Indeks

Mempercepat Korporasi Petani Di Sembalun

BERSAMA PETANI DI LAPANGAN; Pengembangan kelompok ekonomi petani Sembalun merupakan upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan petani yang berorientasi pasar seperti koperasi petani, kelompok usaha bersama (KUB), maupun badan usaha milik petani lainnya (Foto: IST)
Simpan Sebagai PDFPrint

Badan usaha petani Sembalun didorong meningkatkan kemampuannya

LOMBOK TIMUR.lombokjournal.com  — Kelompok Ekonomi Petani (KEP) di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), diberikan bimbingan teknis guna mempercepat korporasi petani.

Penyelenggaraan kegiatan itu dilakukan Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Zahrun Helmi mengatakan, Sembalun merupakan kawasan potensial bagi pengembangan sektor pertanian.

“Tidak hanya di NTB, melainkan juga Indonesia,” kata Zahron Helmi, Kamis (05/10)

Di Sembalun, sejumlah kelompok berhasil secara kelembagaan ekonomi yakni kelompok tani Laksuna Unggul, Gumilang, dan Sejahtera yang telah bermitra dengan sejumlah perusahaan besar.

“Petani kita sangat siap, mereka yang di sini meski kelompok kecil tapi sudah bermitra dengan Indofood untuk kentang,” katanya.

Namun, Zahron menilai masih banyak yang juga harus dibenahi.Terutama yang menyangkut persoalan manajemen yang belum dikelola dengan baik. Misalnnya, belum ada unit jasa pelayanan di kelompok tani.

“Ini menjadi salah satu kerja keras yang harus dilakukan para penyuluh di lapangan,” ujar Zahrun Helmi.

Ia tidak menampik jika masih penyuluh yang kurang memahami segi manajerial. BPPSDMP terus mendorong para penyuluh memahami, memberikan dukungan manajemen dalam bisnis komersial.

Selama ini, para penyuluh kerap hanya fokus persoalan produksi saja.

“Bimbingan manajemen harus diberikan, ketika pemerintah Jokowi mengarahkan kelompok tani bergabung dalam satu korporasi yang notabene komersialisasi. Maka kelompok petani baru bisa menuju kelembagaan secara ekonomi,” jelas Zahron.

BPPSDMP juga mengintensifkan pemahaman para penyuluh melalui bimtek. Selama tahun ini, sosialisasi melalui bimtek telah dilakukan kepada 400 kelompok usaha tani.

Zahrun menyampaikan, pengembangan kelompok ekonomi petani merupakan upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan petani yang telah melaksanakan kegiatan usaha tani yang berorientasi pasar seperti koperasi petani, kelompok usaha bersama (KUB), maupun badan usaha milik petani lainnya.

“Pemahaman tentang bisnis komersial atau kelompok kelembagaan ekonomi ini yang terus kita dorong,” tegasnya.

AYA

BACA JUGA :

Petani Sembalun Tetap Bertahan Menghadapi Gelombang Bawang Putih Impor

 

Exit mobile version