Indeks

Nyaman dan Murah Transportasi Umum di Warsawa 

Catatan mahasiswa NTB yang belajar di Warsawa, Polandia

Kereta api bawah tanah, salah satu transportasi umum yang nyaman di Warsawa, Polandia / Foto: IGD

Mimpi saya untuk selalu menggunakan transportasi umum yang nyaman akhirnya kesampaian selama belajar di Warsawa

Catatan Iwa Gandiwa Dhiras – ASN Pemprov NTB dan Awardee Beasiswa NTB

WARSAWA.LombokJournal.com ~ Dulu saya sering membayangkan bagaimana rasanya jika mobilitas keseharian saya jalani dengan transportasi umum. Saya bermimpi merasakan hari-hari berjalan menggunakan bus dan kereta bawah tanah. 

BACA JUGA: Mahasiswa NTB Mulai Hidup di Warsawa, Polandia

Berpacu dengan waktu, namun cukup santai karena tidak harus memikirkan lalu lintas dan jalanan yang padat ketika harus mengendarai kendaraan pribadi. 

Akhirnya, bayang-bayang itu jadi nyata. Selama melanjutkan studi S2 saya di kota Warsawa, saya kemana-mana naik transportasi umum.

Seperti yang saya jelaskan di tulisan sebelumnya, ada 3 moda trasportasi di kota Warsawa, Mungkin juga di semua negara di Eropa. 

Moda transportasi itu adalah bus, tram dan kereta bawah tanah (metro). 

Bagaimana penggunaan moda transportasi itu? Nah, ini perlu diceritakan.

Moda transportasi ini bisa digunakan jika kita membeli tiket melalui mesin tiket, kantor penjualan dan juga dari aplikasi di gawai kita. 

Ada sekitar 30 jalur tram, lebih dari 200 rute bus dan 2 jalur metro yang beroperasi di pusat kota dan sekitarnya.

Transportasi di kota Warsawa ini menggunakan sistem zonasi. Pada Zona 1 jalur transportasi umum mencakup pusat kota dan destinasi wisata utama di kota Warsawa. Sedangkan untuk Zona 2 melingkupi daerah luar pusat kota hingga pemukiman di pinggiran kota Warsaw. 

Pemberlakuan sistem zonasi ini dimaksudkan untuk mempermudah akses ke tempat-tempat tertentu bagi warga atau pengunjung di kota Warwasa. Yang perlu diperhatikan adalah sistem zonasi ini berpengaruh pada harga tiket transportasi umum tersebut.

Bicara soal harga tiket, harganya bisa sangat beragam namun tidak bergantung pada jenis transportasinya. Kita hanya butuh memberi 1 tiket untuk menggunakan bus, tram dan metro di Warsawa. 

Selain zonasi, yang membedakan adalah durasi validasi tiketnya. Ada tiket sekali jalan (single-ride ticket) yang punya durasi sekitar 75 menit setelah validasi. Ada juga tiket terusan dengan pilihan durasi 24 jam, 72 jam, mingguan bahkan bulanan. 

BACA JUGA: Alumni UI Adakan Lombok Panoramic Fun Ride

Yang perlu diingat adalah melakukan validasi ketika kita mulai menggunakan transportasi umum ini. Jika tiket kita tidak divalidasi dan kita terjaring pemeriksaan, maka kita dianggap penumpang gelap serta harus membayar denda yang jumlahnya tidak sedikit.

Buat saya sebagai mahasiswa, sistem transportasi umum yang terkoneksi dan terintegrasi ini sangat membantu. 

Jika pada tulisan sebelumnya saya hanya menjelaskan 1 cara saya pergi ke kampus, setelah 4 bulan ini saya belajar bahwa ada kurang lebih 5 cara saya untuk pergi ke kampus. Belum lagi proses ini dimudahkan dengan adanya aplikasi “Jakjojade”, yang memungkinkan kita melihat jenis transportasi apa dan di halte atau stasiun mana kita bisa mengakses transportasi tersebut. 

BACA JUGA: Sineas NTB Raih Siberkreasi Awards untuk Film Pendek Literasi Digital

Bis ke kampus

Sebagai mahasiswa saya punya akses untuk diskon 50 persen tarif transportasi umum. Cukup dengan membayar kurang dari Rp500.000 saya bisa mengakses semua transportasi umum di Zona 1 selama 3 bulan tanpa Batasan waktu. 

Melihat angka rupiahnya terkesan mahal. Padahal, ini jelas jauh lebih hemat ketimbang biaya transportasi saya di Mataram. ***

 

 

 

Exit mobile version