikitnya akan membuka lapangan kerja bagi sedikitnya 300 ribu orang. 

Khusus kawasan ini saja, ditargetkan akan mendatangkan tak kurang dari dua juta wisatawan mancanegara dalam setahun.

Keuntungan tentu saja juga dinikmati Pemerintah Daerah. Ketua DPRD Lombok Tengah M Tauhid mengemukakan, keberadaan Mandalika telah memberi sumbangsih besar untuk pembangunan Lombok Tengah. 

Dia memberi contoh. Dengan keberadaan Mandalika, Pendapatan Asli Daerah Lombok Tengah kini melonjak. Jika sebelumnya hanya berkutat pada Rp 219 miliar. Maka mulai tahun 2022 ini, Pemkab Loteng menargetkan PAD menjadi Rp 315 miliar dengan penambahan terbesar bersumber dari kawasan Mandalika.

Karena itu, mewakili masyarakat di Lombok Tengah, dirinya juga menyampaikan terima kasih untuk Presiden Jokowi. 

Pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi di Mandalika, telah menjadikan mimpi masyarakat Lombok Tengah menjadi nyata.

 “Dream comes true,” kata Tauhid.

Apresiasi yang sama juga datang dari para alim ulama. TGH Maarif Makmun Dirase juga menekankan, sungguh masyarakat NTB, lebih-lebih masyarakat Lombok Tengah, akan kufur nikmat manakala tidak mensyukuri dan memberi apresiasi atas perhatian yang telah diberikan Presiden Jokowi.

 TGH Maarif mengemukakan, para alim ulama di Pulau Seribu Masjid tahu persis, bahwa Presiden Jokowi tidak menerima dukungan signifikan dari masyrakat NTB dalam dua kali penyelenggaraan Pilpres.

Namun, hal tersebut tidak pernah mengecilkan perhatian Presiden Jokowi kepada NTB.

Apa yang ditunjukkan Presiden Jokowi tersebut dengan memberi perhatian besar untuk NTB, menunjukkan Kepala Negara menjalankan betul apa yang disabdakan Rasulullah SAW, bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. “Khairunnas, anfa’uhum linnas…”

“Nilai lebih untuk Presiden Jokowi, karena beliau memperlakukan begitu baik masyarakat NTB, padahal di satu sisi, dukungan dalam kontestasi politik tidak diberikan masyarakat NTB,” imbuhnya.(*)

 




Event MotoGP di Mandalika Harus Tonjolkan Budaya Sasak 

Tokoh adat Sasak menyerukan keharusan menampakkan nuansa etnik Sasak sejak tamu datang di bandara saat berlangsungnya event MotoGP

LOTENG.lombokjournal.com ~ Menampilkan dan menonjolkan fitur-fitur budaya adat Sasak sangatlah penting ketika MotoGP di Mandalika berlangsung.

Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Pelaksana Majelis Adat Sasak, L. Bayu Winda, 

ketika menghadiri konferensi pers tentang kesiapan masyarakat adat Sasak menyambut MotoGP Mandalika,  di Media Center Indonesia, Sabtu (12/2).

BACA JUGA: Mandalika Terwujud oleh Keberpihakan Jokowi, Ini Kata Rachmat Hidayat

“Kami disini sebagai tokoh adat Sasak tentu akan lebih concern pada hal kebudayaan. Sangat penting untuk kita semua menampilkan fitur-fitur budaya daerah kita saat MotoGP nanti,” kata Lalu Bayu.

Ia menyatakan, menonjolkan fitur-fitur kebudayaan merupakan suatu keharusan, agar para pengunjung yang datang dapat lebih mengenal budaya adat Sasak.

“Fitur-fitur budaya itu harus mulai nampak nuansa etniknya sejak kedatangan di bandara. Jadi tamu-tamu kita dari luar meskipun tutup mata, tapi mereka tau kalau sedang berada di Lombok,” jelasnya.

Selain itu, Lalu Bayu juga menjelaskan bahwa kebudayaan suatu daerah menyangkut tiga hal penting, yaitu aspek norma and values, pola aktivitas masyarakat, dan hasil cipta karya.

BACA JUGA: Kapolri Pantau Vaksinasi di NTB, Upaya Kendalikan Covid

“Kebudayaan itu kan menyangkut tiga hal, ada aspek norma and values, aktivitas masyarakat yang berpola dan juga hasil cipta karya. Jadi dari event seperti ini, kita harap substansi kebudayaan itu benar-benar dihadirkan untuk membedakan kita dengan tempat-tempat lain,” kata Lalu Bayu.

Turut hadir dalam konferensi pers tersebut Ketua Umum Dharma Pertiwi, Camat Pujut Lombok Tengah dan Kadis Pariwisata Lombok Tengah. ***