Hadiri Upacara Ngaben Masal, Gubernur NTB kembali ingatkan pentingnya menjali tali persaudaraan dan persahabatan
LOBAR.lombokjournal.com ~ Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengapresiasi upacara Ngaben Masal yang diselenggarakan Pemdes Jagaraga di Pura Dalem Trinayana pada Senin (01/08/22).
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengapresiasi kegiatan ngaben masal yang diselenggarakan oleh Pemdes Jagaraga. Ia mengaku turut senang hadir pada kegiatan tersebut.
Bang Zul panggilan akrab Gubernye NTB berpesan, walaupun dengan segala perbedaan yang ada khususnya masyarakat NTB, tali persaudaraan dan persahabatan harus terus terjalin.
“Walupun kita berbeda keyakinan, beda suku, beda warna kulit sekalipun, kita harus tetap menjaga tali persaudaraan, persahabatan dan toleransi antar agama,” ucapnya.
Gubernur juga berharap ke depan dapat terus bersilaturahim serta hadir pada kegiatan-kegiatan lainnya, sehingga tali persaudaraan bisa tetap terjalin.
“Mudah-mudahan dengan acara seperti ini, kita bisa terus saling mendukung di dunia dan seterusnya sampai pada kemudian hari.
“Atas nama Pemerintah Provinsi NTB kami mengucapkan terima kasih. NTB adalah milik kita bersama, mari jalin terus rasa toleransi antar agama,” katanya.
Kegiatan ngaben masal ini terdapat 45 sawe yang akan diabenkan. Terdiri dari 3 desa di Kecamatan Kuripan.
Upacara ini sekaligus rangkaian kegitan Ulang Tahun Desa Jagaraga yang ke 72.
Selain Gubernur NTB kegiatan ngaben masal ini turut dihadiri oleh Bupati Lombok Barat, Wakil Ketua DPRD Lombok Barat dan beberapa Kepala Perangkat Daerah Provinsi NTB.***
Gubernur NTB Buka Turnamen Sepak Bola Gubernur Cup 2022
Gubernur NTB membuka open turnamen Sepak Bola Gubernur Cup 2022, yang akan berlangsung tiga bulan
LOBAR.lombokjournal.com ~ Open Turnamen Sepak Bola Gubernur Cup 2022 di Lapangan Gelora Sujarman Lingsar, Lombok Barat, diharapkan bisa memajukan sepak bola di NTB.
Harapan itu disampaikan Gubernur NTB, Zukifliemansyah dalam pembukaan Open Turnamen Sepak Bola Gubernur Cup 2022 di Gelora Sujarman, Lingsar, Senin (01/08/22).
“Saya berharap turnamen ini semakin memupuk persaudaraan bersama untuk memajukan sepak bola di NTB,” harapnya.
Gubernur Zulkiefli akan memberikan hadiah yang lebih besar dari juara pertama. Ini dimaksudkan untuk tidak mengecewakan bagi juara-juara yang lainnya.
Dan lebih menyemangati club lainnya agar berlatih dan makin memperbaiki prestasinya.
Kades Lingsar, Sahyan melaporkan open turnamen ini diselenggarakan rutin tiap tahun. Open Turnamen ini akan berlangsung selama tiga bulan.
Hadir pada kesempatan itu, sejumlah Kepala OPD lingkup Provinsi NTB, Muspida Kabupaten Lombok Barat dan Muspika Kecamatan Lingsar, Dirur PDAM Giri Menang-Mataram dan undangan lainnya.
Tim yang turun di open turnamen ini sebanyak 65 Tim se Pulau Lombok. ***
“Mohon maaf, kami baru menyempatkan diri untuk berkunjung kembali, menyapa warga disini,” kata Bang Zul sapaan populernya, didampingi ketua TP. PKK Prov. NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, Senin (01/08/22) di Bedi Kota Bima.
Menurut gubernur, bertemu dan menyapa langsung masyarakat, dapat membangun pengertian dan saling memahami. Untuk itulah, silaturahmi penting terus dijaga.
‘Kami turun ke lapangan sambangi warga, Bima dan Dompu dengan niat tulus penuh ikhlasan. Kalau ada yang bisa kami bantu, akan kami bantu, sehingga akan bermakna baik,” katanya.
Gubernur Bang Zul juga menegaskan, satu satunya wakil pusar di daerah adalah Gubernur. Sedangkan yang membantu dan bersinergi dengan Gubernur adalah Walikota dan Bupati.
“Semoga, apa yang disampaikan dan diminta warga, dapat ditindaklanjuti,” harapnya.
Usai silaturahmi, Gubernur NTB menyerahkan bantuan ke Masjid Babul Jannah kampung Bedi, kelurahan Manggemaci Kecamatan Mpunda Kota Bima.
Turut mendampingi Gubernur NTB, Asisten I Setda Provinsi NTB, Kadis kelautan dan perikanan, Kadis Perdagangan, Kadiskop dan UMKM, Kadis Pariwisata, Kadis Perkim, Kadispora Kalak BPBD, Karo Adpim Setda Provinsi NTB.
Turut hadir juga sekda Kota Bima, lurah dan jajarannya serta tokoh pemuda, agama dan masyarakat Bedi Kota Bima.***
NTB Mulai Bersiap Gunakan Aplikasi Srikandi
Bimtek Implementasi E-Arsip terintegrasi digelar untuk menyiapkan NTB menggunakan aplikasi Srikandi
MATARAM.lombokjournal.com ~ Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi E-Arsip Terintegrasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se-NTB digelar di Mataram, Senin (01/08/22) di Hotel Golden Palace Mataram.
Bimtek itu merupakan kesiapan Provinsi Nusa Tenggara Barat menggunakan Aplikasi Srikandi.
Aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi yang semula dinamai SiMAYA yang telah ditetapkan oleh Kemenkominfo RI.
Aplikasi itu saat ini dikembangkan oleh Arsip Nasional RI untuk memenuhi kebutuhan pembuatan surat menyurat dan arsip elektronik secara online dan terintegrasi.
Karena itu, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. HL. Lalu Gita Ariadi, M.Si saat membuka acara Bimtek yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) tersebut menyampaikan terimakasih kepada ANRI. “Telah membantu Pemprov NTB agar SPBE dan Penerapan Srikandi dengan berbagai kondisinya,” kata Miq Gite.
Hal itu disampaikan Lalu Gite di hadapan 55 peserta perwakilan Kabupaten/Kota se-NTB yang akan mengoperasikan Aplikasi Srikandi .
Sekda juga menjelaskan, masyarakat Indonesia pada umumnya masih memegang budaya tutur. Sehingga menjadi PR bersama untuk mentransformasikan ke dalam budaya tulis yang harus dilestarikan dengan sistem arsip yang baik.
“Bagaimana budaya tutur harus ditransformasikan ke budaya tulis yang harus dilestarikan dengan sistem asrsip yang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Drs. Tri Budi Prayitno menyebutkan, Bimtek yang digelar ditargetkan dapat membuat NTB siap menggunakan Aplikasi Srikandi saat ulang tahun NTB 17 Desember mendatang.
Aplikasi Srikandi ini sendiri harus digunakan di seluruh Indonesia paling lambat Januari 2023 mendatang.
“Teman-teman kita tetap harus semangat untuk kejar target. Ini akan jadi kado ulang tahun NTB 17 Desember nanti,” tandasnya.***
Hari Anak Nasional 2022, Mensos: Semua Anak Berhak Sukses
Peringatan Hari Anak Nasional, Wagub NTB mendampingi Mensos dialog interaktif secara virtual bersama anak-anak sekolah seluruh Indonesia
LOTIM.lombokjournal.com ~ Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mendampingi Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 dipusatkan di halaman Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (01/08/22).
Berlangsung dialog interaktif secara virtual diikuti anak-anak sekolah seluruh Indonesia. Dalam dialog itu, ada yang minta jalan diperbaiki, minta listrik lampu, jaringan internet bahkan ada yang minta sepeda dan seragam sekolah.
Menanggapi hal tersebut Menteri Sosial menjelaskan, semuanya sedang dalam proses pengadaan listrik dan lain sebagainya.
“Ini menjadi tugas dan wewenang dari Kementerian Sosial dalam menangani anak kawasan tertinggal dan terpencil,” ungkapnya.
Tri Rismaharini menyebutkan, anak-anak ini adalah calon-calon pemimpin masa depan. Menteri Sosial mengajak untuk berkomitmen terus tidak nikah dini.
“Jika kalian ingin berhasil, maka harus fokus pada pendidikan,” tegasnya.
Ditambahkan Mensos, jika melihat teman-teman kalian tadi yang jauh dari fasilitas sekolah, mereka tidak ada lampu, harus naik perahu untuk bisa sampai ke sekolah.
“Jadi, tidak ada alasan kalian untuk sukses dan berhasil dengan kondisi kalian yang sudah tercukupi. Sehingga tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan semuanya berhak untuk berhasil,” ujar Menteri.
Tak lupa semarak peringatan HAN dilakukan pemberian atensi berupa kursi roda secara simbolis kepada penyandang disabilitas fisik serta bantuan lainnya.
Selain itu, pemberian penghargaan kepada Pemprov NTB dalam kontribusi peringatan HAN 2022 diterima langsung oleh Umi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB. ***
Pertemuan Rannya dengan Asnawi Mangkualam di Korsel
Melakukan pertemuan dengan CEO Lombok Football Club (Lombok FC), Rannya Agustyra, mendapat bekal Asnawi cara mengembangkan potensi pemain muda Lombok FC
MATARAM.lombokjournal.com~ President/CEO Lombok Football Club (Lombok FC), Rannya Agustyra Kristiono, saat mendampingi kunjungan kerja reses Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Bambang Kristiono, SE (HBK) ke Seoul, Korea Selatan, bertemu dengan Asnawi Mangkualam, Jumat (29/07/2022).
Asnawi Mangkualam, merupakan salah satu pemain Timnas Indonesia yang kini merumput di Ansan Greeners FC, Kota Ansan, Korsel.
“Saya sengaja menyempatkan waktu, dan meminta bantuan staf KBRI Seoul untuk bertemu Asnawi, untuk belajar banyak perihal kehidupan Asnawi sebagai pemain sepakbola profesional di Negeri Ginseng,” kata Rannya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/07/22).
Bek kiri Asnawi Mangkualam adalah salah satu pemain muda Indonesia yang sukses berkarier di kompetisi luar negeri. Bermain untuk Ansan Greeners semenjak Januari 2021, Asnawi tampil sangat impresif.
Awal tahun ini, kontraknya pun terus diperpanjang manajemen klub yang berkarkas di Kota Ansan, Provinsi Gyeonggi, Korsel tersebut.
Dari diskusi dengan Asnawi, banyak mendapat pengetahuan bagaimana seorang pesepakbola profesional menempa diri.
Mulai dari kehidupan sehari-harinya di tempat tinggal (Apartemen), sampai dengan kegiatan latihan di lapangan. Secara khusus mendiskusikan kedisiplinan.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, kedisiplinan adalah salah satu faktor pembeda, antara klub amatir dengan klub profesional,” kata Rannya.
Butuh satu jam berkendaraan darat dari Seoul, ibu kota Korsel, ke kota Ansan.
Bagi masyarakat Indonesia di Korsel, kata Rannya, Kota Ansan dikenal sebagai miniaturnya Indonesia di Korsel.
Sebab banyak orang Indonesia yang berasal dari berbagai daerah tinggal di Kota ini. Diperkirakan, jumlah masyarakat Indonesia di Kota Ansan lebih dari tujuh ribu orang.
Sebagai figur yang saat ini sedang membangun klub sepakbola profesional di NTB, Lombok FC, Rannya banyak mendengar dari Asnawi, bagaimana ia sebelumnya juga seorang pemain amatir.
Kemudian menjelma menjadi seorang pemain profesional yang telah membanggakan bukan hanya dirinya sendiri, tapi juga keluarga, bahkan Negara.
Kepada Rannya, Asnawi menuturkan bahwa ia memilih bermain di luar negeri dan keluar dari zona nyaman sebagai pemain Timnas di Indonesia.
“Para pemain yang dipilih para pelatih adalah mereka-mereka yang memiliki karakter kuat. Dan saya merasa, di Korea inilah tempat yang tepat untuk saya menempa diri dan belajar banyak untuk menjadi pemain yang berkarakter,” tutut Asnawi.
Rannya yakin, dengan bekal pengetahuan dan pengalaman dari Asnawi, bisa mendorong pemain-pemain muda Lombok FC untuk bisa mengembangkan potensi dirinya hingga bisa seperti sosok Asnawi.
“Kalau kita mendengarkan pengalaman Asnawi yang telah mampu mengembangkan dirinya menjadi seorang pemain profesional, memang tidak mudah,” katanya.
Diperlukan semangat, kerja keras, dan disiplin yang tinggi untuk mencapainya. Ini yang harus dimiliki oleh talenta-talenta sepakbola kita di NTB.Terutama dalam mengasah kedisiplinan agar para pemain bisa menjadi lebih kuat.
Dara yang kini sedang merampungkan pendidikan di Brunell University, London, Inggris ini menjelaskan, akan selalu ada tantangan yang harus dihadapi dan diatasi oleh setiap pesepakbola profesional.
Seperti halnya Asnawi yang juga memiliki tantangan besar untuk menembus skuad utama di klub sepakbola Ansan Greeners FC. Selama ini para pelatih Korsel masih kurang percaya dengan kwalitas kemampuan para pemain yang berasal dari Asia Tenggara.
Terlebih lagi diawal-awal kompetisi, dimana dibutuhkan adaptasi yang cepat dan latihan yang ekstra keras supaya dilirik dan dipercaya pelatih.
Kemauan besar yang disertai dengan effort atau usaha yang besar, terbukti telah menjadikan Asnawi bisa menjadi pesepakbola profesional dengan penghasilan atau gaji yang cukup besar.
Asnawi berlatar-belakang kehidupan keluarga pesepakbola, dimana ayahnya adalah pemain dan sekaligus pelatih di PSM Makassar.
Dengan penghasilan sebagai pesepakbola profesional, Asnawi menuturkan dirinya bisa membahagiakan diri sendiri, orang tua, maupun adiknya.
Paling tidak, pada kesempatan bertemu dengan Rannya tersebut, Aswani mengatakan, dirinya dapat memberikan gambaran, berbagi pengalaman, dan meyakinkan talenta-talenta muda yang dimiliki Lombok FC saat ini.
Meniti karier sebagai pesepakbola juga bisa menghasilkan pendapatan yang tidak kalah besarnya dengan profesi-profesi lain, asalkan sungguh-sungguh dalam menjalaninya.
“Harus tahan banting, dan melewati berbagai kesulitan di dalam latihan maupun pertandingan dengan penuh semangat dan kegembiraan. Artinya enjoy sajalah, nikmati, dan jangan pernah mengeluh karena banyaknya tantangan dan kesulitan,” kata Asnawi menitipkan pesan untuk para pemain Lombok FC.
Pesepak bola profesional menjanjikan
Chairman Lombok FC H. Bambang Kristiono, SE (HBK), juga menyempatkan diri hadir bersama Rannya bertemu Asnawi di sela waktu memimpin kunjungan kerja reses Komisi I DPR RI di KBRI Seoul, Korsel.
HBK menuturkan, Asnawi adalah prototipe, inspirasi, dan tauladan bagi anak-anak muda Indonesia.
Asnawi telah membuktikan, meniti karier sebagai pesepakbola profesional juga sangat menjanjikan.
Dan sejauh para pemain mampu bersungguh-sungguh dalam menempa dirinya, maka kesuksesan akan datang dengan sendirinya.
“Bagi Asnawi, kesuksesan, kegagalan, dan keberhasilan, adalah sebuah proses yang akan berjalan secara beriringan. Jika hasilnya gagal, bisa jadi refleksi buat ke depannya. Dan, andai kata berhasil, maka itu bisa jadi standar baru buat masa depan,” tandas HBK.
Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok ini ingin agar talenta-talenta muda Lombok FC, yang memiliki skil bermain sepakbola yang sangat baik, bisa menjadikan Asnawi sebagai sosok dan figur penyemangat.
Agar selalu memberikan penampilan terbaik di tiap laga yang akan dijalani Lombok FC di Liga 3 NTB yang akan bergulir sebentar lagi.***
Desa Wisata Sangiang Wera Punya Destinasi Pantai Sangiang
Kunker ke Bima, Gubernur NTB mengunjungi Desa Wisata Sangiang dan mengagumi keindahan destinasi wisata Pantai Sangiang ysng indah dan bersih
MATARAM.lombokjournal.com ~ Desa wisata Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima, memiliki destinasi pantai Sangiang yang indah dan bersih.
Pujian itu diucapkan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat mengunjungi pantai Sangiang di desa tersebut, Minggu (31/07/22).
Dalam kunjungan itu, Bang Zul yang didampingi Ketua TP. PKK Provinsi NTB, Minggu (31/07/22) berharap para pemuda dan masyarakat sekitar agar menjaga potensi dan aset wisata desa, sebagai media untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Wera ini banyak pemuda pemudinya yang luar biasa,” ucap pria kelahiran Sumbawa ini, disambut ratusan warga Wera.
Atas kunjungan itu, Kades Sangiang A. Rasyid H.Imran, ST menyampaikan apresiasi pada Gubernur NTB untuk melihat kondisi dan keadaan desa Sangiang.
“Terima kasih Pak Gubernur, sudah meringankan langkah di sela kesibukannya, mengunjungi desa kami,” kata Kades.
Terkait destinasi pantai Sangiang, Rasyid H.Imran menyampaikan situasi pantai itu.
“Ttiap gelombang pasang, air selalu naik, jadi mohon dibantu untuk pemecah ombak, sehingga pantai ini tetap bisa dipakai untuk jualan masyarakat,” pintanya.
Selain itu, Desa Wisata Sangiang, butuh WC portabel dan bronjongisasi untuk menjaga kawasan tersebut aman dari abrasi.
Kata Bang Zul, permintaan masyarakat untuk memperbaiki beberapa fasilitas dan menambah sarana untuk medukung desa wisata, akan diinventarisasi kebutuhan yang menjadi prioritas.
“Insya Allah, kami akan berusaha membantu masyarakat disini,” katanya.
Diakuinya, dulu semua dusun dan desa selalu disambanginya. Dan kebiasaan itu, terus dilakukan hingga sekarang.
Bang Zul juga mengingatkan, keadaan yang sudah ada sekarang harus disyukuri.
Sementara itu, Kadis Perkim dan Kepala BWS Wilayah Sumbawa yang hadir mendampingi, langsung menyatakan kesiapannya untuk meninjau dan menindaklanjuti permintaan warga.
Di akhir silahturrahim dengan Pemuda Kreatif dan Pelaku UMKMWera, Gubernur Zul menyerahan sejumlah bantuan kepada pelaku usaha dan nelayan.
Turut mendampingi Gubernur NTB, Asisten I Setda Provinsi NTB, Kadis kelautan dan perikanan, Kadis Perdagangan, Kadiskop dan UMKM, Kadis Pariwisata, Kadis Perkim, Kadispora Kalak BPBD, Karo Adpim Setda Provinsi NTB.
Turut hadir juga babinsa dan bhabinkamtibmas, aparatur desa Sangiang, sejumlah tokoh masyarakat, agama, pemuda Kecamatan Wera. ***
Dewa 19 Siap ‘Getarkan’ Kota Mataram, Lombok
Lombok Episentrum Mall, Mataram, Lombok, pada bulan Agustus akan digetarkan dengan konser Dewa 19
MATARAM.lombokjournal.com ~ Salah satu band legendaris Indonesia, Dewa 19, siap ‘getarkan’ pulau Lombok dengan konser bertajuk ‘30 years anniversary tour concert Dewa 19′, tanggal 26 Agustus 2022.
Promotor menjanjikan konser didukung audio visual kualitas terbaik.
Tampil di parkiran Lombok Episentrum Mall, Mataram, Dewa 19 akan memainkan 30 lagu selama kurang lebih tiga setengah jam nonstop.
“Tema spesial 30 lagu durasi 3,5 jam dengan audio visual yang mantap. Baladewa Lombok monggo dinikmati,” ujar promotor acara Aan Nugroho, CEO sekaligus founder Saga Indonesia dan Sagaphoria, saat konferensi pers di Mataram, Minggu (31/07/22).
Dewa 19 dipastikan datang membawa tiga vocalis, yakni Ari Lasso dan dua vocalis utama yakni Virzha dan Marcello Tahitoe atau Ello.
Sementara untuk Once belum dipastikan apakah bisa datang atau tidak. Yang pasti tiga vocalis terbaik Indonesia tersebut merupakan jaminan bahwa konser ulang tahun Dewa 19 ke-30 di Lombok akan berlangsung meriah.
“Mari kita getarkan Lombok dengan Dewa 19. Penjualan tiket dibuka tanggal satu Agustus,” ujar Aan.
Terkait keterlibatan UMKM lokal, Sagaphoria selaku penyelenggara menyediakan 10 stand khusus bagi UMKM NTB.
Untuk pembicaraan terkait kerjasama Sagaphoria meminta UMKM menghubungi pihaknya melalui kontak media sosial Sagaphoria.
“Menyediakan 10 stand untuk teman-teman UMKM. Yang ingin bergabung langsung hubungi media sosial Sagaphoria,” kata salah seorang tim Saga Indonesia.
Terkait penjualan tiket bisa di pesan via daring dan non daring. dengan harga tiket mulai 400.000-1.000.000 rupiah.
Rinciannya 400 ribu rupiah untuk tiket festival dua, 575 ribu rupiah untuk festival satu, 850 ribu rupiah untuk VIP dan 1.000.000 rupiah untuk VVIP.
Sementara untuk persiapan jelang konser Aan mengatakan telah mencapai 80 persen persiapan, tinggal 20 persen pada saat konser tanggal 26 Agustus 2022 diselenggarakan.
Dewa 19 sendiri melangsungkan konser 30 tahun mereka dengan mengadakan konser di 30 kota di mulai dari Kota Surabaya sebagai tempat band pertama kali berdiri.
Komunitas Rabu Langit: Teater Pendekatan Intertekstual
Yusfianal Imtihan yang menyutradarai Nyanyian Angsa adaptasi puisi WS Rendra, mempertontonkan keberanian, keliaran kebebasan dan kebahagiaan Komunitas Rabu Langit dalam mengemas pertunjukan
MATARAM.lombokjournal.com ~ Komunitas Rabu Langit memainkan lakon berjudul Nyanyian Angsa .adaptasi dari puisi dengan judul sama karya WS Rendra pada acara Pentas Sastra Taman Budaya NTB, Jumat (22/07/22).
Disutradarai Yusfianal Imtihan, Rabu Langit memukau penonton yang hadir di gedung teater tertutup Taman Budaya NTB dengan penampilan apiknya.
Banyak gelak tawa, kemarahan dan kesedihan yang dialirkan para aktor dari panggung ke penonton.
Aliran energi yang penulis kira beresonansi positif, membangkitkan impuls penonton untuk andil merasakan apa yang dialami para tokoh – manusia yang jiwanya kacau-balau oleh keadaan buruk akibat lingkungan yang tak memiliki sistem pendukung ke arah yang baik.
Beberapa catatan terkait pertunjukan tersebut di antaranya keberanian, keliaran kebebasan dan kebahagiaan Komunitas Rabu Langit dalam mengemas pertunjukan.
Keberanian dan keliaran imajinasi sutradara tampak pada adegan-adegan yang tak tertebak, semisal manusia kotak dan manusia kepala bola yang jatuh, lalu kepalanya ditendang Maria Zaitun ke arah gawang imajiner di sisi barat panggung.
Selain liar adegan tersebut mengejutkan. Sangat komikal dengan nuansa yang cukup getir.
Kebebasan dan kebahagiaan tercermin dari beberapa adegan, salah satunya betapa ‘cueknya’ sutradara memasukkan adegan penata rias tengah memoles wajah Maria Zaitun agar makin kinclong, atau celetuk dialog dua aktor meniru tokoh kartun.
Sejatinya, empat hal tersebut – kebebasan, keberanian, kebahagiaan dan keliaran – harus dimiliki oleh kelompok kesenian khususnya teater.
Dan Rabu Langit pantas berbangga memiliki hal itu.
Keberanian mereka untuk menambah teks puisi dengan teks lain sangat memikat.
Di dunia sastra kita mengenal tokoh besar bernama Jorge Luis Borges yang karya-karyanya kerap melakukan hal serupa.
Lihatlah salah satu cerita pendek (Cerpen) berjudul Mawar Paracelsus. Betapa Borges membaca kembali teks seorang saintis abad lama bernama Celsus, dikaitkan dengan pikiran seorang Yahudi murtad yang menganggap Tuhan tidak ada.
Karena menurutnya, Tuhan tak hadir saat enam juta umat Yahudi berakhir jadi abu pada tragedi Holocaust, yakni pembantaian sistematis yang disokong negara terhadap Yahudi Eropa, oleh rezim Nazi Jerman dan sekutu serta kaki tangannya.
Terus terang impresi penulis saat menyaksikan pertunjukan Nyanyian Angsa langsung tertuju pada Borges, pada kemampuannya membuat cerita berkait-kelindan dengan cerita lain.
Teater intertekstual
Puisi dalam pendekatan Rabu Langit hanya jadi pemantik sutradara guna menyalakan mesin imajinasi yang kaya dan liar.
Contohnya beberapa adegan yang merepresentasikan nuansa kekinian, semisal ungkapan-ungkapan aktor yang merujuk pada film kartun masa kini, yang bagi penonton berusia 50 tahun ke atas tidak begitu familiar.
Liarnya imajinasi sutradara mengingatkan kita betapa luasnya ruang eksplorasi dalam dunia teater. Termasuk dalam hal eksplorasi teks naskah.
Hal yang bisa dikatakan sebagai upaya Rabu Langit menuju Teater Intertekstual. Bila menengok Wikipedia Intertekstual bermakna suatu teks tidak berdiri sendiri.
Ada dua alasan yang mendasari hal ini. Pertama, pengarang sebuah teks adalah pembaca sebelum ia menulis teks-teks. Teks yang ditulis tentu dipengaruhi oleh teks-teks lain yang dibaca oleh sang pengarang.
Dalam proses penulisan teks, pengarang menggunakan berbagai rujukan atau kutipan dari teks-teks yang telah ia baca. Kedua, sebuah teks tersedia melalui proses pencarian materi yang hendak ditulis.
Dalam proses tersebut, ada pertentangan maupun penerimaan akan materi-materi yang ditemukan dalam teks-teks yang dibaca.
Teks-teks yang mempengaruhi bisa jadi teks-teks yang ada sebelum teks ditulis atau teks-teks yang berada pada zaman teks ditulis.
Pengaruh yang diberikan teks-teks lain bisa dalam bentuk gagasan, ucapan-ucapan lisan, gaya bahasa, dan lain-lain. Teks yang dimaksud disini bukan hanya teks tertulis tetapi juga teks yang tidak tertulis atau lisan seperti adat istiadat, kebudayaan, dan agama.
Dari penjelasan tersebut kita bisa melihat betapa Rabu Langit telah melakukan upaya Intertekstual, puisinya Rendra dibaca tidak hanya teks melainkan berbagai macam peristiwa masa lalu – dan mungkin masa depan – yang telah dilalui oleh penulis sebelum menyelesaikan karyanya.
Memang, bila dilihat dari sudut pandang pengadeganan, beberapa adegan masih belum konsisten dengan tema besar Intertekstual tersebut, bahkan ada adegan yang membuat penonton kehilangan inti cerita.
Penulis kurang tahu apakah ulang-alik antara akting dan tidak akting sengaja dipakai sebagai strategi oleh sutradara guna mendidik penonton untuk melihat bahwa semegah apa pun pertunjukan teater tetaplah peristiwa yang tidak nyata.
Yang nyata adalah ketika salah seorang perempuan penata rias masuk ke atas pentas untuk memoles wajah Maria Zaitun agar makin kinclong guna memikat hati kaum Adam mata keranjang.
Ataukah ironi yang dimunculkan pada adegan si tokoh berkepala bola yang kemudian ditendang ke luar panggung oleh Maria Zaitun, pun lelaki ‘berpenis besar nan panjang’ yang karena tak awas membuat tali pengikat artistik putus.
Atau Maria Zaitun tua dan sakit di awal cerita, atau Maria Zaitun cantik dan seksi di akhir cerita? Mana yang nyata?
Dramaturgi Jamming
Kepada lombokjournal.com usai pertunjukan, penyair Kiki Sulistyo menyatakan bahwa secara dramaturgi Komunitas Rabu Langit menggunakan pendekatan Dramaturgi Jamming. Yang kurang lebih bermakna sebuah arsitektur pertunjukan di mana tak ada genre, warna, dan aliran, melainkan hanya ada pembawa acara sebagai pembuka dan penutup acara.
Penonton yang nantinya bebas memilih sendiri di bagian mana dan pada adegan apa, mereka bisa mengais makna dari semesta nilai pertunjukan Nyanyian Angsa.
Dikutip dari Brainly jamming dalam penggunaan sehari-hari, lebih sering digunakan menggambarkan kegiatan bermusik bersama-sama yang cenderung spontan utamanya dalam genre musik jazz.
Di sisi lain jamming ini lekat (untuk orang Indonesia sepertinya) sebagai aktifitas menari ketika musik reggae dimainkan.
Hal ini disebabkan salah satu lagu legenda Reggae yakni Bob Marley berjudul Jamming yang memang menggoyang. Namun dalam lirik tersebut pun maksudnya bukan bergoyang bersama namun bermain musik bersama.
Atau, ia adalah ‘pemulung makna’ yang sesekali singgah di selokan penuh sisa kotoran demi memungut barang bekas yang dinilai berharga, mengumpulkannya lalu menjadikannya berharga.
Karena itu mungkinkah kita sebut pertunjukan Komunitas Rabu Langit sebagai pertunjukan dengan pendekatan dramaturgi Intertekstual.
Akhir kata, penulis kira pertunjukan malam ini sebagai awal. Ibarat karya prosa, ia butuh pembersihan buih-buih, menambahkan yang perlu, mempertahankan yang penting. Dan tak ragu membuang yang dirasa perlu dibuang.
Emas pun butuh beberapa rangkaian proses agar indah dan bercahaya. Wallahu a’lam bissawab.***
Gubernur NTB Tinjau Lokasi Kebakaran di Tente
Serahkan bantuan korban kebakaran di Tente, Gubernur NTB berpesan agar masyarakat hati-hati saat musim kemarau
KAB.BIMA.lombokjournal.com ~Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M. Sc., menyerahkan sejumlah bantuan untuk meringkan korban kebakaran di Desa Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima.
Usai menyerahkan bantuan berupa tenda, tikar dan bantuan lainnya, secara simbolis kepada Sekdes Tente, Gubernur Zul meninjau lokasi kebakaran di Tente Kabupaten Bima.
Salah satu toko yang terbakar
“Bantuan ini semoga bermanfaat dan meringankan beban, akibat musibah ini,” kata Gubernur dalam kunker ke Kabupaten Bima dan Dompu.
Penyerehan bantuan didampingi Ketua DPRD Bima dan Anggota DPRD Provinsi NTB, Minggu (31/07/22) di Desa Tente, Kabupaten Bima
Gubernur berpesan untuk terus hati-hati saat musim kemarau. Cuaca yang panas siang hari disertai angin harus diwaspadai.
“Ayo semakin tingkatkan kewaspadaan, bencana bisa terjadi kapan saja,” pesan Bang Zul sapaan Gubernur NTB, dalam rangkian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima,
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Tente Kecamatan Woha Kabupaten Bima, menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian Gubernur NTB.
“Terimakasih Pak Gubernur sudah menengok kami di desa Tente,” kata Sekdes
Kebakaran melanda pertokoan Tente Desa Tente, Kecamatan Woha, dan Kabupaten Bima. Sedikitnya ada 6 toko terbakar dan 5 di antaranya hangus rata dengan tanah.
Akibat dari kebakaran tersebut 6 toko hangus terbakar dan tidak ada korban jiwa.
Turut mendampingi Gubernur NTB, Asisten I Setda Provinsi NTB, Kadis kelautan dan perikanan, Kadis Perdagangan, Kadiskop dan UMKM, Kadis Pariwisata, Kadis Perkim, Kadispora Kalak BPBD, Karo Adpim Setda Provinsi NTB. Turut hadir juga babinsa dan bhabinkamtibmas, aparatur desa Tente, sejumlah tokoh masyarakat, agama, pemuda kecamatan Woha. ***