Peringati Hari Lansia, Wagub NTB berharap lansia berkontribusi terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
MATARAM.lombokjournal.com ~ Puncak Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ke-26 berlangsung di Panti Asuhan Lanjut Usia Mandalika Dinas Sosial Provinsi NTB, Selasa (07/06/22).
Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang hadir dalam acara tersebut, menghimbau para lanjut usia rajin datang ke Posyandu Keluarga yang ada di tiap dusun.
“Ini demi menjaga kesehatan para lansia yang memberikan kontribusi besar terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTB,” kata wagub.
Jika lansia sehat di masa tua, otomatis angka harapan hidup meningkat. Dan jika lansia sakit sakitan menjadi tidak produktif, angka harapan hidup bisa menurun.
“Orangtua kita di atas 60 tahun harus rajin datang ke posyandu,” pesan Wagub.
Ia berharap lansia dapat menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat, agar terhindar dari penyakit terutama darah tinggi dan diabetes.
Menurutnya, lansia harus selalu bahagia dan merasa nyaman seperti terlihat di Panti Asuhan Lansia Mandalika.
“Mudah-mudahan lansia kita sehat, sejahtera, mandiri dan bermartabat,” harap wagub.
Peringatan hari lansia sendiri diisi dengan berbagai kegiatan seperti senam bersama, pemeriksaan kesehatan, diteksi dini dimensia, bakti sosial, gotong royong, DAN membersihkan taman.
Selain itu, dilakukan pendaftaran peserta BPJS, perekaman E-KTP posyandu lansia, hingga menyanyi bersama. ***
Dinas Pariwisata KLU Gagas Pengembangan Destinasi Lokal
Pengembangan destinasi lokal yang digagas Dinas Pariwisata KLU, akan meningkatkan pendapatan daerah
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara Gagas Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal.
Berbagai ragam adat dan budaya yang ditunjang penataan yang baik, akan dikembangkan sebagai destinasi wisata lokal.
Gagasan itu disampaikan Kabid Destinasi OPD Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, I Wayan Subada Iwandana, S.Pd kepada wartawan, di ruang kerjanya, Senin (06/06/22).
Wayan Subada mengatakan, kalangan kelas menengah memilih berwisata ke pulau lain, misalnya Bali.
Sedangkan kalangan menengah bawah cenderung memilih destinasi domestik dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Saat ini kebutuhan berwisata dilakukan semua kalangan, baik itu orang tua, remaja, maupun anak-anak dari semua lapisan masyarakat.
“Sejumlah tempat beriwisata di KLU merupakan potensi yang sangat menjanjikan PAD,” kata Wayan Subada
Menurutnya, Lombok Utara harus menata destinasi wisata lokal, mengingat Pemda menetapkan pariwista sebagai leading sector yang sangat menunjang Sumber Pendapatan Daerah (PAD).
Ia mencontohkan Pantai Himpos yang ada di Tanjung dan Pantai Bintang di Desa Medana.
Masyarakat Lombok Utara di waktu luang cenderung berwisata di destinasi loka,
Bahkan mereka jauh-jauh hari sudah merencanakan secara khusus terutama pada musim-musim liburan.
“Saat ini dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah dan pelaku-pelaku usaha pariwisata semakin berkembang,” katanya. .
Melakukan perjalanan wisata sudah menjadi life style, tidak hanya bagi kalangan kelas tertentu, namun sudah menjangkau setiap lapisan masyarakat.
Perbedaan yang terjadi biasanya terletak pada tujuan atau destinasi wisata.
Hal itu akan meningkatkan retribusi untuk daerah Lombok Utara.
“Kita yakin pengembangan destinasi Pariwisata lokal sangat diharapkan oleh masyarakat,” tutur Wayan Subada.***
Kader PKK Diajak Bimbing Orang Tua Bina Karakter Anak
Bunda Niken mengajak kader PKK mengedukasi orang tua agar dapat membimbing anak
KLU.lombokjournal.com ~Seluruh kader TP – PKK diajak membina dan membimbing para orang tua, agar menjadi memperhatikan pembinaan karakter dan penguatan karakter anak.
Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan itu saat melakukan kunjungan Pelayanan KB, Display Diversifikasi Pangan lokal, dan UP2K PKK di Aula Kantor Bupati Lombok Utara, Senin (06/06/22).
“Peran TP PKK dapat memberikan edukasi kepada orang tua agar dapat membimbing anak, diberikan penjelasan bahwa jangan cepat – cepat menikahkan anak, jangan melihat menikahkan anak bahwa kita bebas, sebenarnya tidak,” ungkap Bunda Niken .
Ia menjelaskan terkait program Dasawisma merupakan program kerja PKK mulai dari pusat sampai ke desa-desa. Terdiri dari kelompok ibu dari 10 Kepala Keluarga (KK), yang melakukan aktivitas bermanfaat bagi keluarga.
Terutama kegiatan mewujudkan program-program dalam bidang meningkatkan ketahanan keluarga, baik ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
“Harapan saya ada satu dasawisma yang aktif yang akan dibina langsung oleh ibu Ketua TP PKK desa,” kata Bunda Niken.
Ia mengatakan, Dasawisma ini nanti akan dilombakan, dasawisma yang aktif, mempunyai buku dasawisma yang memiliki berbagai kegiatan, memiliki kebun sendiri, dan punya P2K. “Jadi kalo sudah aktif dasawismanya sangat bagus,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, agar setiap dasawisma di NTB dapat memiliki produk, yang dapat didukung berbagai stakeholder seperti Kantor Desa untuk kegiatan hajatan dan lain sebagainya.
“Semua harus dari desa tersebut jangan beli ditempat lain, sehingga ibu-bu dapat mendukung permasalahan di desa masing – Masing,” tuturnya. ***
Pemkab Lombok Utara Serahkan SK 97 Guru PPPK
Pemkab Lombok Utara Tahap Dua Tahun 2021 menyerahkan SK kepada PPPK Formasi Guru Tahap Dua tahun 2021
TANJUNG.lombokjouenal.com ~ Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Guru Tahap Dua tahun 2021 kepada 97 orang, di Aula Segara Anak RSUD Lombok Utara, Senin (06/06/22).
Penyerahan SK dari Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) itu melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) itu, dihadiri Wakil Bupati Danny Karter Febrianto
Bupati Djohan juga menekankan disiplin waktu maupun disiplin kerja kepada para ASN.
Jika hal keduanya tidak dilaksanakan dengan baik, Pemerintah Daerah dapat mengevaluasi kembali. Bahkan bisa mencabut status ASN dari perjanjian kerjanya.
‘’Kabupaten Lombok Utara ini telah memasuki usia 13 tahun, tetapi angka kemiskinan masih tertinggi di Provinsi NTB,’’ ujar Ketua DPC PKB KLU ini.
Dalam penyerahan SK PPPK tersebut, bupati juga berharap para pelaku usaha kecil dan menengah meminjam uang di Bank NTB Syariah Cabang Tanjung, dengan bunga pinjaman akan dibayarkan Pemerintah Daerah.
“Kita ketahui, tagun 2018 daerah kita dilanda dengan gempa berkekuatan 7,0 SR mengakibatkan semua fasilitas milik pemerintah, hunian masyarakat serta fasilitas lainnya hampir semuanya rusak. Alhamdulillah setelah melewati proses sedikit demi sedikit persoalan itu kita selesaikan. Tidak sampai disitu tahun 2020 KLU juga dilanda Covid-19 berdampak besar terhadap kondisi ekonomi hingga sosial masyarakat. Sektor pariwisata sebagai penunjang PAD KLU yang paling terdampak oleh Pandemi Covid 19,” pungkas kata Bupati Djohan.
Sementara Kepala BKPSDM KLU Tri Dharma Sudiana menyampaikan selamat kepada para guru penerima SK PPPK. Diakuinya, untuk menerima SK itu harus menunggu lama dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2022.
Para guru yang lulus PPPK tersebut sudah melakukan tes pada Desember tahun 2021.
“Para peserta PPPK guru hari ini langsung dapat menerima SK dan buku rekening tabungan,” kata Tri Dharma.
Penyerahan SK itu dihadiri Pj. Sekda Lombok Utara Anding Duwi Cahyadi, S.STP, MM, Inspektur KLU H. Zulfadli SE, Kepala Dikbudpora Adnan, S.Pd, M.Pd, Direktur Bank NTB Syariah Cabang Tanjung Umarta, SH. ***
Roadshow PKK NTB di Lombok Utara, Bahas Stunting
Bupati Lombok Utara berharap, roadshow memberi pemahaman penyebab stunting pada penggiat PKK di KLU
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Kabupaten Lombok Utara menjadi daerah pertama kegiatan Roadshow dan Kajian Bareng (Kabar) Bunda Niken di Pulau Lombok.
Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, Wakil Bupati Danny Karter Febrianto, menyambut Roadshow Ketua TP-PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah bersama Wakil Ketua I Hj. Lale Prayatni, yang diikuti para Kepala PD NTB, Senin (6/6/2022).
Ketua TP PKK Lombok Utara, Hj. Galuh Nurdiyah Djohan Sjamsu dan Ketua GOW Yunita Aprilina Danny Karter FR, para Kepala PD KLU serta sejumlah organisasi wanita yang ada di KLU juga ikut menyambut.
Hj. Niken Saptarini dan Hj. Galuh Nurdiyah
Roadshow kali ini dirangkaikan dengan Kajian Bareng (Kabar) Bunda Niken, yang mengusung tema ‘Stunting Akibat Pernikahan Dini’.
Narasumber Kabar Bunda Niken dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Utara.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh anak-anak, akibat kekurangan gizi pada rentang waktu seribu hari pertama kehidupan anak.
Kondisi itu memberi efek jangka panjang dari usia anak-anak, dewasa hingga lanjut usia. Studi World Health Organization (WHO) mengungkapkan, stunting diakibatkan oleh pernikahan dini.
Penderita stunting tertinggi
Ketua TP PKK KLU Hj. Galuh Nurdiyah menyampaikan selamat datang rombongan TP-PKK Provinsi NTB di KLU. KLU menjadi daerah dengan angka penderita stunting tertinggi di Provinsi NTB.
Hal itu perlu diatensi dan dipahami bersama, para pihak mesti berperan serta dalam mengurangi angka stunting di Lombok Utara.
“Pengurus PKK Desa se-KLU agar mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir, sehingga output yang didapatkan bermanfaat bagi kita semuanya,” kata Ketua TP PKK KLU H. Galuh.
Hampir senada, Bupati Djohan mengharapkan output kegiatan roadshow ini dapat memberikan pemahaman kepada ibu-ibu dan warga Lombok Utara tentang bahaya pernikahan dini, yang menjadi salah satu penyebabkan stunting.
Ia mengajak para pihak secara bersama-sama mensosialisasikan dampak dari pernikahan dini kepada masyarakat.
“Apapun yang menjadi hajat kita bersama dapat terlaksana dengan baik. Dengan kegiatan roadshow ini dapat terjalin relasi dengan semua pihak dalam rangka mengurangi angka stunting dan kemiskinan di KLU,” ujar bupati.
Menurutnya, kehiadiran Ketua TP PKK Provinsi di KLU akan memberikan tambahan wawasan bagi Ketua TP PKK Desa se-KLU, dan seluruh peserta kegiatan Kabar Bunda Niken ini.
Sementara Ketua TP PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini menyampaikan harapannya kepada Pengurus PKK di KLU, untuk terus aktif serta dapat memberikan manfaat yang baik bagi keluarga dan masyarakat.
“Perlu ada bimbingan dan edukasi bagi orang tua untuk tidak terlalu cepat menikahkan anaknya,” kata Hj Niken.
Kegiatan dilanjutkan dengan Kajian Bareng (Kabar) Bunda Niken dipandu langsung Ketua TP PKK Provinsi NTB***
Menkes Mengapresiasi Transformasi Kesehatan NTB
Program unggulan Pemrov NTB dinilai Menkes selangkah lebih maju, sejalan dengan program transformasi kesehatan Kemenkes
LOBAR.lombokjournal.com ~ Posyandu Keluarga sebagai program unggulan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dinilai Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin selangkah lebih maju, meliputi enam aspek transformasi kesehatan Kementerian Kesehatan.
“Sebagai tindakan promotif preventif (sosialisasi dan pencegahan) kesehatan masyarakat, Posyandu Keluarga yang sudah kita mulai sejak 2019 dinilai Menkes langkah maju dari transformasi kesehatan yang dicanangkan Pemerintah Pusat,” ujar Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah usai bertemu Menkes di Hotel Aruna, Senggigi, Senin (06/06/22).
Ditambahkan Wagub, intervensi kesehatan masyarakat yang dikerjakan oleh kader Posyandu Keluarga di desa, sejalan (inline) dengan program transformasi kesehatan Kemenkes.
NTB dinilai layak menjadi model (pilot project di KLU dan Bima) penerapan transformasi kesehatan nasional. Salah satunya adalah penguatan layanan kesehatan dasar di Posyandu Keluarga dan Puskesmas.
Dalam pemaparannya, Wagub menjelaskan perkembangan Posyandu Keluarga se NTB yang telah mencapai 7. 656 unit per April 2022.
Sedangkan pengisian data EPPBGM tahun 2021 sebesar 99 persen dari kasus stunting sebanyak 19,23 persen, dan di tahun 2022 sebesar 93 persen dengan program penanganan kasus stunting sebanyak 22,30 persen.
Sementara kasus kematian ibu, dari 144 kasus di tahun 2021 saat ini tercatat 40 kasus per April 2022.
Sedangkan kematian bayi, tercatat sebanyak 250 kasus per April 2022 dari 811 kasus di tahun sebelumnya yang dinilai sebagai keberhasilan intervensi Posyandu Keluarga.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menginisiasi transformasi kesehatan yang dilakukan, yakni Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan dan Teknologi Kesehatan.
“Layanan primer ini yang paling penting di promotif preventif, yang kedua adalah transformasi layanan rujukan rumah sakit, ketiga transformasi sistem ketahanan kesehatan ini kalau ada pandemi lagi supaya kita lebih siap dari sisi obat-obatan, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan cadangan, termasuk surveilan terhadap penyakit menular baik lokal, nasional, maupun regional harus siap,” katanya,
Secara lebih detail, Kepala Dinas Kesehatan, NTB, L Hamzi Fikri menjelaskan, salah satu korelasi transformasi kesehatan tersebut adalah penggunaan data kesehatan masyarakat dalam penanganan stunting (EPPBGM), atau elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat yang telah dikerjakan Pemprov NTB melalui Posyandu Keluarga sebesar 95 persen.
Hal ini membuat konsistensi data lebih baik penggunaannya, untuk penguatan kelembagaan Posyandu Keluarga dan sarana prasarana penunjang penanganan dari data survey WHO. Karena berbasis data dan alamat rIil.
Misalnya, sarana alat ukur tinggi dan berat badan yang berstandar digital.
“Program pusat yang sejalan dengan trasnformasi kesehatan itu dinamakan Posyandu Prima. Sedangkan kita NTB, bertahap sarana tersebut akan dilengkapi dari Kementerian mulai tahun ini untuk Posyandu Keluarga kita,” sebut Fikri.
Hal lain dalam pertemuan tersebut seperti diungkapkan Kadikes adalah penguatan sumberdaya tenaga spesialis dari hulu ke hilir, dengan membuka fakultas kedokteran spesialis baru untuk penyakit beresiko tinggi seperti stroke, jantung, kanker dan lainnya. Selain beasiswa luar negeri untuk kebutuhan dokter spesialis secara nasional, begitu pula untuk kebutuhan NTB khususnya seperti penanganan penyakit jantung yang kebijakan nasionalnya harus dapat dilakukan di rumah sakit Kabupaten/kota. ***
Wagub NTB Kenakan Rimpu di Puncak Festival Tambora 2022
Wagub NTB menekankan tradisi kearifan lokal harus dipertahankan, menjadi pendukung keragaman potensi budaya dan seni di Tambora
DOMPU.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd., berpesan agar tradisi kearifan lokal terus diperhankan dan dilestarikan.
Pesan itu disampaikan Wagub NTB pada puncak rangkaian Festival Tambora tahun 2022, di pos 1 lokasi pendakian gunung Tambora, Minggu (05/06/22).
Wagun Sitti Rohmi
“Saya mengenakan pakaian adat Rimpu dengan menggunakan Tembe Nggoli, pada acara festival tambora, di Doro Ncanga, Kabupaten Dompu,” kata Ummi Rohm sapaan wagub.
Menurut cucuh pahlawan nasional asal NTB ini, tradisi Rimpu harus terus dijaga dan dilestarikan untuk mempertahankan kearifan lokal masyarakat Bima dan Dompu.
Karena menjadi pendukung keragaman potensi budaya dan seni di Tambora, untuk menuju destinasi wisata kelas dunia.
Wagub NTB tampak anggun mengenakan pakian adat Rimpu yang menjadi pakian khas masyarakat Bima dan Dompu.
Wagub bersama Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konservasi Dirjen Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian LHK Dr. Nanang Prihadi, Direktur Even Daerah Direktur Produk Wisata Kemenpar ekraf RI Reza Pahlevi dan rombongan tamu lain, juga disambut dengan tarian budaya, maka tua dalam proses sambutan oleh majelis adat Dompu dan keturunan kerajaan Sanggar bersama Bupati Dompu Kader Jaelani.
Bahkan salahsatu pimpinan penari, mengajak Ummi Rohmi sapaan Wagub untuk ikut menari bersama, mengikuti seni gerakan tarian tradisional tersebut.
Dengan lincah dan gemulai Wagub Ummi Rohmi dapat dengan cepat menyesuaikan gerakan tari dan seni tradisional masyarakat Bima dan Dompu tersebut.
Sementara itu, Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konswrvasi Dirjen Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian LHK Dr. Nanang Prihadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi NTB dan Pemkab Dompu mensuksekan kegiatan ini.
Dikatakannya, kearifan lokal dan budaya menjadi pelengkap dari 3 hal, yaitu konservasi, komunitas dan komoditas, sebagai tempat destinasi wisata pegunungan kelas dunia.
“Mengelola Tambora harus ada hal tersebut,” paparnya.
Ditambahkan Direktur Even Daerah Direktur Produk Wisata Kemenparekraf RI, Reza Pahlevi bahwa sinergi dan kolaborasi Pemprov. NTB melalui Geopark Tambora, Dispar, DLHK, Dikbud NTB bersama denga Pemkan Dompu, Balai Taman Nasional dan Kementeria terkait menjadi kunci suksesnya kegiatan ini.
“Kami sangat mendukung Tambora jadi destinasi kelas dunia, kawasan wisat ini menjadi surganya penikmat gunung,” katanya.
Sehingga melaui pariwasata dapat memberikan kontribusi untuk kesejahteaan masyarakat.
Festival Tambora yang sudah masuk dalam Kelender Even Nadional (KEN) yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 4-5 Juni 2022, diikuti oleh ribuan masyarakat. Festival ini juga merupakan momentum memperingati meletusnya Gunung Tambora 207 tahun yang lalu.
Hadir pada kegiatan tersebut, sejumlah Kementerian dan Lembaga Pusat, Kadis Priwisata, dan sejumlah OPD lingkup Pemprov. NTB, Forkopimda Dompu, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, majelis adat Dompu, OPD lingkup Pemkab. Dompu, TP. PKK Dompu, kesultanan Sanggar, tokoh agama dan masyarakat. ***
Kawasan Tambora Bisa Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia
Hadiri Puncak Festival Tambora 2022, Wagub NTB mengagumi kawasan Tambora yang mempunyai beragam potensi alam dan budaya
DOMPU.lombokjournal.com ~ Kawasan Tambora diharapkan menjadi destinasi wisata kelas dunia, karena semua potensi adai, seperti laut, pantai yang indah, hutan, savana yang luas dan beragam potensi alam dan budaya lainnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat menghadiri acara puncak rangkian Festival Tambora, Minggu (5/6/2022) di Santuari Rusa, Doro Ncanga Kabupaten Dompu.
Acara itu dihadiri Bupati Dompu Kader Jaelani, Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konservasi Dirjen Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian LHK Dr. Nanang Prihadi, Direktur Even Daerah Direktur Produk Wisata Kemenpar ekraf RI Reza Pahlevi.
Wagun Sitti Rohmi
Kata wagub, Tambora memang dahsyat dan luar biasa indah.
“Saat kita jalan lihat sisi kanan kiri rasanya seperti di Eropa,” kata Ummi Rohmi, sapaan Wagub.
Menurutnya, yang membedakan, di Eropa padang savana dihuni oleh domba, sedangkan di tambora ada sapi dan kuda.
“Tapi Tambora lebih indah, karena dikelilingi oleh laut,” pujinya.
Gunung Tambora 207 tahun yang lalu pernah meletus sangat dahsyat dan mengguncangkan dunia.
Namun saat ini gunung Tambora menyimpan sejuta pesona, kekayaan alam dan beragam potensi yang ada dari puncak hingga di dasar laut.
Semua elemen masyarakat dan steakholder di NTB diminta bekerjasama dan bersinergi mewujudkan tagline Tambora jadi destinasi wisata kelas dunia.
Banyak hal yang harus dilakukan dan akan dilakukan berkolaborasi semua pihak, baik antara Pemerintah Daerah maupun kementerian.
Tidak hanya itu, banyak hal juga yang perlu dibenahi, seperti manajemen, ticketing, sistem pendakian yang safety, dan fasilitas lainnya.
“Karena orang mendaki juga butuh kenyaman, sehingga pengunjung atau pendaki semakin betah dengan eksotisnya Tambora,” ujarnya.
Apalagi didukung dengan adanya teluk Saleh, pulau Moyo yang biasa dikenal dunia Samota.
Paling penting adalah bagaimana memelihara dan merawat alam yang dititipkan ini semakin baik kedepan.
Sementara itu, Bupati Dompu Kader Jaelani menyampaikan, momentum Festival Tambora merupakan bagian dari peringatan meletusnya Gunung Tamboradan HUT Dompu.
“Ikhtiar kami ingin mewujudkan Tambora sebagai destinasi wisata pegunungan kelas dunia,” kata Bupati.
Dengan ditetapkan Tambora sebagai Geopark Nasional, bukan hanya potensi alam yang dibanggakan. Tapi ragam budaya dan kearifan lokal lainnya menjadi nilai tersendiri untuk menuju destinasi wisata pegunungan kelas dunia.
Puncak Festival Tambora yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 4-5 Juni diikuti ribuan masyarakat.
Kawasan Tambora
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kementerian LHK, Kemenpar Ekraf, Bappenas, Pemprov. NTB melalui Dispar, Geopark Tambora, Balai Taman Nasiomsl Tambora, Pemkab Dompu dan steakholder lainnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, sejumlah Kementerian dan Lembaga Pusat, Kadis Priwisata, dan sejumlah OPD lingkup Pemprov. NTB, Forkopimda Dompu, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, majelis adat Dompu, OPD lingkup Pemkab. Dompu, TP. PKK Dompu, kesultanan Sanggar, tokoh agama dan masyarakat. ***
Wisata Ke Lombok? Wajib Datang ke Lombok Utara
Lombok Utara ibarat serpihan surga, melakukan wisata Lombok Utara akan menyimpan kenangan tak terlupakan
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Pulau Lombok dikenal keindahan alamnya, tapi lebih dari itu pulau ini memikat karena alamnya masih terjaga dan lestari.
Salah satu bagian yang menawan kalau Anda mengunjungi Lombok Utara. Wisatawan yang sempat mengunjungi Lombok Utara menyebutnya sebagai serpihan surga di bumi.
Wisatawan dari Bangsal ke Gili Trawangan
Di pulau serpihan surga ini berbagai destinasi wisata tersedia, mulai gunung hingga pantai, akan meninggalkan jejak kenangan luar biasa. Wisatawan yang datang sukar untuk meninggalkan pulau ini.
Pasir-pasir di Pantai Lombok Utara yang masih sangat terjaga keasliannya, bahkan beberapa pantai masih perawan.
Biru air laut dengan ombak yang tenang membuat betah berlama-lama, meski hanya duduk memandang lautan yang luas. Daya tarik pantai-pantai di Lombok Utara tersohor hingga mancanegara.
Bangunan-bangunan villa di pinggir pantai yang indah dengan view pemandangan pantai dan laut lepas, bisa ditemui di Gili Trawangan. Sebuah gili atau pulau kecil dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, luasnya sekitar 2.954 m. Gili Trawangan masuk dalam Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air juga disebut sebagai ikon pulau surga di Lombok Utara. Wisatawan yang datang ke Lombok dan belum mengunjungi tiga Gili, pasti perjalanan liburan itu kurang sempurna.
Gili Trawangan ini merupakan gili terbesar dari tiga gili yang ada. Yakni Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan yang paling ramai dikunjungi wisatawan.
Pesona bahari di Gili memang luar biasa, wisatawan bisa berenang di bibir pantai, bermain pasir atau sekedar bersantai sambil menunggu matahari terbenam.
Resort-resort itu dibangun dan didesain sedemikian rupa untuk membuat para wisatawan/turis nyaman dan menikmati liburan mereka.
Bersepeda di Gili Trawangan
Di tiga gili ini anda tidak akan menemukan kendaraan bermotor, jadi dapat dipastikan pulau ini bebas dari asap kendaraan. Alat transportasi di gili antara lain sepeda dan juga delman. Suasana yang tenang dipadukan dengan alam yang indah, serta terdapat burung burung liar yang di jaga dan melarang siapapun untuk menangkapnya.
Di samping tiga Gili sebagai Ikon keindahan bahari Lombok Utara, ada keindahan lain yang bisa ditemui di Desa Senaru, Desa Bayan, Desa Kr. Banjir, bahkan hampir semua desa desa di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara memiliki panorama alam. Adat istiadat masyarakat serempat dan sejumlah peninggalan budaya yang menarik untuk dikunjungi.
Mengunjungi Lombok Utara tida sulit. Dari pusat Kota Mataram, bisa berkendaraan (bisa juga dengan public transport) menuju ke pelabuhan Bangsal. Perjalanan ke Bangsal bisa melewati Senggigi, atau melewati jalur hutan lindung Pusuk.
Sampai di Bangsal, tersedia alat transportasi menyeberang ke tiga gili. Atau bisa menyewa fast boat, tapi untuk berhemat bisa menggunakan public transport atau penyeberangan umum.
Harga untuk public transport lebih terjangkau hanya sekitar Rp. 15.000 – 20.000.
Bagi wisatawan ke Gili Trawagan, disana bisa menyewa sepeda untuk mengelilingi Gili Trawangan, bersua foto di beberapa spot seperti ayunan ombak sunset, dan beberapa tempat indah lainnya.
Sungguh indah kalau wisatawan bisa menginap dan menikmati suasana malam di Gili.
Bagi yang memilih panorama alam pedesaan bisa menuju Desa Senaru Bayan dan sekitarnya, yang dikenal dengan wisata alamnya.
Melalui Bayan bisa diteruskan ke Desa Senaru, yang merupakan pintu masuk ke Gunung Rinjani Budaya dan religi di desa ini memang dikenal masih sangat kental.
Adat masyarakat
Salah satu buktinya adalah adanya Bayan Baleq, sebuah masjid tua yang dibangun sekitar abad ke-17. Di sekitar masjid ini juga terdapat beberapa makam keramat. Masjid ini masih sering dijadikan tempat beribadah bagi warga sekitar meskipun usia nya sudah 300 tahun.
Selain Bayan Beleq ini ada juga kaang Bajo, Semacam rumah adat gubug. Rumah ini biasanya ditempati oleh para pemangku adat setempat maupun para tetua masyaratakat yang biasa disebut dengan Toak Lokak.
Karena Jarak desa ini nya lumayan jauh dari Kota Mataram, yaitu sekitar 2-3 jam, disana juga ada beberapa homestay yang bisa kita pakai untuk beristirahat. Ibarat Peribahasa “Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui”, di Desa Senaru ini sekali berkunjung kita bisa mengunjungi tiga tempat wisata sekaligus.
Pastinya menginap di desa ini akan menjadi pengalaman unik, apalagi kalau berinteraksi dengan kehidupan penduduk setempat, mulai dari kegiatan bertani, bermain, memasak, kegiatan budaya. Dan pasti akan jadi pengalaman tak terlupakan.
Desa Senaru terletak di kaki Gunung Rinjani, dikenal sebagai destinasi wisata favorit para pendaki. Desa Senaru ini menjadi salah satu titik lintasan atau jalur pendakian ke Gunung Rinjani.
Saat berkunjung ke Desa Senaru, Anda dapat menikmati kesejukan Air Terjun Kelep dan Sendang Gile yang mengalir langsung dari mata airnya.
Menariknya, jalur untuk menuju air terjun tersebut tidak terjal sehingga ramah bagi pemula. Pemandangan yang akan Anda rasakan sangat sejuk, berjalan di tengah hutan Gunung Rinjani.
Air Terjun Sendang Gile terdiri dari dua tingkatan air yang mengalir, yang pertama mempunyai ketinggian sekitar 600 meter. Air terjun tingkatan kedua mempunyai ketinggian sekitar 31 meter. ***
Tidur Terlalu Banyak, Bisa Jadi Ini Tanda Depresi
Kalau Anda tidur terlalu banyak dari biasanya, siapa tahu itu mungkin merupakan tandadepresi
lombokjournal.com ~ Bila Anda sering atau bahkan secara seraturtidur terlalu banyak, delapan hingga sembilan jam semalam, anda harus mulai berhati-hati tentang kesehatan Anda.
Bisa jadi tidur yang melebihi batas waktu yang normal, merupakan gejala adanya yang tidak beres dengan kesehatan anda. Dan tahukah, tidur terlalu banyak atau berlebihan justru mengundang resiko penakit.
Masalah tidur yang tidak wajar dan depresi memang terlihat seperti dua hal yang berbeda, namun kedua bisa memiliki faktor pemicu dan gejala yang sama.
Bahkan, kedua kondisi ini mungkin bisa diatasi dengan strategi pengobatan yang sama.
Tidur terlalu banyak tanda depresi?
Gangguan tidur adalah salah satu tanda utama dari depresi. Saat mengalami depresi, Anda mungkin tidak bisa tidur, atau justru tidur terlalu banyak.
Bagi orang yang mengalami tidur terlalu banyak atau kelebihan tidur atau istilahnya hipersomnia, ini sebenarnya merupakan gangguan medis.
Pada kebanyakan pasien depresi, kurang tidur atau insomniaadalah hal yang sangat umum. Begitu pula sebaliknya, penderita insomnia berisiko 10 kali lebih besar untuk terkena depresi dibanding mereka yang tidur dengan nyenyak.
Depresi membuat Anda merasa sedih, kehilangan harapan, tidak bernilai, dan tidak berdaya.
Tentu saja, semua orang bisa merasa sedih atau down dari waktu ke waktu. Tapi saat Anda merasa sedih untuk jangka waktu yang lama, dan perasaan tersebut menjadi intens, suasana hati yang depresi dan adanya gejala fisik yang tidak wajar, itu akan mencegah Anda menjalani hidup yang normal.