Indeks

Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi’ Sosialisasikan JPS Gemilang

Acara ‘Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi’ kali ini, Kamis (16/04/20), memanfaatkan saluran streaming melalui media sosial facebook, YouTube, dan instagram Humas NTB dan Dinas Kominfotik NTB. (Foto; HmsNTB)
Simpan Sebagai PDFPrint

Diharapkan ada sinergi yang positif dari setiap elemen pemerintah, di tengah wabah Covid-19, sehingga dapat mengurangi beban masyarakat

MATARAM.lombokjournal.com —  Upaya untuk menjaga komunikasi langsung antara Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M. Pd dengan warga di NTB, maka program ‘Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi’ kembali menyapa warga.

Tidak seperti penyelenggaraan acara yang sama sebelumnya, kebijakan pembatasan sosial dan ‘pembatasan fisik diberlakukan.

Acara ‘Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi’ kali ini, Kamis (16/04/20),  dipilih jalur daring dengan memanfaatkan saluran streaming melalui media sosial facebook, YouTube, dan instagram Humas NTB dan Dinas Kominfotik NTB.

Selain itu disiarkan lebih dari 38 Jaringan radio se-NTB termasuk TVRI NTB.

Bang Zul sapaan akrab  Gubernur Zulkiefimansyah,  menyampaikan kepada seluruh warga NTB tentang berbagai aktivitas serta program Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 di NTB.

“Di satu sisi kita meminimalisir penyebaran wabah ini, dengan social distancing, physical distancing, stay at home dan kebijakan lain, namun kita juga harus memikirkan dan mengantisipasi dampak sosial ekonomi pada masyarakat. Jangan sampai stay at home tapi masyarakat sengsara tidak memiliki pemasukan,” jelas Bang Zul.

Bang Zul berharap, berbagai kebijakan Pemerintah pusat dan Provinsi juga dapat didukung oleh seluruh Kabupaten/kota dan Desa di NTB.

Dijelaskan, Paket Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari pusat belum mampu meng-cover seluruh warga terdampak di NTB.

Maka Pemerintah Provinsi meluncurkan program JPS Gemilang kepada 105.000 KK terdampak, namun masih ada 12.000 warga belum tercover .

“Kami berharap Pemerintah di tingkat kab/kota bisa membuat program untuk menyasar warga tersebut. Pemerintah Desa juga bisa menggunakan dana desa,” harap Bang Zul.

Diharapkan ada sinergi yang positif dari setiap elemen pemerintah, di tengah wabah Covid-19, sehingga dapat mengurangi beban masyarakat.

Warga NTB yang sudah terakomodir dalam program JPS Pemerintah Pusat, tidak akan mendapatkan bantuan program JPS Gemilang, agar tidak terjadi duplikasi dan warga penerima manfaat lebih merata.

Bang Zul juga menjelaskan alasan JPS Gemilang menggunakan produk lokal dari IKM dan UMKM NTB.

“JPS Gemilang isinya adalah produk IKM dan UMKM kita di NTB. Harga minyak goreng UKM rumahan jelas lebih mahal karena diolah langsung dengan peralatan seadanya dan penuh ketelatenan, bersifat transfer knowledge dengan nilai intrinsik yang mahal,” terang Bang Zul.

Gubernur Zulkieflimansyah menjelaskan proses pembelajaan yang berlangsung dalam produk IKM dan UMKM.

“Di Lombok Timur/Sekotong misalnya, produsen kelapa memeras dengan sangat sederhana, menggunakan tangan menghasilkan minyak kelapa. Semua negara berkembang memang mengawalinya dengan produk yang lebih mahal kualitas rendah, karena proses yang dilalui, namun di sana ada pembelajaran dan itu yang perlu untuk dihargai,” jelas Bang Zul.

“Menurutnya, pembelajaran pasti mahal awalnya namun lama lama bisa diberikan mesin untuk memproduksi barang sendiri baik masker, minyak goreng dan lainnya sehingga bisa mampu menyuplai sampai dunia global,” harap Gubernur

Di akhir acara, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada seluruh Jajaran Bupati, Walikota dan Forkopimda di NTB.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada pimpinan daerah Bupati, Walikota, Kapolres, Danrem, Kajati dan alhamdulilllah semuanya kompak. Kita mengharapkan NTB tetap waspada untuk mengatasi adanya virus corona namun tidak harus cemas berlebihan karena yang sakit bisa sembuh,” kata Bang Zul.

Bukan penyakit memalukan

Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M. Ld berpesan kepada warga NTB untuk tidak mengucilkan warga yang positif Covid-19.

“Corona bukanlah penyakit yang memalukan dan harus dihindari dan jangan sampai masyarakat yang kena penyakit ini dikucilkan,” harap Ummi Rohmi sapaan akran Wakil Gubernur.

Ummi Rohmi berpesan, penyakit ini butuh kedisplinan dan kesadaran dari masing masing individu untuk mengikuti aturan-aturan.

“Ini dimaksudkan, agar tiap individu bisa melalui masa wabah corona ini dengan baik,” kata UMmmi Rohmi.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari warga melalui telepon, juga sesi menjawab pertanyaan dari warganet via Facebook.

AYA/HmsNTB

 

Exit mobile version