Nasib kelompok ternak tidak akan berubah, kalau seluruh anggotanya tak berkomitmen untuk merubah nasib
TANJUNG.lombokjournal.com ~ Pengukuhan Kelompok Ternak “Beriuk Bangkit” Dusun Dangiang Barat, Desa Dangiang Kecamatan Kayangan, Lombok Utara bertujuan dan berkomitmen merubah nasib dengan cara beternak sapi.
Hal ini disampaikan pembina kelompok di Dusun Dangiang, Murdi,SH, di depan para anggota dan Petugas Penyuh Lapangan (PPL) dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KLU dan UPTD Kecamatan Kayangan, Selasa (07/07/20).
Murdi,SH, selain sebagai pembina kelompok ternak sapi dan unggas, sekaligus sebagai Ketua BPD di Desa Santong Mulia.
Menurut dia, nasip kelompok tidak bisa berubah, jika semua anggota tidak merubah nasipnya sendiri. Dan membangun komitmen bersama, dan patuh serta bersatu padu dalam melaksanakan kegiatan kelompok.
Hal sama juga disampaikan, mantan ketua kelompok, Rapidep (55). Ia mengatakan jika suatu kelompok ingin maju, maka segala kegiatan harus dilaksanakan secara bersama sama.
BACA JUGA: Petani Peternak di KLU Mulai Sulit Cari Pakan Ternak
“Dan tidak hanya mengandalkan pengurus saja,” ungkapnya.
Rapidep mengakui, kelompoknya terbentuk sejak tanggak 5 Januari 2019. Namun karna anggotanya masih konsentrasi perbaikan rumah masing masing akibat gempa bumi 2018, berpengaruh pada kegiatan kelompok yang jadi kurang aktif.
Namun saat ini kelompoknya kembali bangkit setelah di resufel.
Pengukuhan kelompok di laksanakan hari Selasa (07/07/21), dan langsung dibuatkan badan hukum ke Notaris dan PPAT, kata Rapidep.
Ia sendiri mengundurkan diri sebagai ketua, lantaran dipilih sebagai Ketua P3A di kelompok tani.
Kepala UPTD Kecamatan Kayangan, Lalu. Pujiatim,S.Pi mengatakan, kelompok ini diharapkan lebih aktif dalam kegiatan untuk sebuah tujuan tertentu, sebagaimana yang diharapan sesuai nama kelompok yaitu “Maju Bangkit”.
“Jangan lupa bahwa tujuan kita berkelompok adalah untuk menyatukan dan membangun sebuah sekuatan, memiliki kekuatan dalam melaksanakan kegiatan kelompok. Disamping sebagai wadah bersama dalam bermusyawarah untuk mufakat,” kata L. Pujiatim.
Sementara itu, Kabid Peternakan DKPP KLU, Raden Adi Dharmawangsa, SPt, menekankan, kelompok harus memiliki semangat untuk berinovasi.
“Kondisi daerah saat ini belum bisa sepenuhnya membantu petani lantaran keuangan daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum bisa diandalkan untuk membantu parakelompok tani. Beban daerah sehubungan dengan kondisi Covid 19 dan lain sebagainya belum bisa maksimal membantu kelompok,” jelas Raden Adi.
Oleh karena itu kelompok harus mampu berinovasi dan menjalankan kegiatan kelompok.
Untuk merubah nasib, disarankan tidak hanya berkutat pada ternak saja, namun juga pada pemanfaatan lahan yang ada. Selain tanaman pokok, juga harus ada tumpang sarinya, kata R. Adi.
Kemudian yang berkaitan dengan kesehatan ternak, sudah tersedia Petugas IB dan PPL yang mencakup semua kecamatan masing masing.
Jika ada permaslahan anggota kelompok, kami berharap segera berhubungan denga PPL maupun petugas IB di wilayah masing masing.
“Jangan sampai dalam kelompok ada tujuan lain” tandas Raden Adi.
@ng