Indeks

Kualitas Air Di NTB Terus Menurun

Peringatan kecenderungan menurunnya kualitas air di NTB itu disampaikan Kepala Dinas LH dan Kehutanan Ir. Madani Mukarom, BScF., M.Si, di Media Center Pemprov NTB di Mataram, Selasa (17/07). (Foto: Humas NTB)
Simpan Sebagai PDFPrint

Kualitas air yang terendah adalah di wilayah Kota Mataram, karena dipengaruhi oleh limbah e coli.

MATARAM.lombokjournal.com – Ini peringatan serius bagi warga NTB, dari tahun ke tahun kualitas air di wilayah NTB terus merosot.

Tentu saja penyebab tingkat kualitas air yang terus mengalami penurunan di wilayah NTB akibat terjangkit bakteri.

Peringatan kecenderungan terus menurunnya kualitas air di NTB itu disampaikan Kepala Dinas LH dan Kehutanan Ir. Madani Mukarom, BScF., M.Si, Selasa (17/07).

Penurunan kualitas terus menerus itu dirincikan, pada tahun 2014 53.50 persen, pada tahun 2015 42.46 persen,  2016  27.19 persen, lalu pada tahun  2017 33.03 persen.

“Ini trendnya menurun,” ungkap Madani Mukarom, Selasa.

Menurutnya, rata rata kualitas air di NTB sekitar  33,03  persen dari target 52 persen berdasarkan  sampel air di berbagai lokasi sungai yang diambil oleh Litbang Dinas LH dan Kehutanan.

Lalu kenapa bisa kualitas air itu terus menurun?

Penyebabnya, karena air terjangkit bakteri e coli, akibat air limbah rumah tangga dan BAB (buang air besar) yang langsung dibuang atau disalurkan ke sungai.

“Karena Itu yang harus didorong dan tugas Kabupaten Kota, maka pada tahun 2018 sudah membuat intervensi untuk meningkatkan (kualitas) lingkungan hidup,” ujarnya.

Dijelaskannya, di wilayah NTB, kualitas air yang terendah ada di wilayah Kota Mataram, karena dipengaruhi oleh limbah e coli.

Ada beberapa  faktor dari KLH untuk menilai kualitas air,  yaitu  bakteri e-coli, pengambilan sample di hulu, di tengah hingga di hilir.

“Jadi untuk meningkatkan kualitas air, maka diperlukan pengelolaan air yang lebih baik lagi,” jelas Madani Mukarom.

AYA

Exit mobile version