Indeks

Overdosis Vitamin D, Akan Hadapi Penyakit Mematikan Ini

ilustrasi - Kelebihan vitamin / Atb
Simpan Sebagai PDFPrint

Meski kekurangan Vitamin D berisiko pada kesehatan, namun sebaliknya bila overdosis Vitamin D juga bencana bagi kesehatan

MATARAM.lombokjournal.com ~ Banyak pembicaraan tentang kekurangan vitamin D, dan beberapa risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D, mulai penyakit tulang hingga penyakit kesehatan mental.

Namun, overdosis suplemen vitamin D juga dapat menjadi bencana bagi kesehatan Anda.

Kelebihan vitamin D dalam tubuh Anda dapat menyebabkan keracunan vitamin atau hipervitaminosis, yang dapat menyebabkan batu ginjal, mual, sembelit, dan meningkatkan risiko patah tulang, masalah jantung, dan bahkan kanker.

“Konsumsi berlebihan suplemen vitamin D (10.000 IU) setiap hari dapat menyebabkan risiko seperti keracunan vitamin D, yang menyebabkan kadar kalsium tinggi yang tidak normal dalam darah,”  kata Dr Shreedhar Archik, Konsultan Senior, Ortopedi dan Penggantian Sendi,  Rumah Sakit Global, Parel, Mumbai.

Gejalanya mungkin termasuk batu ginjal, mual, muntah berulang, sembelit, haus berlebihan, buang air kecil berlebihan, kebingungan dan penurunan berat badan.

BACA JUGA: Ini Tips Sederhana Lawan Omicron, Tingkatkan Kekebalan

Juga terlihat orang yang mengonsumsi suplemen dosis tinggi berisiko terkena kanker, masalah jantung, dan peningkatan risiko patah tulang, tambahnya.

Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan pembentukan tulang dan ditemukan dalam susu yang diperkaya, jus yang diperkaya, ikan, kuning telur, daging merah, dan sereal.

Rekomendasi jumlah vitamin D harian untuk orang dewasa dari 31 hingga 70 tahun adalah 600 IU dan untuk di atas 71 tahun- 800 IU.

Perbedaan utama yang menentukan ancaman overdosis adalah apakah vitamin itu larut dalam lemak atau larut dalam air.

“Vitamin yang larut dalam air cenderung tidak menimbulkan risiko kesehatan karena mudah larut dan biasanya tidak diserap di jaringan tubuh mana pun untuk jangka waktu yang lama.  waktu,” kata Dr Archik.

BACA JUGA: NTB Provinsi Toleran, Gubernur Jamin Moderasi Keagamaan

Vitamin A, D, E dan K larut dalam lemak yang berarti bahwa tubuh dapat menyimpannya dalam timbunan lemak untuk jangka waktu yang lebih lama, sementara yang lain adalah vitamin esensial yang larut dalam air.

“Orang tidak boleh mengonsumsi multivitamin atau suplemen vitamin dalam dosis berlebihan, kecuali disarankan oleh ahlinya,” kata ahli tersebut.

Ayb

 

Penulis: AybEditor: Misami
Exit mobile version