Apa pun pilihan dalam pemilu namun harus tetap menjaga dan merawat perdamaian, kesatuan dan persatuan
MATARAM.lombokjournal.com – Dialog Kebangsaan dengan tema Generasi Milenial dan Pemilu 2019 berlangsung di Universitas 45 Mataram,Senin (30/10) sore.
Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Wilayah NTB bekerja sama dengan Universitas 45 Mataram menggelar kegiatan tersebut, dilakukan untuk memberikan narasi positif terhadap generasi milenial menghadapi pemilu 2019.
Seperti diketahui, generasi mileneal merupakan generasi penerus bangsa,maka generasi milenial harus inovasi,kreatif dan solutif dan bijak dalam menggunakan teknologi terutama sosial media.
Dalam menyongsong pemilu 2019 generasi milenial harus mengenal jati diri bangsa, karena bangsa ini lahir dengan rahmat Allah yang maha kuasa dan dIdorong oleh keinginan luhur.
Kapolda NTB, Irjen Pol Achmat Juri mengingatkan kepada sEmua pihak termasuk generasi mileneal, tujuan bangsa untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah bangsa, ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
“Karena itu harus kita pegang tujuan bangsa ini agar kita tidak terombang ambing oleh pihak lain,” ucapnya saat menjadi Keynote Speaker dalam acara yang digelar di Universitas 45 Mataram,Senin.
Generasi milenial yang identik dengan media sosial harus dibekali dengan jati diri bangsa, orientasi bangsa serta tujuan berbangsa, agar jangan muda terombang ambing.
Jendral bintang dua tersebut juga mengajak generasi milineal untuk ikut sukseskan pemilu 2019, dengan mengenal jati diri dan jati diri bangsa dan sejarah bangsa .
Menjadikan pesta demokrasi yang cerdas dan jadilah pemilih yang bertanggungjawab, dengan tidak golput. Dan menghapus stigma generasi muda abai dan melupakan masa lalu, tentunya generasi mileneal harus kereatif,inovatif serta solutif.
Dewan Penasehat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) NTB, Karman mengatakan, sesuai dengan tema yang diangkat dalam dialog kebangsaan ,” Generasi Milenial dan Pemilu 2019,”yaitu bagaimana membangun narasi untuk persatuan dan kesatuan.
“Ini sudah masuk dalam tahapan pemilu kita sama sama tahu, situasi pembelahan itu ada terutama disosmed. Maka kita ingin membangun narasi narasi yang sejuk yang dihadirkan lewat Perkumpulan Generasi Kebangsaan,” ucap Karman yang juga Ketua Religi NTB.
Bahkan, mantan Ketua Umum GPII tersebut mengingatkan pada peserta dialog yang berasal dari kalangan generasi milenial, apapun pilihan dalam pemilu namun harus tetap menjaga dan merawat perdamaian, kesatuan dan persatuan.
Dengan menolak hoaks dan provokasi serta bijak dalam menggunakan sosmed agar bagaimana pemilu tetap berjalan aman damai tentram.
“Karena itu untuk damainya pemilu adalah merupakan atas partisifasi kita semua dan bukan hanya oleh pihak keamanan saja,” pungkasnya.
Dalam dialog tersebut juga menghadirkan narasumber ,Khuwailid, Ketua Bawaslu NTB, Hamdan Kasyim, Ketua KNPI NTB, Chrisman Damanik, Mantan Ketua Presidium GMNI dan DR Fathurrozi.
AYA