Indeks
Wanita  

Inisiasi Menyusui Dini, Perlu Dukungan Ayah dan Keluarga

Hj Niken Saptarini Widyawati saat membuka acara Webinar bertajuk "Peran Ayah dan Keluarga, Kunci Sukses dalam Pemberian ASI Ekslusif" yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi NTB pada Kamis (26/08/21) / Foto: diskominfontb
Simpan Sebagai PDFPrint

Untuk meningkatkan jumlah Inisiasi Menyusui Dini membutuhkan dukungan penuh dari Ayah, Keluarga, dan Lingkungan sekitarnya, agar pemberian ASI Ekslusif bisa dilakukan secara maksimal

MATARAM.lombokjournal.com ~ Data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, jumlah persentase bayi yang mendapatkankan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) selama tahun 2020 di NTB mencapai 90,867 bayi.

Jumlah tersebut terbilang meningkat dari tahun sebelumnya. Saat bencana Gempa mempengaruhi pemberian ASI ibu-ibu di NTB yang berada pada angka 20,3% di bawah rata-rata nasional.

“Namun, peningkatan tersebut bukan tanpa tantangan,” kata Hj. Niken Saptarini Widyawati, Ketua TP-PKK NTB.

Hal itu dikatakannya saat membuka acara Webinar bertajuk “Peran Ayah dan Keluarga, Kunci Sukses dalam Pemberian ASI Ekslusif” yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi NTB pada Kamis (26/08/21).

BACA JUGA: Pelepasan Penyu Tangkaran  di Pantai Nipah untuk Pelestarian

Hj Niken menekankan, ibu menyusui tetap membutuhkan dukungan penuh dari Ayah, Keluarga, dan Lingkungan sekitarnya, terlebih di masa Pandemi Covid-19. Agar pemberian ASI Ekslusif bisa dilakukan secara maksimal.

“ASI bukan hanya tanggung jawab ibu tetapi juga tanggung jawab pemerintah, ayah, dan keluarga. Ayah harus mampu memberikan dukungan emosional dengan memberikan perhatian, mencintai, menyiapkan lingkungan yang baik bagi Ibu dan bayinya,” jelas Bunda Niken.

Sementara itu, dr. Nurhandini Ekadewi,  Asisten III Setda NTB, selaku salah satu pemateri dalam diskusi menjelaskan terkait pemberian ASI semasa Pandemi Covid-19.

Menurutnya, pemberian ASI Ekslusif tetap harus dilakukan selama pandemi Covid-19.

Bahkan ibu penderita Covid-19 tetap dapat memberikan ASInya kepada bayi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat atau dengan cara memerah ASI.

Hal tersebut dijelaskan Eka dikarenakan belum ada bukti transmisi vertikal dari ibu ke janin, serta tidak ditemukan SARS-Cov-2 dalam ASI ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 dapat terus menyusui bayinya atau memerah asinya dengan penerapan protokol kesehatan yang benar-benar ketat,” tegas dr. Eka.

BACA JUGA: Bertemu Guru Semasa SMA, Gubernur NTB Tunduk dan Cium Tangan

Selain diisi dr. Eka, webinar tersebut juga menghadirkan beberapa pemateri lainnya, seperti Nia Umar ketua umum AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), Hj. Erica Zainul Majdi ketua TP PKK NTB 2013-2010,
Agus Rahmat H, co founder Ayah ASI.

nn

diskominfotikntb

Exit mobile version